Anda di halaman 1dari 45

Manajemen Umum dan Organisasi

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Laporan Residensi

Modul Elektif

Manajemen Umum dan Organisasi Rumah Sakit

Dibuat oleh:

KELOMPOK 4

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

Tahun 2020
LAPORAN RESIDENSI
Manajemen Umum dan Organisasi

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Disusun oleh:

1. Abd Jalil 30101700001

2. Aulia Firdiana 30101700030

3. Aulia Nada 30101700031

4. Cynthia Andrina Illahi 30101700045

5. Fadithya Rizki Nasafly 30101700057

6. Fikar Ramadhani 30101700065

7. Kemal Fathur Rachmawan 30101700084

8. Lia Nor Hidayah 30101700097

9. Meilin Zulfatin Azmi 30101700100

10. Nydia Nurmasari 30101700136


LAPORAN RESIDENSI

Manajemen Umum dan Organisasi

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Disetujui oleh

Pembimbing Rumah Sakit

LEMBAR

PERSETUJUAN

Dr. Ir. Titiek Sumarawati, M.Kes


DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................................1

DAFTAR ANGGOTA.........................................................................................................2

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................3

DAFTAR ISI.......................................................................................................................4

BAB I...................................................................................................................................6

PENDAHULUAN...............................................................................................................6

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................6

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................6

1.3 Tujuan...............................................................................................................................7

1.4 Manfaat.............................................................................................................................7

BAB II.................................................................................................................................9

MATERI PENGAMATAN, CARA PENGAMATAN, DAN WAKTU


PENGAMATAN.................................................................................................................9

2.1 SISTEM PEMBIAYAAN RUMAH SAKIT.........................................................................9

2.2. Materi Pengamatan.............................................................................................................10

2.3. Cara Pengamatan.................................................................................................................10

2.4. Waktu Pengamatan.............................................................................................................11

BAB III..............................................................................................................................12

HASIL PENGAMATAN...................................................................................................12

3.1 Profil RS Islam Sultan Agung..............................................................................................12

3.2 Manajemen RS Islam Sultan Agung....................................................................................12

BAB IV..............................................................................................................................16
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................16

4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16

4.2 Saran................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17

LAMPIRAN......................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Residensi Rumah Sakit merupakan salah satu proses kegiatan belajar

mengajar, dimana proses belajar mengajar ini melibatkan mahasiswa secara aktif

dalam kegiatan manajemen Rumah Sakit melalui pendekatan sistem dan

pemecahan masalah. Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pengalaman

praktis tentang operasional pelayanan di Rumah Sakit. Kegiatan ini dilaksanakan

di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

Fakultas kedokteran Unissula diharapkan mampu menghasilkan sumber

daya insani yang mumpuni, mampu, dan inovatif, serta memiliki bekal

pengetahuan dan kemampuan yang telah di pelajari di institusi perguruan tinggi.

Kegiatan residensi adalah salah satu upaya untuk melengkapi kemampuan

mahasiswa di bidang manajemen rumah sakit. Kegiatan ini bermakna untuk

menambah pengalaman dan pengetahuan secara praktis pada mahasiswa

sekaligus secara langsung sebagai sarana menghilangkan kesenjangan antara

teori dengan kenyataan di lapangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana visi, misi, dan rencana strategis dari Rumah Sakit Islam

Sultan Agung?

2. Bagaimana struktur organisasi dari manajemen umum di Rumah Sakit

Islam Sultan Agung?


3. Bagaimana program manajemen umum rumah sakit di Rumah Sakit

Islam Sultan Agung ?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami secara komprehensif

tentang manajemen umum dan organisasi di rumah sakit dengan cara

pengamatan (observasi), diskusi dan mengkaji dokumen rumah sakit.

1.3.2 Tujuan Khusus

Setelah menjalankan kegiatan residensi ini, mahasiswa diharapkan

dapat :

1.3.2.1 Mengetahui dan menjelaskan alur proses dan kegiatan operasional

rumah sakit secara umum sehingga terurai secara jelas system-sistem

dan hubungan fungsi diantaranya yang menggambarkan pelayanan

administrasi dan klinis di rumah sakit yang digunakan untuk

residensi

1.3.2.2 Mengkaji kegiatan operasional rumah sakit

1.3.2.3 Menganalisis masalah-masalah managerial di rumah skait pada unit

pelayanan tertentu untuk dibahas alternative solusinya

1.3.2.4 Mampu melihat gabungan alur proses kegiatan dari setiap unit yang

saling berinteraksi dalam suatu system rumah sakit

1.3.2.5 Memberi masukan kepada rumah sakit tempat residensi berupa

evaluasi, saran dan sebagainya.

1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa

1. Mendapatkan pengalaman serta keterampilan ilmu di bidang manajemen

secara umum di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

2. Mengetahui struktur dan prosedur sistem kegiatan operasional tiap

organisasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

3. Mengasah kemampuan dalam mengkaji masalah manajerial yang timbul

berdasarkan pendekatan sistem dan fungsi manajemen di rumah sakit

1.4.2 Bagi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

1. Mengetahui masalah manajerial yang ditentukan oleh mahasiswa dari

pandangaan sistem dan teori manajemen

2. Mengetahui gambaran rumah sakit berdasarkan pendekatan sistem yang

digambarkan secara visual alur proses pelayanan pada unit tertentu

3. Memperoleh alternatif solusi terhadap masalah tersebut dari pandangan

mahasiswa

1.4.3 Bagi fakultas

1. Memperkaya pengetahuan tenaga pengajar tentang masalah-masalah

nyata di rumah sakit.

2. Memperkaya konsep-konsep dan teori manajemen yang dapat diterapkan

di rumah sakit.

3. Hasil kegiatan residensi akan menjadi umpan balik bagi materi modul

pembelajaran manajemen rumah sakit

4. Terbinanya kerjasama dengan rumah sakit mitra sebagai jaringan yang

potensial untuk pengembangan program selanjutnya.


