DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
ABSTRAK
v
NURSING CARE IN BABY WITH PNEUMONIA IN THE MAWAR
RSUD CURUP
(Yeni Logo Maharani Harahap, 2022, 82 pages)
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.A DENGAN PNEUMONIA DI
RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD CURUP TAHUN 2022”
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Keperawatan. Dalam
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan baik
materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Eliana,SKM,MPH selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu
2. Ibu Ns.Septiyanti,S.Kep.,M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
3. Bapak Ns.Derison Marsinova Bakara,S.Kep.,M.Kep selaku Ketua Prodi
Diploma III Keperawatan Curup Poltekkes Kemenkes Bengkulu, dan
selaku ketua penguji yang telah menyediakan waktu menguji penulis dan
memberikan arahan serta masukan yang bersifat membangun.
4. Bapak Almaini,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk melakukan konsultasi dan mengarahkan
penulis dengan memberikan saran-saran yang membangun dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ibu Eliya Yusnita,S.Kep.Ners selaku penguji 1 yang telah menyediakan
waktu menguji penulis dan memberikan arahan serta masukan yang
bersifat membangun.
6. Ibu Ns.Misniarti,M.Kep selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberi saran positif dan telah mengarahkan penulis untuk
segera menyelesaikan semua kewajiban sebagai mahasiswa, salah satunya
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
7. Seluruh Dosen dan Staf Prodi Diploma III Keperawatan Curup Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
v
8. Kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan dukungan, dan doa yang
tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Untuk sahabat, dan teman-teman yang selalu memberi suport dan
semangat penulis.
Mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat dilaksanakan sebaik mungkin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iv
ABSTRAK........................................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................vii
DAFTAR ISI....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit................................................................................6
2.1.1 Definisi Pneumonia..................................................................6
2.1.2 Etiologi dan Faktor Predisposisi..............................................7
2.1.3 Manifestasi Klinis Pneumonia.................................................10
2.1.4 Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan......................................12
2.1.5 Patofisiologi Pneumonia..........................................................20
2.1.6 WOC Pneumonia......................................................................22
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang Pneumonia.........................................23
2.1.8 Tindakan Medis Pneumonia.....................................................23
2.1.9 Penatalaksanaan Pneumonia....................................................25
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan...........................................................26
2.2.1 Pengkajian................................................................................26
2.2.2 Diagnosa Keperawatan.............................................................30
2.2.3 Intervensi Keperawatan............................................................30
i
2.3 Konsep Implementasi Utama Keperawatan......................................35
2.3.1 Pengertian.................................................................................35
2.3.2 Tujuan.......................................................................................35
2.3.3 Manfaat.....................................................................................36
2.3.4 SOP Tindakan..........................................................................36
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian.........................................................................................38
3.1.1 Identitas Klien.........................................................................38
3.1.2 Riwayat Kesehatan..................................................................39
3.1.3 Pemeriksaan Fisik...................................................................45
3.1.4 Pemeriksaan Penunjang...........................................................49
3.1.5 Analisa Data............................................................................52
3.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................53
3.3 Intervensi Keperawatan.....................................................................54
3.4 Implementasi Keperawatan...............................................................57
3.5 Evaluasi Keperawatan.......................................................................62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian.........................................................................................72
4.2 Diagnosa............................................................................................74
4.3 Intervensi...........................................................................................75
4.4 Implementasi.....................................................................................77
4.5 Evaluasi.............................................................................................78
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................79
5.2 Saran..................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR
x
DAFTAR
x
DAFTAR
NO Lampiran
1. Lembar Konsul
2. Pernyataan
3. Biodata
4. Surat Pengambilan Kasus
5. Surat Selesai Pengambilan Kasus
6. Dokumentasi Tindakan
x
BAB
PENDAHULUAN
negara maju dan berkembang. Penyakit infeksi ialah penyakit yang disebabkan
organisme mikroskopik yang terdiri dari satu atau banyak sel seperti bakteri,
fungi, parasit serta virus. Penyakit infeksi terjadi ketika interaksi dengan
satu penyakit yang selalu menjadi pusat perhatian para praktisi dan pemerhati
kesehatan. Salah satu penyakit infeksi akibat bakteri ialah pneumonia (Radji,
2011).
pneumonia juga disebabkan oleh bahan kimia ataupun karena paparan fisik seperti
segmen, lobus, atau menyebar. Jika hanya melibatkan lobus, pneumonia sering
1 Poltekkes Kemenkes
2
pada tahun 2016 menjadi 2,7% pada tahun 2017. Berdasarkan kelompok umur,
peningkatan prevalensi terjadi pada umur 45-54 tahun dan masih terus meningkat
diumur selanjutnya. Pneumonia banyak terjadi pada 450 juta orang pertahun.
