Anda di halaman 1dari 20

A.

Judul: Kerangka teori, hipotesis penelitian

B. Skenario:

Kerangka teori, hipotesis penelitian????

Toni kembali menghadap Bu Eva hari ini, dengan membawa BAB 2 yang sudah disusunnya.
“Bismillah, mudah-mudahan kali ini tidak ada lagi ceramah Bu Eva, “ ucap Toni dalam hati sambil
memasuki ruang dosen. Setelah membaca Bab 2 proposal Toni, Bu Eva tersenyum. “Ton, Ibu
menghargai upaya yang telah kamu lakukan. Menurut Ibu, ada beberapa hal yang harus kamu perbaiki
dari Bab 2 ini”. Jelas Bu Eva “Apa saja, Bu? Tanya Toni gelisah tidak sabar. “Iya, sebentar Ibu
jelaskan. Begini, Ton. Ibu melihat belum ada konsistensi antara tinjauan pustaka, kerangka teori,
kerangka konsep yang kamu susun dengan BAB I yang telah kamu susun sebelumnya. Kamu pelajari
lagi apa yang harus kamu tulis pada bagian pertama, kedua dan ketiga dari tinjauan pustaka. Cara
mengacu pustaka juga masih belum sesuai petunjuk KTI. Ingat, Toni, dalam menyusun tinjauan
pustaka, kamu sudah harus memperhatikan varabel-variabel dalam penelitianmu juga. Variable inilah
yang nanti di BAB 3 harus kamu jabarkan definisi operasionalnya beserta skala pengukuran
variabelnya. Paham? Kamu juga harus mempertimbangkan apakah di akhir BAB 2 KTI mu ini apakah
perlu/harus mencantumkan hipotesis atau tidak. Kamu paham, kan yang dimaksud dengan hipotesis
penelitian?” papar Bu Eva panjang lebar. “Perbaiki, ya, dan tetap semangat ya Ton.” tambahnya.

STEP 1

a. Hipotesis suatu pernyataan atau jawaban sementara yang masih harus di uji kebenarannnya
yang mana jawaban tersebut bisa benar atau salah
b. Tinjauan pustaka  literatur atau data2 yang mendukung penyusunan proposal/KTI.
Uraian yang mendalam tentang berbagai aspek teoris yang mendasari penelitian dan
merupakan mozaic pendapat atau penelitian terdahulu. Terkadang di cantumkan kerangka
konsep, kerangka teori, dan hipotesis
.= Jawaban sementara dari masalah penelitian, yg menunjukkan hub antar variabel, yg
nntinya akan dibuktikan dg metode statistik. 50 % jwaban dari masalah
c. KTI
d. Variable penelitian  variable adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu
subyek ke subyek lainnya.
e. Kerangka teori bagan hubungan antar variabel dari variabel yang diketahui/ diduga yg
mempunyai hub dg variabel penelitian. Skema sederhana yg menggambarkan secara
singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan dalam penelitian, kemudian
dijelaskan secukupnya mengenai mekanisme kerja.
f. Kerangka konsep isinya ttg diagram yg menunjukkan jenis serta hub variabel yg
diteliti dg penggambaran batas2 ruang lingkup penelitian, beda dg kerangka desain
(populasi, sample, subyek, interaksi antar variabel), sebgian dri kerangka teori yg
merupakan hub antar variabel yg akan diukur dlam pnelitian ini saja
g. Definisi operasional  rumusan pengertian variabel yang akan dipakai sebagai pegangan
pengumpulan data yang bermanfaat untuk membatasi atau mengarahkan peneliti dengan
mengamati atau meneliti variabel.
h. Skala pengukuran  skala pengukuran dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :
- skala kategorikal; dapat dibagi menjadi 2 yaitu
 skala nominal, hanya merupakan nama atau laber variable, dan tidak mengandung
informasi peringkat.
 Skala ordinal, terdapat informasi peringkat, tetapi jarak antara kedua peringkatnya
tidak dapat dikuantifikasi.
- skala numeric; terdapat infromasi peringkat kuantitatif yang lengkap dan dapat diukur,
dapat dibagi menjadi :
 skala interval, skala numeric yang tidak mempunyai nilai nol alami
 skala rasio, yang mempunyai nilai nol alami
STEP 2

1. Bagaimana membuat kerangka teori yang baik?


Kerangka teori:
Berisi rangkuman yang berasal dari tinjauan pustaka,

Kerangka konsep:
Sudah terdapat variable bebas dan tergantungnya,
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis
edisi ke 3. CV Sagung Seto
Langkah menyusun kerangka teori :

Menetapkan variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah berapa jumlah variabel
yang diteliti, dan apa nama setiap variabel.
Membaca buku-buku dan hasil penelitian.
Deskripsi teori dan hasil penelitian, dalam hal ini berisikan definisi terhadap
masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap
variabel, dan kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam konteks
penelitian itu.
Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian, dalam hal ini mengkaji
apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu, betul-betul sesuai
dengan obyek penelitian atau tidak.
Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian, dalam hal ini
melakukan perbandingan antara teori satu dengan teori lainnya, dan hasil
penelitian yang satu dengan penelitian yang lain.
Sintesis/kesimpulan yang sifatnya sementara. Dari hasil sintesis atau
kesimpulan dari tiap variabel, selanjutnya dipadukan hasil sintesis/kesimpulan
tersebut dan kemudian membentuk kerangka berpikir.
Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan,
M.M., 2002

