Proposal Wa'Ambe
Proposal Wa'Ambe
Disusun Oleh :
WAAMBE
NIM : 20180901023
Disusun Oleh :
WAAMBE
NIM : 20180901023
Disusun oleh:
WA’AMBE
NIM : 20180901023
Penguji I (………….…..………………..)
Penguji II (………………………….…….)
Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan Yaleka Maro
NIDN: 0315116401
iv
SURAT PERNYATAAN
Nim : 20180901023
TAHUN 2021”
Apabila suatu saat nanti saya melakukan plagiat, maka saya akan menerima sangsi
yang telah ditetapkan. Demikian Surat peryataan ini saya buat dengan sebenar-
benarnya.
Wa Ambe
NIM : 20180901023
v
MOTTO
“Ingat kamu tidak harus segera untuk melihat hasil akhirnya, namun pastikan
selalu ada kemajuan dalam setiap hal yang sedang kamu lakukan”
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas
Nama :Wa’Ambe
NIM : 20180901023
Agama : Islam
2. Riwayat pendidikan
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
Bayi Berat Lahir Rendah Di Pustu Yasa Mulya Tanah Miring Tahun 2021”
Proposal Laporan Tugas Akhir ini penulis menyusun untuk memnuhi salah
mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada
Merauke.
Merauke.
viii
5. Erni Agit Ekawati,S.Tr.Kebselaku Ketua Program Studi Akademi
dengan baik.
Akademi Kebidanan Yaleka Maro Merauke dan semua pihak yang tidak
banggakan.
ix
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan amal baik yang telah
diberikan dan semoga Proposal Laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iv
MOTTO...............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................9
E. Keaslian Penelitian.......................................................................................10
xi
C. Subyek Laporan Kasus................................................................................166
D. Instrumen Laporan Kasus............................................................................166
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................166
F. Trianggulasi Data........................................................................................167
G. Alat Dan Bahan...........................................................................................168
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................169
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat orang
tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status sosial orang tua
kematian bayi merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya
(BPS 2020).
1
Data World Health Organization (WHO) mengenai status kesehatan
menyatakan secara global sekitar 830 wanita meninggal setiap hari karena
Kematian Ibu (AKI), sebanyak 216 per 100.000 kelahiran Hidup. Angka
Kematian Bayi (AKB) turun dalam tahun-tahun terakhir. Pada tahun 2017
prevalensi bayi dengan BBLR di dunia yaitu 15,5% atau sekitar 20 juta
bayi yang lahir setiap tahun, sekitar 96,5% diantaranya terjadi di negara
pada tahun 2025 mendatang dan sejauh ini sudah terjadi penurunan angka
Dengan hal ini, data tersebut menunjukkan telah terjadi pengurangan dari
tahun 2012 hingga 2019 yaitu dari 20 juta menjadi 14 juta bayi BBLR.
(Ferdiyus, 2019).
Kematian Ibu (AKI) tertinggi tahun 2017 dengan 177 kematian per
2
yaitu 289 per 100.000 kelahiran hidup menurun dari tahun sebelumnya
yati pada tahun 2012 yaitu jumlah AKI 573 per 100.000 kelahiran hidup.
(Lokadata 2018)
sampai dengan bulan Agustus telah menjadi kasus AKB 9.78 per kelahiran
hidup. Hingga tahun 2024, AKB target Indonesia (RPJMN) AKB adalah
hasil SUPAS. Jumlah kematian ibu absolut tahun 2020 adalah 72 dengan
lahir hidup 36.068. Jika disetarakan dengan AKI menjadi 200 per 1.00.000
KH. Kinerja penurunan angka kematian ibu pada tahun 2020 sangat baik
3
karena lebih rendah dari target yaitu 212. Bila dibandingkan dengan target
AKI di Provinsi Papua telah mencapai target. Secara angka absolut terjadi
303 dengan lahir hidup berjumlah 36.068 jika disetarakan dengan AKB
menjadi 8,4 per 1.000 KH. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan
yaitu sebesar 162 per 100.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Bayi
(AKB) pada Tahun 2020 yaitu sebesar 16 per 1000 kelahiran hidup.
