Disusun oleh:
1. ABJAN MAHANGIRI 14620939
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
“ANALISA PENGARUH GIZI PADA LANSIA”.
Makalah ini berisikan tentang informasi seorang perawat dalam pemberian obat. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua apa saja yang harus di perhatikan
seorang perawat dalam pemberian obat kepada pasien beserta cara-caranya.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa membantu segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KOVER.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia.............................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Kebutuhan nutrisi pada lansia...................................................................................3
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia................................3
C. Masalah gizi pada lansia...........................................................................................4
D. Pemantauan status nutrisi..........................................................................................4
E. Perencanaan makanan untuk lansia..........................................................................5
F. Pemenuhan nutrisi untuk lansia................................................................................6
A. Latar Belakang.
Menurut UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan usia pada Bab Pasal 1 Ayat 2 yang
berbunyi “lanjut usia adalah seorang yang mencakup usia 60 tahun keatas”. Semua orang akan
mengalami proses menk\jadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
yang pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit sampai
tidak mrlakukan tugasnya sehari-hari lagi hingga bagi kebanyakan oaring masa tua itu
merupakan masa yang kurang menyenangkan.
Sedangkan seorang menjadi lanjut usia dikerakan adanya beberapa proses individual, antara
lain :
a. Umur biologis : fungsi berbagai sistem organnya dibandingkan dengan orang lain pada
umur yang sama.
b. Umur Psikogis : kapasitas adaptasi individu dibandingkan dengan orang lain pada umur
kronologis yang sama.
c. Umur sosial : sejauh mana individu dapat melakukan peran sosial dibandingkan dengan
anggota masyarakat dibandingkan dengan anggota masyarakat lain pada umur kronologis
yang sama.
d. Umur fungsional : tingkat kemampuan individu untuk berfungsi dimasyarakat
dibandingkan dengan orang lain pada umur kronologis yang sama.
Berkaitan dengan perubahan, kemudian Hurlock (1990) mengatakan bahwa perubahan yang
dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan
akhirnya mempengaruhi pola hidupnya. Bagaimana sikap yang ditunjukan apakah memuaskan
atau tidak memuaskan, hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan
pengalaman pribadinya. Perubahan yang diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan yang
berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonmi atau pendapatan dan peran sosial
(Goldstein, 1992).
B. Tujuan Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia.
a. Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, sosial dan psikologis lanjut usia secara
memadai serta teratasinya masalah-masalah akibat usia lanjut.
b. Terlindunginya lanjut usia dari perlakuan yang salah.
c. Terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lanjut usia.
d. Terpeliharanya hubungan yang harmonis antara lanjut usia dengan keluarga dan
lingkungan.
e. Terbentuknya keluarga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pelayanan terhadap
lanjut usia.
f. Melembaganya nilai-nilai penghormatan terhadap lanjut usia.
g. Tersedianya pelayanan alternative diluar pelayanan panti sosial bagi lanjut usia.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar.
Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih, apalai pada
lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu
sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan.
Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung,
kencing manis, dan darah tinggi.
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena
gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat
badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan
kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan
terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan
protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering,
penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
D. Pemantauan Status Nutrisi
Waspadai lansia dengan riwayat : Pendapatan yang kurang, kurang bersosialisasi, hidup
sendirian, kehilangan pasangan hidup atau teman, kesulitan mengunyah, pemasangan gigi palsu
yang kurang tepat, sulit untuk menyiapkan makanan, sering mangkonsumsi obat-obatan yang
mangganggu nafsu makan, nafsu makan berkurang, makanan yang ditawarkan tidak
mengundang selera. Karena hal ini dapat menurunkan asupan protein bagi lansia, akibatnya
lansia menjadi lebih mudah sakit dan tidak bersemangat.
3. Kekurangan Vitamin D
Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar matahari, jarang atau
tidak pernah minum susu, dan kurang mengkonsumsi vitamin D yang banyak terkandung pada
ikan, hati, susu dan produk olahannya.
b. Perencanaan makan untuk mengatasi perubahan saluran cerna Untuk mengurangi resiko
konstipasi dan hemoroid :
1. Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari, seperti sayuran
dan buah-buahan segar, roti dan sereal.
F. Pemenuhan Nutrisi Untuk Lansia
Lansia berisiko tinggi mengalami masalah nutrisi. Hal ini cukup beralasan sehingga
prevelansi yang tinggi mengenai masalah nutrisi pada lansia ini telah menjadi sorotan dalam
sejumlah survei (DHSS, 1997; Coates, 1985; Lehman, 1889) karna terdapat fakta bahwa
sebagian besar lansia di komunitas mengalami masalah nutrisi.
A. Kesimpulan
Berkaitan dengan perubahan, kemudian Hurlock (1990) mengatakan bahwa perubahan yang
dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan
akhirnya mempengaruhi pola hidupnya. Bagaimana sikap yang ditunjukan apakah memuaskan
atau tidak memuaskan, hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan
pengalaman pribadinya. Perubahan yang diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan yang
berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonmi atau pendapatan dan peran sosial
(Goldstein, 1992).
Pada makalah yang telah kami susun sedemikian rupa dengan judul “PENGARUH GIZI
PADA LANSIA”dapat bermanfaat bagi seluruh komponen masyarakat, khususnya makalah ini
kami tujukan untuk perawat dalam menangani masalah kesehatan yang terjadi pada lansia .
Makalah ini tidak luput akan kesalahan baik dari segi bahasa, penyusunan maupun referensi yang
kami buat, untuk itu kami harap masukan saran guna dalam memperbaiki makalah ini
DAFTAR PUSTAKA