2. Bagaimana membuat kerangka konsep yang baik?


Suatu hubungan/kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari
masalah ygingin diteliti.Berkembang dari hasil tinjauan pustaka+kerangka teori serta
masalah penelitian ygdirumuskan.Konsep : suatu abstraksi yg dibentuk dg
menggeneralisasikan suatu pengertian diukur + diamati langsung, harus dijabarkan
ke dalam variabel2 sehingga dapat diamati
dan diukur.hubungan2 antara konsep yg satu dgn konsep lainnya dr masalah yg
diteliti sesuai dgnapa yg tlh diuraikan pd tinjauan pustaka
(Dr.Soekidjo Notoatmodjo.2005.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka
Cipta)
a.Tujuan
Menunjukkan jenis serta hubungan antar variabel yang diteliti dan variabel
lainnyayang terkait
DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN KLINIS, Edisi 2 Sudigdo
Sastroasmoro
b.Cara penyusunanc.
Syarat:
- Harus menunjukkan kerterkaitan antar variable
- Dapat memberikan informasi yang jelas

- Mempermudah pemilihan desain penelitian


DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN KLINIS, Edisi 2 Sudigdo
Sastroasmoro

Cara menyusun kerangka teori


a. Menetapkan variabel yang diteliti
b. Membaca buku-buku dan hasil penelitian.
c. Deskripsi teori dan hasil penelitian
d. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
e. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
f. Sintesis/kesimpulan yang sifatnya sementara.
Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan
Kerangka konsep :
Menggambarkan interaksi antara berbagai variabel yang diteliti
Biasanya digambarkan dalam bentuk bagan
Sumber :Abdul Salam M. Sofro

Fakultas Kedokteran & LPPM Universitas YARSI Jakarta

3. Bagaimana menyusun hipotesis yang benar?


 Syarat hipotesis yang baik :

Hipotesis harus menyatakan hubungan  Ini berarti, bahwa hipotesis merupakan pertanyaan
terkaan tentang hubungan antar variabel. Hipotesis mengandung dua atau lebih variabel yang
dapat diukur ataupun secara potensialdapat diukur. Hipotesis menspesifikasikan bagaimana
variabel-variabel tersebut berhubungan.
Hipotesis harus sesuai dengan fakta  Ini berarti bahwa hipotesis harus terang, konsep dan
variabel harus jelas. Hipotesis harus dapat dimengerti dan tidak mengandung hal-hal yang
bersifat metafisis.
Hipotesis harus sesuai dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh dengan ilmu pengetahuan  Ini
berarti, bahwa hipotesis harus tumbuh dan ada hubungan dengan ilmu pengetahuan dan
berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan.
Hipotesis harus dapat diuji  Ini berarti hipotesis, baik nalar dan kekuatan memberi alasan
ataupun dengan menggunakan alat-alat statistik dapat diuji.
Hipotesis harus sederhana  Ini berarti, hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk
spesifik/khas untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman pengertian.
Hipotesis harus dapat menerangkan fakta  Ini berarti, bahwa hipotesis harus dinyatakan
dalam bentuk yang menerangkan hubungan fakta-fakta yang ada dan dapat dikaitkan dengan
teknik pengujian yang dapat dikuasai.

Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan, M.M., 2002

4. Macam-macam hipotesis?
Jenis rumusan hipotesis :
Hipotesis kerja atau hipotesis alternative suatu rumusan hipotesis dengan tujuan
untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul
Hipotesis nol atau hipotesis statistic untuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak
adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih mengenai
suatu hal yang dipermasalakan
Hipotesis hubungan dengan hipotesis perbedaan berisi tentang dugaan adanya
hubungan antara dua variable
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta

Berdasarkan bentuk rumusannya :

Hipotesis Kerja atau Hipotesis alternatif


Suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang
peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul.
Hipotesis NOL atau Hipotesis Statistik
Biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu
perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok / lebih mengenai suatu hal
yang dipermasalahkan.
Hipotesis Hubungan dengan Hipotesis Perbedaan
Panduan Penelitian, Dr.B.Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M. Hum

Berdasarkan isinya , suatu hipotesis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

Hipotesis mayor , hipotesis induk , atau hipotesis utama yaitu hipotesis yang
menjadi sumber dari hipotesis – hipotesis yang lain
Hipotesis minor , hipotesis penunjang atau anak hipotesis yaitu yang
dijabarkan dari hipotesis mayor

metodologi penelitian kesehatan oleh Dr.Soekidjo Notoatmojo

5. Apakah KTI harus selalu ada hipotesis? Jika tidak ada yang seperti apa? Jika ada
yang seperti apa?
Hipotesis dalam suatu penelitian dapat berarti sebgai jawaban sementara penelitan, patokan
juga atau dalil sementara yang akan dibuktikan kebenarannya dalam penelitian tersebut.
Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis dapat benar atau salah, dapat
diterima atu ditolak.
 Kapan hipotesis diperlukan :
Jenis penelitian survey atau studi eksploratif yang mencari hubungan antar variable, tidak
hanya bersifat deskriptif.
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis
edisi ke 2. CV Sagung Seto
6. Seberapa penting hipotesis dalam KTI ?

memberi tuntunan kepada peneliti kearah mana penelitian itu harus dilakukan
merupakan alat untuk melokalisasikan fenomena2, dan menuntun cara identifikasi variabel2
yg dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian
memberi petunjuk prosedur mana atau rancangan penelitian mana yg dipilih
memberi petunjuk bagi cara pengolahan data dan cara analisis hasil penelitian
Dr. Ahmad Watik Pratiknya; Dasar2 metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan; 2001

7.Apa saja penelitian yg mencantumkan dan tidak mencantumkan hipotesis ?

jenis penelitian yang tidak perlu hipotesis


a. penelitian yang eksploratif murni, termasuk di dalamnya suatu survei diskriptif, reviu
program, dsb
b. penelitian manuskrip sejarah kedokteran
c. penelitian grounded di bidang kedokteran sosial
Sumber: dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran Dan kesehatan. Dr.
Ahmad Watik Pratiknya

 penelitian yg bagaimana yg perlu hipotesis ?


yaitu sepanjang sepengetahuan penulis belum pernah ada publikasi laporannya. Akan
tetapi sepanjang menyangkut penelitian medik yang bersifat analitik, adanya hipotesis
merupakan suatu keharusan mutlak.

DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN,


Watik Pratiknya

7. Bagaimana menyusun definisi operasional yang baik dan apa tujuannya?


a.cara menyusun
- cara langsung dengan mengekspresikan bagaimana cara pengukuran variabel
(measuredoperasional definition). Untuk cara ini, maka peneliti harus mengingat
apakahvariabel yang dihadapi hanya mempunyai sapu pengertian atau
berintepretasiganda, kalau ganda, pengertian mana yang sesuai dengan landasan
eori yangdikembangkan
- cara tidak langsung dilakukan dengan mengekspresikan kriterian manipulasi
terhadap variabel, dancara memonitor/mengukur efek dari menipulasi tersebut
(experimentaloperational definition)dasar
dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik
Praktiknya
b.manfaa
tagar hipotesis dapat dijabarkan ke dalam variabel2 sedemikian rupa sehingga:
- variabel bersifat spesifik dan terukur
- korelasi (baik dalam bentuk sebab akibat, perbedaan, maupun korelasi arti
sempit)dapat diujidasar
dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik
Praktiknya
c.isi
d.syarat harus mendiskripsikan variabel menurut :
- macam atau sifatnya sesuai dengan tingkat pengukuran (level of measurement)
- kedudukannya dalam model kerangkan teoritiknya (time ordering)dasar

dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik


Praktiknya
e.sumber
8. Jelaskan macam-macam skala pengukuran variabel?
 Definisi
 Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian adalah observasi fenomena dengan maksud agar dapat
dilakukan analisis menurut aturan tertentu.

Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metodologi


Penelitian Klinis edisi ke 3. CV Sagung Seto

 Macam-macam dan contoh, Sifat, Uji statistik

Skala variable Sifat Contoh Statistik yang lazim


Kategorikal
 Nominal Bukan peringkat Gol. Darah, jenis Jumlah, rate, risiko
kelamin, usia, suku relative,X2, uji
Fischer
 Ordinal Peringkat dengan Derajat penyakit,
interval yang tidak status social- Sama dengan
dapat diukur ekonomi nominal, median, uji
non parametik
Numerik
 Interval Peringkat dengan Suhu tubuh, Sama dengan
interval yang dapat koefisien intelegensi ordinal, ditambah
diukur, namun tidak mean, simpang
mempunyai titik 0 baku, uji t, anova,
alamiah regresi-korelasi

 Rasio Sama dengan skala Penghasilan, berat Sama dengan skala


interval, mempunyai badan, kadar ureum interval
titik 0 alamiah
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. . Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis edisi ke 3. CV Sagung Seto

 Skala nominal adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota yang mempunyai
persamaan tiap anggotanya dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang
lain
 Skala ordinal adalah himpunan yang beranggotakan menurut rengking, urutan,
pangkat atau jabatan. Dalam skala ordinal tiap himpunan tidak hanya
dikategorikan kepada persamaan atau perbedaan dengan himpunan yang lain,
tetapi juga berangkat dari pernyataan lebih besar atau lebih kecil
 Skala interval adalah seperti pada skala ordinal , tetapi himpunan tersebut dapat
memberikan nilai interval atau jarak antar urutan kelas yang bersangkutan .
Kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak nomor yang sama menunjukkan juga
jarak yang sama dari sifat yang diukur
 Skala ratio adalah variabel yang mempunyai perbandingan yang sama , lebih besar
atau lebih kecil.variabel seperti panjang , berat, dan angka agregasi adalah variabel
ratio
Metodologi Penelitian Kesehatan, Dr. Soekidjo Notoatmodjo