Papua 2017).
Kejadian risiko tinggi pada bayi baru lahir dengan BBLR berkaitan
4
Menurut Septiani Juwita & Retno Dewi Prisusanti Neonatus dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan berat badan lahir antara
1500 – 2500 gram, Bayi Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR)
dengan berat badan lahir antara 1000 – 2500 gram, Bayi Berat lahir
Ekstrim Rendah (BBLER) dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.
Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target Tujuan
yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Meskipun telah
banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, AKI belum turun secara
(terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak kelahiran)
5
motherhood initiative, program yang memastikan semua perempuan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir kepada masyarakat.Upaya lainnya yaitu
(Rahmi, 2016).
kematian ibu karena persalinan dan juga kematian bayi dari tahun 2015.
pandemi global dimana terdapat lebih dari 118.000 kasus di 114 negara
Prinsip – Prinsip pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, ibu nifas, dan
6
mencuci tangan memakai sabun selama 20 detik atau handsanitizer,
pemakaian alat pelindung diri (APD), menjaga kondisi tubuh dengan rajin
olahraga dan istirahat yang cukup, makan makanan dengan gizi seimbang,
janin dan kontraksi uterus, ventilasi mekanis lebih dini apabila terjadi
dengan multidisiplin.
nifas, bayi baru lahir (BBLR), dan pemilihan alat kontrasepsi dalam
B. Rumusan Masalah
7
implementasi, evaluasi dan pendokumentasian) pada masa kehamilan,
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritas
2. Manfaat Aplikatif
kebidanan.
c. Bagi Masyarakat
9
E. Keaslian Penelitian
dilakukan oleh penulis adalah pada waktu, tempat dan subjek penelitian,
pada studi kasus ini penulis melakukan penelitian di Pustu Yasa Mulya
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Kehamilan
kira-kira 280 hari atau (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari
a) Uterus
b) Serviks
12
mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks
d) Vagina
13
dalam hipertrofi, sehingga beberapa ligamentum sekitar
sign).
e) Payudara
14
membesar, lebih tegak dan tampak lebih hitam, seperti
stimulasi MSH.
f) Kulit
g) Perubahan Metabolik
bertambah 12,5kg.
15
Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah
(Prawirohardjo Sarwono,2016)
kehamilan.
16
Zinc (Zn) sangat penting bagi pertumbuhan dan
kehamilan 12 minggu.
2) Sistem Kardiovaskular
17
sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut jantung.
18
cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.
19
zat besi daripada dengan hipervolemia. Jumlah zat besi yang
mg/hari.
3) Sistem Endokrin
20
pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat secara
peptida pada janin, plasenta, dan ibu. Pada saat hamil dan
4) Sistem Muskuloskeletal
21
1) Trimester pertama
dirahasiakan.
2) Trimester kedua
pertama.
3) Trimester ketiga
22
b) Ibu khwatir akan bayinya yang akan segera lahir
sewaktu-waktu
bayinya.
e) Ibu merasa takut akan sakit dan bahaya fisik yang akan
sendiri. Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan fisik pada ibu hamil ini
23
1) Kebutuhan oksigen
2) Kebutuhan Nutrisi
besar dari pada sebelum hamil. Pada ibu hamil akan mengalami
24
(TB dlm m)2misalnya : seorang perempuan hamil BB sebelum
normal).
3) Kebutuhan istirahat
4) Personal Hygiene
a) Mandi
25
dada, daerah genitalia) dengan cara dibersihkan dan
terlalu dingin.
26
dermatitis alergika.Apabila mengalami infeksi pada kulit
c) Perawatan gigi
sebagai berikut:
kalsium.
(3) Sikat gigi setiap selesai makan dengan sikat gigi yang
lembut.
d) Perawatan kuku
27
dihaluskan sehingga tidak melukai kulit yang mungkin
e) Perawatan rambut
kedinginan.
5) Pakaian
bra yang bahannya dari katun karena selain mudah dicuci juga
28
kelembaban yang dapat menyebabkan gatal dan iritasi
buahan.
