Oleh.

IIS SAIDAH S.Pt,. M.Ikom

 TUJUAN DESAIN
DEFINISI PENELITIAN:

Desain penelitian  Menyediakan jawaban-

merupakan
perencanaan, struktur, jawaban yang diperlukan
dan strategi penelitian dalam penelitian
dalam rangka  Mengendalikan
menjawab pertanyaan penyimpangan yang
dan mengendalikan
mungkin.
penyimpangan yang
mungkin terjadi.

2
 TUJUAN PENELITIAN

MENGEMBANGKAN TEORI DAN PEMECAHAN MASALAH

TUJUAN SPESIFIK (KLASIFIKASI DESIAN PENELITIAN)

 STUDI EKSPLORASI (STUDI PENJAJAKAN)
MEMAHAMI KARAKTERISTIK FENOMENA/MASALAH YANG DITELITI, KARENA
BELUM BANYAKNYA LITERATUR HASIL PENELITIAN YANG MEMBAHAS MASALAH
TERSEBUT ATAU MASALAH YANG SEJENIS. STUDI EKSPLORASI SETIDAKNYA ADA
3 TUJUAN YANG SALING TERKAIT, YAITU 1) MELAKUKAN DIAGNOSA TERHADAP
FENOMENA TERTENTU, 2) MENYARING ALTERNATIF-ALTERNATIF 3).
MENEMUKAN IDE-IDE BARU

 STUDY DESKRIFTIF
MENJELASKAN ASPEK-ASPEK YANG RELEVAN DENGAN FENOMENA YANG DIAMATI
SEBAGAI DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH

 PENGUJIAN HIPOTESIS
PENELITIAN YANG MENJELASKAN FENOMENA DALAM BENTUK HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL
3
 VARIABEL
DEFINISI VARIABEL
1. ATRIBUT SESEORANG/OBJEK YANG MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU ORANG
DENGAN ORANG LAIN ATAU SATU OBJEK DENGAN OBJEK LAIN (HATCH&FADHADY)
2. KONSTRUK ATAU SIFAT YANG AKAN DIPELAJARI (KERLINGER,1973)

VARIABEL PENELITIAN: SUATU ATRIBUT/SIFAT/NILAI DARI ORANG, OBJEK,

KEGIATAN YANG MEMPUNYAI VARIASI TERTENTU YANG DITETAPKAN
OLEH PENELITI UNTUK DIPELAJARI&DITARIK KESIMPULAN

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

1. TIPE HUBUNGAN KORELASIONAL

ASOSIASI ANTARA VARIABEL YANG SATU DENGAN VARIABEL LAINNYA
YANG BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

2. TIPE HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

JIKA SATU VARIABEL SATU DIJELASKAN ATAU DIPENGARUHI
OLEH VARIABEL TERTENTU

4
 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

 Definisi yang didasarkan pada sifat/atribut yang diamati pada obyek

penelitian, bisa berbentuk kualitatif atau kuantitatif.

 Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel

penelitian.

 Terdapat 3 pola penentuan definisi operasional variabel:

Berdasarkan kegiatan.
Kegiatan yang harus dilakukan/terjadi agar yang didefinisikan dianggap
telah terjadi.

Berdasarkan operasi yang dilakukan obyek.

Menunjukkan bagaimana hal yang didefinisikan beroperasi.

Berdasarkan tampaknya obyek.

MenunjUkkan bagaimana objek itu tampak. 5
 KLASIFIKASI VARIABEL BERKAITAN DENGAN
FUNGSI/PERAN

1. VARIABEL INDEPENDEN (VARIABEL STIMULUS, PREDIKTOR,

ANTECEDENT, VARIABEL BEBAS) : VARIABEL YANG
MEMPENGARUHI/ MENJADI SEBAB PERUBAHAN/TIMBULNYA
VARIABEL DEPENDEN (TERIKAT)

2. VARIABEL DEPENDEN(VARIABEL OUTPUT, TERIKAT): VARIA

BEL YANG DIPENGARUHI ATAU YANG MENJADI AKIBAT KARENA ADANYA
VARIABEL BEBAS.

