Anda di halaman 1dari 20

BAB II

KAJIAN (DESKRIPSI) TEORI

A. DESKRIPSI TEORI
KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN MERUPAKAN URAIAN
SISTEMATIS TENTANG TEORI DAN HASIL-HASIL PENELITIAN
YANG RELEVAN DENGAN VARIABEL TANG DITELITI.
Jumlah kelompok teori yang perlu
dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung
pada luasnya permasalahan dan secara teknis
tergantung pada banyaknya jumlah varibel
yang diteliti( independen dan dependen)
Kajian Teori berisikan tentang : penjelasan
terhadap variabel-variabel yang diteliti,
melalui pendefenisian, dan uraian yang
lengkap dan mendalam dari berbagai
referensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan
antara variabel menjadi lebih jelas dan
terarah.
• Sumber-sumber bacaan : buku-buku teks, kamus,
ensiklopedia, journal ilmiah dan hasil-hasil
penelitian.
• Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga
kriteria : Relevansi, kelengkapan dan kemutakhiran.
- Relevansi : kecocokan antara variabel yang diteliti
dengan teori yang dikemukakan.
- Kelengkapan : berkenaan dengan banyaknya
sumber yang dibaca,
- Kemutakhiran : berkenaan dengan dimensi waktu.
Makin baru sumber yang digunakan, maka akan
semakin mutakhir teori.
Langkah-langkah dalam melakukan pendeskripsian teori :
1. Tetapkan nama variabel yang akan diteliti, dan jumlah
variabelnya.
2. Cari sumber bacaan sebanyak-banyaknya dan relevan dengan
variabel yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan
setiap varibel yang akan diteliti.
4. Cari defenisi setiap variabel pada setiap sumber bacaan dan
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan
pilih defenisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi pokok buku yang sesuai dengan variabel yang
diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber
dengan bahasa sendiri. Sumber bacaan yang dikutip harus
dicantumkan.
CONTOH :
JUDUL PENELITIAN :
PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN
MATERI POKOK HAK AZASI MANUSIA DI KELAS II SISWA SMA NEGERI 1
GUNUNGSITOLI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

KAJIAN TEORI
A. METODE DISKUSI
1. Pengertian Metode Diskusi
2. Langkah-langkah Metode Diskusi
3. Manfaat Metode Diskusi
4. Jenis- Jenis Diskusi
5. Hal-hal yang Diperhatikan dalam memberhasilkan diskusi.
6. Keunggulan Metode Diskusi
7. Kelemahan Metode Diskusi
B. HASIL BELAJAR
1. Pengertian Hasil Belajar
2. Jenis-jenis Hasil Belajar
3. Tingkat Kemampuan Kognitif dan
Indikator.
4. Teknik Pengukuran Hasil Belajar
• LANDASAN TEORI ADALAH TEORI – TEORI YANG RELEVAN
YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN
TENTANG VARIABEL YANG AKAN DITELITI, SERTA
SEBAGAI DASAR UNTUK MEMBERI JAWABAN
SEMENTARA (HIPOTESIS) TERHADAP MASALAH.
• TEORI : SEBAGAI “SUATU HIMPUNAN
PENGERTIAN(CONSTRUCT ATAU CONCEPT) YANG SALING
BERKAITAN, BATASAN, SERTA PROPOSISI YANG
MENYAJIKAN PANDANGAN SISTEMATIS TENTANG
GEJALA-GEJALA DENGAN JALAN MENETAPKAN
HUBUNGAN YANG ADA DIANTARA VARIABEL DAN
DENGAN TUJUAN MENJELASKAN SERTA MERAMALKAN
GEJALA GEJALA TERSEBUT.

• TEORI ADALAH SEPERANGKAT KONSEP,
ASUMSI, DAN GENERALISASI YANG DAPAT
DIGUNAKAN UNTUK MENGUNGKAPKAN DAN
MENJELASKAN PERILAKU DALAM BERBAGAI
ORGANISASI DAN BERFUNGSI SEBAGAI
STIMULAN DAN PANDUAN UNTUK
MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN.
• TEORI YANG DIMAKSUD ADALAH TEORI-TEORI
YANG TELAH TERUJI KEBENARANNYA. JUGA
DIPERLUKANN HASIL-HASIL PENELITIAN YANG
RELEVAN DENGAN VARIABEL PENELITIAN.
• PENCARIAN KEPUSTAKAAN DILAKUKAN
SEBELUM PELAKSANAAN PENELITIAN. HAL INI
BERFUNGSI UNTUK :
• PENGETAHUAN TENTANG PENELITIAN2 YANG
BERKAITAN , MEMUNGKINKAN PENELITI
MENETAPKAN BATAS2 BIDANG MEREKA.
• PEMAHAMAN TEORI DALAM SUATU BIDANG
MEMUNGKINKAN PENELITI MENEMPATKAN
MASALAH DALAM PERSEPEKTIF. APAKAH
PENELITIAN INI DAPAT MENAMBAH
PENGETAHUAN SECARA BERARTI.
• MELALUI PENELAAHAN KEPUSTAKAAN YANG
BERKAITAN, PARA PENELITI DAPAT
MENGETAHUI PROSEDUR DAN INSTRUMEN
MANA YANG TELAH TERBUKTI BERGUNA
DAN MANA YANG TAMPAKNYA KURANG
MEMBERI HARAPAN.
• PENGKAJIAN YANG CERMAT ATAS
KEPUSTAKAAN YANG BERKAITAN DAPAT
MENGHINDARKAN TERJADINYA
PENGULANGAN STUDI SEBELUMNYA SECARA
TAK SENGAJA.
• PENGKAJIAN KEPUSTAKAAN YANG BERKAITAN
MENEMPATKAN PENELITI PADA POSISI YANG LEBIH BAIK
UNTUK MENAFSIRKAN ARTI PENTINGNYA HASIL
PENELITIANNYA SENDIRI.

KEGUNAAN TEORI :
• TEORI MERINGKAS DAN MENYUSUN PENGETAHUAN YANG
ADA DALAM SUATU BIDANG TERTENTU.
• TEORI MEMBERIKAN KETERANGAN SEMENTARA
MENGENAI PERISTIWA2 DAN HUBUNGAN2 YANG DIAMATI
• TEORI MAMPU MERANGSANG PERKEMBANGAN
PENGETAHUAN BARU DENGAN JALAN MEMBERIKAN
BIMBINGAN KE ARAH PENYELIDIKAN SELANJUTNYA.
B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
• Hasil Penelitian yang relevan bukan berarti
sama dengan yang akan diteliti, tetapi masih
dalam lingkup yang sama. Secara teknis, hasil
penelitian yang relevan dengan apa yang
dieliti dapat dilihat dari : permasalahan yang
diteliti, waktu penelitian, tempat penelitian,
metode penelitian, analisis dan kesimpulan.
• Contoh :
• Penelitian terdahulu : Hubungan sikap
dengan hasil belajar siswa smp negeri 3
Gunungsitoli.
• Penelitian berikutnya : Pengaruh sikap
terhadap hasil belajar siswa smp swasta
idanoi.
Peneliti yang kedua ini dapat menggunakan
referensi hasil penelitian yang pertama.
Dalam bagian ini ungkapakan hasil hasil atau
temuan penelitian yang diperoleh.
C. KERANGKA BERPIKIR
KERANGKA BERPIKIR ADALAH :
• merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindetifikasi
sebagai masalah penting.
(Bisiness Research : 1992)

• merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala


yang menjadi objek permasalahan. (Suriasumantri : 1986)

• merupakan penjelasan teoritis pertautan antar variabel yang


akan diteliti. Antara vaiabel independen dan dependen. Juga
mengapa variabel moderator dan variabel intervening ikut
dilibatkan dalam penelitian.
• Kerangkan Berpikir perlu dikemukakan
apabila dalam penelitian berkenaan dua
variabel atau lebih.
• Apabila hanya membahas sebuah variabel
atau lebih secara mandiri, maka yang
dilakukan peneliti adalah disamping
mengemukakan Deskripsi Teori untuk
masing-masing varibel juga Argumentasi
terhadap variasi besaran variabel yang
diteliti. (Sapto Haryoko, 1999).

Langkah – langkah menyusun Kerangka Berpikir :
1. Menetapkan Variabel yang diteliti.
- Untuk menetapkan kelompok teori yang perlu dikemukakan
dalam menyusun kerangka berpikir dan hipotesis.
2. Membaca buku dan hasil Penelitian ( HP ).
- Berbentuk buku teks, ensiklopedia dan kamus.
- hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian, journal
ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi.
3. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian ( HP)
- Deskripsi teori berisi tentang : Defenisi variabel penelitian,
uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel, kedudukan
antara variabel satu dengan yang lain dalam konteks
penelitian.
4. Analisis Kritis terhadap Teori dan HasilPenelitian.
- mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah
ditetapkan sudah sesuai dengan objek penelitian atau tidak.
5. Analisis Komparatif terhadap teori dan Hasil penelitian.
- membandingkan antara teori yang satu dengan teori yang
lain, antara hp satu dengan hp yang lain. Dengan demikian
peneliti dapat memadukan antara teori yang satu dengan
yang lain.
6. Sintesa/ Kesimpulan
- Dari hasil analisis point 5, maka peneliti dapat melalukan
sintesa atau kesimpulan sementara.
- Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel
yang lain akan menghasilkan kerangka berpikir yang
selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
7. Kerangka Berpikir (KB)
- Setelah sintesa sementara dapat dirumuskan selanjutnya
disusun kerangka berpikir, dapat berupa KB yang
asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan.
- Contoh KB asosiatif : jika begini maka akan begitu. Jika
motivasi tinggi maka hasil belajar tinggi.

8. Hipotesis.
- Berdasarkan kerangka berpikir tersebut selanjutnya
disusun hipotesis.
- Contoh KB : jika motivasi tinggi, maka hasil belajar tinggi.
Hipotesisnya : ada hubungan yang positip dan signifikan
antara motivasi dengan hasil belajar.
OLEH UMA SEKARAN (1992), KERANGKA BERPIKIR
YANG BAIK, MEMUAT HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:
1. VARIABEL-VARIABEL YANG AKAN DITELITI HARUS
DIJELASKAN.
2. DISKUSI DALAM KERANGKA BERPIKIR HARUS DAPAT
MENUNJUKKAN DAN MENJELASKAN
PERTAUTAN/HUBUNGAN ANTAR VARIABEL YANG
DITELITI, DAN ADA TEORI YANG MENDASARI.
3. DISKUSI JUGA HARUS DAPAT MENUNJUKKAN DAN
MENJELASKAN APAKAH HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL ITU POSITIF ATAU NEGATIF BERBENTUK
SIMETRIS, KAUSAL ATAU INTERAKTIF (TIMBAL BALIK).
• KERANGKA BERPIKIR TERSEBUT SELANJUTNYA PERLU
DINYATAKAN DALAM BENTUK DIAGRAM (PARADIGMA
PENELITIAN), SEHINGGA PIHAK LAIN DAPAT MEMAHAMI
KERANGKA BERPIKIR YANG DIKEMUKAKAN DALAM
PENELITIAN.

MOTIVASI
INTRINSIK
(X1)

MOTIVASI HASIL BELAJAR


(X) (Y)
MOTIVASI
EKSTRINSIK
(X2)

Anda mungkin juga menyukai