29
b) Buang Air Kecil (BAK)
7) Seksual
30
b) Pada trimester III hubungan seksual supaya dilakukan
janin
bila:
31
g) Wanita yang sering mengalami keguguran, persalinan
32
seperti pada trimester ketiga.Mual, muntah, dan segala rasa
seksual.
33
Banyak suami yang tidak mau tahu kesulitan sang istri. Jadi,
d. Tanda-Tanda Kehamilan
c) Pusing
34
2) Tanda tidak pasti kehamilan
berkontraksi.
b) Gerakan janin
oleh pemeriksa.
35
denyut jantung janin antara 120 sampai 160 kali permenit
d) Ultrasonografi
preklampsia.
36
iritasi uterus, absurbsi plasenta, infeksi saluran kemih atau
infeksi lain.
baik.
4) Perdarahan pervaginam
plasenta.
6) Pengelihatan kabur
37
mendadak, kabur atau berbayang atau berbintik-bintik.
preeklampsia..
f. Konsep ANC
38
g. Tujuan Asuhan Kehamilan
Menurut Wagiyo & Putrono (2016), harus sesuai standar yaitu “14
T” meliputi:
1) Timbang berat badan (T1) Ukur berat badan dalam kilo tiap
39
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
(T4).
6) Pemeriksaan Hb (T6)
payudara (T8)
gondok (T13)
(T14).
40
pemeriksaan reduksi urine, pemberian kapsul yodium dan
1) Perdarahan Pervaginam
3) Penglihatan Kabur
BBLR
9) Demam Tinggi
41
orang yang sedang sakit, menutup mulut dan hidung saat bersin
menggunakan lengan.
positif.
42
syarat Airborne Infectio Isolation Room (AIR) , pasien harus
khusus tersedia.
tetap dilakukan.
potensi keuntungan bagi ibu dan keamanan bagi janin. Saat ini
43
pertumbuhan janin (KJGR) akibat COVID-19, didapatkan
19.
44
dirumah segera ke faskes jika ada keluhan/tanda bahaya kehamilan,
a. Pengertian Persalinan
keluarnya plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (sutanto firiana,
2019).
45
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
(Jannah, 2017).
dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. Adapun
berikut :
1) Persalinan Spontan
2) Persalinan Buatan
3) Persalinan Anjuran
46
1) Lightening
2) Pollakisuria
disebut pollakisuria.
3) False labor
ini bersifat :
b) Tidak teratur.
majunya waktu.
serviks.
47
4) Perubahan serviks
penipisan.
5) Gastrointestinal upsets
bagian depan.
kuat intensitasnya.
pembukaan serviks
7) Bloody Show
48
selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim
banyak dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah
persalinan yaitu ;
2) Teori Oxytocin
3) Keregangan Otot-otot
49
rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-
4) Pengaruh Janin
5) Teori Prostaglandin
d. Tahapan persalinan
persalinan yaitu ;
1) Kala 1
50
berjalan-jalan. Proses pembukaan serviks sebagai akibat his
a) Fase laten
b) Fase aktif
pembukaan lengkap.
multigravida.
51
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida begitu pula
2) Kala II
52
c) Ketuban pecah pada pembukaan merupakan pendeteksi
frankenhauser tertekan
dengan jalan :
belakang.
3) Kala III
53
harus diberi penanganan lebih atau dirujuk. Lepasnya plasenta
bawah rahim.
d) Terjadi perdarahan.
4) Kala IV
pernapasan.
c) Kontraksi uterus.
54
d) Terjadi penambahan
1) Passanger (penumpang)
a) Janin
b) Air Ketuban
membuka serviks.
55
c) Plasenta
persalinan normal.
3) Power (kekuatan)
al.2011).
56
untuk mengatasi nyeri persalinan.Respon fisik terhadap
5) Penolong
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin dala hal ini
mengahadapi persalinan.
psikologis
a) Kebutuhan Oksigen
57
kala I dan kala II, dimana oksigen yang ibu hirup sangat
58
hipoglikemia. Sedangkan asupan cairan yang kurang, akan
c) Kebutuhan Eliminasi
e) Kebutuhan Istirahat
59
his). Ibu bisa berhenti sejenak untuk melepas rasa sakit
persalinan.
