Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi pokok


permasalahan dalam makalah ini antara lain:
1. Apa itu pengertian kerangka konseptual dan penyajiannya?
2. Apakah pengertian hipotesis dan jenis hipotesis?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini antara lain:


1. Menjelaskan tentang pengertian kerangka konseptual dan penyajiannya
2. Menjelaskan pengertian hipotesis dan jenis hipotesis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kerangka Teoritis

Merupakan pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian itu di


tujukan. Hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis di
terangkan, di kembangkan, dan di elaborasi dari perumusan masalah yang telah di
identifikasi melaui proses wawancara, observasi, dan survei literatur. Hubungan
antara survei literatur dan kerangka teoritis adalah survei literatur meletakan
pondasi yang kuat untuk membangun kerangka teoritis.

Lima faktor yang memberikan pelayanan penting yang harus di penuhi dalam
membangun kerangka teoritis (sekarang, 2000: 103) adalah :

1. Variabel yang relevan harus dapat di jelaskan dan di sebutkan dalam


diskusi.
2. Diskusi harus dapat mewujudkan bagaimana dua atau lebih variabel itu
berhubungan satu sama lain.
3. Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat di terima secara teori berdasarkan
penelitian sebelumnya maka harus ada indikasi apakan hubungan tadi
bersifat positif atau negatif.
4. Harus ada penjelasan kenapa kita akan mengharapkan hubungan tersebut
terus bertahan.
5. Skema diagram menjelaskan kerangka teoritis harus dapat di perlihatkan
sehingga pembaca melihat dan memahami hubungan antar variabel secara
teoritis.

2.2 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku , fenomena atau


keadaan tertentu yang terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan jawaban
sementara yang disusun oleh peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya
melalui penelitian yang dilakukan.

1. Karakteristik Hipotesis

Berikut karakteristik hipotesis yang baik, yaitu:

a. Konsisten dengan penelitian sebelumnya


 Hipotesis harus rasional
 Mengikuti penelitian yang telah ada dan mengandung penelitian
berikutnya
 Mempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek untuk
manajemen dan ekonomi.
b. Penjelasan yang masuk akal
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang ada, oleh
karena itu sudah seharusnya merupakan penjelasan yang masuk akal.
c. Perkiraan yang tepat dan terukur
Pernyataan hubungan (atau perbedaan) antara dua (atau lebih) variabel
secara jelas dan tepat, serta mengidentifikasi variabel tersebut dalam
terminologi operasional dan terukur. Hubungan yang ada antara dua
variabel yang diteliti dapat berupa hubungan sebab-akibat, atau bisa juga
bukan huungn sebab-akibat.
d. Dapat diuji
Hipotesis yang dinyatakan dengan formulasi yang baik akan dapat diuji
melalui uji hipotesis. Berdasarkan data yang dikumpulkan, dapat
dilakukan uji hipotesis sehingga dapat diketahui apakah hipotesis yang
telah disusun dapat diterima atau ditolak.
2. Jenis Hipotesis
Hipotesis diklasifikasikan melalui:
 Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh (diturunkan). Dibedakan
antara hipotesis induktif dan hipotesis deduktif. Hipotesis induktif,
akan menyusun generalisasi berdasarkan observasi. Mempunyai
keterbatasan dalam bidang terapan ilmu dalam arti belum tentu
hasil generalisasi ini benar-benar dapat digunakan dalam bidang
yang lebih luas. Hipotesis deduktif menggunakan perluasan logika
dari penemuan-penemuan yang telah ada, atau didasarkan pada hal-
hal yang bersifat umum yang telah diterima kebenarannya. Dengan
kata lain, hipotesis deduktif bergerak dari hal-hal bersifat spesifik.
 Bagaimana hipotesis dinyatakan. Diklasifikasikan sebagai hipotesis
penelitian dan hipotesis statitik. Hipotesis penelitian dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif), sedangkan hipotesis
statistik dalam bentuk hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha). Hipotesis statistik menyatakan bahwa tidak ada (nol)
hubungan atau perbedaan di antara kedua variabel, dan jika
terdapat hubungan atau perbedaan, adalah karena secara kebetulan
semata.
3. Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan jelas dan
ringkas, menyatakan hubungan antara dua variabel, dan menjelaskan
variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur.
4. Uji Hipotesis
Bagian ini menentukan apakah penelitian yang dilakukan cukup cukup
ilmiah atau tidak. Peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrumen,
desain, dan mengikuti prosedur analisis yang benar sehingga peneliti dapat
melihat validitas dari hipotesis. Analisis dari data yang dikumpulkan tidak
menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung
atau tidak mendukung.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.


Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai