Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ASUHAN KEHAMILAN

TENTANG
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAMILAN DAN
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

Dosen : Dian Susilawati S.ST.,M.Keb

Oleh
Heni Suprianti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HAMZAR

PRODI S1 KEBIDANAN LOMBOK TIMUR

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji Syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEAMILAN DAN KEBUTUHAN DASAR IBU
HAMIL”. Banyak kesulitan yang saya hadapi dalam membuat tugas makalah ini
tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, semangat dari kerja sehingga
saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh
karena itu saya menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas makalah ini
dan bermanfaat bagi kita dan pembaca pada umumnya.

Mamben, 14 Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Kata Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan ....................... 2
B. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil................................................... 7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 16
BAB IV DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan
kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status
kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan
ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal
yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Faktor apa saja yang memengaruhi masa kehamilan?
2. Seberapa besar pengaruh faktor fisik dalam menjaga kehamilan?
3. Apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil?
4. Bagaimana faktor psikologis memengaruhi kesehatan ibu hamil?
5. Apa saja kebutuhan dasar ibu hamil

C. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kehamilan
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor fisik dalam menjaga
kehamilan
3. Mengetahui apa saja kebutuhan dasar pada ibu hamil

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan


Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya, dimana
perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam
rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu
sebelum dan selama hamil.
1. Status Kesehatan
Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan. Kesehatan
ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan memengaruhi tumbuh
kembang zigot, embrio dan janin termasuk kenormalan letak janin
a. Faktor Usia
1) Segi negatif kehamilan di usia tua
a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut memengaruhi kondisi
janin.
b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini
telah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada perempuan
dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun)
Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga
menyebabkan terjadinya gangguan perkemihan dan perkembangan buah
kehamilan, maka kemungkinan akan menyebabkan terjadinya Inta Uterine Growth
Retardation (IUGR) yang berakibat bayi berat lahir rendah (BBLR).
c) Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika
ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil
pertama dengan usia lebih dari 40 tahun), keadaan ini harus benar-
benar diwaspadai.
2) Segi positif hamil di usia tua
a) Kepuasan peran sebagai ibu
b) Merasa lebih siap
c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik

2
d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
e) Mampu mengambuil keputusan
f) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
g) Periode menyusui lebih lama
h) Toleransi pada kelahiran lebih besar
b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai
contoh penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya
kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Diabetes Mellitus
3. Anemia
4. Penyakit Menular Seksual
5. Kehamilan ganda (Multiple)
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari satu janin, biasanya
kondisi ibu lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus
ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain. Sehingga
persalinan operatif (sectio caesaria) lebih dipertimbangkan. Dengan demikian jika
dilihat dari segi biaya, proses persalinan dari kehamilan multiple akan lebih tinggi
jika dibandingkan dengan kehamilan tunggal mengingat adanya kemungkinan
terjadinya persalinan secara SC. Selain itu risiko adanya kematian dan cacat juga
harus dipertimbangkan.
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi akan
terjadi karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi tunggal,
namun adanya keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi
keluarga.
6. Kehamilan dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat
rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkina
besar akan ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.

3
2. Status gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu
hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi
persalinan dengan aman.
Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang
hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini
kepada ibu karena terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan
yang dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih
mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan
bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk
menyusui.

3. Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang
ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang
wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara
motor dan lain-lain.
Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya
karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
1. Substance abuse
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau
membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur,
misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat dokter saat
memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal
kehamilan, namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka panjang
pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga membahayakan.
2. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya.
Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan perokok

4
berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR
bahkan kematian janin.
3. Hamil di luar nikah/ kehamilan tidak diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-hal
positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya.

4. Faktor Psikologis
a. Stresor Internal dan Eksternal
a. Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari
diri ibu sendiri. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang
tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak
yang menjadi temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder).
b. Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya
masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari
lingkungan (respon negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali),
dan masih banyak kasus yang lain.
b. Support Keluarga
Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana
sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi
tertentu. Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan dukungan
yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
c. Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat
membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena
pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal
dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan
tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini
biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.