60
berdiri, posisi berdansa, duduk, berbaring miring ataupun
61
kuat, serta mengurangi reaksi mental/emosional yang
sentuhan.
h) Penjahitan Perenium
62
karena hal ini dapat mengganggu kelancaran dan
kenyamanan tindakan.
63
sebelum melakukan APN agar asuhan yang diberikan
ketidaknormalan.
otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah, yang pada
a) Pemberian Sugesti
64
b) Mengalihkan Perhatian
merasakan sakit, dan bidan tetap fokus pada rasa sakit itu
c) Membangun Kepercayaan
65
psikologis telah mengafirmasi alam bawah sadar ibu untuk
harapan ibu.
66
b) Ibu merasakan tekanan yang semakin meningat pada
bahu bayi)
bayi
b) Untuk ibu :
cairan.
67
keringkan tangan dengan tisu/handuk pribadi yang bersih dan
kering.
belakang
lengkap.
68
9) Dekontaminasi sarung tangan (celupkan tangan yang masih
partograf.
69
12) Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika
ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi
lama).
untuk ibu.
g) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
pada multigravida.
70
15) Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas
bokong ibu.
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di
tersebut.
71
21) Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang
22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
23) Setelah bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu
pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu dan
jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu dengan jari
telunjuk)
kesulitan?
72
pada bayi baru lahir dengan asfiksia. Bila semua jawaban
26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
bawah ibu.
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
28) Beritahu ibu bahwa dia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
30) Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan
dan jari tengah tangan yang lain untuk mendorong isi tali
kearah ibu, dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm dari klem
pertama.
73
b) kat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
disediakan.
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-
ibu dengan posisi lebih rendah dari putting susu atau areola
mamae ibu.
33) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas
74
35) Setelah uterus berkontraksi, teganggakan tali pusat kea rah
bawah-sejajar lantai-atas)
tali pusat :
75
(2) Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptik) jika
(5) Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir
plasenta manual.
76
kateter) jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik
menimbulkan perdarahan
perdarahan pervaginam.
kateterisasi.
menilai kontraksi
45) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
77
a) Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau retraksi, resusitasi
b) Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk
setelah didekontaminasi.
yang sesuai
50) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
yang diinginkannya
78
terbalik, dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
kering.
i. Partograf
79
1) Denyut Jantung Janin
2) Air Ketuban
c) M : Bercampur Meconium
d) D : Bercampur Darah
e) K : Kering
tanda silang
dengan tanda lingkaran (0). Pada posisi 0/5, sinsiput (S), atau
diterima
80
menit dan lamanya. Lama kontraksi dibagi dalam hityungan
detik : 40 detik.
12) Tekanan darah, setiap 4 jam sekali tandai dengan anak panah
bersalin yaitu :
pertolongan persalinan.
ODP/PDP/COVID-19.
81
5) Ibu dengan status BUKAN ODP, PDP atau terkonfirmasi
Persalinan
neonatal.
staf yang memasuki ruangan dan unit, harus ada kebijakan lokal
82
3) Pengamatan dan penilaian ibu harus dilanjutkan sesuai praktik
sesuai kondisi.
5) Bila ada indikasi operasi terencana pada ibu hamil dengan PDP
83
9) Ruang operasi kebidanan :
terakhir.
sebelumnya.
masa pandemic
84
rujuk ke PKM / RS sesuai standar, Lakukan pengkajian
a. Pengertian Nifas
85
baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3
Yuliana, 2020)
a) Uterus
uterus.
b) Serviks
setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya
c) Lochea
86
Lochea adalaah ekskresi cairan rahim selama masa
ciri khas : bau amis atau khas darah dan adanya bau busuk
87
episiotomy dengan indikasi tertentu.Pada postnatal hari
harian.
e) Sistem Perencanaan
88
pertama.Suppositoria dibutuhkan untuk membantu
besar
f) Sistem Perkemihan
89
berkontraksi dengan baik. Pada masa pasca partum tahap
lahir.
g) Tanda-tanda Vital
(2) Nadi
90
yang melebihi 100x/menit, harus waspada
postpartum.