9. Sebut dan jelaskan macam-macam variabel?

 Variabel bebas (variabel pengaruh, variabel perlakuan, kausa, treatment) adalah variabel yang
bila dalam suatu saat berada bersama dengan variabel lain, variabel yang terakhir ini berubah
(atau diduga berubah) dalam variasinya.
 Variabel tergantung (variabel terpengaruh, variabel tak bebas, efek) adalah variabel yang
berubah karena variabel bebas tersebut
 Variabel perantara (variabel penghubung) adalah variabel yang menjembatani pengaruh suatu
variabel bebas dengan varaiabel tergantung
 Variabel pendahulu adalah variabel bebas yang berpengaruh pada variabel tergantung tetapi
sekaligus berpengaruh pula pada variabel lain yang juga berperan sebagai variabel bebas
terhadap variabel tergantung tersebut
 Variabel prokondisi adalah variabel yang keberadaannya merupakan prasyarat bagi
bekerjanya suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung
Dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran Dan kesehatan. Dr. Ahmad Watik Pratiknya
- variable bebas
adalah variable yg diduga sebagai penyebab timbulnya variable lain. variable bebas biasanya
dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variable lain.
Contoh : pupuk x adalah variable bebas, karena pupuk x yang akan mempengaruhi tanaman
kacang. Pupuk x dimanipulasi artinya jumlahnya ditambah atau dikurangi sesuai pelaksanaan
penelitian. Selain itu pupuk x juga diamati dan diukur, dalam hal ini ditemukan berapa banyak
yang akan dipergunakan untuk memupuk tanaman kacang.

- variable tergantung
adalah variable yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variable
bebas. Dalam penelitian, variable tergantung diamati dan diukur untuk mengetahui dari pengaruh
variable bebas.

Contoh : tanaman kacang, atau lebih spesifiknya, kesuburan tanaman kacang merupakan variable
tergantung. Kesuburan tanaman kacang diamati dan diukur dg jalan mengukur tinggi tanaman
kacang tadi setelah sebulan diberi pupuk, sesuai protokol penelitian di atas.

- Variable moderator
Disebut juga variable bebas kedua yaitu variable yg dipilih, diukur dan diamati dan dimanipulasi
oleh peneliti karena diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variable
tergantung.

Contoh: pada penelitian pupuk x, diduga ada beberapa faktor yg mempengaruhi jalannya
penelitian, misal : tanah yg digunakan untuk tanaman kacang tadi. Bilamana tanah yg digunkan
adalah tanah pasir, maka hasil penelitian pasti akan berbeda bila tanah yg dipergunakan adalah
tanah lumpur atau tanah gembur. Faktor lain yg ikut mempengaruhi adalah air, pot, sinar
matahari.

- Variable control
Adalah variable yg dikontrol oleh peneliti untuk menetralkan pengaruhnya thd variable
tergantung. Variable kontrol berbeda dg variable moderator. Variable ditetapkan sebagai variable
moderator untuk dipelajari pengaruhnya, sedangkan variable ditetapkan sbg variable kontrol
untuk dihilangkan pengaruhnya.

Contoh: tanah, air, dan sinar matahari dikontrol oleh peneliti untuk dihilangkan pengaruhnya
dengan jalan menyamakan faktor2 tadi. Jika kelompok pertama ditanam di pasir dan disiram dg
air hujan dan diletakan di tempat yg terkena sinar matahari, maka perlakuan tadi juga ditetapkan
pada kelompok kedua. Hal yg membedakan antara kedua kelompok tadi hanyalah pupuk x yg
diberikan pada kelompok pertama, tetapi tidak diberikan pada kelompok kedua. Dengan demikian
peneliti akan tahu pasti bahwa hanya pupuklah yg mempengaruhi kesuburan tanaman kacang dan
bukan fakor lain.

- Variable antara
Adalah factor yg secara teoritik mempengaruhi hubungan variable bebas dan variable tergantung.
Variable ini tidak dapat diamati dan diukur namun, pengaruhnya dapat disimpulkan dari
hubungan yg ada antara variable bebas dan variable tergantung. Variable ini biasanya tidak
pernah disebut dalam kajian operasional, tetapi disebutkan keberadaannya dalam kajian teoritik.

Contoh: pupuk x dan kesuburan tanaman kacang, dihipotesiskan bahwa pupuk x yg


mempengaruhi kesuburan tanaman kacang. Pupuk x mempengaruhi proses kesuburan tanaman
kacang. Namun karena proses kesuburan tanaman kacang merupakan proses metabolisme abstrak
dan tidak dapat diamati dan diukur, maka proses tanaman kacang menjadi subur dipandang sbg
variable antara.
Panduan Penelitian, Sandjaja dan A. Heriyanto

1.1.1 variabel tergantung


Variabel tergantung (variabel terpengaruh, variabel tak bebas, efek) adalah variabel yang
berubah karena variabel bebas tersebut.

Dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran Dan kesehatan. Dr. Ahmad Watik


Pratiknya

Variable confounding / perancu

2.1.2 variabel bebas

Variabel bebas (variabel pengaruh, variabel perlakuan, kausa, treatment) adalah variabel
yang bila dalam suatu saat berada bersama dengan variabel lain, variabel yang terakhir
ini berubah (atau diduga berubah) dalam variasinya.
Dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran Dan kesehatan. Dr. Ahmad Watik
Pratiknya

dasar –dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik
Praktiknya

c. korelasi antar variabel


korelasi simetris
terjadi bila antar 2 variabel ada hubungan tetapi tidak ada mekanisme pengaruh
mempengaruhi, masing2 bersifat mandiri. Korelasi simetris terjadi karena kebetulan,
sama2 merupakan akibat dari faktor yang sama, indikator dari konsep yang sama
korelasi asimetris
koelasi antar 2 variabel, dengan satu variabel (variabel bebas) bersifat mempengaruhi
variabel lain (variabel tergantung)
korelasi timbal balik
korelasi antara 2 variabel yang antar keduanya saling pengaruh mempengaruhi
dasar –dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik
Praktiknya
10. Bagaimana memilih tinjauan pustaka yang baik?
 Makalah ilmiah dlm majalah ilmiah
 Buku ilmiah (baik keseluruhan ataupun hanya bagian atau bab dr buku tsb) jgn
berasal dr majalah popular, surat kabar, poster, pamflet, dsb
 Laporan/dokumen resmi dr suatu instansi pemerintah (misalnya : Depkes, BKKBN)
 Laporan dr suatu badan internasional (WHO, UNICEF)
 Laporan hasil penelitian yg tdk dipublikasikan akan tetapi didokumentasikan di
perpustakaan instansi yg bersangkutan
 Jangka waktu hrs mutakhir yakni 5-7 tahun
Dr.Asril Aminullah,Sp.A(K).Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-2)
11. Apa isi dari tinjauan pustaka dan bagaimana menyusunnya?
Isi

- Berisi uraian mengenai variabel2 beserta hubungan antar variable dan kedudukannya
terhadap persoalan yang diteliti selain itu jg berisi kerangka teori, kerangka konsep n
kadang2 dicantumkan hipoesis

 memuat uraian sistematis dan bersifat diskusi tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya
dan terkait serta ilmu pengetahuan mutakhir (berupa pustaka) yang terkait dengan
permasalahan.

 Tinjauan pustaka mencakup 2 hal :

Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, agar peneliti
mempunyai wawasan yg luas sbg dasar untk mengembangkan/mengidentifikasi variabel2
yang akan diteliti dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti. “Kerangka teori”
sering diuraikan dalam bab ini sebagai dasar untuk mengembangkan “kerangka konsep
penelitian”.

- Tinjauan dari hasil-hasil penelitian2 lain yg berkaitan dg masalah yg akan diteliti untk
memperluas pandangan pengetahuan dan menghindari “pengulangan” penelitian yg telah
dilakukan

(Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta.)

Cara dalam menyusun tinjauan pustaka

 Sistem nomor (Vancouver)


 Sistem nama dan tahun (Harvard)
 Pada sistem ini daftar rujukan disusun secara alfabetik berdasar nama penulis,dengan
meletakkan nama keluarga didepan.
 Contoh : Abnormalitas of te male tract have only recently been defined in autopsy material
(Kaplan et al,.1968;Oppenheimer and Estrely.,1969).
 Sistem kombinasi alfabet dan nomor
~Majalah
 untuk makalah dengan jumlah pengarang kurang atau sama dengan 6 orang,nama
pengarang ditulis smua
 bila jumlah pengarang lebih dari 6 orang,nama-nama pengarang hanya ditulis 6 orang
sedang sisanya ditulis dkk. Atau et al
 ~buku atau monograf
 ~bab pada buku yang ada penyuntingnya
 ~Tanpa pengarang
Anonymous.Coffe drinking and cancer of the pancreas (Editorial).BrMedJ 1981;283:628
Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-2,Dr.Asril Aminullah,Sp.A(K)
1. Kumpulkan kepustakaan yg diperkirakan ada hubungan atau relevan dgn masalah
penelitian
2. Periksa sumber pendahuluan/abstrak dr karangan tadi
3. Mulai membaca dgn cermat & kritis utk penelitian
4. Membuat catatan yg diperlukan
5. Mencatat hal2 penting yg dibaca dr kepustakaan terpilih
6. Tuliskan pd kertas td judul karangan, nama pengarang, volume, no halaman, & kata kunci
katangan tsb
7. Catatlah hal2 yg relevan
8. Melalui penalaran deduktif & induktif biasanya kan ditemukan jawaban
sementara/hipotesa dr masalah penelitian
(Dr.B.Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M.Hum.2006.Panduan
Penelitian.Jakarta:Prestasi Pustaka)

12. Apa manfaat dan fungsi tinjauan pustaka?

Fungsi

a. acuan umum

 konsep2, teori2 n informasi2 lain yg sifatnya umum

Mis : buku2 teks, indeks, ensiklopedia, farmakope dll

b. acuan khusus

 hasil2 penelitian terdahulu

Mis : jurnal, laporan penelitian, bulletin, tesis dll

Manfaat

• Agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk
mengembangkan atau mengidentifikasiki variabel-variabel yang akan diteliti.
• Agar peneliti dapat meletakkan atau mengidentifikasikan masalah yang ingin
diteliti itu dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang diteliti
 (Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.)
 Memperdalam pengetahuan, khususnya ttg hubungan antar variable penelitian
 Mengkaji teori dasar yg berkaitan dgn masalah yg diteliti
 Mengkaji temuan penelitian sejenis atau yg pernah dilakukan sebelumnya
 Menemukan metode atau cara pendekatan pemecahan masalah
 Mendapatkan cara mengevaluasi ataupun analisa data
 Mencari informasi aspek penelitian yg belum tergarap
 Memperkaya ide2 baru

(Dr.B.Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M.Hum.2006.Panduan Penelitian.Jakarta:Prestasi


Pustaka)

13. Bagaimana cara menulis daftar pustaka yang benar?


 Macam-macam
o Sumber primer : semua karangan asli yg ditulis oleh orang yg secara langsung
mengalami, melihat atau mengerjakannya
Contoh : laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, & buletin
o Sumber sekunder : tulisan mengenai penelitian orang lain yg disajikan dlm bentuk
komentar atau tinjauan oleh orang yg secara tdk langsung mengamati atau ikut
serta terlibat
Contoh : buku teks, ensiklopedi, kamus
(Dr.B.Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M.Hum.2006.Panduan
Penelitian.Jakarta:Prestasi Pustaka)

 Sumber rujukan/pustaka
- Makalah ilmiah dalam majalah ilmiah,
- buku,
- laporan resmi dari suatu instansi pemerintahan
- suatu badan internasional
- laporan hasil penelitian
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. . Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis edisi ke 3. CV Sagung Seto

Cara penulisan daftar rujukan pustaka


 Sistem nomor
 Setiap rujukan diberi bernomor sesuai dengan urutan penunjukannya di
dalam makalah, yg diletakkan di antara tanda kurung, baik di belakang nama
penulis, akhir pernyataan, atau akhir kalimat.
 Contoh : Virus penyebab ensefalitis yg dikenal di Indonesia di antaranya
ialah rabies (1), poliomielitis (2), cocksackie (3), influenza (4,5,6)…dst
 Sistem nama & tahun (Harvard)
 Daftar rujukan disusun sec alfabetik berdasarkan nama penulis, dgn
meletakkan nama keluarga di depan. Penunjukannya dlm makalah dgn
mencantumkan tahun dlm tanda kurung di belakang nama penulis atau
mencantumkan nama keluarga penulis & tahun di dlm kurung dgn
membubuhkan tanda koma di antaranya.
 Contoh : Abnormalities of the male tract have only recently been defined in
autopsy material (Kaplan et al., 1968; Oppenheimer and Esterly, 1969)
 Sistem kombinasi alfabet & nomor
 Penunjukan di dlm makalah diberi bernomor seperti pd sistem Harvard & pd
daftar rujukan disusun menurut alfabet nama penulis. Antara nama keluarga
& nama diri diberi tanda koma, antara nama2 penulis diberi tanda titik koma,
& pd akhir nama penulis diberi tanda titik dua, yg kemudian diikuti dgn judul
makalah
 Bucher, T.; Pfleiderer, G.; Pyruvate kinase from muscle; in Colowick,
Kaplan, Methods in enzymology, vol.1, p.323 (Academic Press, New York
1972)
 Sistem Vancouver
 Disepakati oleh para editor majalah ilmiah berbahasa Inggris yg terkenal
dalam pertemuan di Vancouver British Columbia, USA. Tujuannya untuk
menyeragamkan/membakukan tata cara penulisan makalah ilmiah di seluruh
dunia.
 Contoh : Eisen HN. Imunology: an introduction to molecular and cellular
principles of the immune response. 5th ed. New York: Harper and Row, 1974.
p.406
o Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. . Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis edisi ke 3. CV Sagung Seto

14. Apa hubungan antara judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan, tinjauan
pustaka?

Hub antar variabel dg tinjauan pustaka ?

 Tinjauan pustaka berisi tinjauan komprehensif terhadap aspek yang diteliti,


dengan penekanan utama pada hubungan antar variabel yang dipermasalahkan,
serta variabel2 lain yang mungkin berperan
 Tinjauan pustaka memaparkan semua variabel yang memiliki kemungkinan
untuk mempengaruhi variabel terikat maupun tergantung.

Dasar-dasarMetodologi Penelitian Klinis

15. Cara penulisan daftar pustaka ? dan Bagaimana cara mengutip sumber pustaka dan
cara penulisannya pada KTI ?

16 & 17 Penyusunandaftar pustaka diatur sebagai berikut:

a. Urutan ke bawah. Penyusunan daftar pustaka ke bawah disesuaikandengan urutan


abjad nama terakhir penulis pertama,

b. Urutan Ke kanan.

1. Untuk majalah : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, namamajalah (ditulis
dengan singkatan resminya), jilid (dan nomor jikaperlu), dan nomor halaman yang
diacu,

2. Untuk buku : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid (bilaada), edisi ke, nama
penerbit, dan kota (utama), penerbit,

3. Untuk sumber yang lain digunakan cara yang lazim.

Catatan :
Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan,termasuk huruf (initial) nama
depan, nama tengah danseterusnya, dan tidak diperkenankan menampilkan dkk.
Atauet.al.

:www.s3fk.ugm.ac.id

a. sistem nomor
pada sistem nomor ini, setiap daftar pustaka diberi nomor sesuai dengan urutan
penunjukannya di dalam makalah, yang diletakkan diantara tanda kurung, baik di
belakang nama penulis, akhir pernyataan, atau akhir kalimat. Untuk penunjukan
lebih dari satu digunakan nomor2 yang bersangkutan, yang dipisahkan dengan
koma.

b. sistem nama dan tahun (Harvard)


pada sistem ini daftar pustaka disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis,
dengan meletakkan nama keluarga di depan. Penunjukannya dalam makalah
dengan mencantumkan tahun di dalam tanda kurung dengan membubuhkan tanda
koma diantaranya. Bila nama penulis lebih dari satu orang, di belakang tahun
dibubuhkan tanda titik koma sebelum penulis berikutnya.

c. sistem kombinasi alphabet dan nomor


pada cara ini penunjukan di dalam makalah di beri nomor seperti pada butir b dan
pada daftar pustaka nama penulis disusun secara alfabetik. Penulisan daftar
publikasi di dalam daftar pustaka disusun menurut alfabet nama penulis. Antara
nama keluarga dan nama diri diberi tanda koma, antara nama2 penulis diberi tanda
titik koma, dan pada akhir nama penulis diberi tanda titik dua, yang kemudian
diikuti dengan judul makalah. Di belakang judul makalah ditulis nama majalah
yang disingkat menurut aturan yang baku, kemudian diberi tanda titik. Di
belakang nama majalah di tulis volume majalah kemudian titik dua, halaman
pertama sampai terakhir, akhirnya ditulis tahun dalam tanda kurung.

d. sistem Vancouver
cara ini telah disepakati oleh para editor majalah ilmiah berbahasa inggris yang
terkenal dalam pertemuan di vancouver british columbia, USA.

Contoh :

Majalah

Heyman MH, Storch S, Anent ME. The fat overload syndrom. Am J Dis Child
1981; 135:628-30.

Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Sudigdo Sastroasmoro

Keuntungan sistem Vancouver dengan sistem Harvard :

a. nas/teks menjadi lebih ringkas karena nama penulis dan tahun publikasi tidak
perlu dicantumkan
b. penulisan daftar pustaka jauh lebih ringkas dan lebih sederhana
c. kemungkinan ketidaksesuaian pada nas dan daftar pustaka menjadi lebih kecil
d. mempermudah pembaca untuk menelusuri apa yang dikutip pada daftar
rujukan

1. Pencatatan keterangan tentang sumber


Dalam mencatat sumber kepustakaan biasanya mengikuti urutan-urutan sebagai
berikut :

a. Nama pengarang,. Apabila tidak ada nama pengarang, dicantumkan nama


badan atau instansi yang menerbitkan atau editornya.
b. Judul sumber (nama buku, artikel, atau manuskrip yang lain).
c. Bila artikel atau judul tersebut diambil dari koran atau majalah berkala,
tuliskan udul, kemudian nama koran atau majalah yang memuatnya, erta
volume atau edisi atau nomor penerbitan, tanggal, bulan, dan tahunnya.
d. Nama penerbit (untuk buku atau karangan lain yang diterbitkan)
e. Tempat penerbitan.
f. Tahun terbitan.
g. Apabila suatu buku terdiri dari beberapa jilid atau merupakan suatu seri,
dicantumkan setelah nama buku itu nomor jilid atau serinya.
h. Bila perlu dicantumkan nomor halaman yang dipelajari atau dikutip.
2 Menuliskan sesuai dengan aslinya (mengutip) atau meringkas informasi yang
dianggap penting, yang akan dijadikan bahan penunjang teoritis, serta nomor
halaman dimana informasi itu diperoleh.
3 Menyusun informasi yang diperoleh dari suatu buku sesuai dengan urutan
halaman dengan urutan nomor kecil ke nomor besar.
4 Bila berbagai informasi atau keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber
sudah dicatat, maka segala informasi yang dicatat tersebut disusun menurut urutan
alfabetis nama pengarang.
5 Segala macam catatan tersebut sebaiknya dibuat dalam kertas lepas dan
dimasukkan ke dalam snelhecter map atau map folio, sehingga memudahkan
untuk menyusun atau mencari kemali informasi tersebut sewaktu diperlukan.
(Metodologi Penelitan Kesehatan, 2002, Dr. Seokidjo Notoatmodjo, Jakarta :
Rikena Cipta)
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-
buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar
pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat
kembali pada sumber aslinya.

Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari
atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).

2. Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:


a. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih
dahulu, baru nama depan)
b. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
c. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah
judul buku diberi tanda titik (.).
d. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu
diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik

3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama


pengarangnya, maka
sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit
kemudian. Di
antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.

4. Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa
rumusan pendapat :
a. Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang
• Tanggal revisi terakhhir
• Judul Makalah
• Media yang memuat
• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file
• Tanggal akses
b. Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar
pustaka sebagai berikut:
- Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatan
resminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.
*) Nama majalah online harus ditulis miring
- Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal
…).
*) Judul artikel harus ditulis miring

lis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).
*) Judul artikel harus ditulis miring
- Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal
…).
*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring

Perhatikan contoh penulisan daftar pustaka


Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP
Malang.
Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang.Jakarta:
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch,
[online], (http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal
25 Juli 2008 )
5. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama;
penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu
setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang
lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun
pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan
mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat;
tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua),
dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti
contoh dibawah ini:

Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql.


Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis
Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.

6.Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam
buku yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama
setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama
depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama
selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga
ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah
penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap.
Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda
dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja,
setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku
tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah
itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda
koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat
penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima;
nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda
titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.
Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:

Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-
Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design
Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.

Referensi
Hartati, Dwi. ___, Menulis Daftar Pustaka, [pdf], (http://oke.or.id,diakses
tanggal 17 September 2008)
Sophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan
Pustaka Online, Pusat

Buku Referensi
Tabb, William K., 2001. The Amoral Elephant: Globalization and the
Struggle for Social Justice in the Twenty First Century. Monthly Review Press.
New York.
Pambudy, R., dan Andriyono K., Adhi. 2001. Pemberdayaan Sumberdaya
ManusiaMenuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Kerjasama Program
Studi Ilmu Penyuluhan PPS-IPB dengan Perhimpunan Ahli Penyuluhan
Pembangunan Indonesia (PAPPI). Penerbit Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.
HASIL PENELITIAN
Idanati, Rukna dan Imam Santoso. 2004. Identifikasi Kebutuhan-
Kebutuhan Gender Strategis dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi.
Hasil Penelitian Studi Kajian Wanita pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Departemen Pendidikan Nasional-Universitas Jenderal Soedirman.
Purwokerto.
Santoso, Imam dan Tri Sugiarto. 2002. Kajian Strategi Survival
Rumahtangga Petani Miskin di Pedesaan Agraris. Hasil Penelitian Dosen Muda
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Departemen Pendidikan Nasional-
Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto
Internet
Bridges B. 1998. List of 1500+ Chemicals with CAS …
http://www.pw1.netcom./ ~bcb56/chemlist.html
Thesis/Disertasi
Rosa, Dini. 2004. Model Pengembangan Kewirausahaan Korban PHK
… di Perkotaan. Disertasi Pascasarjana IPB. Bogor.
Wibowo FR. 2000. Hidrasi dan Adisi Metanol pada …. Tesis Pascasarjana
UGM, Yogyakarta
Jurnal

Parani, Rizaldi. 2001. Globalisasi dan Dinamika Serikat Buruh di


Indonesia. Dimuat pada Jurnal Ilmiah Masyarakat. Edisi Nomor 9,
September. LABSOSIO FISIP. Universitas Indonesia. Depok.

Bagaimana cara menguji hipotesis berdasarkan skala tertentu?

Tabel Karakteristik variabel menurut pengukurannya.

pengukuran karakteristik tanda contoh Uji statistik

jenis kelamin, etnis,


Nominal klasifikasi = dan ≠ Nonparametrik
agama

Ordinal Klasifikasi & penjenjangan =, ≠, <, > SES, status gizi Nonparametrik

Klasifikasi, penjenjangan
Interval dan jarak yang sama antar =, ≠, <, > Suhu, tingkat kepuasan, IQ Parametrik
jenjang

rasio Klasifikasi, penjenjangan =, ≠, <, > Jumlah barang, frekuensi Parametrik


dan jarak yang sama antar penyakit, lama waktu dan
jenjang. tunggu
Ada nol absolut

(Panduan Penelitian, Dr.B. Sandjaja, MSPH dan Albertus Heriyanto,M.Hum)

Skala Variabel Sifat Contoh Statistik Yang Lazim


Kategorial
a. Nominal Bukan peringkat Golongan darah, jenis Jumlah, rate, risiko
kelamin, agama, suku. relatif, uji Fisher

b. Ordinal Peringkat dengan Derajat penyakit, status Sama dengan nominal,


interval yang tidak sosial. median, uji non-
dapat diukur. parametrik
Numerik
a.Interval Peringkat dengan Suhu tubuh, koefisien Sama dengan ordinal
interval yang dapat intelegensi. ditambah mean, simpang
diukur, namun tidak baku, uji t, anova regresi-
mempunyai titik 0 korelasi.
alamiah.
b.Rasio Penghasilan, berat badan, Sama dengan skala
Sama dengan interval, kadar ureum. interval
mempunyai titik 0
alamiah.
(Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi II, 2002, Prof. DR. Dr. Sudigdo
Sastroasmoro, Sp. A(K), Dkk, Jakarta : CV.Sagung Seto)

15. Cara mengacu pustaka sesuai petunjjuk KTI ?

a. Keterkinian (recent)
sumber pustaka sejogyanya yang baru, Secara umum dikatkan baru bila kurang
dari 10 tahun terakhir
b. Relevansi (relevant)
sumber pustaka yang diambil hendaklah mempunyai relevansi yang jelas / tinggi
dengan permasalahn yang diutarakan.
c. Kelengkapan (completeness)
dalam era informasi global saat ini sangat memudahkan bagi peneliti untuk
mendapatkan informasi yang lengkap secara mudah lewat internet. Informasi yang
lengkap ini saat ini mutlak diperlukan agar apa yang akan ditulis dan dipakai dalam
penelitian ini tidak ketinggalan dan yang jelas lebih bisa yakin bahwa belum
dikerjakan orang lain
d. Tingkat kepercayaan dari bukti bukti yang diajukan (level of evidence)
Bukti bukti yang didapat secara eksperimental menempati level yang tertinggi,
terlebih bila multisenter study atau hasil meta analisis.

STEP 4

Penelitian terdahulu

Analisis

Masalah
penelitian

Penelitian yang
akan diteliti

Skala Definisi Tinjauan pustaka


pengukuran operasional

Kerangka teori

Variabel
penelitian Kerangka konsep

hipotesis

Anda mungkin juga menyukai