Didunia angka kejadian pneumonia tercatat 9,2 juta jiwa meninggal dalam periode
1 tahun diseluruh dunia, 9,2% dari total kasus yang telah tercatat ditemukan pada
angka kematiannya tinggi dinegara maju seperti Amerika, Canada dan Eropa.
Terdapat dua juta sampai tiga juta kasus per tahun dengan jumlah kematian rata-
rata 45.000 jiwa di Amerika (Misnadiarly, 2008). Angka ini paling besar terjadi
pada anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun, dan dewasa yang berusia lebih
berada pada peringkat ke-4 dengan jumlah kasus sebanyak 53,101 kasus (10,0%)
pada tahun 2013. Sedangkan pada Negara Asia Lainnya yaitu Malaysia memiliki
angka kematian akibat pneumonia yang berada pada peringkat ke-2 dengan
jumlah kasus 9,250 kasus (12,0%) pada tahun 2014 (Malaysia, 2016).
Kota Bengkulu tahun 2018 mencapai 17.419 kasus. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Curup pada tahun 2019 terdapat 68
Poltekkes Kemenkes
3
dan ditahun 2021 terdapat 63 kasus penyakit pneumonia. (Rekam Medik RSUD
Curup, 2021)
tersebut dalam suatu Karya Tulis Ilmiah dengan topik “Asuhan Keperawatan Pada
Adapun tujuan dari penulisan proposal karya tulis ilmiah ini dibedakan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Poltekkes Kemenkes
4
a. Bagi pasien
b. Bagi perawat
c. Bagi Lembaga
a) Rumah sakit
Pneumonia.
Poltekkes Kemenkes
5
b) Pendidikan
Pneumonia.
Poltekkes Kemenkes
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
(Puspa,2018).
infeksi saluran nafas bawah akut (ISNBA) dan ditandai dengan gejala
batuk disertai sesak nafas yang disebabkan oleh agen infeksius seperti
yang disertai eksudasi dan konsolidasi dan dapat dilihat melalui gambaran
radiologi.
saluran pernapasan bawah dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak
nafas. Hal ini diakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti virus, bakteri,
6 Poltekkes Kemenkes
7
Herlina, 2020).
a. Bakteri
1) Typical organisme
sebanyak 33%.
Poltekkes Kemenkes
8
suatu organ telah terinfeksi kuman ini akan timbul tanda khas,
2) Atipikal organisme
sp, Legionella sp
b. Virus
c. Fungi
d. Lingkungan
Poltekkes Kemenkes
9
seperti batu bara dan biomasa (kayu, kotoran kering dari hewan
dalam rumah untuk jangka waktu yang cukup lama (Kemenkes RI,
2011).
e. Faktor Predisposisi
Poltekkes Kemenkes
1
sputum berlendir, purulen atau bercak darah), sakit dada karena pleuritis
dan sesak. Gejala umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring pada
yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada. Pemeriksaan fisik
ronki(Nursalam, 2016).
a. Batuk
c. Sesak nafas
d. Ronki
f. Leukositosis
g. Infiltrat
h. Meningitis
i. Anoreksia
j. Muntah
Poltekkes Kemenkes
1
k. Diare
l. Nyeri abdomen
m. Sakit tenggorokan
bernapas hanya terdapat napas cepat saja. Adapun tanda dan gejala :
a) Nyeri pleuritik
c) Takipnea
b) Krekels,ronki
5. Diafoesis
6. Anoreksia
7. Malaise
berkarat
9. Gelisah
10. Sianosis
a) Area sirkumoral
Poltekkes Kemenkes
1
udara.
b) Faring (Tenggorokan)
Poltekkes Kemenkes
1
epiglotis.
(bronkus).
Poltekkes Kemenkes
1
bronkiolus.
f) Bronchiolus
alveoli.
g) Alveolus
antara darah dan udara yang dihirup. Jumlahnya 200 - 500 juta.
Poltekkes Kemenkes
1
penting.
mediastinum.
Poltekkes Kemenkes
1
uadar paru-paru.
Poltekkes Kemenkes
1
banyak.
paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini
Poltekkes Kemenkes
1
adalah
a. Ralles (Crackles)
(bases)
Poltekkes Kemenkes
1
pneumonia
b. Wheezes
empisema
c. Ronchi
d. Stridor
ekspirasi
segera
Poltekkes Kemenkes
2
2.1.5 Patofisologi
ialah fungi dan parasit. Virus penyebab tersering, virus menginvasi saluran
nafas kecil dan alveoli secara patchy dan mengenai bayak lobus kemudian
debris, mucus dan sel-sel inflamasi pada saluran napas kecil dan alveoli
terjadi obstruksi pada parsial maupun total pada saluran napas dan alveoli
dijalan napas dan menghalangi jalan napas, obstruksi jalan napas sehingga
Poltekkes Kemenkes
2
dan frekuensi napas. Usaha napas menjadi ekstra dan pasien terlihat sesak
maka timbul masalah pola napas tidak efektif. Dari Red Hepatization ini
Poltekkes Kemenkes
2
Invasi Mikroorganisme
Virus Bakteri
Demam Hipertermi
Virus menginvasi saluran pernapasan Terhirup &
menyebar secara Meningkatkan set
Terjadi inflamasi sel-sel
Merangsa Defisit
mononuclear kedalam submukosa Terjadi proses antigen
ng
dan antibodi
Asupan
Tubuh mengeluarkan zat kimia (pirogen endogen)
Terjadi obstruksi baik persial
Terjadi respon inflamasi nutrisi
maupun total pada sel napas
tidak
dan alveoli Anoreksia
Edema yang meluas didinding Kuman masuk ke alveolus, terjadi Red Hepatization
Poltekkes Kemenkes
2
a. Radiologi
b. Laboratorium
c. Mikrobiologi
Poltekkes Kemenkes
2
keparahan gejala yang timbul dari infeksi pneumonia itu sendiri (shaleh,
2013).
pada penderita. Selain itu, hasil pemeriksaan X-Ray dan sputum harus
tidak dilakukan secara komplit maka suatu saat pneumonia akan kembali
vaccine adalah vaksin yang menjadi bagian dari imunisasi bayi dan
Poltekkes Kemenkes
2
2013).
ini adalah banyak beristirahat dan pemberian nutrisi yang baik untuk
membantu pemulihan daya tahan tubuh. Sebab bagaimana pun juga virus
akan dikalahkan jika daya tahan tubuh sangat baik (shaleh, 2013).
jamur lainnya. Hal yang paling penting adalah pemberian obat anti jamur
2.1.9 Penatalaksanaan
Poltekkes Kemenkes
2
volume cairan
2.2.1 Pengkajian
(Padila,2013) yaitu:
a. Pengkajian
1) Identitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, nama orang tua, agama, suku, dan
2) Fokus pengkajian
menyertai.
3) Tanda fisik
4) Faktor perkembangan
Poltekkes Kemenkes
2
dilakukan.
b. Pemeriksaan fisik
3) Tanda-tanda vital:
hipothalamus
mengalami penurunan
e) Integumen:
Poltekkes Kemenkes
2
g) Mata
atau tidak
h) Hidung
i) Mulut
j) Telinga
k) Leher
l) Sistem pulmonal
nyeri dada
Poltekkes Kemenkes
2
mungkin membesar
m) Sistem kardiovaskuler
Subjektif: sakit
kepala
n) Sistem neurosensori
o) Sistem pencernaan
c. Pemeriksaan
penunjang
1) Studi Laboratorium
2) Hb: menurun/normal
Poltekkes Kemenkes
3
tertahan
membrane alveolus-kapiler
makanan
metabolisme
informasi
untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP
Poltekkes Kemenkes
3
Poltekkes Kemenkes
3
Poltekkes Kemenkes
3
Poltekkes Kemenkes
3
gizi untuk menentukan
jumlah
Poltekkes Kemenkes
3
Poltekkes Kemenkes
3
2.3.2 Tujuan
(Nova&Rizki, 2020).
Poltekkes Kemenkes
3
2.3.3 Manfaat
(Nova&Rizki, 2020).
Poltekkes Kemenkes
3
Poltekkes Kemenkes
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas
1. Identitas Klien
d. A g a m a : Islam
a. Ayah
Nama : Tn. H
Usia : 28 Tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
3 Poltekkes Kemenkes
3
b. Ibu
Nama : Ny. R
Usia : 26 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
1) Keluhan Utama :
pilek (+).
Pada saat pengkajian pada tanggal 03 Juni 2022 pukul 15:00 WIB
ronchi, demam (+) dengan suhu 38,4 ºC, pasien tampak rewel, ibu
Poltekkes Kemenkes
4
langsung dibawa ke RS, saat ditanya ayah klien juga perokok aktif.
a. Prenatal Care
bulan.
cukup.
b. Natal
Poltekkes Kemenkes
4
bidan terdekat.
ada
3. Riwayat Kesehatan
Keluarga Genogram
: Laki-laki : Pasien
X : Meninggal
Poltekkes Kemenkes
4
pemberian pemberian
1. Pertumbuhan Fisik
a. Bergulig : 4 Bulan
6. Riwayat Nutrisi
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Poltekkes Kemenkes
4
7. Riwayat Psikososial
sesekali mengasuh
8. Riwayat Spiritual
9. Reaksi Hospitalisasi
e. Yang akan tinggal dengan anak : Ibu, ayah, nenek dan keluarga
Poltekkes Kemenkes
4
a. Nutrisi
ibu/dot
c. Eliminasi (BAB&BAK)
Poltekkes Kemenkes
4
d. Istirahat tidur
1. Jam tidur
- Siang 2-4 jam 1-3 jam
- Malam 8 jam 4-6 jam
2. Pola tidur Teratur kadang
3. Kebiasaan sebelum Tidak ada terbangun
tidur Tidak ada Tidak teratur
4. Kesulitan tidur Tidak ada
Sulit karena sesak nafas
dan batuk
e. Personal Hygiene
a. Tekanan darah :-
c. Suhu : 38,4o C
d. Pernapasan : 46 x/menit
e. SpO2 : 98%
Poltekkes Kemenkes
4
6. Kepala
Inspeksi
Palpasi
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris/tidak : Simetris
Palpasi
8. Mata
Inpeksi
b. Sclera : Anikterik
c. Conjungtiva : Ananemis
Poltekkes Kemenkes
4
i. Penglihatan : Normal
Palpasi
9. Hidung
Inspeksi
10. Telinga
Inspeksi
Palpasi
Poltekkes Kemenkes
4
11. Mulut
Inspeksi
b. Gusi : Merah
c. Bibir : Pucat
12. Leher
Inspeksi
Palpasi
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Poltekkes Kemenkes
4
14. Jantung
15. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
a. Peristaltik : 25x/m
17. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
Poltekkes Kemenkes
5
b. Refleks
c. Sensori
Nyeri : Ada
Ektremitas Bawah
a. Motorik
b. Refleks
Poltekkes Kemenkes
5
Nama : An.A
Ruangan : Mawar
Poltekkes Kemenkes
5
DO:
- Klien tampak batuk
- Tampak pernafasan
cuping hidung (+)
- Klien tampak sesak
- Ronchi (+)
- RR: 46x/m
- N: 116x/m
2 DS: Proses infeksi Hipertermi
peningkatan
- Ibu klien mengatakan
metabolisme
By.A demam sejak sore
sebelum dibawa ke RS
DO:
- Kulit teraba hangat
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak rewel dan
menangis
- Membran mukosa kering dan
Poltekkes Kemenkes
5
pucat
- Suhu: 38,4o C
3 DS: Kurangnya Defisit
terpapar informasi
- Ibu klien mengatakan hanya Pengetahuan
memberikan minyak kayu
putih saat anaknya batuk dan
dihirupkan saja
- Ibu klien menganggap
anaknya batuk biasa sehingga
tidak langsung dibawa ke RS
- Ibu klien mengatakan
suaminya perokok
aktif
DO:
- Saat ditanya ibu klien
tidak tahu dengan penyakit
pneumonia
- Ibu klien tidak tahu dengan
cara pencegahan dan
penanganan penyakit
pneumonia
Poltekkes Kemenkes
5
metabolisme
3 03 Juni 2022 05 Juni 2022 Defisit Pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya terpapar
informasi
Poltekkes Kemenkes
5
ml/hari
Kolaborasi
8. Kolaborasi
pemberian
mukolitik
2 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan SIKI: Manajemen
berhungan dengan keperawatan selama 3x24 Hipertermi I.15506
Proses infeksi jam maka diharapkan Observasi
peningkatan termoregulasi membaik 1. Identifikasi
metabolisme dengan kriteria hasil: penyebab
1. Suhu tubuh membaik hipertermi
2. Pucat menurun 2. Monitor suhu
3. Suhu kulit membaik tubuh
3. Monitor haluaran
urine
4. Monitor kadar
elektrolit
Teraupetik
5. Sediakan
lingkungan yang
dingin
6. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
7. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
8. Berikan oksigen
Edukasi
9. Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
10. Kolaborasi
Poltekkes Kemenkes
5
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena.
3 Defisit Setelah dilakukan tindakan SIKI: Edukasi
Pengetahuan keperawatan selama ...x24 Kesehatan I.12383
berhubungan jam diharapkan tingkat Observasi
dengan kurangnya pengetahuan meningkat 1. Identifikasi
terpapar informasi dengan kriteria hasil: kesiapan dan
4) Pengetahuan orang tua kemampuan
tentang penyakit menerima
anaknya meningkat informasi
5) Kemampuan 2. Identifikasi faktor
menjelaskan yang dapat
pengetahuan tentang meningkatkan dan
suatu topik menurunkan
meningkat motivasi perilaku
6) Persepsi yang hidup bersih dan
keliru terhadap sehat
masalah menurun Teraupetik
3. Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
4. Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
5. Jelaskan faktor
risiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
Poltekkes Kemenkes
5
6. Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
7. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat.
Poltekkes Kemenkes
3.4 Implementasi Keperawatan
Nama : By.A Dx : Pneumonia
Umur : 4 bulan Ruangan : Mawar
No.RM : 231959
NO Hari/Tanggal No. Dx Jam Implementasi Respon Hasil Paraf
1 Jum’at 1,2,3 15:00 1. Mengkaji tanta-tanda vital 1. TD:-
03 Juni WIB pasien N: 116x/m
2022 RR: 46x/m
T: 38,4 ºC
SPO2: 98%
1 15:05 2. Memonitor bunyi nafas 2. Saat auskultasi terdengar
WIB suara ronchi
1 15:10 3. Memonitor adanya sputum 3. Saat pengkajian pasien batuk Yeni
WIB tetapi tidak mengeluarkan
1 15:12 4. Melakukan fisioterapi dada dahak
WIB 4. Keluarga pasien mengizinkan
untuk dilakukan fisioterapi
1 15:25 5. Memberikan Oksigen dada. Klien tenang
WIB 5. Nasal canul 2lpm
Poltekkes Kemenkes 5
3 15:35 6. Memberikan informasi 6. Ibu klien dan keluarga
WIB tentang penyakit tampak mengerti tentang
pneumonia informasi penyakit
3 15:38 pneumonia
WIB 7. Menganjurkan untuk ayah 7. Ayah klien tampak mengerti
klien tidak merokok lagi dan mengikuti anjuran
2 16:05 dekat dengan anaknya
WIB 8. Melonggarkan atau 8. Pasien mau melepaskan
melepaskan pakaian bajunya dan hanya memakai
2 16:10 baju dalaman
WIB 9. Memberikan paracetamol 9. Pasien sudah dimasukkan
2 16: 20 90mg obat paracetamol 90mg
WIB 10.Memberikan kompres hangat 10. Sebelum dilakukan kompres
hangat suhu tubuh pasien 38,4ºC
saat setelah dilakukan kompres
hangat suhu tubuh pasien
1 17:00 menjadi 37,9ºC
WIB 11.Melakukan Nebulizer 11. Dengan Nacl+combivent
Poltekkes Kemenkes 5
2 Sabtu 1,2,3 10:00 1. Mengkaji tanda-tanda vital 1. TD:-
04 Juni 2022 WIB pasien N: 105x/m
RR: 39x/m
T: 37,6ºC
SPO2: 98%
1 10:07 2. Memonitor bunyi 2. Masih terdengar bunyi
WIB nafas tambahan nafas ronchi
1 11:00 3. Melakukan fisioterapi dada 3. Keluarga pasien mengizinkan Yeni
WIB untuk dilakukan fisioterapi
1 12:00 4. Memberikan obat oral dada.
WIB 4. Syr ambroxol peroral
1,2 12:00 5. Memberikan obat IV
WIB 5. Cefotaxime & azitromizin (IV)
2 12:30 6. Memberikan Pracetamol syr
WIB 6. Telah diberikan syr paracetamol
2 12:40 7. Memberikan kompres hangat
WIB 7. Sebelum dilakukan kompres
hangat suhu tubuh pasien 37,6ºC
saat setelah dilakukan kompres
hangat suhu tubuh pasien menjadi
Poltekkes Kemenkes 6
36,3ºC
1 13:00 8. Melakukan nebulizer 8. Dengan NaCl 3%
WIB
3 13:05 9. Menanyakan kembali apa 9. Keluarga dapat
WIB itu penyakit pneumonia dan menyebutkannya dan
bagaimana cara pencegahan menjelaskannya kembali
dan penanganannya
3 Minggu 1 09:00 1. Mengkaji tanda-tanda vital 1. TD: -
05 Juni 2022 WIB pasien N: 115x/m
RR: 34x/m
T: 36,2ºC
SPO2: 99%
1 09:05 2. Melakukan nebulizer 2. Dengan NaCl 3%
WIB Yeni
1 09:30 3. Memberikan oksigen 3. Klien sudah tidak
WIB menggunakan oksigen
1 09:35 4. Monitor adanya sputum 4. Ibu klien mengatakan batuk hanya
WIB sesekali dan tidak lagi
mengeluarkan dahak
Poltekkes Kemenkes 6
1 09:40 5. Memberikan syr Ambroxol 5. Telah diberikan untuk
WIB meredakan batuk
2 10:00 6. Menganjurkan kepada 6. Keluarga mengerti dengan
WIB keluarga jika anak demam lagi anjuran dan penjelasan yang telah
lakukan kompres hangat diberikan
3 10:15 7. Memberikan anjuran agar 7. Ayah klien mengerti dan
WIB ayahnya tidak merokok akan mengikuti anjuran
3 10:20 lagi perawat
WIB 8. Menganjurkan kepada 8. Keluarga mengerti
keluarga untuk menjaga dengan anjuran yang
3 11:00 kebersihan lingkungan diberikan
WIB rumah
9. Melakukan up infus pasien 9. Infus pasien sudah dilepas,
pasien pulang
Poltekkes Kemenkes 6
3.5 Evaluasi Keperawatan
Nama : By.A Dx : Pneumonia
Umur : 4 bulan Ruangan : Mawar
No.RM : 231959
Hari/tanggal No.Dx Evaluasi Paraf
Jum’at/03-06-2022 1 S: Ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk tetapi tidak ada
dahak O:
- Klien tampak batuk
- Klien tampak sesak
- Tampak dahak keluar dari feses Yeni
- Ronchi (+)
- RR: 41x/m
- N: 89x/m
A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Produksi Sputum V
Ronchi V
Dispnea V
Poltekkes Kemenkes 6
Frekuensi nafas v
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,5,7
2
S: Ibu klien mengatakan anaknya masih demam
O:
- Kulit teraba hangat
- Klien tampak gelisah Yeni
- Suhu: 37,9o C
- Nadi: 89x/m
A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Suhu tubuh v
Pucat V
Suhu kulit v
P: Intervensi dilanjutkan 3,4,5,6,8,9
3
S: Ibu klien mengatakan sudah sedikit paham dengan penyakit anaknya
O:
- Keluarga klien tampak mengerti setelah diberikan penjelasan
Poltekkes Kemenkes 6
tentang pneumonia, cara pencegahan dan penanganan
A: Masalah belum teratasi Yeni
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Pengetahuan orang tua V
Kemampuan menjelaskan V
kembali
P: Intervensi dilanjutkan 2,3,5,7,9
Sabtu/04-06-2022 1 S: Ibu klien mengatakan By.A masih sering batuk dan
rewel O:
- Klien tampak masih batuk
- Tampak dahak keluar melalui feses
- Klien tampak sesak Yeni
- Ronchi (+)
- RR: 35x/m
- N: 110x/m
A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Produksi Sputum v
Poltekkes Kemenkes 6
Ronchi V
Dispnea V
Frekuensi nafas v
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,7,8
2 S: Ibu Klien mengatakan By.A masih demam hari ini dan sudah
berkurang panasnya
O:
- Klien tampak pucat
- Klien tampak gelisah
- Tampak suhu badan klien turun
- T: 36,3ºC Yeni
A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Suhu tubuh V
Pucat v
Suhu kulit v
P: Intervensi dilanjutkan 2,3,5,9
Poltekkes Kemenkes 6
3 S: Ibu klien mengatakan mengerti dengan penjelasan penyakit
yang dialami anaknya
O:
- Klien dapat mengulang kembali penjelasan yang
telah diberikan kemarin
A: Masalah belum teratasi
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Pengetahuan orang tua v Yeni
Kemampuan menjelaskan v
kembali
Persepsi yang keliru v
P: Intervensi dilanjutkan 3,5,7,9
Minggu/05 Juni 2022 1 S: Ibu klien mengatakan By.A batuknya sudah berkurang dan
hanya kadang-kadang saja
O:
- Klien tampak batuk tapi hanya sesekali
- Pengeluaran dahak berkurang Yeni
- Suara nafas ronchi berkurang
Poltekkes Kemenkes 6
- Tampak klien tidak sesak nafas lagi
- RR: 30x/m
- N: 98x/m
- SPO2: 100%
A: Masalah teratasi sebagian
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Produksi Sputum V
Ronchi v
Dispnea v
Frekuensi nafas v
P: Intervensi dihentikan pasien pulang
2 S: Ibu klien mengatakan By.A tidak demam lagi dan tidak rewel
O:
- Turgor kulit baik
- Membaran mukosa bibir lembab
- T: 36,2ºC Yeni
A: Masalah teratasi
Poltekkes Kemenkes 6
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Suhu tubuh v
Pucat v
Suhu kulit v
P: Intervensi dihentikan pasien pulang
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Pengetahuan orang tua v
Kemampuan menjelaskan v
kembali
Persepsi yang keliru v
P: Intervensi dihentikan pasien pulang
Poltekkes Kemenkes 6
CATATAN PASIEN PULANG
Nama : By.A
Klien pulang pada hari Minggu tanggal 05 Juni 2022 pukul 12:00 WIB,
dari ketiga masalah keperawatan yang timbul pada pasien ada dua masalah
keperawatan yang teratasi dan satu masalah keperawatan yang teratasi sebagian,
ditandai dengan suhu tubuh klien normal, klien tidak tampak sesak lagi, namun
klien masih batuk, keluarga klien sudah memahami penyakit yang dialami By.A.
1. Kondisi Klien
a. Keadaan umum : Lemah
b. Tanda-tanda vital
TD :-
RR : 30x/m
N : 98x/m
T : 36,2ºC
2. Anjurkan pada keluarga klien
Klien diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk kedua orang tua atau
keluarga klien agar benar-benar memperhatikan kesehatan By.A, sehingga
orangtua dan keluarga dapat mencegah timbulnya penyakit Pneumonia, seperti
menjauhkan anak dari asap rokok, debu, menggunakan masker jika perlu,
menjaga kebersihan rumah, serta sering membuka jendela pada siang hari, dan
jika anak mengalami batuk maka beri anak minum hangat, berikan obat sesuai
anjuran dokter. Jika anak mengalami demam maka kompres anak pada daerah
7 Poltekkes Kemenkes
71
3. Kontrol
Pasien dianjurkan kontrol 3 hari setelah pulang yaitu tanggal 08 Juni 2022.
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan yang terjadi
antara praktik yang dilakukan dilahan dengan teori yang ada. Dilakukan dengan
serta dapat digunakan dan tindak lanjut dalam penerapan asuhan keperawatan
yang efektif dan efisien khusunya pada studi kasus Asuhan Keperawatan pada
By.A dengan Pneumonia di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD Curup Kabupaten
4.1 Pengkajian
penunjang dan riwayat-riwayat kesehatan dari status klien. Data diperoleh dalam
pengkajian dilapangan sama dengan data yang biasa muncul pada teori seperti,
sesak, batuk produktif, sputum banyak, suara ronchi pada lapang paru, lemas,
demam, gelisah, rewel, sianosis, akral dingin, dan data yang tidak diperoleh dalam
pengkajian dilapangan sama dengan data yang biasa muncul pada teori yaitu
batuk nonproduktif, sakit kepala, nyeri, kekakuan pada leher, anorexia, dan nyeri
abdomen.
Pada saat penulis ingin melakukan pemeriksaan fisik pada klien, terdapat
sedikit kesulitan karena kondisi klien yang lemah dan sangat rewel. Setelah
melakukan pemeriksaan didapatkan hasil yaitu tingkat kesadaran klien pada saat
diperiksa composmentis serta keadaan umum klien masih lemah, klien batuk
tetapi klien susah untuk mengeluarkan dahak, klien juga sesak nafas dengan RR:
46x/m dan juga terdapat pernafasan cuping hidung, pada saat auskultasi terdengar
suara ronchi. Klien juga demam dengan suhu 38,4ºC, dan ibunya mengatakan
kurang mengerti dengan penyakit yang dialami anaknya, saat anaknya batuk
hanya diberikan minyak kayu putih dibagian dada dan dihirupkan, suami klien
juga perokok aktif. Tanda-tanda vital lainnya TD:-, N: 116x/m, SPO2: 96%. Dari
AGD. Hasil pemeriksaan penunjang pada saat melakukan pengkajian pada By.A
Trombosit. Hasil pemeriksaan laboratorium pada hari Jumat tanggal 03 Juni 2022
didapatkan Hemoglobin 12,8 g/dL, Leukosit dalam jumlah yang tinggi 17.900 uL,
Eritrosit 5,20 juta/uL, Trombosit 501.000 uL, Hematokrit 38%, LED 5 mm,
broncopneumonia.
Poltekkes Kemenkes
7
kedalam 5 tingkatan, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis yang mutlak harus
oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan, nutrisi, eliminasi, istirahat tidur,
aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan kebutuhan sosial. Berdasarkan teori pada
saat menegakkan diagnosa yang mungkin timbul pada pasien Pneumonia yaitu
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
alveolus-kapiler
Kasus By.A tidak diangkat semua diagnosa yang ada seperti di teori,
(SDKI,2017). Berikut diagnosa yang bisa diangkat sesuai dengan kondisi klien
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan,
diagnosa ini perlu diangkat oleh penulis karena didapatkan tanda dan gejala
Poltekkes Kemenkes
7
pada klien yang menunjukkan bahwa klien mengalami batuk dan dahak yang
sulit untuk dikeluarkan serta mengalami sesak nafas dengan RR: 46x/m. Saat
auskultasi terdengar suara ronci dan terdapat pernafasan cuping hidung. Maka
dari itu penulis mengangkat diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif
diagnosa ini diangkat oleh penulis karena klien demam dan kulit teraba
hangat dengan suhu: 38,4ºC, mukosa bibir kering dan pucat, dan saat
diagnosa ini diangkat oleh penulis karena pada saat pengkajian ibu klien
ada, dan rencana keperawatan merupakan langkah yang sangat menentukan dalam
keperawatan yang terdapat dilaporan pendahuluan atau teori tidak semua penulis
efektif adalah monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas), auskultasi
Poltekkes Kemenkes
7
bila terdapat suara nafas tambahan, monitor adanya sputum, melakukan fisioterapi
dada, berikan oksigen, kolaborasi pemberian mukolitik. Dalam kasus ini penulis
monitor kadar elektrolit, longgarkan atau lepaskan pakaian klien, kipasi dan
pemberian cairan dan elektrolit. Dalam kasus ini penulis mengambil intervensi
yang sesuai dengan (SIKI,2018) sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori
kesempatan bertanya, jelaskan cara penularan, penyebab, tanda dan gejala, dan
data yang didapatkan bahwa orang tua belum paham dengan penyakit anaknya
Poltekkes Kemenkes
7
pada diagnosa Bersihan jalan nafas tidak efektif dengan fisioterapi dada, penulis
mengalami kesulitan pada saat akan melakukan beberapa tindakan karena kondisi
klien yang selalu rewel dan meronta saat penulis ingin melakukan tindakan.
Poltekkes Kemenkes
7
yang dilakukan oleh penulis adalah respon setiap setelah melaksanakan tindakan
pada jam akhir pulang dinas. Dalam evaluasi yang dilaksanakan penulis
dan evaluasi sumatif atau evaluasi dari seluruh tindakan dalam satu diagnosa,
yang penulis susun dalam bentuk SOAP atau Subjektif, Objektif, Analisa,
Planning.
perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan. Dari ketiga Diagnosa yang
diangkat pada diagnosa Bersihan jalan nafas tidak efektif tertasi sebagian karena
batuk klien berkurang dan hanya sesekali saja serta sputum yang berkurang tetapi
masih berdahak. Hipertermi teratasi karena klien tidak lagi demam dan suhu tubuh
sudah normal T:36,2ºC karena sudah dikompres hangat dan diberikan obat syr
paracetamol. Defisit pengetahuan teratasi, keluarga tidak lagi cemas dan mengerti
tentang penyakit yang dialami anaknya sekarang. Sehingga masalah dapat teratasi
Poltekkes Kemenkes
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan apa yang telah penulis dapatkan pada studi kasus dan
Kabupaten Rejang Lebong, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengkajian
suhu 38,4ºC kulit teraba hangat, ibu klien juga mengatakan sangat cemas
dialami anaknya.
tertahan ditandai dengan klien batuk dan sulit mengeluarkan dahak serta
sesak nafas.
informasi.
pada diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif yang dilakukan adalah
untuk klien dapat mengeluarkan dahak yang tertahan dan meredakan batuk
Poltekkes Kemenkes
8
hangat pada tubuh klien, penulis mampu melakukan kompres hangat untuk
5.1.5 Evaluasi
dimana bersihan jalan nafas teratasi sebagian karena batuk berkurang dan
dahak berkurang serta tidak sesak nafas lagi, suhu tubuh klien teratasi dan
kembali normal, dan defisit pengetahuan keluarga teratasi dan ayah klien
rumah.
5.2 Saran
dan
Poltekkes Kemenkes
8
sering membuka jendela rumah pada pagi hari dan jangan menutup ventilasi
rumah.
pasien, dan perawat hendaknya tetap berpegang teguh pada prinsip teori
menganjurkan untuk menjaga kesehatan anak, jauhkan dari asap rokok dan
Poltekkes Kemenkes
DAFTAR PUSTAKA
Development:Jakarta. https://ijhd.upnvj.ac.id/index.php/ijhd/article/view/40.
8(1),No.11–21. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/
Poltekkes Kemenkes
Rhamadani, Puspa. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Pneumonia
Februari 2022
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Selatan
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Selatan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Selatan
Poltekkes Kemenkes
PERNYATAA
NIM : P00320119049
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah betul-
betul hasil karya saya dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti dalam Karya
Yang Menyatakan
NIM.P00320119049
Poltekkes Kemenkes
BIODAT
Poltekkes Kemenkes
Poltekkes Kemenkes
Poltekkes Kemenkes
Poltekkes Kemenkes
Poltekkes Kemenkes
Poltekkes Kemenkes
Poltekkes Kemenkes
DOKUMENTASI TINDAKAN FISIOTERAPI DADA
Poltekkes Kemenkes