(4) Pernafasan
91
nafas. Bila pernafasan pada masa postpartum menjadi
Risneni, 2016).
92
Menurut Asih dan Risneni (2016), adaptasi psikologis yang
a) Fase Taking In
proses pemulihannya.
93
berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya
c) Fase Letting Go
yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter/ hari, pil zat besi (Fe)
2) Mobilisasi
94
dianjurkan pada persalinan normal klien dapat melakukan
kanan dan kiri setelah 12 jam, lalu tidur ½ duduk, turun dari
positif bagi, ibu merasa lebih sehat dan kuat, Faal usus dan
3) Eliminasi
dalam 2-6 jam PP dan setiap 3-4 jam Jika belum berkemih OK
4) Personal Hygiene
95
a) Mencuci tangan setiap habis genital hygiene, kebersihan
jaga
5) Seksual
biasa pada 6 minggu PP, secara fisik, aman, setelah darah dan
hubungan seks pada 6 minggu dan 3 bln, 40% nya rasa nyeri
dan sakit.
6) Senam Nifas
96
e) Melancarkan produksi ASI.
sebagai berikut :
psikologis.
maupun bayi.
wanita normal.
97
3) Remote Puerperium, yaitu waktu yang di perlukan untuk pulih
rasa nyaman.
administrasi.
aman.
98
melaksanakanya untuk mempercepat proses pemulihan,
Selama ibu berada dalam masa nifas, paling sedikit 4 kali bidan
Purwoastuti, 2017)
masa nifas.
99
Anatomi Payudara Payudara adalah kelenjar yang terletak
100
c) Papilla Mammae atau Puting Susu Letaknya bervariasi
101
benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa
berkurang.
Rahayu, 2016).
102
(9) Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya
diri
ovarium
menyusui.
103
g) Bayi bertambah berat badannya
4) ASI Eksklusif
makanan atau minuman lain selama umur 0-6 bulan, bayi harus
rendah laktosa.
104
(1) Ibu duduk dikursi yang rendah atau berbaring dengan
telapak tangan).
(3) Satu tangan bayi diletakkan pada badan ibu dan satu
didepan.
menghadap payudara.
(5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
cara:
105
(1) usahakan sebagian besar aerola dapat masuk kedalam
106
keluarga sangat penting, dengan pemberian nutrisi, dukungan
bayi.
pelayanan rujukan.
107
1) Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa
nifas yaitu :
dan keluarga.
108
k. Rekomendasi Bagi Tenaga Kesehatan Terkait Pelayanan Pasca
kesehatan terkait pelayanan pasca persalinan untuk ibu dan bayi baru
lahir yaitu :
kamar.
109
karenakan informasi mengenai virus baru ini terbatas dan tidak
7) Semua bayi yang lahir dari ibu dengan PDP atau di konfirmasi
8) Bila ibu memutuskan untuk merawat bayi sendiri, baik ibu dan
110
a) Bayi harus di tempatkan di incubator tertutup dalam
ruangan.
etiket batuk.
Bayi baru lahir normal adalah berat bayi lahir antara 2500-
4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan tidak ada
Rahardjo, 2015).
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari
2500 gram sampai dengan 4000 gram dan tanpa tanda – tanda
111
Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi ovum dan spermatozoon
(stimulasi mekanik).
112
b) Penurunan PaO2 dan peningkatan PaCo2 merangsang
kimiawi).
113
5) Perubahan pada sistem Termoregulasi
a) Konduksi
b) Evaporasi
c) Konveksi
114
bayi dekat jendela, membiarkan BBL di ruangan yang
d) Radiasi
115
mempertahankan air sehingga bahaya diare menjadi serius
(Noordiati, 2018).