BAB II

MATERI PENGAMATAN, CARA PENGAMATAN, DAN WAKTU


PENGAMATAN

2.1 Materi pengamatan

2.1.1 Rumah Sakit

Rumah sakit dalam pengertian yang disusun dalam PMK No. 30 tahun

2019 memiliki pengertian sebagai institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pengertian

ini sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009

tentang Rumah Sakit. Undang-Undang yang sama juga mencantumkan tugas

rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna,

serta fungsi sebagai berikut:

1. menyelenggarakan pelyanan pengobatan dan pemulihan Kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit;

2. memelihara dan meningkatkan Kesehatan perorangan melalui pelayanan

Kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;

3. menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka meningkatkan kemampuan dalam pemberian pelayanan Kesehatan; dan


4. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang Kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan Kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang Kesehatan.

2.1.1.1 Jenis Rumah Sakit

Permenkes No. 1045 Tahun 2006 Tentang Pedoman Organisasi Rumah

Sakit dalam pasal 5 mengklasifikasikan rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan

kesehatannya menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Berdasarkan

kemampuan pelayanan dan kapasitas sumber daya organisasinya, baik RSU dan

RSK diklasifikasikan lagi dalam beberapa kelas.

Rumah sakit umum (RSU) dibagi menjadi empat kelas, yaitu:

a. Kelas A, sebagai rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh

pemerintah, rumah sakit ini ditetapkan sebagai tempat pelayanan

rujukan tertinggi (top referral hospital) atau disebut juga rumah

sakit pusat.

b. Kelas B, rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan

kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas.

c. Kelas C, rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan

kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat empat macam

pelayanan spesialis disediakan yakni pelayanan penyakit dalam,

pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan

kebidanan dan kandungan. Rumah sakit kelas C ini adalah rumah

sakit yag didirikan di kota atau kabupaten sebagai faskes tingkat


2 yang menampung rujukan dari faskes tingkat 1

(puskesmas/poliklinik atau dokter pribadi)

d. Kelas D, rumah sakit ini bersifat transisi karena pada suatu saat

akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. pada saat ini

kemampuan rumah sakit tipe D hanyalah memberikan pelayanan

kedokteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan

rumah sakit tipe C, rumah sakit tipe D juga menampung

pelayanan yang berasal dari puskesmas.

Sedangkan rumah sakit khusus (RSK) dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:

a. Kelas A, rumah sakit yang memiliki fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik spesialis dan subspesialis sesuai

kekhususannya, serta pelayanan medik spesialis dasar dan

spesialis lain yang menunjang kekhusuannya secara lengkap.

b. Kelas B, rumah sakit yang memiliki fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik spesialis dan subspesialis sesuai

kekhususannya, serta pelayanan medik spesialis dasar dan

spesialis lain yang menunjang kekhususannya yang terbatas.

c. Kelas C, rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik spesialis dan subspesialis sesuai

kekhususannya, serta pelayanan medik spesialis dasar dan

spesialis lain yang menunjang kekhususannya yang minimal.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun

2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, rumah sakit umum
dikatakan sebagai kelas A jika memiliki minimal 250 tempat tidur, minimal 200

tempat tidur untuk kelas B, minimal 100 tempat tidur untuk kelas C, dan

minimal 50 tempat tidur untuk kelas D. Sedangkan yang dikatakan rumah sakit

khusus kelas A apabila memiliki minimal 100 tempat tidur, minimal 50 tempat

tidur untuk kelas B, dan minimal 25 tempat tidur untuk kelas C.

Penjelasan rinci mengenai klasifikasi rumah sakit umum tercantum

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014

Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit:

