TENTANG
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAMILAN DAN
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
Oleh
Heni Suprianti
Alhamdulillah, Puja dan Puji Syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEAMILAN DAN KEBUTUHAN DASAR IBU
HAMIL”. Banyak kesulitan yang saya hadapi dalam membuat tugas makalah ini
tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, semangat dari kerja sehingga
saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh
karena itu saya menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas makalah ini
dan bermanfaat bagi kita dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Kata Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan ....................... 2
B. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil................................................... 7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 16
BAB IV DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan
kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status
kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan
ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal
yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Faktor apa saja yang memengaruhi masa kehamilan?
2. Seberapa besar pengaruh faktor fisik dalam menjaga kehamilan?
3. Apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil?
4. Bagaimana faktor psikologis memengaruhi kesehatan ibu hamil?
5. Apa saja kebutuhan dasar ibu hamil
C. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kehamilan
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor fisik dalam menjaga
kehamilan
3. Mengetahui apa saja kebutuhan dasar pada ibu hamil
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
e) Mampu mengambuil keputusan
f) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
g) Periode menyusui lebih lama
h) Toleransi pada kelahiran lebih besar
b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai
contoh penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya
kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Diabetes Mellitus
3. Anemia
4. Penyakit Menular Seksual
5. Kehamilan ganda (Multiple)
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari satu janin, biasanya
kondisi ibu lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus
ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain. Sehingga
persalinan operatif (sectio caesaria) lebih dipertimbangkan. Dengan demikian jika
dilihat dari segi biaya, proses persalinan dari kehamilan multiple akan lebih tinggi
jika dibandingkan dengan kehamilan tunggal mengingat adanya kemungkinan
terjadinya persalinan secara SC. Selain itu risiko adanya kematian dan cacat juga
harus dipertimbangkan.
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi akan
terjadi karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi tunggal,
namun adanya keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi
keluarga.
6. Kehamilan dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat
rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkina
besar akan ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.
3
2. Status gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu
hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi
persalinan dengan aman.
Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang
hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini
kepada ibu karena terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan
yang dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih
mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan
bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk
menyusui.
3. Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang
ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang
wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara
motor dan lain-lain.
Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya
karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
1. Substance abuse
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau
membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur,
misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat dokter saat
memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal
kehamilan, namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka panjang
pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga membahayakan.
2. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya.
Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan perokok
4
berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR
bahkan kematian janin.
3. Hamil di luar nikah/ kehamilan tidak diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-hal
positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya.
4. Faktor Psikologis
a. Stresor Internal dan Eksternal
a. Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari
diri ibu sendiri. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang
tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak
yang menjadi temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder).
b. Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya
masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari
lingkungan (respon negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali),
dan masih banyak kasus yang lain.
b. Support Keluarga
Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana
sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi
tertentu. Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan dukungan
yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
c. Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat
membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena
pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal
dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan
tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini
biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.
5
d. Partner Abuse
Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu
diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan
membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul gangguan rasa
aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan
terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janinnya.
6
berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya
persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai
seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan
mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.
7
2. Senam Hamil
8
Olahraga lain yang juga dianjurkan ketika hamil :
a. Jalan kaki di alam terbuka
b. Melalukan aneka kegiatan di rumah
c. Berenang
d. Aerobic dengan tingkat benturan rendah
e. Bersepeda
3. Istirahat/Tidur
Tujuan utama istirahat dan tidur adalah untuk membangun sel-sel yang baru.
Pada saat tidur, hormoon pertumbuhan di sekresikan dan hal ini merupakan waktu
yang optimal untuk pertumbuhan janin. Wanita hamil harus beruasaha
mengurangi pekerjaan yang lebih berat dan harus meningkatkan waktu untuk
istirahat. Wanita hamil memerlukan tambahan istirahat.
Wanita harus menghindari duduk dan berdiri terlalu lama dan pada waktu
istirahat dianjurkan untuk berbaring miring kiri, bukan terlentang. Wanita
dianjurkan untuk selalu rileks pada saat duduk, tidur.