116
terlihat sedikit sianotik. Warna kebiruan ini, akrosianois,
1) Nutrisi
keinginan ibu (jika payudara penuh) dan tentu saja ini lebih
3) Personal Hygiene
117
Menurut Legawati (2018) menjelaskan memandikan bayi baru
kering.
umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4 – 7 hari, dan 1 kali pada umur
118
e. APGAR SCORE
atau bidan pada setiap bayi yang baru lahir. Pemeriksaan ini
dan tidak jarang bayi yang sehat mempunyai skor yang lebih
lahir.
119
3) Kriteria APGAR SCORE
Covid-19
120
Menurut Kemenkes RI (2020) pencegahan bagi bayi baru
imunisasi hepatitis B.
121
baru lahir (sesuai yang tercantum pada buku KIA). Apabila di
Pandemi Covid 19 :
infeksius di udara.
122
panduan ini dapat berubah sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan.
atau botol.
penggunaan.
123
specimen plastic. Kondisi penyimpanan harus sesuai
h. Pemijatan Bayi
kesehatan bayi mulai dari bayi baru lahir sampai usia 12 bulan.
Juwita, 2019)
124
Field dan Scanberghmenunjukkan bahwa bayi yang
glucocorticoid meningkat.
125
pendamping & semua tim yang bertugas menggunakan masker dan
2015)
b. Klasifikasi BBLR
berdasarkan :
1) Umur kehamilan
126
d) Bayi lebih bulan (usia kehamilan > 42 minggu)
127
c. Faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR
3) Paritas >4
c) Ekonomi
e) Kurang gizi
f) Perokok
a) Anemia berat
d) Kehamilan ganda
e) Perdarahan antepartum
6) Bayi dengan
a) Cacat bawaan
128
7) Faktor obstetri
a) Kehamilan Gemeli
129
untuk pertama kalinya setelah pertengahan kehamilan
dengan Proteinuria.
c) Preeklampsia
130
kehamilan 20 minggu. Proteinuria adalah suatu keadaan
d) Pendarahan Antepartum
131
maternatal dan perinatal, berkisar 35 %.Penyebab
132
karena ketidakseimbangan antara sintesis dan degradasi
a) Kelainan kongenital
b) Infark plasenta
c) Disfungsi Plasenta
133
Disfungsi plasenta adalah gangguan plasenta untuk dapat
rahim.
134
pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
e. Masalah-masalah BBLR
sebagai berikut :
1) Asfiksia
2) Gangguan napas
3) Hipotermi
4) Hipoglikemia
6) Infeksi g. Ikterus
7) Masalah perdarahan
f. Penatalaksanaan BBLR
1) Pengaturan Suhu
135
2 kg adalah 35 dan untuk bayi dengan BB 2-2,5 kg adalah 34.
untuk bayi dengan berat lebih dari 1500 gram. Apabila dengan
136
kesukaran,pemberian ASI/PASI dapat dilanjutkan dalam
3) Mencegah Infeksi
bayi.
bayi
137
pelayanan, pengaturan, dan dukungan yang di perlukan untuk
2015).
(Purwoastuti, 2015).
138
sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk
meningkatkan reproduksi.
Kontrasepsi (CPR)
need)
139
1) Metode Kontrasepsi hormonal
a) Pil KB kombinasi
(1) Jenis
(3) Manfaat
140
kelamilan ektopik, karsinoma ovarium, karsinoma
disminore.
(4) Keterbatasan
IMS.
141
sebainya menggunakan alat kontrasepsi tambahan
b) Suntikan kombinasi
(1) Jenis
(3) Keuntungan
ovarium.
142
(4) Keterbatasan
setelah berhenti.
c) Suntikan progestin
(1) Jenis
143
noretisteron (Depo Noristerat), mengandung 200 mg
noretindron anantat,
(3) Keuntungan
(4) Keterbatasan
haid sama
144
sekali), pasien sangat bergantung pada pelayanan
2014).
(1) Jenis
145
sehingga menghambat penetrasi sperma, dan
(3) Keuntungan
(4) Keterbatasan
146
dan efaktivasi menurun jika digunakan bersamaan
e) Implant
(1) Jenis
147
Jadena dan indoplant terdiri dari 2 batang yang
kerjanya 3 tahun.
menekan ovulasi.
(3) Keuntungan
(4) Keterbatasan
148
spooting, hipermenora atau meningkatkan jumlah
epilepsi.
149
setelah insersi serta berlangsung 3 tahun dan berakhir
f) Kontrasepsi darurat
(1) Pengertian
hubungan seksual.
Mekanik
Medik
150
Progynova 10mg/dosis dosis selama 5 hari
b. Metode Kontrasepsi
(1) Pengertian
(2) Keuntungan
(1) Pengertian
masa subur.
(2) Keuntungan
151
(3) Keterbatasan
c) Kondom pria
(1) Pengertian
(2) Keuntungan
(3) Keterbatasan
d) Metode diagfragma
(1) Pengertian
152
Adalah cap berbentuk bulat cembung yang terbuat
(2) Keuntungan
(3) Keterbatasan
e) Spermisida
1) Pengertian
2) Cara kerja
3) Keuntungan
153
Efektif seketika, tidak ada efek samping sistemik,
4) Keterbatasan
1) Pengertian
3) Keuntungan
(a) Kontrasepsi
154
Efektifitas tinggi, segera efektif, tdak
4) Anjuran
1) Pengertian
2) Cara kerja
155
kavum uteri, mencegah sperma dan ovum bertemu, dan
uterus
3) Keuntungan
obat-obatan.
4) Kerugiaan
156
melepas AKDR sendiri harus dibantu oleh petugas
(Obstetric, 2014)
6) Instruksi penggunaan
157
keberadaan benang, AKDR harus dilepas setelah 10
h) Kontrasepsi mantap
1) Tubektomi
(a) Pengertian
(1) Manfaat
(2) Keterbatasan
158
Pasien dapat menyesal di kemudian hari, rasa tidak
i) Vasektomi
1) Pengerrtian
2) Instruksi
159
selama 3 bulan, dan periksa semen 3 bulan pasca
3) Konseling
1. Standar I : Pengkajian
Kriteria Pengkajian
160
a. Data tepat, akurat dan lengkap.
sosial budaya).
pemeriksaan penunjang).
a. Pernyataan standar
a. Pernyataan Standar
b. Kriteria Perencanaan
161
1) Rencana tindakan di susun berdasarkan prioritas masalah dan
secara komprehensif.
keluarga
4. Standar IV : Implementasi
a. Pernyataan Standar
rujukan.
b. Kriteria Implementasi
162
3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
berkesinambungan
sesuai
5. Standar V : Evaluasi
a. Peryataan Standar
b. Kriteria Evaluasi
pasien
163
6. Standar VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan
a. Peryataan Standar
kebidanan
164
C. Kerangka Teori
1. Pengkajian
2. Perumusan Diagnosa
dan/atau Masalah 1. Kesehatan
Ibu
Kebidanan Ibu
Nifas
3. Perencanaan Sesuai 2. Kesehatan
dengan teori Bayi
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan Pelaksanaan
Asuhan Kebidanan
1. Pengkajian
2. Perumusan Diagnosa
dan/atau Masalah 1. Kesehatan
Ibu KB Kebidanan Ibu
3. Perencanaan Sesuai 2. Kesehatan
dengan teori Bayi
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan Pelaksanaan
Asuhan Kebidanan
165
D. Kerangka Konsep
Fisiologis Patologis
Fisiologis Patologis
Pemantauan Rujuk
kemajuan persalinan
kala I-IV dengan
Patologis
Fisiologis Fisiologis
patologis
Rujuk
Fisiologis Patologis
yang terdiri dari unit tunggal, yang berarti penelitian ini dilakukan kepada
seorang ibu dalam menjalani masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
meneliti satu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit
yang diteliti.
2. Waktu
Pelaksaan studi kasus ini pada bulan april sampai juni 2021.
167
C. Subjek Laporan Tugas Akhir
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang ibu hamil
938/Menkes/SK/VIII/2007.
1. Data Primer
a. Wawancara
168
jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan
b. Observasi
2. Data Sekunder
F. Triangulasi Data
dokumentasi.