3. VARIABEL MODERATOR:VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN ANTARA

VARIABEL INDEPENDEN DENGAN DEPENDEN

4. VARIABEL INTERVENING: VARIABEL YANG SECARA TEORITIS MEMPENGARUHI

HUBUNGAN ANTARA VARIABEL INDEPENDEN DAN DEPENDEN,
TAPI TIDAK DAPAT DIAMATI/DIUKUR

5. VARIABEL KONTROL: VARIABEL YANG DIKENDALIKAN /DIBUAT KONSTAN

SEHINGGA HUBUNGAN VARIABEL INDEPENDEN TERHADAP DEPENDEN
TIDAK DIPENGARUHI OLEH FAKTOR LUAR YANG TIDAK DITELITI
6
 VARIABEL BERKAITAN DENGAN PROSES
KUANTIFIKASI

1. SKALA NOMINAL ( SKALA KATEGORIS): SKALA PENGUKURAN YANG

MENYATAKAN KATEGORI, KELOMPOK/KLASIFIKASI DARI CONSTRUCT YANG
DIUKUR DALAM BENTUK VARIABEL (PRIA DAN WANITA). SKALA KATEGORI INI
BERSIFAT MUTUALLY EXCLUSIVE (SALING MENIADAKAN) DAN COLLEKTIVELY
EXHAUSTIVE (TIDAK ADA KATEGORI YANG LAIN).

2. SKALA ORDINAL (ORDINAL SCALE): SKALA PENGUKURAN YANG MENYATAKAN

KATEGORI DAN PERINGKAT CONSTRUCT YANG DIUKUR. PERINGKAT NILAI
MENUNJUKAN SUATU URUTAN PENILAIAN/TINGKAT PREFERENSI.

3. SKALA INTERVAL (INTERVAL SCALE): SKALA PENGUKURAN YANG

MENYATAKAN KATEGORI, PERINGKAT DAN JARAK CONSTRUCT YANG DIUKUR.
SKALA INTERVAL MENGGUNAKAN SKALA RELATIF

4. SKALA RASIO (RATIO SCALE): SKALA PENGUKURAN YANG MENUNJUKAN

KATEGORI, PERINGKAT, JARAK DAN PERBANDINGAN CONSTRUCT YANG
DIUKUR. SKALA RASIO MENGGUNAKAN NILAI ABSOLUT (NILAI RUANG ATAU
UKURAN BERAT)

7
 LINGKUNGAN / SETTING PENELITIAN

1. SETTING ALAMIAH

A. STUDY LAPANGAN
TIPE PENELITIAN YANG MENGUJI HUBUNGAN KORELASIONAL ANTAR VARIABEL
DENGAN KONDISI LINGKUNGAN PENELITIAN YANG NATURAL DAN TINGKAT
KETERLIBATAN PENELITI YANG MINIMAL
B. EKSPERIMEN LAPANGAN
TIPE PENELITIAN EKSPERIMEN YANG DILAKUKAN PADA LINGKUNGAN
PENELITIAN ALAMIAH ATAU BUKAN BUATAN, MELAKUKAN MANIPULASI
TERHADAP VARIABEL TERTENTU, TINGKAT KETERLIBATAN PENELITI LEBIH
TINGGI DARI PADA STUDY LAPANGAN

2. SETTING ARTIFISIAL

A. EKSPERIMEN LABORATORIUM

TIPE PENELITIAN YANG MENGUJI HUBUNGAN SEBAB AKIBAT PADA

LINGKUNGAN YANG ARTIFISIAL (BUATAN), KETERLIBATAN PENELITI 8
DALAM EKSPERIMEN LABORATORIUM PALING TINGGI, MELAKUKAN
MANIPULASI TERHADAP VARIABEL TERTENTU
RUMUSAN MASALAH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN
( ELEMEN YANG PENTING DALAM DESAIN PENELITIAN KARENA
MEMPENGARUHI PROSES PEMILIHAN, PENGGUMPULAN DAN ANLISIS DATA)

UNIT ANALISIS : TINGKAT AGREGASI DATA YANG DIANALISIS DALAM

PENELITIAN

HORISON WAKTU
KARAKTERISTIK MASALAH PENELITIAN YANG AKAN
DIJAWAB PERIODE WAKTU

1.STUDY SATU TAHAP (ONE SHOT STUDY): MENEKANKAN PADA FREKUENSI

TAHAP PENGUMPULAN DATA, YAITU SATU TAHAP ATAU SEKALIGUS
2.STUDY CROSS SECTIONAL- STUDY TIME SERIES
STUDY CROSS SECTIONAL:STUDY UNTUK MENGETAHUI HUBUNGAN
KOMPARATIF BEBERAPA SUBJEK YANG DITELITI. PADA UMUMNYA TIPE
STUDY SATU TAHAP YANG DATANYA BERUPA BEBERAPA SUBJEK PADA
WAKTU TERTENTU.
STUDY TIME SERIES: DATA RENTETAN WAKTU
3. STUDY BEBERAPA TAHAP ATAU STUDY JANGKA PANJANG
(LONGITUDINAL STUDY); TAHAP PENGGUMPULAN DATA YANG MEMERLUKAN
WAKTU LEBIH LAMA DAN USAHA LEBIH BANYAK 9
 METODE PENGUKURAN SIKAP (ATTITUDE
MEASUREMENT METHOD)
TIGA DIMENSI KOMPONEN SIKAP:
1.AFEKTIF: MEREFLEKSIKAN PERASAAN/EMOSI SESEORANG
TERHADAP OBJEK
2.KOGNITIF: KESADARAN SESEORANG /PENGETAHUAN
MENGENAI OBJEK TERTENTU
3.KOMPONEN-KOMPONEN PRILAKU: MENGGAMBARKAN
SUATU KEINGINAN-KEINGINAN /KECENDERUNGAN
SESEORANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN

JENIS METODE PENGUKURAN COSTRUCT SIKAP:

1.SKALA SEDERHANA: SKALA SEDERHANA MENGGUNAKAN SKALA NOMINAL (YA ATAU TIDAK). TIPE
SKALA INI DIGUNAKAN JIKA: BERISI RELATIF BANYAK BUTIR PERTANYAAN, TINGKAT PENDIDIKAN
RESPONDEN RENDAH ATAU ALASAN LAINNY.
2.SKALA KATEGORI(SKALA BUTIR PENILAIAN/ITEMIZED RATING SCALE):METODE PENGUKURAN SIKAP
YANG BERISI BEBERAPA ALTERNATIF KATEGORI PENDAPAT YANG MEMUNGKINKAN BAGI RESPONDEN
UNTUK MEMBERIKAN ALTERNATIF PENILAIAN (BERKAITAN DENGAN KUALITAS, URGENSI, MENARIK,
KEPUASAN, FREKUENSI)
3.SKALA LIKERT (LIKERT SCALE): METODE YANG MENGUKUR SIKAP DENGAN MENYATAKAN SETUJU
ATAU KETIDAKSETUJUANNYA TERHADAP SUBJEK, OBJEK ATAU KEJADIAN TERTENTU
4.SKALA PERBEDAAN SEMATIS (SEMANTIC DEFFERENTIAL SCALE) : METODE PENGUKURAN SIKAP
DENGAN MENGGUNAKAN SKALA PENILAIAN TUJUH BUTIR YANG MENYATAKAN SECARA VERBAL DUA
KUTUB(BIPOLAR) PENILAIAN YANG EKSTREAM(BAIK/BURUK, KUAT/LEMAH, MODERN/KUNO)
5.SKALA NUMERIS: TIDAK BERBEDA DENGAN SKALA SEMATIS, KARENA MENGGUNAKAN DUA KUTUB
PENILAIAN YANG EKSTREM DIANTARA ANLTERNATIF NOMOR.
6.SKALA GRAFIS: METODE PENGUKURAN SIKAP YANG DISAJIKAN DALAM BENTUK GARIS/GAMBAR.
PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP SUBJEK,OBJEK YANG TERLETAK DI DALAM GAMBAR/GRAFIK 10
PENILAIAN
 DESAIN SISTEM INFORMASI
Klasifikasi ;

1.Desain sistem secara umum (desain secara makro)

2. Desain sistem terinci (desain sistem secara fisik atau desain internal)

 
Arti Desain Sistem

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk rancang bangun implentasi.
Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan

skets atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari
suatu sistem.

11
 TUJUAN DESAIN SISTEM
DESAIN SISTEM TERINCI
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepadapemakai
sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan DESAIN SISTEM SECARA UMUM
rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram Tujuan dari desain sistem secara
komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
  umum adalah untuk memberikan
 Pada dasarnya untuk pembuatan rancang bangun gambaran secara umum kepada user
yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan
untuk pembuatan progam komputernya tentang sistem yang baru.

 Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus

dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut:
Desain sistem harus berguna, mudah dipahami
dan nantinya mudah digunakan.
Desain sistem harus dapat mendukung tujuan
Desain sistem secara umum
merupakan persiapan dari desain
terinci. Desain secara umum

utama perusahaan sesuai dengan yang mengidentifikasikan komponen-

didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang komponen sistem informasi yang akan
dilanjutkan pada tahap analisis sistem.
Desain sistem harus efisien dan efektif untuk
didesain secara rinci.
dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen dan mendukung keputusan yang akan
dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas
yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.
   12
 Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari
desain terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan
komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain
secara rinci.

 Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer

dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi system

 Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen

sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk
dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram.
Komponen sistem informasi yang didesain adalah 1) Desain
Output, Desain Input, Desain Basisdata, Desain kendali, dan
Desain Teknologi.
  

13