1. Apa pengertian visi , misi, tujuan, value, sasaran, critical strategic issue, dan critical succsess
factor dari rumah sakit? (tambahkan contoh yang ada di RSISA)
- Visi: pernytaan mengenai tujuan masa yang akan datang yg diharapkan dalam kurun waktu
tertentu, visi seharusnya bersifat sederhana dan mudah dimengerti dan dipercayai oleh setiap
sdm di organisasi
- Misi adalah pernyataan bagaimana dapat tercapainya visi organisasi, penjabaran visi ke
dalam tugas, kewajibanm hak, wewenang, dan strateginya.
- Value: nilai2 dasar yang terdapat dalam suatu organisasi dan selaras dengan visi , sekaligus
berfungsi untuk membatasi tujuan organisasi , landasan seluruh sdm untuk berperilaku untuk
mencapai tujuan
- Sasaran : upaya yang dilakukan untuk mewujudkan misi , sasaran yang baik memenuhi
kriteria SMART , sasaraan bersifat spesifik dan terukur
- Critical strategic issue: isu yang berkaitan dengan keterkaitan antara organisasi yang kaji dlm
lingkungan eksternal dan internal, isu2 tsb byk mempengaruhi organisais.
- Critical success factor: factor penting dalam kesuksesan dan merupakan kebutuhan penting
dalam aktivitas untuk mencapai misi dan tujuan yang sebuah organisasi
Sumber : MANAJEMEN RUMAH SAKIT Oleh dr.Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes,
Prof.Dr.Stefanus Supriyanto,dr., M.S
Visi RSISA: Menjadi Rumah Sakit Islam terkemuka dalam pelayanan kesehatan, pendidikan,
dan pembangunan peradaban Islam
misi:
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selamat menyelamatkan dijiwai semangat
mencintai Allah menyayangi sesama.
- Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka membangun generasi khaira ummah
- Membangun peradaban islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah
rencana strategis ialah alat bantu managemen berupa rencana jangka menengah yang berisi visi,
misi, tujuan, sasaran dan cara mencapainya (berfifat umum dan menyeluruh)
perencanaan strategis rs: proses pimpinan dari rumah sakit memimpikan masa depan dan
mengembangkan prosedur dan operasional yang diperlukan untuk mencapai masa depan tersebut
managemen strategi: suatu set keputusan dan Tindakan yang menghasilkan formulasi dan
implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu organisasi
karakteristik: bersifat jangka Panjang, dinamik, berpaduu dengan managemen operasional,
dimotori oelh unsur2 pada manager tingkat punvak, berorientasi untuk masa depan, dan disorong
dan didukung oelh sumber ekonomi yang ada.
- Corporate level strategi strategi korporasi rs yang berisi visi misi tujuan rumah sakit dan
area layanan yang diterapkan
- Competitive level strategi: unit produksi yang dirawat jalan dan rawat inap menentukan
bagaimana pelakyanan diselenggarakan sehingga memperoleh keungulan kompettiif jsa dan
pridok
- Function level strategi interpretasi peran dari fungsi pusat pelayanan dalam menerapkan
strategi kompetitif)pelayanan interaktif pemberi jasa dan pembeli)
Sumber : MANAJEMEN RUMAH SAKIT Oleh dr.Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes,
Prof.Dr.Stefanus Supriyanto,dr., M.S
Rencana strategis cenderung untuk melihat ke depan beberapa tahun. Bagi rencana operasional,
satu tahun sering kali merupakan periode yang relevan.
Kedua, cakupan. Rencana strategis mempengaruhi aktivitas organisasi secara luas, sedangkan
rencana operasional mempunyai cakupan yang sempit dan terbatas.
Ketiga, tingkat rincian. Seringkali sasaran strategis dinyatakan dalam istilah yang tampaknya
menyederhanakan dan umum. Tetapi cakupan yang luas ini perlu untuk mengarahkan orang
dalam organisasi untuk memikirkan operasi perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya,
rencana operasional, yang diturunkan dari perencanaan strategis, dinyatakan dalam rincian.
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program program yang akan dilaksanakan oleh
organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan pada setiap program jangka
panjang selama beberapa tahun ke depan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen
yang dinamakan strategic plan yangberisi informasi tentang program-program beberapa tahun
yang akan datang (Badrudin, 2013 : 96).