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 56 TAHUN 2014
TENTANG
KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UMUM
RS Tipe RS Tipe RS RS
A B Tipe C Tipe D
Pelay Pasal 14 Pasal 25 Pasal Pasal
anan a) Pelayanan a) Pelayanan 36 47
medik; medik; a) Pelayanan a) Pelayanan
b) Pelayanan b) Pelayanan medik; medik;
kefarmasian kefarmasian b) Pelayanan b) Pelayanan
; ; kefarmasian kefarmasia
c) Pelayanan c) Pelayanan ; n;
keperawatan keperawatan c) Pelayanan c) Pelayanan
dan dan keperawata keperawata
kebidanan; kebidanan; n dan n dan
d) Pelayanan d) Pelayanan kebidanan; kebidanan;
penunjang penunjang d) Pelayanan d) Pelayanan
klinik; klinik; penunjang penunjang
e) Pelayanan e) Pelayanan klinik; klinik;
penunjang penunjang e) Pelayanan e) Pelayanan
nonklinik; nonklinik; penunjang penunjang
dan dan nonklinik; nonklinik;
f) Pelayanan f) Pelayanan dan dan
rawat inap. rawat inap. f) Pelayanan f) Pelayanan
rawat inap. rawat inap.
Pelay Pasal 15 Pasal 26 Pasal Pasal
anan 1) Pelayanan 1) Pelayanan 37 48
medi gawat gawat 1) Pelayanan 1) Pelayanan
k darurat (24 darurat (24 gawat gawat
jam) jam) darurat (24 darurat (24
2) Pelayanan 2) Pelayanan jam) jam)
medik medik 2) Pelayanan 2) Pelayanan
spesialis spesialis medic medic
dasar (pd, dasar (pd, umum umum
kes. Anak, kes. Anak, (pelayanan (pelayanan
bedah, bedah, medik medik
obstetri, dan obstetri, dan dasar, dasar,
ginekologi); ginekologi); medik gigi medik gigi
3) Pelayanan 3) Pelayanan mulut, mulut,
medik medik kesehatan kesehatan
spesialis spesialis ibu dan ibu dan
penunjang penunjang anak, dan anak, dan
(pelayanan (pelayanan keluarga keluarga
anestesiolog anestesiolog berencana.) berencana)
i, radiologi, i, radiologi, 3) Pelayanan 3) Pelayanan
patologi patologi medik medik
klinik, klinik, spesialis spesialis
patologi patologi dasar (pd, dasar
anatomi, anatomi, kes. Anak, paling
dan dan bedah, sedikit 2
rehabilitasi rehabilitasi obstetri, dari 4
medik); medik); dan pelayanan
4) Pelayanan 4) Pelayanan ginekologi) medik
medik medik ; spesialis
spesialis lain spesialis lain 4) Pelayanan dasar yang
(Mata, THT, , paling medik meliputi
KK, Jiwa, sedikit spesialis pelayanan
Paru, berjumlah 8 penunjang penyakit
Orthoprdi, pelayanan (pelayanan dalam,
Urologi, dari 13 anestesiolo kesehatan
bedah pelayanan gi, anak,
syaraf, yang radiologi, bedah,
bedah meliputi dan dan/atau
plastic, dan (Mata, THT, patologi obstetri
kedokteran KK, Jiwa, klinik); dan
forensic); Paru, 5) Pelayanan ginekologi
5) Pelayanan Orthoprdi, medik .;
medik Urologi, spesialis 4) Pelayanan
subspesialis bedah lain , medik
(spesialisasi syaraf, 6) Pelayanan spesialis
bedah, bedah medik penunjang
penyakit plastic, dan subspesiali (pelayanan
dalam, kedokteran s, radiologi
kesehatan forensic); 7) Pelayanan dan
anak, 5) Pelayanan medik laboratoriu
obstetri dan medik spesialis m);
ginekologi, subspesialis, gigi dan
mata, paling mulut,
telinga sedikit paling
hidung berjumlah 2 sedikit
tenggorokan pelayanan berjumlah
, syaraf, subspesialis 1
jantung dan dari 4 pelayanan
pembuluh subspesialis
darah, kulit dasar yang
dan meliputi
kelamin, (spesialisasi
kedokteran bedah,
jiwa, paru, penyakit
orthopedi, dalam,
urologi, kesehatan
bedah anak,
syaraf, obstetri dan
bedah ginekologi,
plastik, dan mata,
gigi mulut); telinga
dan hidung
6) Pelayanan tenggorokan
medik , syaraf,
spesialis jantung dan
gigi dan pembuluh
mulut darah, kulit
(pelayanan dan
bedah kelamin,
mulut, kedokteran
konservasi/e jiwa, paru,
ndodonsi, orthopedi,
periodonti, urologi,
orthodonti, bedah
prosthodonti syaraf,
, pedodonsi, bedah
dan penyakit plastik, dan
mulut). gigi mulut);
dan
6) Pelayanan
medik
spesialis
gigi dan
mulut,
paling
sedikit
berjumlah 3
pelayanan
(pelayanan
bedah
mulut,
konservasi/e
ndodonsi,
periodonti,
orthodonti,
prosthodonti
, pedodonsi,
dan penyakit
mulut).
Pelay Pasal 16 Pasal 27 Pasal Pasal
anan Sebagai Sebagai 38 49
Kefar mana mana Pelaya Pelaya
masia dimaksu dimaksu nan nan
n d dalam d dalam kefarm kefarm
Pasal 14 Pasal 25 asian asian
huruf b huruf b sebagai sebagai
meliputi meliputi mana mana
pengelol pengelol dimaks dimaks
aan aan ud ud
sediaan sediaan dalam dalam
farmasi, farmasi, Pasal Pasal
alat alat 36 47
kesehata kesehata huruf b huruf b
n dan n dan meliput meliput
bahan bahan i i
medis medis pengel pengel
habis habis olaan olaan
pakai, pakai, sediaan sediaan
dan dan farmasi farmasi
pelayana pelayana , alat , alat
n n kesehat kesehat
farmasi farmasi an dan an dan
klinik klinik. bahan bahan
medis medis
habis habis
pakai, pakai,
dan dan
pelaya pelaya
nan nan
farmasi farmasi
klinik klinik.
Pelay Pasal 17 Pasal 28 Pasal Pasal
anan Sebagai Sebagai 39 50
Kepe mana mana Pelaya Pelaya
rawat dimaksu dimaksu nan nan
an d dalam d dalam kepera kepera
dan Pasal 14 Pasal 25 watan watan
kebid huruf c huruf c dan dan
anan meliputi meliputi kebida kebida
asuhan asuhan nan nan
keperaw keperaw sebagai sebagai
atan atan dan mana mana
generali asuhan dimaks dimaks
s dan kebidan ud ud
spesialis an. dalam dalam
serta Pasal Pasal
asuhan 36 47
kebidan huruf c huruf c
an. meliput meliput
i i
asuhan asuhan
kepera kepera
watan watan
dan dan
asuhan asuhan
kebida kebida
nan. nan.
Peme Pasal 18 Pasal 29 Pasal Pasal
riksa Sebagai Sebagai 40 51
an mana mana Pelaya Pelaya
penu dimaksu dimaksu nan nan
njang d dalam d dalam penunj penunj
klinik Pasal 14 Pasal 25 ang ang
huruf d huruf d klinik klinik
meliputi meliputi sebagai sebagai
pelayana pelayana mana mana
n bank n bank dimaks dimaks
darah, darah, ud ud
perawat perawat dalam dalam
an an Pasal Pasal
intensif intensif 36 47
untuk untuk huruf d huruf d
semua semua meliput meliput
golonga golonga i i
n umur n umur pelaya pelaya
dan dan nan nan
jenis jenis bank darah,
penyakit penyakit darah, perawa
, gizi, , gizi, perawa tan
sterilisas sterilisas tan high
i i intensif care
instrume instrume untuk unit
n dan n dan semua untuk
rekam rekam golong semua
medik. medik. an golong
umur an
dan umur
jenis dan
penyak jenis
it, gizi, penyak
sterilis it, gizi,
asi sterilis
instrum asi
en dan instrum
rekam en dan
medik. rekam