5
d. Partner Abuse
Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu
diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan
membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul gangguan rasa
aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan
terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janinnya.

5. Faktor Lingkungan, Sosbud Dan Ekonomi


a. Kebiasaan dan Adat Istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai
menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah
tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik,
misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang
menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh
mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi
kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh
buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang positif
dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
b. Fasilitas Kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan
kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya
penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil.
Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya
penurunan angka kesehatan ibu (AKI).
c. Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu
hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis
yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan

6
berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya
persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai
seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan
mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.

B. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil


1. Mobilisasi, Body Mekanik, Pekerjaan

Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung. Wanita yang


secara fisik bugar lebih dapatmelakukanan persalinan. Akan teteapi gerak badan
selama hamil harus dilakukan dengan bijak. Hindari peningkatan suhu tubuh
diatas 38,9°C. Gerakan badan yang ringan baik sekali dan sedapat-dapatnya
diudara segar dan sinar matahari pada pagi hari. Kebanyakan ahli menyarankan
agar anda menghindari olahraga sampai 70 – 80% dari kadar olahraga pra
kehamilan. Selama kehamilan jagalah agar denyut nadi anda dibawah 120 kali
permenit.

Bidan harus bisa mengidentifikasi kemungkinan pemaparan zat-zat


berbahaya yang berhubungan denga kehamilan.
a. Gambarkan pekerjaan klien baik tugas maupun lingkungannya
b. Apakah pekerja agricultural , pekerja pabrik, pembuat furniture, pekerja
RS, dan memperhatikan zat-zat apa saja yang bida membahayakan
c. Berapa jam ia bekerja?
d. Apakah selama 6bulan terakhir terpapar zat kimia?
e. Catat apakah pekerjaannya berhubungan dengan radiasi, panas, suara yang
bising?
f. Apakah klien menggunakan alat pelindung yang aman?
g. Apakah ditempat pekerjaannya terdapat klinik kesehatan dan pojok
menyusui?
h. Bagaimanakah respon tempat kerjanya terhadap kehamilanmya. Apakah
dengan tetap bekerja tidak membahayakan kehamilannya?

7
2. Senam Hamil

Dari penilitian-penelitian diketahui bahwa senam mengurangi berat badan


yang di peroleh sewaktu hamil.Selain itu,wanita hamil yang senam secara teratur
menyatakan bahwa mereka jarang mengalami keluhan yang terkait dengan
kehamilannya,misalnya sakit punggung,pinggang pegal atau kejang otot.
Persiapan fisik , yaitu dengan cara melakukan senam hamil sejak usia kehamilan
24 minggu.
Apabila di lakukan dengan bersungguh-sungguh dan gerakan – gerakan
yang benar, senam hamil bermanfaat untuk :
a. membantu mengontrol tubuh dan menghilangkan rasa sakit atau nyeri saat
kehamilan.
b. Memperbaiki sirkulasi darah
c. Menghilangkan sakit pinggang
d. Menguatkan otot-otot panggul
e. Mencegah sembelit dan varices
f. Memudahkan proses persalinan
g. Mengontrol berat badan ibu
h. Membuat ibu lebh tenang
i. Mempersiapkan fiisik dan mental dalam menjalani proses kelahiran
normal.

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam senam hamil :


a. Dilakukan setelah usia kehamilan mencapai 24 minggu
b. Lalukan pada pagi/sore hari
c. Pakailah pakaian yang longgar dan nyaman
d. Lakukan secara teratur 3x seminggu selama 20-30 menit
e. Lakukan secara bertahap dan tidak memaksakan diri
f. Lakukan pemanasan terlebih dahulu
g. Periksa denyut nadi terlebih dahulu

8
Olahraga lain yang juga dianjurkan ketika hamil :
a. Jalan kaki di alam terbuka
b. Melalukan aneka kegiatan di rumah
c. Berenang
d. Aerobic dengan tingkat benturan rendah
e. Bersepeda

