B. Skenario:
Toni kembali menghadap Bu Eva hari ini, dengan membawa BAB 2 yang sudah disusunnya.
“Bismillah, mudah-mudahan kali ini tidak ada lagi ceramah Bu Eva, “ ucap Toni dalam hati sambil
memasuki ruang dosen. Setelah membaca Bab 2 proposal Toni, Bu Eva tersenyum. “Ton, Ibu
menghargai upaya yang telah kamu lakukan. Menurut Ibu, ada beberapa hal yang harus kamu perbaiki
dari Bab 2 ini”. Jelas Bu Eva “Apa saja, Bu? Tanya Toni gelisah tidak sabar. “Iya, sebentar Ibu
jelaskan. Begini, Ton. Ibu melihat belum ada konsistensi antara tinjauan pustaka, kerangka teori,
kerangka konsep yang kamu susun dengan BAB I yang telah kamu susun sebelumnya. Kamu pelajari
lagi apa yang harus kamu tulis pada bagian pertama, kedua dan ketiga dari tinjauan pustaka. Cara
mengacu pustaka juga masih belum sesuai petunjuk KTI. Ingat, Toni, dalam menyusun tinjauan
pustaka, kamu sudah harus memperhatikan varabel-variabel dalam penelitianmu juga. Variable inilah
yang nanti di BAB 3 harus kamu jabarkan definisi operasionalnya beserta skala pengukuran
variabelnya. Paham? Kamu juga harus mempertimbangkan apakah di akhir BAB 2 KTI mu ini apakah
perlu/harus mencantumkan hipotesis atau tidak. Kamu paham, kan yang dimaksud dengan hipotesis
penelitian?” papar Bu Eva panjang lebar. “Perbaiki, ya, dan tetap semangat ya Ton.” tambahnya.
STEP 1
a. Hipotesis suatu pernyataan atau jawaban sementara yang masih harus di uji kebenarannnya
yang mana jawaban tersebut bisa benar atau salah
b. Tinjauan pustaka literatur atau data2 yang mendukung penyusunan proposal/KTI.
Uraian yang mendalam tentang berbagai aspek teoris yang mendasari penelitian dan
merupakan mozaic pendapat atau penelitian terdahulu. Terkadang di cantumkan kerangka
konsep, kerangka teori, dan hipotesis
.= Jawaban sementara dari masalah penelitian, yg menunjukkan hub antar variabel, yg
nntinya akan dibuktikan dg metode statistik. 50 % jwaban dari masalah
c. KTI
d. Variable penelitian variable adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu
subyek ke subyek lainnya.
e. Kerangka teori bagan hubungan antar variabel dari variabel yang diketahui/ diduga yg
mempunyai hub dg variabel penelitian. Skema sederhana yg menggambarkan secara
singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan dalam penelitian, kemudian
dijelaskan secukupnya mengenai mekanisme kerja.
f. Kerangka konsep isinya ttg diagram yg menunjukkan jenis serta hub variabel yg
diteliti dg penggambaran batas2 ruang lingkup penelitian, beda dg kerangka desain
(populasi, sample, subyek, interaksi antar variabel), sebgian dri kerangka teori yg
merupakan hub antar variabel yg akan diukur dlam pnelitian ini saja
g. Definisi operasional rumusan pengertian variabel yang akan dipakai sebagai pegangan
pengumpulan data yang bermanfaat untuk membatasi atau mengarahkan peneliti dengan
mengamati atau meneliti variabel.
h. Skala pengukuran skala pengukuran dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :
- skala kategorikal; dapat dibagi menjadi 2 yaitu
skala nominal, hanya merupakan nama atau laber variable, dan tidak mengandung
informasi peringkat.
Skala ordinal, terdapat informasi peringkat, tetapi jarak antara kedua peringkatnya
tidak dapat dikuantifikasi.
- skala numeric; terdapat infromasi peringkat kuantitatif yang lengkap dan dapat diukur,
dapat dibagi menjadi :
skala interval, skala numeric yang tidak mempunyai nilai nol alami
skala rasio, yang mempunyai nilai nol alami
STEP 2
Kerangka konsep:
Sudah terdapat variable bebas dan tergantungnya,
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis
edisi ke 3. CV Sagung Seto
Langkah menyusun kerangka teori :
Menetapkan variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah berapa jumlah variabel
yang diteliti, dan apa nama setiap variabel.
Membaca buku-buku dan hasil penelitian.
Deskripsi teori dan hasil penelitian, dalam hal ini berisikan definisi terhadap
masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap
variabel, dan kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam konteks
penelitian itu.
Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian, dalam hal ini mengkaji
apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu, betul-betul sesuai
dengan obyek penelitian atau tidak.
Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian, dalam hal ini
melakukan perbandingan antara teori satu dengan teori lainnya, dan hasil
penelitian yang satu dengan penelitian yang lain.
Sintesis/kesimpulan yang sifatnya sementara. Dari hasil sintesis atau
kesimpulan dari tiap variabel, selanjutnya dipadukan hasil sintesis/kesimpulan
tersebut dan kemudian membentuk kerangka berpikir.
Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan,
M.M., 2002
Hipotesis harus menyatakan hubungan Ini berarti, bahwa hipotesis merupakan pertanyaan
terkaan tentang hubungan antar variabel. Hipotesis mengandung dua atau lebih variabel yang
dapat diukur ataupun secara potensialdapat diukur. Hipotesis menspesifikasikan bagaimana
variabel-variabel tersebut berhubungan.
Hipotesis harus sesuai dengan fakta Ini berarti bahwa hipotesis harus terang, konsep dan
variabel harus jelas. Hipotesis harus dapat dimengerti dan tidak mengandung hal-hal yang
bersifat metafisis.
Hipotesis harus sesuai dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh dengan ilmu pengetahuan Ini
berarti, bahwa hipotesis harus tumbuh dan ada hubungan dengan ilmu pengetahuan dan
berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan.
Hipotesis harus dapat diuji Ini berarti hipotesis, baik nalar dan kekuatan memberi alasan
ataupun dengan menggunakan alat-alat statistik dapat diuji.
Hipotesis harus sederhana Ini berarti, hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk
spesifik/khas untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman pengertian.
Hipotesis harus dapat menerangkan fakta Ini berarti, bahwa hipotesis harus dinyatakan
dalam bentuk yang menerangkan hubungan fakta-fakta yang ada dan dapat dikaitkan dengan
teknik pengujian yang dapat dikuasai.
Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan, M.M., 2002
4. Macam-macam hipotesis?
Jenis rumusan hipotesis :
Hipotesis kerja atau hipotesis alternative suatu rumusan hipotesis dengan tujuan
untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul
Hipotesis nol atau hipotesis statistic untuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak
adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih mengenai
suatu hal yang dipermasalakan
Hipotesis hubungan dengan hipotesis perbedaan berisi tentang dugaan adanya
hubungan antara dua variable
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Hipotesis mayor , hipotesis induk , atau hipotesis utama yaitu hipotesis yang
menjadi sumber dari hipotesis – hipotesis yang lain
Hipotesis minor , hipotesis penunjang atau anak hipotesis yaitu yang
dijabarkan dari hipotesis mayor
5. Apakah KTI harus selalu ada hipotesis? Jika tidak ada yang seperti apa? Jika ada
yang seperti apa?
Hipotesis dalam suatu penelitian dapat berarti sebgai jawaban sementara penelitan, patokan
juga atau dalil sementara yang akan dibuktikan kebenarannya dalam penelitian tersebut.
Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis dapat benar atau salah, dapat
diterima atu ditolak.
Kapan hipotesis diperlukan :
Jenis penelitian survey atau studi eksploratif yang mencari hubungan antar variable, tidak
hanya bersifat deskriptif.
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis
edisi ke 2. CV Sagung Seto
6. Seberapa penting hipotesis dalam KTI ?
memberi tuntunan kepada peneliti kearah mana penelitian itu harus dilakukan
merupakan alat untuk melokalisasikan fenomena2, dan menuntun cara identifikasi variabel2
yg dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian
memberi petunjuk prosedur mana atau rancangan penelitian mana yg dipilih
memberi petunjuk bagi cara pengolahan data dan cara analisis hasil penelitian
Dr. Ahmad Watik Pratiknya; Dasar2 metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan; 2001
Skala nominal adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota yang mempunyai
persamaan tiap anggotanya dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang
lain
Skala ordinal adalah himpunan yang beranggotakan menurut rengking, urutan,
pangkat atau jabatan. Dalam skala ordinal tiap himpunan tidak hanya
dikategorikan kepada persamaan atau perbedaan dengan himpunan yang lain,
tetapi juga berangkat dari pernyataan lebih besar atau lebih kecil
Skala interval adalah seperti pada skala ordinal , tetapi himpunan tersebut dapat
memberikan nilai interval atau jarak antar urutan kelas yang bersangkutan .
Kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak nomor yang sama menunjukkan juga
jarak yang sama dari sifat yang diukur
Skala ratio adalah variabel yang mempunyai perbandingan yang sama , lebih besar
atau lebih kecil.variabel seperti panjang , berat, dan angka agregasi adalah variabel
ratio
Metodologi Penelitian Kesehatan, Dr. Soekidjo Notoatmodjo
Variabel bebas (variabel pengaruh, variabel perlakuan, kausa, treatment) adalah variabel yang
bila dalam suatu saat berada bersama dengan variabel lain, variabel yang terakhir ini berubah
(atau diduga berubah) dalam variasinya.
Variabel tergantung (variabel terpengaruh, variabel tak bebas, efek) adalah variabel yang
berubah karena variabel bebas tersebut
Variabel perantara (variabel penghubung) adalah variabel yang menjembatani pengaruh suatu
variabel bebas dengan varaiabel tergantung
Variabel pendahulu adalah variabel bebas yang berpengaruh pada variabel tergantung tetapi
sekaligus berpengaruh pula pada variabel lain yang juga berperan sebagai variabel bebas
terhadap variabel tergantung tersebut
Variabel prokondisi adalah variabel yang keberadaannya merupakan prasyarat bagi
bekerjanya suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung
Dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran Dan kesehatan. Dr. Ahmad Watik Pratiknya
- variable bebas
adalah variable yg diduga sebagai penyebab timbulnya variable lain. variable bebas biasanya
dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variable lain.
Contoh : pupuk x adalah variable bebas, karena pupuk x yang akan mempengaruhi tanaman
kacang. Pupuk x dimanipulasi artinya jumlahnya ditambah atau dikurangi sesuai pelaksanaan
penelitian. Selain itu pupuk x juga diamati dan diukur, dalam hal ini ditemukan berapa banyak
yang akan dipergunakan untuk memupuk tanaman kacang.
- variable tergantung
adalah variable yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variable
bebas. Dalam penelitian, variable tergantung diamati dan diukur untuk mengetahui dari pengaruh
variable bebas.
Contoh : tanaman kacang, atau lebih spesifiknya, kesuburan tanaman kacang merupakan variable
tergantung. Kesuburan tanaman kacang diamati dan diukur dg jalan mengukur tinggi tanaman
kacang tadi setelah sebulan diberi pupuk, sesuai protokol penelitian di atas.
- Variable moderator
Disebut juga variable bebas kedua yaitu variable yg dipilih, diukur dan diamati dan dimanipulasi
oleh peneliti karena diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variable
tergantung.
Contoh: pada penelitian pupuk x, diduga ada beberapa faktor yg mempengaruhi jalannya
penelitian, misal : tanah yg digunakan untuk tanaman kacang tadi. Bilamana tanah yg digunkan
adalah tanah pasir, maka hasil penelitian pasti akan berbeda bila tanah yg dipergunakan adalah
tanah lumpur atau tanah gembur. Faktor lain yg ikut mempengaruhi adalah air, pot, sinar
matahari.
- Variable control
Adalah variable yg dikontrol oleh peneliti untuk menetralkan pengaruhnya thd variable
tergantung. Variable kontrol berbeda dg variable moderator. Variable ditetapkan sebagai variable
moderator untuk dipelajari pengaruhnya, sedangkan variable ditetapkan sbg variable kontrol
untuk dihilangkan pengaruhnya.
Contoh: tanah, air, dan sinar matahari dikontrol oleh peneliti untuk dihilangkan pengaruhnya
dengan jalan menyamakan faktor2 tadi. Jika kelompok pertama ditanam di pasir dan disiram dg
air hujan dan diletakan di tempat yg terkena sinar matahari, maka perlakuan tadi juga ditetapkan
pada kelompok kedua. Hal yg membedakan antara kedua kelompok tadi hanyalah pupuk x yg
diberikan pada kelompok pertama, tetapi tidak diberikan pada kelompok kedua. Dengan demikian
peneliti akan tahu pasti bahwa hanya pupuklah yg mempengaruhi kesuburan tanaman kacang dan
bukan fakor lain.