Tujuan:
- Melaksanakan dan eval strategi yang dipilih Secara efektif efisien
- Eval kinerja dan tinjau Kembali strategi yang sudah ada
- Memperbarui strategi dan mneyesuaikan dengan kondisi internal dan perubahan esternal
- Meninjau Kembali SWOT organisasi
6. Apa saja aspek aspek yang ada di rencana strategis rumah sakit?
- Lingkungan dan strategi rumah sakit
- Rencana strategis dan kepemimpinan
- Visi dan strategi
- Isu pengembangan rs
7. Bagaimana langkah langkah yang diperlukan untuk menyusun dari rencana strategis?
1. Formulasi misi dan tujuan
2. Pengkajian lingkungan
3. Tujuan jangka Panjang
4. Penyusunan strategi
5. Perumusan isu strategi
6. Pelaksanaan strategi
7. Evaluasi dan pengendalian strategi
Sumber: pengantar managemen pertama oleh ernie dan saefullah
Menurut rivai proses managemen strategi dibagi menjadi 3 pokok:
1. Perumusan strategi pengembangan visi misi dan identifikasi peluang dan
ancaman dari eksternal dan kelebihan kelemahan dari internal perusahaan,
menetapkan tujuan jangka Panjang, merumuskan alternatif strategi dam
menetapkan strategi yang akan diimplementasikan
2. Penerapan strategi implementasi, menyusunan struktur organisasi , siapkan
anggaran m mengembangkan siistem informasi , keberhasilan ditentukan oleh
manager yang memotivasi karyawan
3. Evaluasi meninjau ulang fakrot eksternal dan internal, mengukur kinerja dan
ambil Tindakan korektif
standar dalam sertifikasi dibagi ke dalam 5 bab besar yang dibagi dengan bobot standard dan
elemen penilaian yang berbeda. 5 bab besar yang dimaksud meliputi :
Kemudian, dalam masing-masing bab tersebut dibagi ke dalam dua kelompok standar yaitu,
pada aspek manajemen dan kelompok standard pada aspek pelayanan. Dalam aspek kelompok
manajemen meliputi penilaian tentang :
Buku Standar Sertifikasi Rumah Sakit Syariah versi 1441 Hijriah membagi menjadi 12 bab
standar: (managemen dan pelayanan)
10. Bagaimana keuangan rumah sakit syariah sesuai dengan akad syariah?
11. Apasaja tugas pokok dan fungsi serta wewenang dari DSN-MUI dan mukisi ? Yang berhubungan
dengan akreditasi syariah
DSN-MUI:
Tugas
1. Menetapkan fatwa atas sistem, kegiatan, produk, dan jasa LKS, LBS, dan LPS lainnya;
2. Mengawasi penerapan fatwa melalui DPS di LKS, LBS, dan LPS lainnya;
3. Membuat Pedoman Implementasi Fatwa untuk lebih menjabarkan fatwa tertentu agar tidak
menimbulkan multi penafsiran pada saat diimplementasikan di LKS, LBS, dan LPS lainnya;
4. Mengeluarkan Surat Edaran (Ta’limat) kepada LKS, LBS, dan LPS lainnya;
5. Memberikan rekomendasi calon anggota dan/atau mencabut rekomendasi anggota DPS pada
LKS, LBS, dan LPS lainnya;
6. Memberikan Rekomendasi Calon ASPM dan/atau mencabut Rekomendasi ASPM;
7. Menerbitkan Pernyataan Kesesuaian Syariah atau Keselarasan Syariah bagi produk dan ketentuan
yang diterbitkan oleh Otoritas terkait;
8. Menerbitkan Pernyataan Kesesuaian Syariah atas sistem, kegiatan, produk, dan jasa di LKS, LBS,
dan LPS lainnya;
9. Menerbitkan Sertifikat Kesesuaian Syariah bagi LBS dan LPS lainnya yang memerlukan;
10. Menyelenggarakan Program Sertifikasi Keahlian Syariah bagi LKS, LBS, dan LPS lainnya;
11. Melakukan sosialisasi dan edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan, bisnis, dan
ekonomi syariah; dan
12. Menumbuhkembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada
umumnya dan keuangan pada khususnya.
Wewenang
1. Memberikan peringatan kepada LKS, LBS, dan LPS lainnya untuk menghentikan penyimpangan
dari fatwa yang diterbitkan oleh DSN-MUI;
2. Merekomendasikan kepada pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan apabila peringatan
tidak diindahkan;
3. Membekukan dan/atau membatalkan sertifikat Syariah bagi LKS, LBS, dan LPS lainnya yang
melakukan pelanggaran;
4. Menyetujui atau menolak permohonan LKS, LBS, dan LPS lainnya mengenai usul penggantian
dan/atau pemberhentian DPS pada lembaga yang bersangkutan;
5. Merekomendasikan kepada pihak terkait untuk menumbuhkembangkan usaha bidang keuangan,
bisnis, dan ekonomi syariah; dan
6. Menjalin kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri untuk
menumbuhkembangkan usaha bidang keuangan, bisnis, dan ekonomi syariah.
*Lembaga Keuangan Syariah (LKS), Lembaga Bisnis Syariah. (LBS) dan Lembaga
Perekonomian Syariah (LPS)
Mewujudkan dan meningkatkan mutu penyelenggaraan upaya kesehatan yang profesional dan
Islami
Membina, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia anggota
Ikut berperan serta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam sistem kesehatan
nasional melalui pelaksanaan fungsi – fungsi penghubung, sumber, dan distribusi informasi
kesehatan, penggerak sumber daya, koordinasi serta mewakili lembaga upaya kesehatan Islam
dalam forum nasional dan internasional.