medik.
Peme Pasal 19 Pasal 30 Pasal Pasal
riksa Sebagai sebagai 41 52
an mana mana Pelaya Pelaya
penu dimaksu dimaksu nan nan
njang d dalam d dalam penunj penunj
non Pasal 14 Pasal 25 ang ang
klinik huruf e huruf e nonklin nonklin
meliputi meliputi ik ik
pelayana pelayana sebagai sebagai
n n mana mana
laundry/ laundry/ dimaks dimaks
linen, linen, ud ud
jasa jasa dalam dalam
boga/da boga/da Pasal Pasal
pur, pur, 36 47
teknik teknik huruf e huruf e
dan dan meliput meliput
pemelih pemelih i i
araan araan pelaya pelaya
fasilitas, fasilitas, nan nan
pengelol pengelol laundry laundry
aan aan /linen, /linen,
limbah, limbah, jasa jasa
gudang, gudang, boga/d boga/d
ambulan ambulan apur, apur,
s, sistem s, sistem teknik teknik
informas informas dan dan
i dan i dan pemeli pemeli
komunik komunik haraan haraan
asi, asi, fasilita fasilita
pemulas pemulas s, s,
araan araan pengel pengel
jenazah, jenazah, olaan olaan
sistem sistem limbah, limbah,
penangg penangg gudang gudang
ulangan ulangan , ,
kebakar kebakar ambula ambula
an, an, ns, ns,
pengelol pengelol sistem sistem
aan gas aan gas inform inform
medik, medik, asi dan asi dan
dan dan komuni komuni
pengelol pengelol kasi, kasi,
aan air aan air pemula pemula
bersih. bersih. saraan saraan
jenazah jenazah
, sistem , sistem
penang penang
gulang gulang
an an
kebaka kebaka
ran, ran,
pengel pengel
olaan olaan
gas gas
medik, medik,
dan dan
pengel pengel
olaan olaan
air air
bersih. bersih.
Fasili Pasal 20 Pasal 31 Pasal Pasal
tas sebagai Sebagai 42 53
Rawa mana mana Pelaya Pelaya
t inap dimaksu dimaksu nan nan
d dalam d dalam rawat rawat
Pasal 14 Pasal 25 inap inap
huruf f huruf f sebagai sebagai
harus harus mana mana
dilengka dilengka dimaks dimaks
pi pi ud ud
dengan dengan dalam dalam
fasilitas fasilitas Pasal Pasal
sebagai sebagai 36 47
berikut: berikut: huruf f huruf f
a) jumlah a) Jumlah harus harus
tempat tidur tempat tidur dilengk dilengk
perawatan perawatan api api
Kelas III kelas III dengan dengan
paling paling fasilita fasilita
sedikit 30% sedikit 30% s s
(tiga puluh (tiga puluh sebagai sebagai
persen) dari persen) dari berikut berikut
seluruh seluruh : :
tempat tidur tempat tidur a) Jumlah a) Jumlah
untuk untuk tempat tempat
Rumah Rumah tidur tidur
Sakit milik Sakit milik perawatan perawatan
Pemerintah; Pemerintah; kelas III kelas III
b) jumlah b) Jumlah paling paling
tempat tidur tempat tidur sedikit sedikit
perawatan perawatan 30% (tiga 30% (tiga
Kelas III kelas III puluh puluh
paling paling persen) persen)
sedikit 20% sedikit 20% dari dari
(dua puluh (dua puluh seluruh seluruh
persen) dari persen) dari tempat tempat
seluruh seluruh tidur untuk tidur
tempat tidur tempat tidur Rumah untuk
untuk untuk Sakit milik Rumah
Rumah Rumah Pemerintah Sakit
Sakit milik Sakit milik ; milik
swasta; swasta; b) Jumlah Pemerinta
c) jumlah c) Jumlah tempat h;
tempat tidur tempat tidur tidur b) Jumlah
perawatan perawatan perawatan tempat
intensif intensif kelas III tidur
sebanyak sebanyak paling perawatan
5% (lima 5% (lima sedikit kelas III
persen) dari persen) dari 20% (dua paling
seluruh seluruh puluh sedikit
tempat tidur tempat tidur persen) 20% (dua
untuk untuk dari puluh
Rumah Rumah seluruh persen)
Sakit milik Sakit milik tempat dari
Pemerintah Pemerintah tidur untuk seluruh
dan Rumah dan Rumah Rumah tempat
Sakit milik Sakit milik Sakit milik tidur
swasta. swasta. swasta; untuk
c) Jumlah Rumah
tempat Sakit
tidur milik
perawatan swasta;
intensif c) Jumlah
sebanyak tempat
5% (lima tidur
persen) perawatan
dari intensif
seluruh sebanyak
tempat 5% (lima
tidur untuk persen)
Rumah dari
Sakit milik seluruh
Pemerintah tempat
dan tidur
Rumah untuk
Sakit milik Rumah
swasta. Sakit
milik
Pemerinta
h dan
Rumah
Sakit
milik
swasta
SDM Pasal 21 Pasal 32 Pasal Pasal
a) tenaga a) tenaga 43 54
medis; medis; a) tenaga a) tenaga
b) tenaga b) tenaga medis; medis;
kefarmasian kefarmasian b) tenaga b) tenaga
; ; kefarmasia kefarmasia
c) tenaga c) tenaga n; n;
keperawatan keperawatan c) tenaga c) tenaga
; ; keperawat keperawat
d) tenaga d) tenaga an; an;
kesehatan kesehatan d) tenaga d) tenaga
lain; lain; kesehatan kesehatan
e) tenaga e) tenaga lain; lain;
nonkesehata nonkesehata e) tenaga e) tenaga
n. n. nonkeseha nonkeseha
tan. tan.
Tena Sebagai Sebagai Sebaga Sebaga
ga mana mana imana imana
medis dimaksu dimaksu dimaks dimaks
d pada d pada ud ud
ayat (1) ayat (1) pada pada
huruf a huruf a ayat ayat (1)
paling paling (1) huruf a
sedikit sedikit huruf a paling
terdiri terdiri paling sedikit
atas: atas: sedikit terdiri
a) 18 dokter a) 12 dokter terdiri atas:
umum untuk umum untuk atas: a) 4 dokter
pelayanan pelayanan a) 9 dokter umum
medik dasar; medik umum untuk
b) 4 dokter gigi dasar; untuk pelayanan
umum untuk b) 3 dokter gigi pelayanan medik
pelayanan umum untuk medik dasar;
medik gigi pelayanan dasar; b) 1 dokter
mulut; medik gigi b) 2 dokter gigi umum
c) 6 dokter mulut; gigi umum untuk
spesialis c) 3 dokter untuk pelayanan
untuk setiap spesialis pelayanan medik gigi
jenis untuk setiap medik gigi mulut;
pelayanan jenis mulut; c) 1 dokter
medik pelayanan c) 2 dokter spesialis
spesialis medik spesialis untuk
dasar; spesialis untuk setiap
d) 3 dokter dasar; setiap jenis jenis
spesialis d) 2 dokter pelayanan pelayanan
untuk setiap spesialis medik medik
jenis untuk setiap spesialis spesialis
pelayanan jenis dasar; dasar
medik pelayanan d) 1 dokter
spesialis medik spesialis
penunjang; spesialis untuk
e) 3 dokter penunjang; setiap jenis
spesialis e) 1 dokter pelayanan
untuk setiap spesialis medik
jenis untuk setiap spesialis
pelayanan jenis penunjang;
medik pelayanan dan
spesialis medik e) 1 dokter
lain; spesialis gigi
f) 2 dokter lain; spesialis
subspesialis f) 1 dokter untuk
untuk setiap subspesialis setiap jenis
jenis untuk setiap pelayanan
pelayanan jenis medik
medik pelayanan spesialis
subspesialis; medik gigi mulut.
dan subspesialis;
g) 1 dokter gigi dan
spesialis g) 1 dokter gigi
untuk setiap spesialis
jenis untuk setiap
pelayanan jenis
medik pelayanan
spesialis medik
gigi mulut spesialis
gigi mulut.