Dengan tidur terlentang, besarnya uterus akan menekan vena-vena besar
pada system sirkulasi :
a. Menurunnya aliran darah dari tubuh bagian bawah, akan menyebabkan :
Mengurangi aliran darah kejantung
Berkurangnya cardiac output
Berkurangnya aliran darah ke fertus
Menurunnya tekanan darah yang menyebabkan wanita merasa lemah
untuk bangun
b. Wanita dapat mengurangi hal diatas dengan cara duduk atau posisi miring ke
kiri.
4. Imunisasi
9
untuk memilih tempat persalinan yang bersih dan aman serta tenaga kesehatan
yang terampil. Untuk mencegah tetanus neonatorum, tali pusat bayi harus dijaga
agar tetap bersih dan kering setelah lahir sampai lepas.
a. Dipteri tetanus toxoid
Dianjurkan booster setiap 10 tahun untuk dewasa yang telah mendapatkan
seri primer sebelumnya.jika seri primer tidak pernah diberikan, berikan 3
kali imunisasi (0,5 ml/dosis) dengan jarak suntikan kesatu kedua 4-8
minggu, jarak suntikan kedua dan ketiga 6-12 bulan.
b. Hepatitis B
Diberikan 3 kali suntikan IM. Wanita > 19 tahun; 1 ml IM jarak dosis
kesatu dan kedua adalah satu bulan.dan jarak suntikan kedua dan ketiga
adalah 6 bulan. Wanita < 19 tahun dosis yang diberikan 0,5 ml IM dengan
jadwal sama.
c. Influenza
Diberikan terutama pada musim ifluenza (oktober-desember) bagi wanita
hamil diatas 14 minggu kehamilan. Dosis yang diberikan 0,5 ml IM jika
diperlukan diberikan pada waktu bersamaan dengan vaksin pneumococcus.
d. Vaksin pneumococcus
Diberikan pada setiap 10 tahun pada orang yang berada pada daerah risiko
tinggi infeksi pneumococcus. Dosis 0,5 ml subcutan/ IM.
e. Vaksin rubella, Measles Rubella, mumps measles rubella
Merupakan kontraindikasi jika diberikan selama hamil. Dosis yang
diberikan 0,5 ml subcuta, kaji dulu riwayat imunisasi dan kemungkinan efek
samping. Penggunaan kontrasepsi diberikan setelah 3 bulan pemberian
vaksin. Imunisasi diberikan juga pada wanita yang telah enerima
immunoglobulin selama trimester 3 dan postpartum.
5. Traveling
10
Jika ibu pergi dengan menggunakan mobil pribadi sebaiknya gunakan
sabuk pengaman yang disilangkan pada paha dan bahu, bukan yang menyilang.
Jika ibu mengemudikan sendiri, stel jok jauh ke belakang kurang lebih 10 inchi,
berhentilah beberapa jam untuk beristirahat.
Jika ibu menggunakan pesawat, ibu harus cukup fit untuk melakukan
perjalanan, perjalanan menggunakan pesawat tidak dianjurkan setelah usia
kehamilan 32 minggu. Diupayakan ibu duduk di dekat gang sehingga
memudahkan untuk keluar, bisa bangkit untuk jalan-jalan sekurang-kurangnya 2
jam dan minum yang cukup agar tidak dehidrasi.
Jika ibu hamil berkunjung ke daerah yang endemik malaria harus
diberikan profilaksis. Sebaiknya wanita hamil tidak berpergian ke daerah endemik
malaria, karena menyebabkan premature, aborsi bahkan kematian janin.
6. Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting
karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui
bayinya.
Persipan untuk menyusui ibu-ibu sejak hamil dapat menjaga kebersihan
payudara setiap hari dengan mandi, membersihkan putting dari kerak kolostrum
dengan air hangat dan kapas/kain lembut agar saluran tidak tersumbat. Tidak
boleh menggunakan sabun karena akan menghilangkan sekresi normal dan
membuat putting kering. Gunakan bra yang menyokong karena ada pembesaran
ukuran payudara. Mengkonsumsi makanan yang seimbang, berikan fisiologi
laktasi dan manajemen laktasi agar wanita menjadi percaya diri untuk menyusui.
a. Persiapan Psikologis
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat
berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat
kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara
kejiwaan untuk menyusui adalah :
1) Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam
menyusui bayinya
11
2) Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian
susu buatan/formula
3) Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
4) Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan
5) Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya
b. Teknik Menyusui
Ada beberapa macam menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan
duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi
tertentu seperti ibu pasca SC, bayi diletakan disamping kepala ibu dengan kaki
diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara memegang bola, dimana
kedua bayi disusui bersamaan kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar penuh,
bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan sedikit menahan kepala bayi, dengan
posisi ini bayi tidak akan tersedak.
Langkah-langkah menyususi yang benar
1) Usahakan posisi ibu dan bayi cukup nyaman saat menyusui. Minum
segelas air sebelum menyusui dan hindari menyusui pada saat lapar
2) Persiapan tempat dan alat. Sebelum menyusui, cuci tangan dan
keluarkan ASI serta oleskan disekitar areola mammae
3) Teknik menyusui (lihat lampiran job sheet teknik menyusui)
4) Apabila bayi telah kenyang dan ibu ingin mengakhiri pemberian ASI,
letakan jari telunjuk pada sudut mulut bayi dan tekan pelan-pelan
sampai mulutnya terlepas dari putting susu. Kemudian bersihkan dengan
kapas kering
5) Sendawakan bayi agar udara yang terhisap saat menyusui dapat
dikeluarkan sehingga perutnya tidak kembung. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan :
Meletakkan bayi tegak lurus pada bahu dan tangan ibu menopang
kepala bayi
Meletakkan bayi pada pangkuan ibu, kemudian usap,/tepuk perlahan
bayi pada bagian belakangnya sampai sendawa
12
Jika bayi sudah tidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap
sehingga udara dari dalam perut dapat keluar dengan sendirinya
6) Setelah selesai, oleskan ASI setelah selesai menyusui dan biarkan kering
sebelum memakai Bra.
c. Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat :
1) Diudara terbuka atau bebas : 6-8 jam
2) Dilemari ES (4˚C) : 24 jam
3) Dilemari pendingin/beku : 6 bulan
13
f. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan
biaya ersebut
g. Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
9. Kunjungan Ulang
Biasanya kunjungan ulang dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia
kehamilan 28 minggu, selanjutnya setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36
minggu dan seterusnya setiap minggu sampai masa persalinan. Akan tetapi jadwal
kunjungan ini fleksibel dengan kunjungan minimal sebanyak 4 kali yaitu 1 kali
pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pad kunjungan ulang antara lain :
a. Ibu
1) Tekanan darah
2) Berat badan
3) Tanda bahaya (sakit kepala, perubahan virus, sakit abdomen, nausea,
muntah, pendarahan, disuria, ketuban pecah sebelum waktunya).
14
4) Tinggi fundus uteri
5) Keadaan serviks
6) Ukuran pelvic
b. Janin
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
2) Ukuran janin (Taksiran Berat Badan Janin/TBBJ)
3) Letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala)
4) Aktivitas
5) Kembar atau tunggal
c. Laboratorium
1) Hemoglobin dan hematocrit
2) STS pada trimester III di ulang
3) Kultur untuk gonococcus
4) Protein dalam urin bila diperlukan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu
faktor fisik, psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi
a. Faktor Fisik
Beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
Status kesehatan
Status gizi
Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
Stressor
Support keluarga
Substance abuse
Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.
Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung. Wanita yang
secara fisik bugar lebih dapatmelakukanan persalinan. Akan teteapi gerak badan
selama hamil harus dilakukan dengan bijak. Hindari peningkatan suhu tubuh
diatas 38,9°C. Latihan aerobic dapat meningkatkan suhu tubuh menjadi lebih
tinggi dari hari ini, karena itu hati-hati. Gerakan badan yang ringan baik sekali dan
sedapat-dapatnya diudara segar dan sinar matahari pada pagi hari. Sewaktu
beraerobik darah akan dialirkan ke otot dan kulit dan menjauh dari organ-organ
lain, seperti ginjal, rahim, atau hati. Kebanyakan ahli menyarankan agar anda
menghindari olahraga sampai 70 – 80% dari kadar olahraga pra kehamilan.
Selama kehamilan jagalah agar denyut nadi anda dibawah 140 kali permenit.
16
DAFTAR PUSTAKA
17