3. Istirahat/Tidur

Tujuan utama istirahat dan tidur adalah untuk membangun sel-sel yang baru.
Pada saat tidur, hormoon pertumbuhan di sekresikan dan hal ini merupakan waktu
yang optimal untuk pertumbuhan janin. Wanita hamil harus beruasaha
mengurangi pekerjaan yang lebih berat dan harus meningkatkan waktu untuk
istirahat. Wanita hamil memerlukan tambahan istirahat.
Wanita harus menghindari duduk dan berdiri terlalu lama dan pada waktu
istirahat dianjurkan untuk berbaring miring kiri, bukan terlentang. Wanita
dianjurkan untuk selalu rileks pada saat duduk, tidur.
Dengan tidur terlentang, besarnya uterus akan menekan vena-vena besar
pada system sirkulasi :
a. Menurunnya aliran darah dari tubuh bagian bawah, akan menyebabkan :
 Mengurangi aliran darah kejantung
 Berkurangnya cardiac output
 Berkurangnya aliran darah ke fertus
 Menurunnya tekanan darah yang menyebabkan wanita merasa lemah
untuk bangun
b. Wanita dapat mengurangi hal diatas dengan cara duduk atau posisi miring ke
kiri.

4. Imunisasi

Imunisasi TT merupakan perlindungan terbaik untuk melawan tetanus baik


untuk wanita maupun bayinya. Oleh karena itu ha ini sangat penting bagi wanita
untuk imunisasi sesuai jadwal. Wanita dan keluarganya harus merencanakan

9
untuk memilih tempat persalinan yang bersih dan aman serta tenaga kesehatan
yang terampil. Untuk mencegah tetanus neonatorum, tali pusat bayi harus dijaga
agar tetap bersih dan kering setelah lahir sampai lepas.
a. Dipteri tetanus toxoid
Dianjurkan booster setiap 10 tahun untuk dewasa yang telah mendapatkan
seri primer sebelumnya.jika seri primer tidak pernah diberikan, berikan 3
kali imunisasi (0,5 ml/dosis) dengan jarak suntikan kesatu kedua 4-8
minggu, jarak suntikan kedua dan ketiga 6-12 bulan.
b. Hepatitis B
Diberikan 3 kali suntikan IM. Wanita > 19 tahun; 1 ml IM jarak dosis
kesatu dan kedua adalah satu bulan.dan jarak suntikan kedua dan ketiga
adalah 6 bulan. Wanita < 19 tahun dosis yang diberikan 0,5 ml IM dengan
jadwal sama.
c. Influenza
Diberikan terutama pada musim ifluenza (oktober-desember) bagi wanita
hamil diatas 14 minggu kehamilan. Dosis yang diberikan 0,5 ml IM jika
diperlukan diberikan pada waktu bersamaan dengan vaksin pneumococcus.
d. Vaksin pneumococcus
Diberikan pada setiap 10 tahun pada orang yang berada pada daerah risiko
tinggi infeksi pneumococcus. Dosis 0,5 ml subcutan/ IM.
e. Vaksin rubella, Measles Rubella, mumps measles rubella
Merupakan kontraindikasi jika diberikan selama hamil. Dosis yang
diberikan 0,5 ml subcuta, kaji dulu riwayat imunisasi dan kemungkinan efek
samping. Penggunaan kontrasepsi diberikan setelah 3 bulan pemberian
vaksin. Imunisasi diberikan juga pada wanita yang telah enerima
immunoglobulin selama trimester 3 dan postpartum.

5. Traveling

Bagi wanita yang mempunyai riwayat abortus, prematur, wanita hamil


dengan penyakit jantung disarankan untuk tidak melakukan perjalanan jauh. Jika
perlu untuk melakukan perjalanan jauh diupayakan untuk tidak mengalami
kelelahan.

