NPM : 1906102010063
Kelas : 02
A. Pengertian Hipotesis
Secara singkat, hipotesis dapat diartikan sebagai rumusan jawaban sementara atau
dugaan sehingga untuk membuktikan benar tidaknya dugaan tersebut perlu diuji terlebih
dahulu. Perlu digarisbawahi, bahwa pengertian dugaan di sini tidak berarti sembarang dugaan
tanpa dasar. Perumusan hipotesis harus mengindahkan kaidah-kaidah ilmiah yang sistematis
dan rasional. Pada uraian di atas disebutkan bahwa para peneliti dapat saja mengajukan
hipotesis dengan bertumpu pada hasil penelitian atau teori terdahulu. Hal ini berarti, hipotesis
atau dugaan yang mereka ajukan adalah dugaan yang berdasar pada fakta atau teori.
C. Jenis-jenis Hipotesis
Hipotesis paling tidak dapat diklasifikasikan dengan dua cara. Pertama berdasarkan
bagaimana hipotesis tersebut diturunkan (proses logika) dan yang kedua berdasarkan
bagaimana hipotesis tersebut diformulasikan (bentuk pertanyaan).
1. Hipotesis deduktif. Deduktif adalah pola proses logika yang bermula dari hal
yang bersifat umum kemudian mengarah ke hal yang spesifik.
2. Hipotesis induktif. Kebalikan dari proses deduktif, induksi adalah pola proses
logika yang bermula dari hal yang spesifik kemudian mengarah ke hal yang
umum. Istilah yang sangat dikenal yang mencerminkan proses ini adalah
generalisasi.
Ada dua jenis hipotesis jika dilihat dari sudut pandang ini, yakni hipotesis penelitian dan
hipotesis nol.
1. Hipotesis penelitian. Hipotesis ini disebut juga hipotesis kerja, hipotesis langsung atau
directional hypotheses. Hipotesis penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat yang
deklaratif. Peneliti biasanya menggunakan hipotesis jenis ini apabila ia
mengaharapkan adanya perbedaan efek dari perlakuan yang ia uji.
2. Hipotesis nol. Hipotesis jenis ini disebut juga dengan hipotesis statistik atau non-
directional hypotheses atau hipotesis tak langsung. Berbeda dengan hipotesis
penelitian, rumusan yang terdapat dalam hipotesis jenis ini justru menunjukkan
harapan si peneliti tentang tidak adanya perbedaan efek dari berbagai perlakuan yang
akan ia teliti.
Pemilihan jenis hipotesis tersebut membawa konsekuensi terhadap uji statistik atau
uji signifikansi yang kelak diunakan ketika mengolah data. Jika menggunakan hipotesis
penelitian, maka uji statistik yang digunakan adalah two-tailed test of significance atau uji
dua sisi; sedangkan jika menggunakan hipotesis nol, maka uji statistik yang perlukan adalah
one-tailed test of significance atau uji satu sisi.