Anda di halaman 1dari 25

Manajemen SDM Rumah Sakit

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

JUDUL

Laporan Residensi

Modul Elektif

Manajemen Rumah Sakit

Dibuat oleh:

KELOMPOK 4

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

Tahun 2020
LAPORAN RESIDENSI
Manajemen SDM

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Disusun oleh:

1. Abd Jalil 30101700001

2. Aulia Firdiana 30101700030

3. Aulia Nada 30101700031

4. Cynthia Andrina Illahi 30101700045

5. Fadithya Rizki Nasafly 30101700057

6. Fikar Ramadhani 30101700065

7. Kemal Fathur Rachmawan 30101700084

8. Lia Nor Hidayah 30101700097

9. Meilin Zulfatin Azmi 30101700100

10. Nydia Nurmasari 30101700136

DAFTAR ANGGOTA
LAPORAN RESIDENSI

Manajemen Sumber Daya Manusia RS

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Disetujui oleh

Pembimbing Rumah Sakit

LEMBAR

PERSETUJUAN

Dr. Ir. Titiek Sumarawati, M.Kes


DAFTAR ISI

JUDUL 1

DAFTAR ANGGOTA 2

LEMBAR PERSETUJUAN 3

DAFTAR ISI 4

BAB I 6

PENDAHULUAN 6

1.1. Latar Belakang 6

1.2. Rumusan Masalah 6

1.3 Tujuan 7

1.4 Manfaat 7

BAB II 9

MATERI PENGAMATAN, CARA PENGAMATAN, DAN WAKTU


PENGAMATAN 9

2.1 Manajemen SDM 9

2.2. Materi Pengamatan 10

2.3. Cara Pengamatan 10

2.4. Waktu Pengamatan 11

BAB III 12

HASIL PENGAMATAN 12

3.1 Organisasi Management SDI/SDM 12

3.2 Program Management SDI/SDM 12

3.3 Kegiatan Management SDI/SDM 12


3.4 Evaluasi Management SDI/ SDM

………………………………………………………………13

3.5 Pembahasan………………………………………………………………………13

BAB IV 16

KESIMPULAN DAN SARAN 16

4.1 Kesimpulan 16

4.2 Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

LAMPIRAN 18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Residensi adalah kegiatan praktek magang untuk mahasiswa

kedokteran Unissula yang mengambil modul elektif Manajemen Rumah

Sakit. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang. Berdasarkan jenis dan jumlah program residensi yang

ditawarkan, sebuah rumah sakit juga dapat dikelompokkan sebagai

lembaga yang pendidikannya lebih diutamakan atau sebaliknya hanya

sebagai pelengkap. Untuk menjadi rumah sakit pendidikan sepenuhnya,

rumah sakit harus menawarkan dalam batas minimum residensi berikut

ini: kedokteran, pembedahan, kebidanan dan anak (Anwar, 1991).

Manajemen rumah sakit adalah kegiatan koordinasi antara

berbagai sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

serta pengendalian untuk mencapai tujuan. Tujuan proses manajemen

rumah sakit adalah untuk menyiapkan sumber daya, mengevaluasi

efektivitas, mengatur pemakaian pelayanan, menjaga efisiensi, dan

menjaga kualitas (Anwar, 2010).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun

2009 Pasal 1, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah Sakit menurut Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 44 tahun 2009 memiliki berbagai fungsi diantaranya adalah

penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna

tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis, penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka

peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, serta

penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan (Undang-

Undang Republik Indonesia No.44, 2009)

Fakultas Kedokteran Unissula sebagai intitusi perguruan tinggi,

diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang handal,

siap pakai, serta inovatif, berbekal pengetahuan dan kemampuan yang

telah diolah di perguruan tinggi. Salah satu upaya untuk melengkapi

kemampuan mahasiswa di bidang manajemen perumahsakitan, adalah

kegiatan residensi di Rumah Sakit. Kegiatan residensi ini dimaksudkan

untuk menambah pengetahuan dan pengalaman praktis mahasiswa secara

langsung dan sekaligus sebagai sarana untuk mengurangi atau bahkan

menghilangkan kesenjangan yang ada selama ini antara teori dan

kenyataan di lapangan.

Kegiatan residensi ini dilakukan secara daring melalui zoom

Bersama pemateri dari Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang


karena rumah sakit ini dapat mewakili penerapan manajemen rumah sakit

di daerah dan rumah sakit berbasis syariah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian SDM dan manajemen SDM?

2. Bagaimana organisasi SDM di Rumah Sakit Islam Sultan Agung?

3. Bagaimana program Management SDM di Rumah Sakit Islam Sultan

Agung?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami secara

komperhensif tentang manajemen SDM di rumah sakit dengan cara

pengamatan (observasi), diskusi dan mengkaji dokumen rumah sakit.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat mengetahui organisasi SDM di Rumah Sakit

Islam Sultan Agung

2. Mahasiswa dapat mengetahui program Management SDM di

Rumah Sakit Islam Sultan Agung

3. Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan yang diselenggarakan

Management SDM di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

4. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi program Management SDM

di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

5. Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan evaluasi Management

SDM di Rumah Sakit Islam Sultan Agung


1.4. Manfaat

1.4.1 Bagi Mahasiswa

1. Mendapatkan pengalaman serta keterampilan ilmu di bidang pengelolaan

SDM di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

2. Mengetahui struktur dan prosedur sistem kegiatan pengelolaan SDM di

Rumah Sakit Islam Sultan Agung

3. Mengasah kemampuan dalam mengkaji masalah manajerial yang timbul

berdasarkan pendekatan sistem dan fungsi manajemen di rumah sakit

1.4.2 Bagi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

1. Mengetahui masalah manajerial yang ditentukan oleh mahasiswa dari

pandangaan sistem dan teori manajemen

2. Mengetahui gambaran rumah sakit berdasarkan pendekatan sistem yang

digambarkan secara visual alur proses pelayanan pada unit tertentu

3. Memperoleh alternatif solusi terhadap masalah tersebut dari pandangan

mahasiswa

1.4.3 Bagi fakultas

1. Memperkaya pengetahuan tenaga pengajar tentang masalah-masalah

nyata di rumah sakit.

2. Memperkaya konsep-konsep dan teori manajemen yang dapat diterapkan

di rumah sakit.
3. Hasil kegiatan residensi akan menjadi umpan balik bagi materi modul

pembelajaran manajemen rumah sakit

4. Terbinanya kerjasama dengan rumah sakit mitra sebagai jaringan yang

potensial untuk pengembangan program selanjutnya.


BAB II

MATERI PENGAMATAN, CARA PENGAMATAN, WAKTU


PENGAMATAN, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Materi Pengamatan

LBM 2

Pengertian Manajemen SDI, Regulasi Pengelolaan, jenis-jenis

pelayanan, rencana strategi, rangkaian proses manajemen SDI, struktur

organisasi, unit operasional dan keterkaitan antaranya dalam pelayanan Rumah

Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

2.2 Cara Pengamatan

LBM 2

Kegiatan residensi diawali dengan penyampaian materi pada kuliah yang

diberikan oleh Ibu Hj. Munadharoh, SE, MM Bagian Manajemen SDM Rumah

Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Pengamatan dilakukan secara daring

menggunakan zoom, dimulai dengan pemaparan materi dan dilanjutkan dengan

diskusi bersama mahasiswa.


2.3 Waktu Pengamatan

LBM 2

Residensi dilakukan pada Selasa, 22 Desember- Rabu,23 Desember

2020 jam 08.05 - 11.45 WIB secara daring menggunakan aplikasi zoom.

2.4 Manajemen SDM

Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk

mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Philip Kottler & Amstrong

juga mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses sosial dan managerial

yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai

dengan orang lain.

Rumah Sakit identik dengan pemasaran jasa, dimana jasa adalah

kegiatan yang dapat diidentifikasi secara tersendiri, dan pada prinsipnya tidak

dapat diraba secara fisik (intangible) tetapi dapat dipergunakan untuk

pemenuhan kebutuhan pelanggan. Jasa disini berarti dokter, perawat dan

pemberi asuhan pelayanan. Setiap orang dalam perusahaan/RS harus merasa

terlibat dalam proses pemuasan pelanggan baik langsung maupun tidak dan

perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang memiliki Sumber Daya

Manusia (SDM) unggul. Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang

unggul, maka harus dilakukan manajemen SDM yang baik.


Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam

pemasaran Rumah Sakit, karena SDM merupakan jasa utama/ produk di rumah

sakit seperti dokter, perawat, dan penunjang. SDM juga menentukan competitive

advantage (daya saing) rumah sakit dan pengantar nilai atau value suatu

pelayanan. Pengadaan SDM di RS melalui proses perencanaan kebutuhan

tenaga, proses rekrutmen yang baik (tersedianya pelamar yang cukup dan

memiliki kompetensi yang dipersyaratkan), proses seleksi yang komprehensif

baik fisik, psikis dan ketrampilan, dan penempatan SDM (orientasi dan

pemilihan unit kerja sesuai kompetensi).

Oleh karena itu, untuk mencapai SDM yang berkualitas, perlu

adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi (pengetahuan, ketrampilan

dan perilaku) karyawan melalui pengkayaan ilmu. Pelatihan ada 2 sistem, yaitu

pelatihan internal dan pelatihan eksternal. Untuk profesi tertentu, dibutuhkan

pelaksanaan kredensial, yaitu proses evaluasi terhadap staf medis, perawat,

penunjang dan keteknisian medis untuk menentukan kelayakan diberikan

kewenangan klinis yang dilakukan oleh Komite Medik.

Manajemen SDM sendiri merupakan ilmu atau cara mengatur hubungan

dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara

efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai

tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal


BAB III

HASIL PENGAMATAN

3.1 Organisasi Manajemen RSISA

3.1.1. Organisasi Manajemen SDM

Manajemen SDM di RS Islam Sultan Agung dilaksanakan oleh


Bidang Administrasi dan SDM yang dibawahi Direktur Umum.
Bidang tersebut terdiri atas tiga bagian sesuai tugas dan fungsinya
yaitu Bagian Personalia, Bagian Sekretariat, dan Bagian
Pengembangan SDI. Bagian Personalia mengampu dan mengolah
karyawan dalam hal perekrutan, retensif, kenaikan golongan hingga
separasi, Bagian Sekretariat mengelola kegiatan surat menyurat dan
Bagian Pengembangan SDI berfokus pada mengembangan sumber
daya seperti pengadaan diklat kerja bagi karyawan.

3.2 Program Manajemen SDM RS

3.2.1. Program dan Kegiatan Manajemen SDM RS Islam Sultan Agung

Pengelolaan Manajemen SDM di RS Islam Sultan Agung dilakukan


dengan Recruitmen Berbasis Islami dan dilakukan pemeliharaan pegawai,
proses tersebut diawasi langsung oleh Kementrian Kesehatan, Dinas
Kesehatan, dan Dinas Ketenagakerjaan. Tahun 2020, RS Islam Sultan Agung
memiliki 997 Pegawai yang diatur oleh Manajemen SDM/SDI RS Islam
Sultan Agung dengan beberapa Program dan Kegiatan Fungsi Operasional
yang dapat dilakukan meliputi :

1. Pengadaan

1.1 Penyusunan Kebutuhan

Penyusunan Kebutuhan dilakukan dalam 1 periode dalam satu tahun,


perencanaan kebutuhan dilakukan penyusunan kebutuhan dari masing
masing departemen yang berpedoman pada landasan dasar pola
ketenagaan sesuai yang ditetapkan oleh Manajemen SDI untuk
menghitung kebutuhan masing masing departemen tergantung Program
Kerja dan penghitungan ABK (Analisis Beban Kerja ) yang nantinya
mendapatkan hasil akhir berupa angka kebutuhan pegawai tiap
departemen.

1.1.1 Pola Ketenagaan

Gambar 2.1 Pola Ketenagaan yang ditetapkan oleh RSI-SA

a.Pola Ketenagaan Pelayanan Medis

Pola ketenagaan pelayanan medis mengacu kepada Peraturan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang
Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit yaitu 12 (sembilan) dokter umum
untuk pelayanan medik dasar;3 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan
medik gigi mulut;3 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan
medik spesialis dasar;2 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis
pelayanan medik spesialis penunjang; dan 1(satu) dokter gigi spesialis
untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi mulut.Disamping
menggunakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
56 Tahun 2014, RSI Sultan Agung juga mempertimbangkan rencana
pengembangan pelayanan rumah sakit. Pola Ketenagaan Medis
keperawatan mengikuti Standar tenaga Keperawatan di Rumah Sakit
Cetakan kedua, Direktorat Keperawatan dan keteknisian medik,
Direktorat Jendral Pelayanan Medik DEPKES RI tahun 2005
b.Pola Ketenagaan Penunjang dan Non Medis

Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga penunjang dan Non


medis menggunakan Analisis Beban Kerja (ABK) Yaslis Ilyas.
ㆍ Mengambil data mengenai jumlah beban kerja
perhari,misalnya dalam satu hari rata-rata dilakukan pelayanan
terhadap 60 pasien, atau mungkin menyelesaikan 60 berkas.
ㆍ Melakukan pengambilan data/atau penelitian mengenai
pekerjaan-pekerjaan apa saja yang dilakukan tiap bagian.Melakukan
pengambilan data/penelitian untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan satu rangkain pekerjaan dalam satu
bagian
ㆍ Melakukan perhitungan dengan rumus.

Gambar 2.2 Alur Perencanaan Kebutuhan Tenaga


1.2 Perekrutan Pegawai

Dasar Pengajuan Rekrut adalah Perencanaan Kebutuhan Tenaga


yang telah disetujui RKA tahunan , RS Islam Sultan Agung memiliki dua
periode penerimaan pegawai yaitu pada bulan April dan Oktober

2.3 Gambar Alur Pengajuan Rekrutment pegawai

Perekrutan dilakukan secara bertahap dan diberlakukan sistem gugur,


bagi pegawai yang lolo seleksi Administrasi,Tertulis, Ketrampilan,
Psikotest, Wawancara , dan pemeriksaaan Kesehatan Pra Kerja akan
dilakukan Pemanggilan dan dinyatakan diterima kemudian akan
dilakukan penandatanganan Akad sebagai bentuk kontrak kerja.
Beberapa persyaratan Administrasi bagi pegawai di RS-Islam Sultan
Agung Meliputi :

● Pendidikan minimal D3, kecuali sopir pendidikan


minimal SLTA dan memiliki SIM C
● IPK minimal 3.00
● Memiliki STR untuk pelamar medis,perawat, bidan dan
tenaga kesehatan lainnya.
● Memiliki Sertifikat BTCLS/sertifikatkompetensi lain/
pengalaman kerja dirumah sakit.
● Tinggi Badan untuk perempuan 150 cm dan untuk pria
155 cm
● Berat badan ideal.
Bagi Pegawai yang diterima akan melalui proses Orientasi
Umum dan Khusus seputar pengenalan yayasan dan RS dan yang akan
dilaksanakan dimasing masing departemen sesuai kualifikasinya, setelah
itu akan dilakukan penempatan dan penilaian awal kerja. Setelah
melewati masa uji kerja para pegawai akan melewati berbagai proses
evaluasi meliputi :
● Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis,
keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya untuk menentukan
kelayakan diberikan kewenangan klinis (clinical privilege).
● Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap staf
medis, keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya yang telah memiliki
kewenangan klinis (clinical privilege) untuk menentukan kelayakan
pemberian kewenangan klinis tersebut.
● Rincian kewenangan klinis (clinical privilege) dan surat
penugasan klinik (clinical appointment) staf medis, keperawatan dan
tenaga kesehatan lainnya diterbitkan setelah melewati proses
kredensial sesuai dengan rekomendasi dari masing-masing komite.
● Re-kredensial dilakukan secara periodik sesuai kebijakan
masing-masing institusi apakah 3 tahun sekali atau apabila terdapat
perubahan kewenangan klinis pada staf medis, keperawatan dan
tenaga kesehatan lainnya
2. Pengembangan

Pengembangan pegawai dilakukan untuk memenuhi kompetensi


SDM/SDI dengan langkah awal melakukan penilaian kerja
menggunakan KPI dalam periode 1 tahun dengan memperhatikan
berbagai indikator. Hasil penilaian ini sebagai acuan untuk memberikan
pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai dapat berupa Studi Lanjut/
Fellow Ship maupun Pelatihan/ Workshop sesuai kebutuhan Departemen
terkait sehingga dapat tercapainya Pengembangan Karier bagi pegawai
dapat berupa Kenaikan pangkat/ Golongan yang diharapkan dapat
membuat perubahan yang lebih baik bagi RS terkait.

Setiap staf/ pegawai minimal mendapatkan diklat 20 jam/ tahun.


Masing masing Unit dapat melakukan pengajuan diklat kompetensi ke
bagian SDI yang akan dimintai persetujuan kepada Direktur. Berikut
adalah contoh pelatihan/ diklat bagi para staff sesuai kompetensi di setiap
departemen.
Gambar 2.4 Peta Kompetensi Pelatihan setiap Departemen

Setelah mengikuti pelatihan diharapkan SDI dapat melakukan


pengembangan skill dan karier dengan adanya pangkat dan golongan.
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan pangkat bagi pegawai
diberikan minimal 4 tahun sekali atau setelah pegawai menjalani posisi
terakhir dalam rentang waktu 4 tahun. sedangkan golongan diperlukan untuk
menentukan Kenaikan Gaji Berkala diberikan kepada pegawai yang telah
mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala
yaitu setiap 2 tahun sekali dan apabila telah memenuhi persyaratan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Kenaikan gaji
berkala untuk pertama kali bagi seorang pegawai yang diangkat dalam
golongan I, Il dan Ill diberikan setelah mempunyai masa kerja 2 tahun sejak
diangkat menjadi calon PNS dan selanjutnya 2 tahun sekali

3. Kompensasi

Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai


akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau
lainnya , dpt berupa gaji,upah, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya
seperti : tunjangan kesehatan,tunjangan hari raya, uang makan , dll.
Compensation ( Milkovich ) Semua bentuk imbalan finansial dan jaminan
serta kesejahteraan yg diterima pekerja sebagai akibat dr adanya suatu
hubungan kerja. Kompensasi dapat berupa Upah/Gajl,Bonus, Insentif,
Tunjangan, Jasa PelayananKesehatan dan Keselamatan kerja,Seragam,
Wisata, dan Olah Raga
4. Integrasi

Integrasi merupakan usaha mempengaruhi para pegawai


sedemikian rupa sehingga segala tindakan pegawai dapat diarahkan pada
tujuan yang menguntungkan rs,pekerjaan dan rekannya. RS Islam Sultan
Agung menerapkan 3 Standar pada proses Integrasi meliputi Standar
Syariah, Standar Umum Pelayanan, dan Standar Penampilan.
Standar Syariah terdiri dari Gerakan 6 Budaya, SPM Syariah dan
Mutu Wajib Syariah. Standar Syariah ini meliputi Gerakan budaya Islami (
Sholat, Disiplin,Menghormati Majelis, dan Membaca Al Quran) dan SPM
Syariah ( Pembacaan Basmalah , Penggunaan Hijab, Edukasi Islami,
Pegawai dan Pasien sesuai gender) dan Mutu Wajib Syariah meliputi
mengingatkan waktu Shalat dan mentalqinkan.
5. Pemeliharaan

Pemeliharaan SDM atau Personal Meintenance dilakukan dengan


berbagai program seperti pemeriksaan dan penjaminan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, Coaching dan Konseling Kerja dan manajemen
Stress dengan berbagai kegiatan yang menghibur pegawai atau SDM
agar dapat menciptakan SDM yang bahagia sehingga terciptanya suasana
kerja dan lingkungan yang lebih baik.

Pemeriksaan yang dilakukan sebagai pemeliharaan SDM


melipuri Pemeriksaan Kesehatan Pra Kerja, Berkala, Khusus ( bagi
petugas yang menangani pasien Kemoterapi dan petugas Handling
Cytos). Di saat pandemi ini dilakukan juga pemeriksaan Swab Test/
Rapid Test bagi para pegawai dan dilakukan pemeliharaan berupa
penyediaan APD dan sosialisasi bagi para pegawai yang menangani
pasien COVID-19 secara langsung
6. Pemutusan

Pemutusan / Separation pegawai dilakukan dengan dua cara


yaitu PHK dengan hormat dan PHK Secara tidak Hormat. PHK secara
hormat dilakukan apabila atas permintaan sendiri, Purna
tugas,Meninggal dunia, Tidak cakap jasmani dan atau rohani,
Perubahan dan penyempurnaan organisasi, sedangkan PHK dengan
Tidak Hormat dilakukan apabila Melanggar sumpah/janji jabatan atau
disiplin pegawai Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena dengan
sengaja melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan
pidana penjara setinggi-tingginya 5 (lima) tahun. Dipidana penjara atau
kurungan karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang ada
hubungannya dengan penyalahgunaan jabatan. Melakukan pelanggaran
berat terhadap peraturan disiplinRumah Sakit Meninggalkan tugas
selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa keterangan
secara tertulis yang sah.

3.4 Kegiatan Evaluasi SDM RS

Kegiatan evaluasi pemasaran di RSISA menggunakan Survei Kepuasan

Masyarakat dengan alat berupa angket yang dilaksanakan dengan face to face, hotline

service, website/email/medsos, sms center, kuesioner dan dengan menyebar kotak saran

di beberapa tempat rumah sakit. Hasil survei kemudian di rekap dan dikoordinasikan

kembali padaharian, bulanan, triwulanan, dan incidental.

3.5 Pembahasan

Berdasarkan teori dan pengamatan yang telah dijabarkan di atas, kita

dapat menggambarkan penilaian terhadap pengelolaan SDM dan.. di


dalam manajemen SDM yang dilaksanakan di dalam RS Islam Sultan

Agung.

3.5.1 Kelebihan strategi Manajemen SDM RS Islam Sultan Agung

3.5.2 Kelemahan strategi Manajemen RS Islam Sultan Agung

a. Strategi pemasaran rumah sakit dewasa ini memperluas relasi dan

kemitraannya dengan bergabung di berbagai komunitas. Namun, RS

Islam Sultan Agung memiliki batasan-batasan dalam hal tersebut.

Jangkauan komunitas yang dapat dicapai tidak sebanyak rumah sakit

yang lain.

b. Masih kurangnya pengembangan aplikasi kesehatan atau konsultasi dan

sejenisnya yang mampu memudahkan hubungan antara customer dan

pihak rumah sakit.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Residensi merupakan suatu kegiatan wajib pada studi Administrasi

Rumah Sakit, Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Manajemen Pemasaran dan


Keuangan Pelayanan Kesehatan dengan pendekatan sistem serta pemecahan

masalah, bertujuan supaya mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem

manajemen dan administrasi rumah sakit. Rumah sakit sebagai institusi penyedia

jasa pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna memiliki peran yang

sangat strategis untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Rumah Sakit (RS) juga identik dengan pemasaran jasa dan yang dimaksudkan

dalam hal ini adalah dokter, perawat dan pemberi asuhan pelayanan. Pada proses

pelaksanaanya ada 3 yakni segmentasi pasar, menentukan keunggulan

kompetitif, dan menentukan bauran pemasaran. Konsep manajemen pemasaran

ada 5 yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep

pemasaran, dan konsep pemasaran berwawasan sosial.

4.2 Saran

Sebagai tenaga pelayanan kesehatan baik dari segala bidang, diharapkan sangat

memahami apa itu administrasi rumah sakit, manajemen pelayanan kesehatan,

dan manajemen pemasaran serta mengelola keuangan rumah sakit. Hal ini

dilakukan agar dapat menghindari kerugian disegala aspek yang berkaitan

dengan rumah sakit, dan untuk segera mencapai tujuan didirikannya rumah sakit

terutama untuk mendapatkan profit serta memberikan pelayanan yang paripurna.


DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar Azrul. 1991. Profesi Kedokteran, Tantangan, dan Harapan. Yayasan IDI.

Jakarta.

2. Azwar Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga. Binarupa

Aksara Publisher. Jakarta.

3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2015 Tentang Rumah Sakit

Pendidikan

5. Follet, Mary Parker. 2007. Visionary Leadership and Management MCB University

Press. Womwn in Management Review Volume 14 No.7

6. Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran, Terjemahan Adi Zakaria Afiff. Jilid

kesatu, Edisi Ketujuh, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

7. Rahmawati. 2018. Analisis Produk Layanan Rumah Sakit dalam Lingkup Bauran

Pemasaran. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 5 No. 1

8. Widjaya, Pieter Gunawan. 2017. Analisis Segmenting, Targeting, Positioning, dan

Marketing MIX pada PT. MURNI JAYA.

Anda mungkin juga menyukai