10
Jika ibu pergi dengan menggunakan mobil pribadi sebaiknya gunakan
sabuk pengaman yang disilangkan pada paha dan bahu, bukan yang menyilang.
Jika ibu mengemudikan sendiri, stel jok jauh ke belakang kurang lebih 10 inchi,
berhentilah beberapa jam untuk beristirahat.
Jika ibu menggunakan pesawat, ibu harus cukup fit untuk melakukan
perjalanan, perjalanan menggunakan pesawat tidak dianjurkan setelah usia
kehamilan 32 minggu. Diupayakan ibu duduk di dekat gang sehingga
memudahkan untuk keluar, bisa bangkit untuk jalan-jalan sekurang-kurangnya 2
jam dan minum yang cukup agar tidak dehidrasi.
Jika ibu hamil berkunjung ke daerah yang endemik malaria harus
diberikan profilaksis. Sebaiknya wanita hamil tidak berpergian ke daerah endemik
malaria, karena menyebabkan premature, aborsi bahkan kematian janin.

6. Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting
karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui
bayinya.
Persipan untuk menyusui ibu-ibu sejak hamil dapat menjaga kebersihan
payudara setiap hari dengan mandi, membersihkan putting dari kerak kolostrum
dengan air hangat dan kapas/kain lembut agar saluran tidak tersumbat. Tidak
boleh menggunakan sabun karena akan menghilangkan sekresi normal dan
membuat putting kering. Gunakan bra yang menyokong karena ada pembesaran
ukuran payudara. Mengkonsumsi makanan yang seimbang, berikan fisiologi
laktasi dan manajemen laktasi agar wanita menjadi percaya diri untuk menyusui.
a. Persiapan Psikologis
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat
berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat
kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara
kejiwaan untuk menyusui adalah :
1) Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam
menyusui bayinya

11
2) Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian
susu buatan/formula
3) Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
4) Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan
5) Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya

b. Teknik Menyusui
Ada beberapa macam menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan
duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi
tertentu seperti ibu pasca SC, bayi diletakan disamping kepala ibu dengan kaki
diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara memegang bola, dimana
kedua bayi disusui bersamaan kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar penuh,
bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan sedikit menahan kepala bayi, dengan
posisi ini bayi tidak akan tersedak.
Langkah-langkah menyususi yang benar
1) Usahakan posisi ibu dan bayi cukup nyaman saat menyusui. Minum
segelas air sebelum menyusui dan hindari menyusui pada saat lapar
2) Persiapan tempat dan alat. Sebelum menyusui, cuci tangan dan
keluarkan ASI serta oleskan disekitar areola mammae
3) Teknik menyusui (lihat lampiran job sheet teknik menyusui)
4) Apabila bayi telah kenyang dan ibu ingin mengakhiri pemberian ASI,
letakan jari telunjuk pada sudut mulut bayi dan tekan pelan-pelan
sampai mulutnya terlepas dari putting susu. Kemudian bersihkan dengan
kapas kering
5) Sendawakan bayi agar udara yang terhisap saat menyusui dapat
dikeluarkan sehingga perutnya tidak kembung. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan :
 Meletakkan bayi tegak lurus pada bahu dan tangan ibu menopang
kepala bayi
 Meletakkan bayi pada pangkuan ibu, kemudian usap,/tepuk perlahan
bayi pada bagian belakangnya sampai sendawa

12
 Jika bayi sudah tidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap
sehingga udara dari dalam perut dapat keluar dengan sendirinya
6) Setelah selesai, oleskan ASI setelah selesai menyusui dan biarkan kering
sebelum memakai Bra.

c. Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat :
1) Diudara terbuka atau bebas : 6-8 jam
2) Dilemari ES (4˚C) : 24 jam
3) Dilemari pendingin/beku : 6 bulan

d. Pemberian ASI Perasan


Jangan diberikan dengan botol atau dot, berikan dengan sendok.

7. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi


Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota,
keluarga dan bidan. Rencana persalinan ini sangat penting karena:
a. Persalinan kadang-kadang dapat diprediksi juga tidak dapat diprediksi,
tanggal kelahiran, fase yang dilewati,apayang terjadi selama proses.
b. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak
tertulis.
c. Sebagai alat komunikasi untuk Bidan dan wanita sebagai sarana untuk
mendidik wanita menyiapkan diri menjadi orang tua dan agar Bidan dapat
memahami harapan wanita.
d. Sebagai jalan yang baik untuk menggali keinginan/harapan wanita.