- Variable antara
Adalah factor yg secara teoritik mempengaruhi hubungan variable bebas dan variable tergantung.
Variable ini tidak dapat diamati dan diukur namun, pengaruhnya dapat disimpulkan dari
hubungan yg ada antara variable bebas dan variable tergantung. Variable ini biasanya tidak
pernah disebut dalam kajian operasional, tetapi disebutkan keberadaannya dalam kajian teoritik.
Variabel bebas (variabel pengaruh, variabel perlakuan, kausa, treatment) adalah variabel
yang bila dalam suatu saat berada bersama dengan variabel lain, variabel yang terakhir
ini berubah (atau diduga berubah) dalam variasinya.
Dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran Dan kesehatan. Dr. Ahmad Watik
Pratiknya
dasar –dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik
Praktiknya
- Berisi uraian mengenai variabel2 beserta hubungan antar variable dan kedudukannya
terhadap persoalan yang diteliti selain itu jg berisi kerangka teori, kerangka konsep n
kadang2 dicantumkan hipoesis
memuat uraian sistematis dan bersifat diskusi tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya
dan terkait serta ilmu pengetahuan mutakhir (berupa pustaka) yang terkait dengan
permasalahan.
Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, agar peneliti
mempunyai wawasan yg luas sbg dasar untk mengembangkan/mengidentifikasi variabel2
yang akan diteliti dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti. “Kerangka teori”
sering diuraikan dalam bab ini sebagai dasar untuk mengembangkan “kerangka konsep
penelitian”.
- Tinjauan dari hasil-hasil penelitian2 lain yg berkaitan dg masalah yg akan diteliti untk
memperluas pandangan pengetahuan dan menghindari “pengulangan” penelitian yg telah
dilakukan
Fungsi
a. acuan umum
b. acuan khusus
Manfaat
• Agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk
mengembangkan atau mengidentifikasiki variabel-variabel yang akan diteliti.
• Agar peneliti dapat meletakkan atau mengidentifikasikan masalah yang ingin
diteliti itu dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang diteliti
(Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.)
Memperdalam pengetahuan, khususnya ttg hubungan antar variable penelitian
Mengkaji teori dasar yg berkaitan dgn masalah yg diteliti
Mengkaji temuan penelitian sejenis atau yg pernah dilakukan sebelumnya
Menemukan metode atau cara pendekatan pemecahan masalah
Mendapatkan cara mengevaluasi ataupun analisa data
Mencari informasi aspek penelitian yg belum tergarap
Memperkaya ide2 baru
Sumber rujukan/pustaka
- Makalah ilmiah dalam majalah ilmiah,
- buku,
- laporan resmi dari suatu instansi pemerintahan
- suatu badan internasional
- laporan hasil penelitian
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. . Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis edisi ke 3. CV Sagung Seto
14. Apa hubungan antara judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan, tinjauan
pustaka?
15. Cara penulisan daftar pustaka ? dan Bagaimana cara mengutip sumber pustaka dan
cara penulisannya pada KTI ?
b. Urutan Ke kanan.
1. Untuk majalah : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, namamajalah (ditulis
dengan singkatan resminya), jilid (dan nomor jikaperlu), dan nomor halaman yang
diacu,
2. Untuk buku : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid (bilaada), edisi ke, nama
penerbit, dan kota (utama), penerbit,
Catatan :
Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan,termasuk huruf (initial) nama
depan, nama tengah danseterusnya, dan tidak diperkenankan menampilkan dkk.
Atauet.al.
:www.s3fk.ugm.ac.id
a. sistem nomor
pada sistem nomor ini, setiap daftar pustaka diberi nomor sesuai dengan urutan
penunjukannya di dalam makalah, yang diletakkan diantara tanda kurung, baik di
belakang nama penulis, akhir pernyataan, atau akhir kalimat. Untuk penunjukan
lebih dari satu digunakan nomor2 yang bersangkutan, yang dipisahkan dengan
koma.
d. sistem Vancouver
cara ini telah disepakati oleh para editor majalah ilmiah berbahasa inggris yang
terkenal dalam pertemuan di vancouver british columbia, USA.
Contoh :
Majalah
Heyman MH, Storch S, Anent ME. The fat overload syndrom. Am J Dis Child
1981; 135:628-30.
a. nas/teks menjadi lebih ringkas karena nama penulis dan tahun publikasi tidak
perlu dicantumkan
b. penulisan daftar pustaka jauh lebih ringkas dan lebih sederhana
c. kemungkinan ketidaksesuaian pada nas dan daftar pustaka menjadi lebih kecil
d. mempermudah pembaca untuk menelusuri apa yang dikutip pada daftar
rujukan
Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari
atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
4. Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa
rumusan pendapat :
a. Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang
• Tanggal revisi terakhhir
• Judul Makalah
• Media yang memuat
• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file
• Tanggal akses
b. Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar
pustaka sebagai berikut:
- Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatan
resminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.
*) Nama majalah online harus ditulis miring
- Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal
…).
*) Judul artikel harus ditulis miring
lis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).
*) Judul artikel harus ditulis miring
- Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal
…).
*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring
6.Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam
buku yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama
setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama
depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama
selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga
ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah
penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap.
Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda
dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja,
setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku
tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah
itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda
koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat
penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima;
nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda
titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.
Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-
Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design
Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.
Referensi
Hartati, Dwi. ___, Menulis Daftar Pustaka, [pdf], (http://oke.or.id,diakses
tanggal 17 September 2008)
Sophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan
Pustaka Online, Pusat
Buku Referensi
Tabb, William K., 2001. The Amoral Elephant: Globalization and the
Struggle for Social Justice in the Twenty First Century. Monthly Review Press.
New York.
Pambudy, R., dan Andriyono K., Adhi. 2001. Pemberdayaan Sumberdaya
ManusiaMenuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Kerjasama Program
Studi Ilmu Penyuluhan PPS-IPB dengan Perhimpunan Ahli Penyuluhan
Pembangunan Indonesia (PAPPI). Penerbit Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.
HASIL PENELITIAN
Idanati, Rukna dan Imam Santoso. 2004. Identifikasi Kebutuhan-
Kebutuhan Gender Strategis dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi.
Hasil Penelitian Studi Kajian Wanita pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Departemen Pendidikan Nasional-Universitas Jenderal Soedirman.
Purwokerto.
Santoso, Imam dan Tri Sugiarto. 2002. Kajian Strategi Survival
Rumahtangga Petani Miskin di Pedesaan Agraris. Hasil Penelitian Dosen Muda
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Departemen Pendidikan Nasional-
Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto
Internet
Bridges B. 1998. List of 1500+ Chemicals with CAS …
http://www.pw1.netcom./ ~bcb56/chemlist.html
Thesis/Disertasi
Rosa, Dini. 2004. Model Pengembangan Kewirausahaan Korban PHK
… di Perkotaan. Disertasi Pascasarjana IPB. Bogor.
Wibowo FR. 2000. Hidrasi dan Adisi Metanol pada …. Tesis Pascasarjana
UGM, Yogyakarta
Jurnal
Ordinal Klasifikasi & penjenjangan =, ≠, <, > SES, status gizi Nonparametrik
Klasifikasi, penjenjangan
Interval dan jarak yang sama antar =, ≠, <, > Suhu, tingkat kepuasan, IQ Parametrik
jenjang
a. Keterkinian (recent)
sumber pustaka sejogyanya yang baru, Secara umum dikatkan baru bila kurang
dari 10 tahun terakhir
b. Relevansi (relevant)
sumber pustaka yang diambil hendaklah mempunyai relevansi yang jelas / tinggi
dengan permasalahn yang diutarakan.
c. Kelengkapan (completeness)
dalam era informasi global saat ini sangat memudahkan bagi peneliti untuk
mendapatkan informasi yang lengkap secara mudah lewat internet. Informasi yang
lengkap ini saat ini mutlak diperlukan agar apa yang akan ditulis dan dipakai dalam
penelitian ini tidak ketinggalan dan yang jelas lebih bisa yakin bahwa belum
dikerjakan orang lain
d. Tingkat kepercayaan dari bukti bukti yang diajukan (level of evidence)
Bukti bukti yang didapat secara eksperimental menempati level yang tertinggi,
terlebih bila multisenter study atau hasil meta analisis.
STEP 4
Penelitian terdahulu
Analisis
Masalah
penelitian
Penelitian yang
akan diteliti
Kerangka teori
Variabel
penelitian Kerangka konsep
hipotesis