Tena Sebagai Sebagai Sebaga Sebaga


ga mana mana imana imana
kefar dimaksu dimaksu dimaks dimaks
masia d pada d pada ud ud
n ayat (1) ayat (1) pada pada
huruf b huruf b ayat ayat (1)
paling paling (1) huruf b
sedikit sedikit huruf b paling
terdiri terdiri paling sedikit
atas: atas: sedikit terdiri
a) 1 apoteker a) 1 orang terdiri atas:
sebagai apoteker atas: a) 1 orang
kepala sebagai a) 1 orang apoteker
instalasi kepala apoteker sebagai
farmasi instalasi sebagai kepala
Rumah farmasi kepala instalasi
Sakit; Rumah instalasi farmasi
b) 5 apoteker Sakit; farmasi Rumah
yang b) 4 apoteker Rumah Sakit;
bertugas di yang Sakit; b) 1 apoteker
rawat jalan bertugas di b) 2 apoteker yang
yang rawat jalan yang bertugas di
dibantu oleh yang bertugas di rawat inap
paling dibantu oleh rawat inap dan rawat
sedikit 10 paling yang jalan yang
tenaga sedikit 8 dibantu dibantu
teknis orang oleh paling oleh
kefarmasian tenaga sedikit 4 paling
; teknis orang sedikit 2
c) 5 apoteker kefarmasian tenaga orang
di rawat ; teknis tenaga
inap yang c) 4 orang kefarmasia teknis
dibantu oleh apoteker di n; kefarmasia
paling rawat inap c) 4 orang n;
sedikit 10 yang apoteker di c) 1 orang
tenaga dibantu oleh rawat inap apoteker
teknis paling yang sebagai
kefarmasian sedikit 8 dibantu koordinato
; orang oleh paling r
d) 1 apoteker tenaga sedikit 8 penerimaa
di instalasi teknis orang n,
gawat kefarmasian tenaga distribusi
darurat yang ; teknis dan
dibantu oleh d) 1 orang kefarmasia produksi
minimal 2 apoteker di n; yang dapat
tenaga instalasi d) 1 orang merangka
teknis gawat apoteker p
kefarmasian darurat yang sebagai melakukan
; dibantu oleh koordinato pelayanan
e) 1 apoteker minimal 2 r farmasi
di ruang orang penerimaa klinik di
ICU yang tenaga n, rawat inap
dibantu oleh teknis distribusi atau rawat
paling kefarmasian dan jalan dan
sedikit 2 ; produksi dibantu
tenaga e) 1 orang yang dapat oleh
teknis apoteker di merangkap tenaga
kefarmasian ruang ICU melakukan teknis
; yang pelayanan kefarmasia
f) 1 apoteker dibantu oleh farmasi n yang
sebagai paling klinik di jumlahnya
koordinator sedikit 2 rawat inap disesuaika
penerimaan (dua) orang atau rawat n dengan
dan tenaga jalan dan beban
distribusi teknis dibantu kerja
yang dapat kefarmasian oleh pelayanan
merangkap ; tenaga kefarmasia
melakukan f) 1 orang teknis n Rumah
pelayanan apoteker kefarmasia Sakit.
farmasi sebagai n yang
klinik di koordinator jumlahnya
rawat inap penerimaan disesuaika
atau rawat dan n dengan
jalan dan distribusi beban
dibantu oleh yang dapat kerja
tenaga merangkap pelayanan
teknis melakukan kefarmasia
kefarmasian pelayanan n Rumah
yang farmasi Sakit.
jumlahnya klinik di
disesuaikan rawat inap
dengan atau rawat
beban kerja jalan dan
pelayanan dibantu oleh
kefarmasian tenaga
Rumah teknis
Sakit; dan kefarmasian
g) 1 apoteker yang
sebagai jumlahnya
koordinator disesuaikan
produksi dengan
yang dapat beban kerja
merangkap pelayanan
melakukan kefarmasian
pelayanan Rumah
farmasi Sakit; dan
klinik di g) 1 orang
rawat inap apoteker
atau rawat sebagai
jalan dan koordinator
dibantu oleh produksi
tenaga yang dapat
teknis merangkap
kefarmasian melakukan
yang pelayanan
jumlahnya farmasi
disesuaikan klinik di
dengan rawat inap
beban kerja atau rawat
pelayanan jalan dan
kefarmasian dibantu oleh
Rumah tenaga
Sakit. teknis
kefarmasian
yang
jumlahnya
disesuaikan
dengan
beban kerja
pelayanan
kefarmasian
Rumah
Sakit.
Tena Pasal 22 Pasal 33 Pasal Pasal
ga (1) Jumlah (1) Jumlah 44 55
keper kebutuhan kebutuhan (1) Jumlah (1) Jumlah
awata tenaga tenaga kebutuhan kebutuhan
n keperawatan keperawatan tenaga tenaga
Sebagaiman sebagaiman keperawata keperawat
a dimaksud a dimaksud n an
dalam Pasal dalam Pasal sebagaima sebagaima
21 ayat (1) 32 ayat (1) na na
huruf c huruf c dimaksud dimaksud
sama sama dalam dalam
dengan dengan Pasal 43 Pasal 54
jumlah jumlah ayat (1) ayat (1)
tempat tidur tempat tidur huruf c huruf c
pada pada dihitung dihitung
instalasi instalasi dengan dengan
rawat inap. rawat inap. perbanding perbandin
(2) Kualifikasi (2) Kualifikasi an 2 gan 2
dan dan perawat perawat
kompetensi kompetensi untuk 3 untuk 3
tenaga tenaga tempat tempat