Langkah Membuat rencana persalinan :


a. Tempat persalinan
b. Memilih tenaga kesehatan terlatih
c. Bagaimana menghubungi tenga kesehatan tersebut
d. Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
e. Siapa yang akan menemani persalinan

13
f. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan
biaya ersebut
g. Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada

8. Memantau Kesejahteraan Janin


Pemantauan gerakan janin dapat di lakukan mulai kehamlan 28 mnggu
karena gerakan janin sudah teratur dan kuat.Di lakukan pada saat janin aktif
bergerak yaitu di luar jam 02.00 – 08.00 WIB .
Menurut varney banyak metode untuk menghitung gerakan janin, adapun
metodenya yaitu
a. Tetapkan waktu yang tetap untuk menghitung gerakan janin setiap hari.
b. Pilih waktu dimana ibu tidak banyak pekerjaan,sudah makan dan waktu yang
biasanya gerakan janin aktif.
c. Catat beberapa waktu yang di butuhkan waktu untuk mencapai 10 gerakan
janin dalam mengisi tabel.
d. Untuk mencapai 10 gerakan tidak boleh lebih dari 10 jam.
e. Jika gerakan kurang dari 10 dalam 10 jam , jika memerlukan waktu lebih
dari 10 jam untuk mencapai 10 gerakan atau tidak ada merasa gerakan
selama 10 jam maka klien harus melakukan NST .

9. Kunjungan Ulang
Biasanya kunjungan ulang dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia
kehamilan 28 minggu, selanjutnya setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36
minggu dan seterusnya setiap minggu sampai masa persalinan. Akan tetapi jadwal
kunjungan ini fleksibel dengan kunjungan minimal sebanyak 4 kali yaitu 1 kali
pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pad kunjungan ulang antara lain :
a. Ibu
1) Tekanan darah
2) Berat badan
3) Tanda bahaya (sakit kepala, perubahan virus, sakit abdomen, nausea,
muntah, pendarahan, disuria, ketuban pecah sebelum waktunya).

14
4) Tinggi fundus uteri
5) Keadaan serviks
6) Ukuran pelvic

b. Janin
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
2) Ukuran janin (Taksiran Berat Badan Janin/TBBJ)
3) Letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala)
4) Aktivitas
5) Kembar atau tunggal

c. Laboratorium
1) Hemoglobin dan hematocrit
2) STS pada trimester III di ulang
3) Kultur untuk gonococcus
4) Protein dalam urin bila diperlukan

10. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan


Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada ibu
bagaimana mengenal tanda tanda bahaya,dan menganjurkan untuk datang ke
klinik dengan segera jika mengalami tanda tanda bahaya tersebut.
Enam tanda-tanda bahaya selama periode antenatal adalah :
a. Perdarahan vagina
b. Sakit kepala yang hebat
c. Perubahan visual secara tiba tiba (pandangan kabur,rabun senja)
d. Nyeri abdomen yang hebat
e. Bengkak pada muka atau tangan
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu
faktor fisik, psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi
a. Faktor Fisik
Beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
 Status kesehatan
 Status gizi
 Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
 Stressor
 Support keluarga
 Substance abuse
 Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.
Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung. Wanita yang
secara fisik bugar lebih dapatmelakukanan persalinan. Akan teteapi gerak badan
selama hamil harus dilakukan dengan bijak. Hindari peningkatan suhu tubuh
diatas 38,9°C. Latihan aerobic dapat meningkatkan suhu tubuh menjadi lebih
tinggi dari hari ini, karena itu hati-hati. Gerakan badan yang ringan baik sekali dan
sedapat-dapatnya diudara segar dan sinar matahari pada pagi hari. Sewaktu
beraerobik darah akan dialirkan ke otot dan kulit dan menjauh dari organ-organ
lain, seperti ginjal, rahim, atau hati. Kebanyakan ahli menyarankan agar anda
menghindari olahraga sampai 70 – 80% dari kadar olahraga pra kehamilan.
Selama kehamilan jagalah agar denyut nadi anda dibawah 140 kali permenit.

16
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha


Ilmu
MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010

17

Anda mungkin juga menyukai