169
3. Triangulasi metode
dokumentasi).
4. Triangulasi teori
dalam hal ini tidak digunakan teori tunggal tapi dengan teori jamak
Alat dan bahan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :
klem arteri, gunting, gunting episiotomi, gunting tali pusat, klem tali
bersih, sarung tangan steril, dan sarung tangan panjang steril untuk
manual plasenta, apron panjang dan sepatu boot, kateter urin, spuit,
170
3. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi dokumentasi :
171
DAFTAR PUSTAKA
Annisa UI Mutmainnah, S., Hj.Herni Johan, S. S., & Stephanie Sorta Llyod, S. M.
(2017). ASUHAN PERSALINAN NORMAL & BAYI BARU LAHIR.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Asih Yusari & Risneni. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Anik Puji Rahayu (2017). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Selemba
Medika
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2017. Statistik Indonesia Tahun 2017.
Provinsi Papua: Badan Pusat Statis
https://papua.bps.go.id/indicator/30/582/1/jumlah-bayi-lahir-bayi-berat-
172
badan-lahir-rendah-bblr-dan-bergizi-kurang-menurut-kabupaten-kota-di-
provinsi-papua.html
Dainty Maternity, Putri Ratna Dewi, Yantina Yuli. (2016). Asuhan Kebbidanan
Persalinan. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher , 8.
Diana, Sulis dkk (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Surakarta: CV Oase Group
Indrayani, Djami M.E.U. 2016. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
CV. Trans Info Media
Infodatin pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI Diakses pada tanggal
27 mei 2021: file:///C:/Users/User/Downloads/infodatin-ibu.pdf
173
Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan.Yogyakarta:
ANDY
Kemenkes, R.I. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Kemenkes
RI.
Kemenkes RI. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Tahun 2020. Jakarta
: Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2020.
https://dinkes.jatimprov.go.id/userimage/dokumen/bumil%20dan
%20nifas_1.pdf.
Lokadata angka kematian ibu diindonesia. Diakses pada tanggal 26 mei 2021
dari :https://lokadata.id/artikel/angka-kematian-ibu-di-indonesia-masih-
jauh-dari-target-sdgs
Legawati., S. M. (2018). Asuhan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Malang: Wineka
Media
174
Maharani, Vivin, et. al. 2013. Organizational Citizenship Behavior Role in
Mediating the Effect of Transformational Leadership, Job Satisfaction on
Employee Performance: Studies in PT Bank Syariah Mandiri Malang East
Java. International Journal of Business and Management; Vol. 8, No. 17;
2013.
Marmi K, R,. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar; 2015.
Maryunani, A. 2014. Asuhan Neonates, Bayi, Balita & Anak Pra – Sekolah.
Tajurhalang : IN MEDIA
Nugroho, T., dkk. (2014). Buku ajar asuhan kebidanan nifas (askeb 3).
Yogyakarta : Nuha Medika
Nurjasmi, Dr. Emi. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Cetakan Pertama.
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. Jakarta.
175
Rahardjo, Susilo dan Gudnanto. (2011). Pemahaman Individu Tekhnik Non Tes.
Kudus: Nora Media Enterprise.
Rohani. Et Al. (2011). Asuhan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti. (2015). Konsep Kebidanan. Jakarta: CV.
Trans Info Media
Rukiyah, Yulianti. 2014. Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV. Trans Info
Media
176
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukma, Febi dkk. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Dan Kesehatan Universitas Muhammadiah Jakarta.
Sulis Diana,Erfiani Mail. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan , persalinan, dan
Bayi Baru Lahir. CV Oase Group (Gerakan Menulis Buku Indonesia).
Wahida Yuliana, Bawon Nul Hakim. (2020). Emodemo dalam Asuhan Kebidanan
Masa Nifas (1 ed.). Takalar Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia
Indonesia.
Walyani, Elisabeth siwi & Purwoastuti E. 2017. Asuhan Kebidanan Masa Nifas &
Menyusui. Yogyakarta : PUSTAKABARUPRESS
177