keperawatan keperawatan tidur. tidur.
Sebagaiman sebagaiman (2) Kualifikasi (2) Kualifikas
a dimaksud a dimaksud dan i dan
pada ayat pada ayat kompetens kompetens
(1) (1) i tenaga i tenaga
disesuaikan disesuaikan keperawata keperawat
dengan dengan n an
kebutuhan kebutuhan sebagaima sebagaima
pelayanan pelayanan na na
Rumah Rumah dimaksud dimaksud
Sakit. Sakit. pada ayat pada ayat
(1) (1)
disesuaika disesuaika
n dengan n dengan
kebutuhan kebutuhan
pelayanan pelayanan
Rumah rumah
Sakit sakit.
Tena Pasal 23 Pasal 34 Pasal Pasal
ga Sebagai Sebagai 45 56
keseh mana mana Sebaga Jumlah
atan dimaksu dimaksu imana dan
lain d dalam d dalam dimaks kualifi
Pasal 21 Pasal 32 ud kasi
huruf d ayat (1) dalam tenaga
dan huruf d Pasal kesehat
huruf e dan e 43 ayat an lain
disesuai disesuai (1) dan
kan kan huruf d tenaga
dengan dengan dan nonkes
kebutuh kebutuh huruf e ehatan
an an disesu sebagai
pelayana pelayana aikan mana
n n denga dimaks
Rumah Rumah n ud
Sakit. Sakit kebutu dalam
han Pasal
pelaya 54 ayat
nan (1)
Rumah huruf d
Sakit. dan
huruf e
disesu
aikan
denga
n
kebutu
han
pelaya
nan
Rumah
Sakit.
Tena Pasal 23 Pasal 34 Pasal Pasal
ga Sebagai Sebagai 45 56
non mana mana Sebaga Jumlah
keseh dimaksu dimaksu imana dan
atan d dalam d dalam dimaks kualifi
Pasal 21 Pasal 32 ud kasi
huruf d ayat (1) dalam tenaga
dan huruf d Pasal kesehat
huruf e dan e 43 ayat an lain
disesuai disesuai (1) dan
kan kan huruf d tenaga
dengan dengan dan nonkes
kebutuh kebutuh huruf e ehatan
an an disesu sebagai
pelayana pelayana aikan mana
n n denga dimaks
Rumah Rumah n ud
Sakit. Sakit kebutu dalam
han Pasal
pelaya 54 ayat
nan (1)
Rumah huruf d
Sakit. dan
huruf e
disesu
aikan
denga
n
kebutu
han
pelaya
nan
Rumah
Sakit.
Peral Pasal 24 Pasal 35 Pasal Pasal
atan (1) Peralatan (1) Peralatan 46 57
Rum Rumah Rumah (1) Peralatan (1) Peralatan
ah Sakit Umum Sakit Umum Rumah Rumah
sakit kelas A kelas B Sakit Sakit
harus harus Umum Umum
memenuhi memenuhi kelas C kelas D
standar standar harus harus
sesuai sesuai memenuhi memenuhi
dengan dengan standar standar
ketentuan ketentuan sesuai sesuai
peraturan peraturan dengan dengan
perundang- perundang- ketentuan ketentuan
undangan. undangan. peraturan peraturan
(2) Peralatan (2) Peralatan perundang- perundang
sebagaiman sebagaiman undangan. -
a dimaksud a dimaksud (2) Peralatan undangan.
pada ayat pada ayat sebagaima (2) Peralatan
(1) paling (1) paling na sebagaima
sedikit sedikit dimaksud na
terdiri dari terdiri dari pada ayat dimaksud
peralatan peralatan (1) paling pada ayat
medis untuk medis untuk sedikit (1) paling
instalasi instalasi terdiri dari sedikit
gawat gawat peralatan terdiri dari
darurat, darurat, medis peralatan
rawat jalan, rawat jalan, untuk medis
rawat inap, rawat inap, instalasi untuk
rawat rawat gawat instalasi
intensif, intensif, darurat, gawat
rawat rawat rawat darurat,
operasi, operasi, jalan, rawat
persalinan, persalinan, rawat inap, jalan,
radiologi, radiologi, rawat rawat
laboratoriu laboratoriu intensif, inap,
m klinik, m klinik, rawat rawat
pelayanan pelayanan operasi, intensif,
darah, darah, persalinan, rawat
rehabilitasi rehabilitasi radiologi, operasi,
medik, medik, laboratoriu persalinan
farmasi, farmasi, m klinik, ,
instalasi instalasi pelayanan radiologi,
gizi, dan gizi, dan darah, laboratori
kamar kamar rehabilitasi um klinik,
jenazah. jenazah. medik, pelayanan
(3) Peralatan (3) Peralatan farmasi, darah,
sebagaiman sebagaiman instalasi rehabilitas
a dimaksud a dimaksud gizi, dan i medik,
pada ayat pada ayat kamar farmasi,
(2) (2) jenazah. instalasi
sebagaiman sebagaiman (3) Peralatan gizi, dan
a tercantum a tercantum sebagaima kamar
dalam dalam na jenazah.
Lampiran Lampiran dimaksud (3) Peralatan
yang yang pada ayat sebagaima
merupakan merupakan (2) na
bagian tidak bagian tidak sebagaima dimaksud
terpisahkan terpisahkan na pada ayat
dari dari tercantum (2)
Peraturan Peraturan dalam sebagaima
Menteri ini. Menteri ini. Lampiran na
yang tercantum
merupakan dalam
bagian Lampiran
tidak yang
terpisahka merupaka
n dari n bagian
Peraturan tidak
Menteri ini terpisahka
n dari
Peraturan
Menteri
ini.
2.1.1.2 Pelayanan rumah sakit

Setiap rumah sakit setidaknya paling sedikit memiliki tiga kelompok

pelayanan, yaitu pelayanan medik dan penunjang medik, pelayanan keperawatan

dan kebidanan, dan pelayanan non medik. Pelayanan medik dan penunjang

medik meliputi pelayanan medik umum, pelayanan medik spesialis, dan

pelayanan medik subspesialis. Pelayanan keperawatan dan kebidanan terdiri dari

asuhan keperawatan generalis dan/atau spesialis dan asuhan kebidanan.

Pelayanan nonmedis terdiri dari pelayanan farmasi, pelayanan laundry/binatu,

pengolahan makanan/gizi, pemulasaran jenazah, dan pelayanan nonmedik lain.

2.1.1.3 Mendirikan rumah sakit

Sebuah rumah sakit harus memiliki izin mendirikan yang berlaku selama

rumah sakit memberikan pelayanan Kesehatan, izin operasional yang berlaku

selama lima tahun dan diajukan oleh pimpinan rumah sakit, dan izin untuk

pelayanan Kesehatan tertentu. Izin operasional memuat penetapan kelas

berdasarkan hasil penilaian pemenuhan klasifikasi rumah sakit. Hal ini meliputi

syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu jumlah tempat tidur, pelayanan, sumber

daya manusia, bangunan dan prasarana, dan peralatan.


Menurut pasal 10 Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang rumah

sakit, bangunan rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang rawat jalan, ruang

rawat inap, ruang gawat darurat, ruang operasi, ruang tenaga Kesehatan, ruang

radiologi, laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang Pendidikan dan

Latihan, ruang kantor dan administrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang

penyuluhan Kesehatan masyarakat, ruang menyusui, ruang mekanik, dapur,

laundry, kamar jenazah, taman, pengolahan sampah, dan pelataran parkir yang

mencukupi.

Rumah sakit Pendidikan umumnya memiliki persyaratan khusus. Selain

memiliki surat ijin pendirian oleh dinas Kesehatan setempat, surat penetapan

kelas oleh Menteri Kesehatan, juga surat pernyataan kesediaan pemilik rumah

sakit untuk menjadikan rumah sakit sebagai RS Pendidikan mencakup anggaran,

sarana, prasarana pendukung untuk penyelenggaraan fungsi Pendidikan.

Tersedianya surat rekomendasi dari dinas Kesehatan provinsi setempat, naskah

perjanjian Kerjasama (MOU) antara RS Pendidikan dengan institusi Pendidikan

kedokteran, telah terakreditas sesuai dengan klasifikasi rumah sakit, dan profil

RS tiga tahun terakhir.

2.1.1.4 Struktur organisasi rumah sakit

Organisasi rumah sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit

atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur

penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi

umum dan keuangan.


Menurut Permenkes No. 1045 Tahun 2006 Tentang Pedoman Organisasi

Rumah Sakit merumuskan susunan organisasi rumah sakit umum dan khusus

kelas A

Susunan organisasi rumah sakit umum dari kelas B ke bawah memiliki

struktur organisasi yang hampir serupa dengan kelas A kecuali pada jumlah

direktorat dan struktur di bawahnya. Rumah sakit umum kelas B dibagi menjadi

dua, yaitu rumah sakit kelas B Pendidikan dan Non Pendidikan, yang dibedakan

dari jumlah direktoratnya. Rumah sakit umum yang digunakan sebagai wadah

keilmuan perlu memiliki direktorat sumber daya manusia untuk menjamin dari

bagian Pendidikan dan pelatihan. Sehingga rumah sakit umum kelas B

Pendidikan memiliki tiga direktorat, sedangkan yang non Pendidikan hanya

memiliki dua direktorat.

Pada struktur organisasi rumah sakit umum kelas C, direktur umum tidak

memiliki direktorat dan langsung membawahi dua bidang dan satu bagian. Pada
rumah sakit umum kelas D, direktur utama juga langsung membawahi dua seksi

dan tiga subbagian.

Struktur organisasi rumah sakit khusus kelas A memiliki bentuk yang

serupa dengan rumah sakit umum kelas A. Perbedaannya muncul pada rumah

sakit khusus kelas B yaitu direktur utama hanya membawahi dua direktorat

dengan tiap direktoratnya terdiri dari dua bidang atau dua bagian. Sedangkan

untuk rumah sakit khusus kelas C, direktur umum langsung membawahi dua

seksi dan tiga subbagian.

2.1.1.5 visi dan misi

Visi sering dipahami sebagai cerminan atau bayangan yang akan dicapai

di masa yang akan datang. Visi berasal dari kata vision yang berarti penglihatan,

daya lihat, pandangan, impian atau bayangan. Secara etimologis, visi dapat

dipahami sebagai pandangan yang didasarkan pada pemikiran mendalam tentang

masa depan yang akan diraih. Menurut Imam Machali dan Ara Hidayat, visi

merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan

dalam kurun waktu tertentu.

Edward Sallis dalam menerangkan misi menyebutkan bahwa statemen

misi sangat berkaitan dengan visi dan memberikan arahan yang jelas baik untuk

masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Saat ini statemen misi

sudah menjadi bagian penting pendidikan dan perlu ditekankan juga bahwa misi

harus diterjemahkan ke dalam langkah- langkah penting yang dibutuhkan dalam

memanfaatkan peluang yang ada dalam institusi yang harus selaras dengan visi

yang telah ditetapkan.


