DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
ABSTRAK
v
NURSING CARE IN BABY WITH PNEUMONIA IN THE MAWAR
RSUD CURUP
(Yeni Logo Maharani Harahap, 2022, 82 pages)
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.A DENGAN PNEUMONIA DI
RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD CURUP TAHUN 2022”
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Keperawatan. Dalam
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan baik
materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Eliana,SKM,MPH selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu
2. Ibu Ns.Septiyanti,S.Kep.,M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
3. Bapak Ns.Derison Marsinova Bakara,S.Kep.,M.Kep selaku Ketua Prodi
Diploma III Keperawatan Curup Poltekkes Kemenkes Bengkulu, dan
selaku ketua penguji yang telah menyediakan waktu menguji penulis dan
memberikan arahan serta masukan yang bersifat membangun.
4. Bapak Almaini,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk melakukan konsultasi dan mengarahkan
penulis dengan memberikan saran-saran yang membangun dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ibu Eliya Yusnita,S.Kep.Ners selaku penguji 1 yang telah menyediakan
waktu menguji penulis dan memberikan arahan serta masukan yang
bersifat membangun.
6. Ibu Ns.Misniarti,M.Kep selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberi saran positif dan telah mengarahkan penulis untuk
segera menyelesaikan semua kewajiban sebagai mahasiswa, salah satunya
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
7. Seluruh Dosen dan Staf Prodi Diploma III Keperawatan Curup Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
vii
8. Kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan dukungan, dan doa yang
tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Untuk sahabat, dan teman-teman yang selalu memberi suport dan
semangat penulis.
Mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat dilaksanakan sebaik mungkin.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
2.3 Konsep Implementasi Utama Keperawatan ................................... 35
2.3.1 Pengertian ........................................................................... 35
2.3.2 Tujuan .................................................................................. 35
2.3.3 Manfaat ................................................................................ 36
2.3.4 SOP Tindakan ...................................................................... 36
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian ..................................................................................... 38
3.1.1 Identitas Klien ...................................................................... 38
3.1.2 Riwayat Kesehatan ............................................................... 39
3.1.3 Pemeriksaan Fisik ................................................................ 45
3.1.4 Pemeriksaan Penunjang ........................................................ 49
3.1.5 Analisa Data ......................................................................... 52
3.2 Diagnosa Keperawatan ................................................................... 53
3.3 Intervensi Keperawatan .................................................................. 54
3.4 Implementasi Keperawatan ............................................................ 57
3.5 Evaluasi Keperawatan .................................................................... 62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ..................................................................................... 72
4.2 Diagnosa ........................................................................................ 74
4.3 Intervensi ....................................................................................... 75
4.4 Implementasi ................................................................................. 77
4.5 Evaluasi ......................................................................................... 78
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 79
5.2 Saran.............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
NO Lampiran
1. Lembar Konsul
2. Pernyataan
3. Biodata
4. Surat Pengambilan Kasus
5. Surat Selesai Pengambilan Kasus
6. Dokumentasi Tindakan
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
negara maju dan berkembang. Penyakit infeksi ialah penyakit yang disebabkan
organisme mikroskopik yang terdiri dari satu atau banyak sel seperti bakteri, fungi,
satu penyakit yang selalu menjadi pusat perhatian para praktisi dan pemerhati
kesehatan. Salah satu penyakit infeksi akibat bakteri ialah pneumonia (Radji,
2011).
pneumonia juga disebabkan oleh bahan kimia ataupun karena paparan fisik seperti
segmen, lobus, atau menyebar. Jika hanya melibatkan lobus, pneumonia sering
pada tahun 2016 menjadi 2,7% pada tahun 2017. Berdasarkan kelompok umur,
peningkatan prevalensi terjadi pada umur 45-54 tahun dan masih terus meningkat
diumur selanjutnya. Pneumonia banyak terjadi pada 450 juta orang pertahun.
Didunia angka kejadian pneumonia tercatat 9,2 juta jiwa meninggal dalam periode
1 tahun diseluruh dunia, 9,2% dari total kasus yang telah tercatat ditemukan pada
angka kematiannya tinggi dinegara maju seperti Amerika, Canada dan Eropa.
Terdapat dua juta sampai tiga juta kasus per tahun dengan jumlah kematian rata-
rata 45.000 jiwa di Amerika (Misnadiarly, 2008). Angka ini paling besar terjadi
pada anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun, dan dewasa yang berusia lebih
berada pada peringkat ke-4 dengan jumlah kasus sebanyak 53,101 kasus (10,0%)
pada tahun 2013. Sedangkan pada Negara Asia Lainnya yaitu Malaysia memiliki
angka kematian akibat pneumonia yang berada pada peringkat ke-2 dengan
jumlah kasus 9,250 kasus (12,0%) pada tahun 2014 (Malaysia, 2016).
Kota Bengkulu tahun 2018 mencapai 17.419 kasus. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Curup pada tahun 2019 terdapat 68
dan ditahun 2021 terdapat 63 kasus penyakit pneumonia. (Rekam Medik RSUD
Curup, 2021)
tersebut dalam suatu Karya Tulis Ilmiah dengan topik “Asuhan Keperawatan Pada
Adapun tujuan dari penulisan proposal karya tulis ilmiah ini dibedakan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Bagi pasien
b. Bagi perawat
c. Bagi Lembaga
a) Rumah sakit
Pneumonia.
b) Pendidikan
Pneumonia.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
(Puspa,2018).
infeksi saluran nafas bawah akut (ISNBA) dan ditandai dengan gejala
batuk disertai sesak nafas yang disebabkan oleh agen infeksius seperti
yang disertai eksudasi dan konsolidasi dan dapat dilihat melalui gambaran
radiologi.
saluran pernapasan bawah dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak
nafas. Hal ini diakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti virus, bakteri,
Herlina, 2020).
a. Bakteri
1) Typical organisme
sebanyak 33%.
suatu organ telah terinfeksi kuman ini akan timbul tanda khas,
2) Atipikal organisme
sp, Legionella sp
b. Virus
c. Fungi
d. Lingkungan
seperti batu bara dan biomasa (kayu, kotoran kering dari hewan
dalam rumah untuk jangka waktu yang cukup lama (Kemenkes RI,
2011).
e. Faktor Predisposisi
sputum berlendir, purulen atau bercak darah), sakit dada karena pleuritis
dan sesak. Gejala umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring pada
yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada. Pemeriksaan fisik
ronki(Nursalam, 2016).
a. Batuk
c. Sesak nafas
d. Ronki
f. Leukositosis
g. Infiltrat
h. Meningitis
i. Anoreksia
j. Muntah
k. Diare
l. Nyeri abdomen
m. Sakit tenggorokan
bernapas hanya terdapat napas cepat saja. Adapun tanda dan gejala :
a) Nyeri pleuritik
c) Takipnea
b) Krekels,ronki
5. Diafoesis
6. Anoreksia
7. Malaise
berkarat
9. Gelisah
10. Sianosis
a) Area sirkumoral
udara.
b) Faring (Tenggorokan)
epiglotis.
(bronkus).
bronkiolus.
f) Bronchiolus
alveoli.
g) Alveolus
antara darah dan udara yang dihirup. Jumlahnya 200 - 500 juta.
penting.
mediastinum.
uadar paru-paru.
banyak.
paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini
a. Ralles (Crackles)
(bases)
pneumonia
b. Wheezes
empisema
c. Ronchi
d. Stridor
ekspirasi
segera
2.1.5 Patofisologi
ialah fungi dan parasit. Virus penyebab tersering, virus menginvasi saluran
nafas kecil dan alveoli secara patchy dan mengenai bayak lobus kemudian
debris, mucus dan sel-sel inflamasi pada saluran napas kecil dan alveoli
terjadi obstruksi pada parsial maupun total pada saluran napas dan alveoli
dijalan napas dan menghalangi jalan napas, obstruksi jalan napas sehingga
dan frekuensi napas. Usaha napas menjadi ekstra dan pasien terlihat sesak
maka timbul masalah pola napas tidak efektif. Dari Red Hepatization ini
Invasi Mikroorganisme
Virus Bakteri
Demam Hipertermi
Virus menginvasi saluran pernapasan Terhirup & menyebar
secara hematogen Meningkatkan set point
Terjadi inflamasi sel-sel mononuclear
Merangsang Defisit nutrisi
kedalam submukosa dan pervaskular Terjadi proses antigen dan
hipotalamus
antibodi
Asupan
Terjadi obstruksi baik persial Tubuh
Terjadi respon inflamasi nutrisi tidak
maupun total pada sel napas dan mengeluarkan zat adekuat
alveoli kimia (pirogen
Kuman masuk ke alveolus, endogen)
Edema yang meluas didinding alveoli terjadi Red Hepatization Anoreksia
Bakteri
Terjadi gangguan pada melepaskan Merangsang
Pengelupasan epitel & akan toksin
komponen volume ventilasi pusat kenyang
terbentuk eksudat
karena kerusakan parenkim dihipotalamus
paru
Eksudat menumpuk & menghalangi Mual & muntah
di jalan napas
Volume paru menjadi kurang Tubuh
mengkompens Merangsang saraf
Obstruksi jalan napas asi: menaikan simpatis
Proses difusi terganggu volume dan
terjadi hipoksia jaringan frekuensi
Bersihan Jalan Napas napas
Tidak Efektif Gangguan Pertukaran Gas
Usaha napas menjadi
Kurang
ekstra & pasien Pengetahuan
terlihat sesak dan cemas
a. Radiologi
b. Laboratorium
c. Mikrobiologi
keparahan gejala yang timbul dari infeksi pneumonia itu sendiri (shaleh,
2013).
pada penderita. Selain itu, hasil pemeriksaan X-Ray dan sputum harus
tidak dilakukan secara komplit maka suatu saat pneumonia akan kembali
vaccine adalah vaksin yang menjadi bagian dari imunisasi bayi dan
2013).
ini adalah banyak beristirahat dan pemberian nutrisi yang baik untuk
membantu pemulihan daya tahan tubuh. Sebab bagaimana pun juga virus
akan dikalahkan jika daya tahan tubuh sangat baik (shaleh, 2013).
jamur lainnya. Hal yang paling penting adalah pemberian obat anti jamur
2.1.9 Penatalaksanaan
volume cairan
2.2.1 Pengkajian
(Padila,2013) yaitu:
a. Pengkajian
1) Identitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, nama orang tua, agama, suku, dan
2) Fokus pengkajian
menyertai.
3) Tanda fisik
4) Faktor perkembangan
dilakukan.
b. Pemeriksaan fisik
3) Tanda-tanda vital:
hipothalamus
mengalami penurunan
e) Integumen:
g) Mata
atau tidak
h) Hidung
i) Mulut
j) Telinga
k) Leher
l) Sistem pulmonal
nyeri dada
mungkin membesar
m) Sistem kardiovaskuler
n) Sistem neurosensori
o) Sistem pencernaan
c. Pemeriksaan penunjang
1) Studi Laboratorium
2) Hb: menurun/normal
tertahan
membrane alveolus-kapiler
makanan
metabolisme
informasi
untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP
2.3.2 Tujuan
(Nova&Rizki, 2020).
2.3.3 Manfaat
(Nova&Rizki, 2020).
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas
1. Identitas Klien
d. A g a m a : Islam
a. Ayah
Nama : Tn. H
Usia : 28 Tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
b. Ibu
Nama : Ny. R
Usia : 26 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
1) Keluhan Utama :
pilek (+).
Pada saat pengkajian pada tanggal 03 Juni 2022 pukul 15:00 WIB
ronchi, demam (+) dengan suhu 38,4 ºC, pasien tampak rewel, ibu
langsung dibawa ke RS, saat ditanya ayah klien juga perokok aktif.
a. Prenatal Care
bulan.
cukup.
b. Natal
bidan terdekat.
Genogram
: Laki-laki : Pasien
X : Meninggal
pemberian pemberian
1. Pertumbuhan Fisik
a. Bergulig : 4 Bulan
6. Riwayat Nutrisi
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
7. Riwayat Psikososial
sesekali mengasuh
8. Riwayat Spiritual
9. Reaksi Hospitalisasi
e. Yang akan tinggal dengan anak : Ibu, ayah, nenek dan keluarga
a. Nutrisi
ibu/dot
c. Eliminasi (BAB&BAK)
d. Istirahat tidur
1. Jam tidur
- Siang 2-4 jam 1-3 jam
- Malam 8 jam 4-6 jam kadang
2. Pola tidur Teratur terbangun
3. Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak teratur
tidur Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan tidur Sulit karena sesak nafas
dan batuk
e. Personal Hygiene
a. Tekanan darah :-
c. Suhu : 38,4o C
d. Pernapasan : 46 x/menit
e. SpO2 : 98%
6. Kepala
Inspeksi
Palpasi
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris/tidak : Simetris
Palpasi
8. Mata
Inpeksi
b. Sclera : Anikterik
c. Conjungtiva : Ananemis
i. Penglihatan : Normal
Palpasi
9. Hidung
Inspeksi
10. Telinga
Inspeksi
Palpasi
11. Mulut
Inspeksi
b. Gusi : Merah
c. Bibir : Pucat
12. Leher
Inspeksi
Palpasi
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
14. Jantung
15. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
a. Peristaltik : 25x/m
16. Genetalia dan Anus : Normal, tidak ada kelainan pada genetalia
dan anus
17. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
b. Refleks
c. Sensori
Nyeri : Ada
Ektremitas Bawah
a. Motorik
b. Refleks
Nama : An.A
Ruangan : Mawar
DO:
- Klien tampak batuk
- Tampak pernafasan cuping
hidung (+)
- Klien tampak sesak
- Ronchi (+)
- RR: 46x/m
- N: 116x/m
2 DS: Proses infeksi Hipertermi
peningkatan
- Ibu klien mengatakan By.A
metabolisme
demam sejak sore sebelum
dibawa ke RS
DO:
- Kulit teraba hangat
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak rewel dan
menangis
- Membran mukosa kering dan
pucat
- Suhu: 38,4o C
3 DS: Kurangnya Defisit
terpapar informasi
- Ibu klien mengatakan hanya Pengetahuan
memberikan minyak kayu
putih saat anaknya batuk dan
dihirupkan saja
- Ibu klien menganggap
anaknya batuk biasa sehingga
tidak langsung dibawa ke RS
- Ibu klien mengatakan
suaminya perokok aktif
DO:
- Saat ditanya ibu klien tidak
tahu dengan penyakit
pneumonia
- Ibu klien tidak tahu dengan
cara pencegahan dan
penanganan penyakit
pneumonia
metabolisme
3 03 Juni 2022 05 Juni 2022 Defisit Pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya terpapar
informasi
ml/hari
Kolaborasi
8. Kolaborasi
pemberian
mukolitik
2 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan SIKI: Manajemen
berhungan dengan keperawatan selama 3x24 Hipertermi I.15506
Proses infeksi jam maka diharapkan Observasi
peningkatan termoregulasi membaik 1. Identifikasi
metabolisme dengan kriteria hasil: penyebab
1. Suhu tubuh membaik hipertermi
2. Pucat menurun 2. Monitor suhu
3. Suhu kulit membaik tubuh
3. Monitor haluaran
urine
4. Monitor kadar
elektrolit
Teraupetik
5. Sediakan
lingkungan yang
dingin
6. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
7. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
8. Berikan oksigen
Edukasi
9. Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
10. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena.
3 Defisit Setelah dilakukan tindakan SIKI: Edukasi
Pengetahuan keperawatan selama ...x24 Kesehatan I.12383
berhubungan jam diharapkan tingkat Observasi
dengan kurangnya pengetahuan meningkat 1. Identifikasi
terpapar informasi dengan kriteria hasil: kesiapan dan
4) Pengetahuan orang tua kemampuan
tentang penyakit menerima
anaknya meningkat informasi
5) Kemampuan 2. Identifikasi faktor
menjelaskan yang dapat
pengetahuan tentang meningkatkan dan
suatu topik meningkat menurunkan
6) Persepsi yang keliru motivasi perilaku
terhadap masalah hidup bersih dan
menurun sehat
Teraupetik
3. Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
4. Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
5. Jelaskan faktor
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
6. Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
7. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat.
2 S: Ibu Klien mengatakan By.A masih demam hari ini dan sudah
berkurang panasnya
O:
- Klien tampak pucat
- Klien tampak gelisah
- Tampak suhu badan klien turun
- T: 36,3ºC Yeni
A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Suhu tubuh V
Pucat v
Suhu kulit v
P: Intervensi dilanjutkan 2,3,5,9
2 S: Ibu klien mengatakan By.A tidak demam lagi dan tidak rewel
O:
- Turgor kulit baik
- Membaran mukosa bibir lembab
- T: 36,2ºC Yeni
A: Masalah teratasi
Nama : By.A
Klien pulang pada hari Minggu tanggal 05 Juni 2022 pukul 12:00 WIB,
dari ketiga masalah keperawatan yang timbul pada pasien ada dua masalah
keperawatan yang teratasi dan satu masalah keperawatan yang teratasi sebagian,
ditandai dengan suhu tubuh klien normal, klien tidak tampak sesak lagi, namun
klien masih batuk, keluarga klien sudah memahami penyakit yang dialami By.A.
1. Kondisi Klien
a. Keadaan umum : Lemah
b. Tanda-tanda vital
TD :-
RR : 30x/m
N : 98x/m
T : 36,2ºC
2. Anjurkan pada keluarga klien
Klien diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk kedua orang tua atau
keluarga klien agar benar-benar memperhatikan kesehatan By.A, sehingga
orangtua dan keluarga dapat mencegah timbulnya penyakit Pneumonia, seperti
menjauhkan anak dari asap rokok, debu, menggunakan masker jika perlu,
menjaga kebersihan rumah, serta sering membuka jendela pada siang hari, dan
jika anak mengalami batuk maka beri anak minum hangat, berikan obat sesuai
anjuran dokter. Jika anak mengalami demam maka kompres anak pada daerah
3. Kontrol
Pasien dianjurkan kontrol 3 hari setelah pulang yaitu tanggal 08 Juni 2022.
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan yang terjadi
antara praktik yang dilakukan dilahan dengan teori yang ada. Dilakukan dengan
serta dapat digunakan dan tindak lanjut dalam penerapan asuhan keperawatan
yang efektif dan efisien khusunya pada studi kasus Asuhan Keperawatan pada
By.A dengan Pneumonia di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD Curup Kabupaten
4.1 Pengkajian
penunjang dan riwayat-riwayat kesehatan dari status klien. Data diperoleh dalam
pengkajian dilapangan sama dengan data yang biasa muncul pada teori seperti,
sesak, batuk produktif, sputum banyak, suara ronchi pada lapang paru, lemas,
demam, gelisah, rewel, sianosis, akral dingin, dan data yang tidak diperoleh dalam
pengkajian dilapangan sama dengan data yang biasa muncul pada teori yaitu
batuk nonproduktif, sakit kepala, nyeri, kekakuan pada leher, anorexia, dan nyeri
abdomen.
Pada saat penulis ingin melakukan pemeriksaan fisik pada klien, terdapat
sedikit kesulitan karena kondisi klien yang lemah dan sangat rewel. Setelah
melakukan pemeriksaan didapatkan hasil yaitu tingkat kesadaran klien pada saat
diperiksa composmentis serta keadaan umum klien masih lemah, klien batuk
tetapi klien susah untuk mengeluarkan dahak, klien juga sesak nafas dengan RR:
46x/m dan juga terdapat pernafasan cuping hidung, pada saat auskultasi terdengar
suara ronchi. Klien juga demam dengan suhu 38,4ºC, dan ibunya mengatakan
kurang mengerti dengan penyakit yang dialami anaknya, saat anaknya batuk
hanya diberikan minyak kayu putih dibagian dada dan dihirupkan, suami klien
juga perokok aktif. Tanda-tanda vital lainnya TD:-, N: 116x/m, SPO2: 96%. Dari
AGD. Hasil pemeriksaan penunjang pada saat melakukan pengkajian pada By.A
Trombosit. Hasil pemeriksaan laboratorium pada hari Jumat tanggal 03 Juni 2022
didapatkan Hemoglobin 12,8 g/dL, Leukosit dalam jumlah yang tinggi 17.900 uL,
Eritrosit 5,20 juta/uL, Trombosit 501.000 uL, Hematokrit 38%, LED 5 mm,
broncopneumonia.
kedalam 5 tingkatan, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis yang mutlak harus
oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan, nutrisi, eliminasi, istirahat tidur,
aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan kebutuhan sosial. Berdasarkan teori pada
saat menegakkan diagnosa yang mungkin timbul pada pasien Pneumonia yaitu
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
alveolus-kapiler
Kasus By.A tidak diangkat semua diagnosa yang ada seperti di teori,
(SDKI,2017). Berikut diagnosa yang bisa diangkat sesuai dengan kondisi klien
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan,
diagnosa ini perlu diangkat oleh penulis karena didapatkan tanda dan gejala
pada klien yang menunjukkan bahwa klien mengalami batuk dan dahak yang
sulit untuk dikeluarkan serta mengalami sesak nafas dengan RR: 46x/m. Saat
auskultasi terdengar suara ronci dan terdapat pernafasan cuping hidung. Maka
dari itu penulis mengangkat diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif
diagnosa ini diangkat oleh penulis karena klien demam dan kulit teraba
hangat dengan suhu: 38,4ºC, mukosa bibir kering dan pucat, dan saat
diagnosa ini diangkat oleh penulis karena pada saat pengkajian ibu klien
ada, dan rencana keperawatan merupakan langkah yang sangat menentukan dalam
keperawatan yang terdapat dilaporan pendahuluan atau teori tidak semua penulis
efektif adalah monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas), auskultasi
bila terdapat suara nafas tambahan, monitor adanya sputum, melakukan fisioterapi
dada, berikan oksigen, kolaborasi pemberian mukolitik. Dalam kasus ini penulis
monitor kadar elektrolit, longgarkan atau lepaskan pakaian klien, kipasi dan
pemberian cairan dan elektrolit. Dalam kasus ini penulis mengambil intervensi
yang sesuai dengan (SIKI,2018) sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori
kesempatan bertanya, jelaskan cara penularan, penyebab, tanda dan gejala, dan
data yang didapatkan bahwa orang tua belum paham dengan penyakit anaknya
pada diagnosa Bersihan jalan nafas tidak efektif dengan fisioterapi dada, penulis
mengalami kesulitan pada saat akan melakukan beberapa tindakan karena kondisi
klien yang selalu rewel dan meronta saat penulis ingin melakukan tindakan.
yang dilakukan oleh penulis adalah respon setiap setelah melaksanakan tindakan
pada jam akhir pulang dinas. Dalam evaluasi yang dilaksanakan penulis
dan evaluasi sumatif atau evaluasi dari seluruh tindakan dalam satu diagnosa,
yang penulis susun dalam bentuk SOAP atau Subjektif, Objektif, Analisa,
Planning.
perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan. Dari ketiga Diagnosa yang
diangkat pada diagnosa Bersihan jalan nafas tidak efektif tertasi sebagian karena
batuk klien berkurang dan hanya sesekali saja serta sputum yang berkurang tetapi
masih berdahak. Hipertermi teratasi karena klien tidak lagi demam dan suhu tubuh
sudah normal T:36,2ºC karena sudah dikompres hangat dan diberikan obat syr
paracetamol. Defisit pengetahuan teratasi, keluarga tidak lagi cemas dan mengerti
tentang penyakit yang dialami anaknya sekarang. Sehingga masalah dapat teratasi
PENUTUP
Berdasarkan apa yang telah penulis dapatkan pada studi kasus dan
Kabupaten Rejang Lebong, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengkajian
suhu 38,4ºC kulit teraba hangat, ibu klien juga mengatakan sangat cemas
dialami anaknya.
tertahan ditandai dengan klien batuk dan sulit mengeluarkan dahak serta
sesak nafas.
informasi.
pada diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif yang dilakukan adalah
untuk klien dapat mengeluarkan dahak yang tertahan dan meredakan batuk
hangat pada tubuh klien, penulis mampu melakukan kompres hangat untuk
5.1.5 Evaluasi
dimana bersihan jalan nafas teratasi sebagian karena batuk berkurang dan
dahak berkurang serta tidak sesak nafas lagi, suhu tubuh klien teratasi dan
kembali normal, dan defisit pengetahuan keluarga teratasi dan ayah klien
rumah.
5.2 Saran
rokok, debu, menggunakan masker bila perlu, menjaga kebersihan rumah, dan
sering membuka jendela rumah pada pagi hari dan jangan menutup ventilasi
rumah.
pasien, dan perawat hendaknya tetap berpegang teguh pada prinsip teori
menganjurkan untuk menjaga kesehatan anak, jauhkan dari asap rokok dan
Development:Jakarta. https://ijhd.upnvj.ac.id/index.php/ijhd/article/view/40.
8(1),No.11–21. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/
Februari 2022
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Selatan
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Selatan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Selatan
NIM : P00320119049
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah betul-
betul hasil karya saya dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti dalam Karya
Yang Menyatakan
NIM.P00320119049