Disusun oleh:
YURA QOTRUNNADA
109120003
Makalah praktik ini disetujui sebagai tugas praktik klinik Fisioterapi Tingkat 3
i
VISI, MISI, MOTTO, KEBIJAKAN MUTU
• VISI
Menjadi Rumah Sakit Syariah terpadu (integrated Sharia Hospital) yang turut
bertanggung jawab guna mewujudkan masyarakat utama yang diridhoi oleh Allah
SWT
• MISI
- Memberikan pelayanan prima secara islami dan holistik dengan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
- Menyediakan insan RS PKU yang berakhlak mulia, memegang teguh nilai-
nilai syariah, prefesional dan kompeten dengan sistem pendidikan
bekelanjutan
- Berperan aktif dalam dakwah pencerahan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
- Menciptakan sistem kerja yang inovatif, efektif dan evesien dengan fasilitas
terbarukan berbasis ilmu pengetahuan teknologi informasi dan kumunikasi
- Bersinergi dengan individu, lembaga lain, komunitas maupun organisasi lain
secara harmonis
• MOTTO
”KERAMAHAN SEBENARNYA”
• KEBIJAKAN MUTU
- RESPECT
- Menggambarkan bahwa insan PKU senantiasa berupaya memahami
kastemer sehinggga dapat berkomunikasi , meningkatkan kerjasama,
memberi manfaat dan edukasi ADAPTIVE
Menggambarkan bahwa insan PKU senantiasa membuka
pikiran, sehingga mengutamakan sikap selalu belajar, berpikir tebuka,
dinamis dan adaptif
ii
- MORALITY
Menggambarkan bahwa insan PKU senantiasa menjunjung
tinggi kejujuran, kepatuhan dan panggilan jiwa terhadap profesi
- APPRECIATIVE
Menggambarkan bahwa insan PKU senantiasa melaksanakan
amanah dengan mengedepankan pelayanan yang prefesional, handal,
antusias, sabar, tekun dan bertanggung jawab
- HOSPITALITY
Merupakan janji bahwa insan RS PKU senantiasa melayani
dengan sepenuh hati karena kecintaan kepada Allah, Rasul-nya,
sesama manusia dan alam semesta ciptaan nya.
Petugas yang dlam melakukan pengadaan untuk pelayanan kepada pelanggan
mengutamakan yang baik dan bisa digunakan. Kualitas alat baik dan harga
terjangkau.
* IRIT
Petugas yang tidak melakukan pemborosan (Efisien dan efektif)
* TERAWAT
Setiap sarana dan prasarana selalu dalam kondisi siap pakai dan alat dapat dipakai
dalam waktu yang lama. Dirawat seperti merawat diri sendiri.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah Swt yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga seiring
dengan hidayah-Nya itu penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
WONOSOBO yang telah memberikan arahan terkait makalah ini. Dalam penulisan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi fisioterapis. Dan menambah referensi
Yura QotrunNada
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Demam.
2. Kesulitan bernapas, seperti sesak napas.
3. Nyeri dada yang mungkin memburuk dengan batuk atau bernapas
dalam-dalam.
4. Batuk berlendir.
1
2
5. Berkeringat.
6. Menggigil.
7. Pusing.
8. Mual dan muntah.
9. Batuk darah.
KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teoritis
3
4
5. Bronkus
Didalam paru terdapat bronkus kiri dan kanan dan bercabang kembali
menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan terbagi menjadi tiga bagian dan
Bronkus sebelah kiri terbagi menjadi dua bagian. Cabang yang paling kecil
kecil nanti akan masuk ke dalam gelembung paru- paru atau alveolus
(PatwaA and Saha A, 2018).
6. Bronkiolus
Cabang dari bronkus merupakan cabang tenggorokan yang terletak setelah
trachea sebelum paru- paru, memiliki fungsi mengalirkan udara dari
bronkus menuju aveoli. 13
7. Alveolus
Sebuah kantong udara yang berdinding tipis, fungsi alveolus sebagai tempat
pertukaran oksigen dan karbondioksida antara darah dan uara di hirup.
Bentuk alveolus bulat polygonal, septa antara alveoli disongkong oleh serat
kolagen, dan elastis halus (Patwa A and Saha A, 2018).
2.1.3 Etiologi
Bronkopneumonia
Tujuan Akhir
- Dahak berkurang
- Pola nafas baik
LAPORAN KASUS
Nama : An.S
Umur : 4 bulan
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Alamat : sibungkang 2/6 beran
A. Diagnosa Medis:
Bronkopneumonia
B. Catatan Klinis:
Radiografi thorax, AP view, kesan : infiltrat d aspek basal pulmo dextra,
mengarah pneumonia. CTR tak valid dnilai, konfigurasi cor membesar.
C. Terapi Umum:
Medika mentosa :
- Oral : Maltofer drop (1 x 15 ml), obat puyer ( 3 x 1 )
- Injeksi: Ampicilin sulbactam (3 x 200), dexametason (3 x 0,75), paracetamol (3
x 50), gentamisin 35 mg (1 x 35)
- Nebulasi: Nebu ventolin 1,5 ml + NacL 2,5 ml (3 x 1)
7
8
1. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama: Orang tua An.S mengeluhkan anaknya demam, sesak nafas, batuk
berdahak dan sulit untuk mengeluarkan sputum.
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pada tanggal 19 April 2023 pukul 04.00 WIB pasien mengalami demam,
batuk, muntah dan sesak nafas, kemudian pada hari yang sama dibawa ke rumah
sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo. Saat ini usia pasien 4 bulan, dimana
pasien lahir normal dengan BB 2,1 kg. BAB normal, BAK normal, nafsu makan
menurun. Dirujuk ke fisioterapi pada tanggal 26 April 2023 untuk penangan
lebih lanjut.
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Usia kehamilan cukup, lahir normal dengan BB 2,1 kg, saat melahirkan bayi
tertahan cukup lama hingga hanya sebagian kepala baru keluar akibatnya
terdapat tanda lahir berupa cekungan pada lingkar kepala.
d. Riwayat Pribadi:
Pasien merupakan anak pertama dan berusia 4 bulan
e. Riwayat Keluarga:
Tidak ada keluhan
f. Anamnesa Sistem
1.) Kepala Dan Leher:
Terdapat cekungan pada lingkar kepala, leher tidak ada keluhan
2.) Sistem Kardiovaskuler:
Pasien tidak mengeluhkan nyeri dada dan jantung berdebar-debar
3.) Sistem Respirasi:
Adanya sesak nafas dan batuk
4.) Sistem Gastroinstestinal:
Pasien tidak memiliki keluhan mual dan muntah serta BAB lancar dan
terkontrol
5.) Sistem Urogenital:
Pasien tidak memiliki gangguan BAK, serta BAK lancar dan terkontrol
9
f. Gerakan Dasar
1.) Gerakan Aktif:
Tabel 3. 1 Gerakan aktiv
3. PEMERIKSAAN SPESIFIK
Refleks Reaksi
No
Babienski Muncul
1
Grasping Muncul
2
Rooting Muncul
3
4 : jawaban kacau
5 : orientasi baik
Hasil Tempat
Suara/ bunyi
Bronchial (+) (+) Lobus anterior midlle dextra dan
sinistra
Ronkhi (+) (+) Lobus anterior middle dextra dan
sinistra
b. Teknologi Alternatif:
1. Prolog slow expiratory
c. Edukasi:
a. memberikan contoh kepada keluarga pasien cara melakukan clapping dan
vibration yang baik serta melakukan positioning saat melakan intervensi
tersebut
b. Tepukan dilakukan halus dan gentle serta getaran sesaat setelah
memposisikan pasien
c. Dapat dilakukan setelah nebulizer, pagi hari serta sore hari
d. Pastikan pasien dalam keadaan nyaman dan tidak sedang menangis atau
setelah menyusu agar menghindari pasien tersedak
e. Pasien disarankan untuk sering berjemur dipagi hari
d. Perencanaan Evaluasi:
1. Evaluasi kesadaran menggunakan GCS
2. Evaluasi spuntum dahak menggunakan auskultasi
3. Evaluasi ekspansi sangkar thoraks
C. PELAKSANAAN TERAPI
1. Terapi Ke-1 Tanggal 26 april 2023
a. Infrared
Tujuan : merileksasikan otot pernafasan dan mengencerkan sputum
Procedure :
- Memposisikan pasien
14
Procedure :
E. Prognosis:
1. Quo ad Vitam : Bonam
2. Quo ad Sanam : Bonam
3. Quo ad Functional : Bonam
4. Quo ad Cosmeticam : Bonam
3.4. EVALUASI TERAPI:
1. Evaluasi kesadaran menggunakan GCS
Tabel 4. 1 Evaluasi kesadaran menggunakan GCS
T2
T1
E4M5V5
E4M5V5
Hasil Tempat
Suara/ bunyi
Bronkhial (+) (+) Lobus anterior midlle dextra dan sinistra
Ronkhi (+) (+) Lobus anterior middle dextra dan sinistra
17
Terapi 2
Hasil Tempat
Suara/ bunyi
Bronkhial (+) (+) Lobus anterior midlle dextra dan sinistra
Ronkhi (+) (+) Lobus anterior middle dextra dan sinistra
T1 T2
Bagian
37 cm 37 cm
Axila
38 cm 38 cm
Ics 4
40 cm 40 cm
Procesus xypoideus
BAB IV
PEMBAHASAN
21
BAB V
PENUTUPAN
5.1 Simpulan
1. Untuk Pasien
Pasien harus rajin melakukan batuk efektif yang telah dilakukan di Rs dan
dilakukan dirumah sesering mungkin untuk mengeluarkan dahak yang ada di paru
kanan dan kiri
2. Untuk Fisioterapi
Sebagai salah satu tenaga kesehatan fisioterapi yang ikut bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan, hendaknya selalu melakukan pemeriksaan yang
lebih cermat, serta mendapatkan diagnosis yang tepat. Diharapkan kepada
masyarakat apabila menjumpai kasus seperti ini segera diperiksakan dan
mendapatkan penanganan yang tepat . dan Fisioterapi melakukan penanganan
kepada pasien sesuai dengan SOP (Standar Operasional Procedure)
3. Untuk Pembaca
Dengan adanya makalah ini penulis dapat menyebarkan dan memeberi informasi
kepada masyarakat umum serta memperkenalkan peran fisioterapi dikalangan
masyarakat
22
DAFTAR PUSTAKA
Husein A, Rusepno H, dan staf penagajar IKA FKUI. 2018. Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika.
Kurniawati, M. P. 2020. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus
Bronchopneumonia Di Rs. Paru Dr. Ario Wirawan Salatigaر. Pontificia
Universidad Catolica Del Peru, 8(33), 44.
Muh Amin, Algasafh,h.,. Pengantar Ilmu Penyakit Paru, airlangga university press.
2018. Hal 42-50
Makarim F. R . (2022). Bronkopneumonia
https://www.haladoc.com/kesehatan/bronkopneumonia
Patwa, A., & Shah, A. 2018. Anatomy And Physiology Of Respiratory System
Relevant To Anaesthesia. Indian Journal Anaesth:533-541.
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. 2018. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth. Edisi 8, Alih bahasa oleh Agung
Waluyo…(dkk). Jakarta; EGC
22