A. Definisi Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia (Permenkes, 2016).
B. Penggolongan Obat
Berdasarkan Kemenkes (2017), dalam dunia farmasi obat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan, yaitu:
Contoh : Sediaan Obat Pereda Flu / Pilek (Neozep, Ultraflu, Procold) dan
Sediaan Obat Batuk (OBH, Woods, Komix, Actifed)
Contoh : Sediaan untuk obat asma (berbentuk rokok) namun saat ini sudah
tidak ada
c. Obat Keras
Obat keras, adalah obat yang berbahaya sehingga pemakaiannya harus
di bawah pengawasan dokter dan obat hanya dapat diperoleh dari apotek,
puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lain seperti balai pengobatan
dan klinik dengan menggunakan resep dokter. Obat ini memiliki efek yang
keras sehingga jika digunakan sembarangan dapat memperparah penyakit
hingga menyebabkan kematian. Contoh: antibiotik seperti amoxicylin, obat
jantung, obat hipertensi dan lain-lain. Obat keras ditandai dengan lingkaran
merah tepi hitam yang ditengahnya terdapat huruf “K” berwarna hitam.
Gambar 3. Tanda Khusus Obat Keras
Namun demikian ada beberapa macam obat keras yang dapat diperoleh
tanpa resep dokter yaitu obat-obat yang masuk dalam Obat Wajib Apotek
(OWA). Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh
apoteker pengelola apotek tanpa resep dokter. Obat wajib apotek dibuat
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong
dirinya sehingga tercipta budaya pengobatan sendiri yang tepat, aman, dan
rasional. Contoh beberapa obat yang masuk Obat Wajib Apotek (OWA) :
d. Psikotropika
Psikotropika Golongan I
Hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan untuk terapi kesehatan/pengobatan karena dapat
menyebabkan potensi sindrom ketergantungan yang sangat kuat.
Contoh : DMA, MDMA, Meskalin dll
Psikotropika Golongan II
Psikotropika Golongan IV
e. Narkotika
Narkotika Golongan I
Narkotika Golongan II
Nuryati. 2017. Farmakologi. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan