Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Mencapai Derajat Ahli Madya Keperawatan
A01401942
TAHUN AKADEMIK
2016/2017
i
ii
iii
iv
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2017
Nurul Azizah Yuniarti¹, Eka Riyanti² M.Kep, Sp.Kep.Mat
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN
UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI
DIRUANG BOUGENVILE RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN
v
DIII Program of Nursing Departemen
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Scientific Paper, July 2017
ABSTRACT
THE NURSING CARE BY APPLYING OXYTOCIN MASSAGE TO
INCREASEBREAST MILK PRODUCTION OF BREASTFEEDING
MOTHER IN BOUGENVILE WARD OF DR.SOEDIRMAN HOSPITAL
KEBUMEN
1. Student
2. Lecturer
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal studi kasus ini dengan
judul “ Penerapan Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu
Menyusui Di Ruang Bougenvile RSUD DR.Soedirman Kebumen” . sholawat
serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesikan proposal studi kasus
ini.
vii
proposal studi kasus ini masih jauh dari sempurna dan banyak terdapat
kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan
berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
untuk kesempurnaan proposal studi kasus ini. Penulis berharap
semoga proposal studi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan dibidang
kesehatan khususnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................ 4
D. Manfaat ...................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6
A. Tinjauan Pustaka........................................................................ 6
1. Asuhan Keperawatan dalam Ketidakefektifan pemberian ASI
............................................................................................ 6
a. Pengkajian ...................................................................... 6
b. Diagnosa......................................................................... 7
c. Perencanaan ................................................................... 7
d. Pelaksanaan .................................................................... 8
e. Evaluasi.......................................................................... 8
2. Laktasi................................................................................. 8
a. Pengertian ASI ............................................................... 8
ix
b. Menyusui ....................................................................... 9
c. Siklus Laktasi................................................................. 9
d. Proses Laktasi ............................................................... 10
3. Pijat Oksitosin.................................................................... 11
a. Pengertian Pijat ............................................................. 11
b. Pengertian Pijat Oksitosin............................................. 11
c. Patofisiologi .................................................................. 12
d. Manfaat Pijat Oksitosin................................................. 13
e. Prosedur Pijat Oksitosin................................................ 13
f. Pengaruh Pijat Oksitosin............................................... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 15
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 36
A. KESIMPULAN......................................................................... 36
B. SARAN..................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Konsultasi
2. Lembar Observasi
3. Lembar Informed Concent
4. Lembar Penjelasan Untuk Mengikuti Studi Kasus (PSP)
5. SOP Perawatan Payudara Pijat Oksitosin
6. Lembar Asuhan Keperawatan Maternitas
7. Jurnal 1
8. Jurnal 2
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks
dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kehamilan normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun pada janin
(Sukarni, 2013). Setelah terjadi persalinan maka tahap selanjutnya yaitu
memasuki masa nifas.
Masa nifas (puerperineum) adalah masa yang dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandung kembali sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu (Wiknjosastro,
2010). Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin yaitu puer yang
artinya bayi dan paraous yang artinya melahirkan atau berarti masa
sesudah melahirkan. Dalam masa nifas ini umumnya terjadi beberapa
perubahan adaptasi fisiologis dan psikologis. Salah satu perubahan
adaptasi fisiologis ini yaitu proses laktasi atau menyusui (Marmi, 2014).
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI (Air
Susu Ibu) diproduksi, disekresi dan pengeluaran ASI sampai pada proses
bayi menghisap dan menelan ASI (Marmi, 2014). Masa laktasi
mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan
meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan
benar dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh orang
lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan
(Anggraini,2010).
Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai sejak
periode antenatal, masa pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) dan
1
2
masa pasca persalinan lanjut. Salah satu masalah menyusui pada masa
pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah puting susu nyeri,
puting susu lecet, payudara bengkak, dan mastitis (Ambarwati &
Wulandari, 2008). Oleh karena itu, World Health Organization (WHO)
dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) merekomendasikan
pemberian nutrisi yang optimal bagi bayi baru lahir melalui strategi global
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (WHO, 2009).
Air susu ibu selain sebagai sumber nutrisi dapat memberi
perlindungan kepada bayi melalui berbagai zat kekebalan yang
dikandungnya. Walaupun ibu dalam kondisi kekurangan gizi sekalipun,
ASI tetap mengandung nutrisi esensial yang cukup untuk bayi dan mampu
mengatasi infeksi melalui komponen sel fagosit dan imunoglobulin
(Munasir & Kurniati, 2008).
Imunoglobulin ASI tidak diabsorpsi bayi tetapi berperan
memperkuat sistem imun lokal usus. ASI juga meningkatkan IgA pada
mukosa traktus respiratorius dan kelenjar saliva bayi. Ini disebabkan faktor
pertumbuhan dan hormon sehingga dapat merangsang perkembangan
sistem imun lokal bayi. Hal ini terlihat dari lebih rendahnya penyakit
otitis media, diare, pneomonia, bakteriema, meningitis dan infeksi traktus
urinarius pada bayi yang mendapat ASI dibanding bayi yang mendapat
PASI (Matondang, dkk, 2008).
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, menunjukkan angka cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada bayi
umur 0-6 bulan hanya 27 %. Angka cakupan tersebut masih sangat rendah
namun setidaknya telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
hasil SDKI 2007 yaitu 17 %, (SDKI, 2012).
Kenyataan dilapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang
sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam
memberikan ASI secara dini. Menurut Cox(2006) ibu yang tidak dapat
menyusui pada hari-hari pertama disebabkan oleh kecemasan dan
ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan
3
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan (Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Kebumen).
Berdasarkan studi kasus yang ditemukan oleh penulis di RSUD
DR.SOEDIRMAN diketahui bahwa ibu nifas merasa khawatir tidak dapat
menyusui bayinya yang baru lahir di karenakan ASInya belum keluar pada
hari pertama. Selain itu mereka juga mengatakan akan memberikan susu
formula sebagai pengganti ASI jka sampai hari ke 2 setelah melahirkan
ASInya tak kunjung keluar juga.
Dari fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
pemberian terapi tindakan “Penerapan Pijat Oksitosin Untuk
Meningkatkan Produksi dan Pengeluaran ASI pada Ibu Menyusui”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada data latar belakang diatas, maka masalah
dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan
dengan Penerapan Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Produksi ASI pada
Ibu Menyusui?”
Carpenito, L.J.,& Moyet. (2013). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 13.
Jakarta: EGC.
Evariny, A. (2008). Agar ASI Lancar diawal Masa Menyusu.http:// www.hypno-
birthing. webid?, Diaksestanggal 12 Desember 2013.
I’anah, Siti, T.M. 2013. Hubungan antara pengetahuan Ibu nifas tentang
Personal Hygiene pada Luka Perineum dengan Penyembuhan fase
Proliferasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. 157-
158.
Roesli, U., & Yohmi, E.Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.
Jakarta: Salemba Medika
WBW. 2007. Early Initiation ofBreastfeeding Can Save More ThanOne Million
Babies Press Release.World Breastfeeding Week:Malaysia
http://www.WBW.com .Diakses tanggal 20April2016
Widuri, H. (2013). Cara Mengelola ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta :
Gosyen Publishing.
Wijayanti, L. (2014). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu
Postpartum Di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun
2014.Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.
http://www.google.co.id/url?q=http//opac.say.ac.id/1076/1/Naskah%25
20Publikasi.pdf. Diakses 12 Februari 2017.
No Indikator Hari ke
Jam
1. Bayi BAK dalam 24 jam
2. Bayi menyusu dalam 24
jam
3. Bayi tertidur
1. Ibu
a. Payudara ibu tegang sebelum disusukan. Hal ini dilakukan dengan cara palpasi daerah payudara untuk mengetahui kondisi
kelenjar-kelenjar susu yang penuh beerisi ASI. Bila ya, maka nilainya = 1 dan bila tidak mmaka nilainya =0.
b. Terlihat ASI merembes dari putting susu. Dilakukan dengan cara melihat langsung. Bila ya, maka nilainya = 1 dan bila tidak
maka nilainya =0.
0
LAMPIRAN 3
Lembar Informed
Concent
INFORMED CONCENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Nurul Azizah Yuniarti dengan judul “Asuhan
Keperawatan dengan Penerapan Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Produksi
ASI Pada Ibu Menyusui Di RSUD DR. SOEDIRMAN Kebumen”.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini
secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa
sanksi apapun.
Kebumen,........................... 2017
Sanksi Yang Memberikan Persetujuan
( ........................... ) ( ........................... )
Kebumen,........................... 2017
Penulis
(PSP)
PENULIS