2.1.2 Manajemen

Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran

(goals) secara efektif dan efisien. Philip Kottler & Amstrong juga

mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang

membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan

orang lain.

2.1.3 Manajemen rumah sakit

Ruang lingkup manajemen rumah sakit umumnya meliputi manajemen

organisasi rumah sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen keperawatan,

manajemen farmasi rumah sakit, manajemen logistic rumah sakit, manajemen


pemasaran rumah sakit, manajemen keuangan dan akuntansi rumah sakit,

manajemen informasi rumah sakit, manajemen risiko dan keselamatan kerja

rumah sakit, manajemen mutu terpadu (TQM) rumah sakit, dan lain sebagainya.

2.2 Cara Pengamatan

Materi pengamatan diberikan melalui kuliah online via Zoom yang

dijelaskan oleh Ibu Hj. Miftachul Izzah, S.E, M.Kes selaku Direktur Umum dan

Keuangan Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

2.3 Waktu Pengamatan

Residensi dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Desember 2020 pukul 08.05-

11.25 WIB, dengan mekanisme pemaparan materi serta diskusi via virtual meet

zoom bersama dengan Direktur Umum dan Keuangan Rumah Sakit Islam Sultan

Agung Semarang.
BAB III

HASIL PENGAMATAN

3.1 Profil RS Islam Sultan Agung

Rumah sakit milik Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung yang dinamai
Rumah Sakit Islam Sultan Agung berdiri sejak 17 Agustus 1971. Rumah sakit
kelas B Pendidikan Utama ini memiliki luas lahan tujuh hektar, luas bangunan
32.792 m2, dan berlokasi di Jalan Raya Kaligawe Km. 4 di Semarang, Provinsi
Jawa Tengah.

Rumah sakit ini ditetapkan menjadi rumah sakit Syariah pertama di


Indonesia sejak disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia
(MUI) DR H. Anwar Abbas, MM M.Ag ketika menyerahkan menyerahkan
sertifikat penetapan RS Syariah pada tanggal 26 September 2017.

3.1.1 visi dan misi RS Islam Sultan Agung

3.1.1.1 Visi

Rumah Sakit Islam terkemuka dalam pelayanan kesehatan, Pendidikan


dan Pembangunan Peradaban Islam, menuju masyarakat sehat sejahtera yang
dirahmati Allah.

3.1.1.2 Misi
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selamat menyelamatkan
dijiwai semangat Mencintai Allah Menyayangi Sesama.
 Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka membangun
generasi khaira ummah.
 Membangun peradaban Islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang
dirahmati Allah.
3.1.1.3 Logo
 Segilima sebagai pondasi dasar keIslaman yaitu rukun Islam
 Segi delapan sebagai arah mata angin, dimana peradaban Islam tersebar
ke seluruh dunia
 Lambing bulan sabit merah (hilal ahmar) sebagai symbol Kesehatan
Islam
 Guratan logo membentuk tekstur berlian mencerminkan kekuatan,
kemuliaan, dan peradaban
 Warna hijau dan turunan warnanya sebagai warna yang menenangkan,
menyeimbangkan, menyehatkan, dan menyegarkan serta disukai
Rasulullah dan warna surga.
3.1.2 Perizinan, akreditasi, dan sertifikasi

3.1.2.1 Izin Operasional dan penetapan kelas


1.3.2.6 Akreditasi
1.3.2.7 Sertifikasi Rumah Sakit Syariah
1.3.3 Pelayanan RS Islam Sultan Agung

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang memiliki fasilitas seperti:

1. Instalasi Pelayanan Kesehatan, meliputi:

a. Pelayanan Poliklinik Umum dan Instalasi Gawat Darurat (24 jam)

b. Pelayanan Poliklinik Spesialis dan Sub Spesialis yang terdiri dari:


kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, badan umum,
telinga hidung dan tenggorokan (selanjutnya disebut THT), mata, onkologi,
syaraf, paru-paru, orthopedic bedah digestuve, bedah urologi, kesehatan gigi
dan mulut, kulit dan kelamin, kecantikan dan sedot lemak

2. Pelayanan Penunjang Kesehatan (24 jam) yang meliputi radiodiagnostik


konventional, mobile radiodiagnostik, ultrasonografi, computerized
tomography scanner, electroencephalograph, electrocardiograph, lithoclast,
hearing aid, laboratarium klinik, 48 laboratarium patologi anatomi, klinik
psikologi, fisioterapi, dan instalasi farmasi

3. Pelayanan Rawat Inap meliputi bait as-Syifa' (kelas I B), bait an-Nissa
(Kelas II dan Kelas III), bait ar-Rijjal (Kelas II dan Kelas III), bait as- Salam
(Kelas III), bait al-Izzah (Kelas III), bait ar-Rohman (Kelas II), dan bait al-
Ma'ruf (Kelas VIP dan Kelas I A)
4. Rehabilitasi Medik yang terdiri dari exercise massage, infra red, nebulizer,
ultra sonic, dan diathermi

5. Pelayanan lain meliputi medical chek up, hearing center, pelayanan


ambulance, dan perawatan jenazah

6. Layanan Unggulan yaitu Semarang Eye Center (selanjutnya disebut SEC)


dan urologi center. SEC merupakan layanan unggulan RSI Sultan Agung
Semarang di bidang mata. Produk layanan SEC meliputi oftalmologi umum,
kelainan retina, katarak (konventional dan phaco), infeksi mata luar, tumor,
dan kelainan refaraksi. Urologi center terdiri dari beberapa layanan, yaitu
Extracorporeal Shock Wave Lithotriper (selanjutnya disebut ESWL), Trans
Urethra Needle Ablatin (selanjutnya disebut TUNA terapi), uroflowmeter,
dan hemodialisa. ESWL adalah alat pemecah batu ginjal dan saluran kemih
dengan gelombang kejut tanpa pembedahan. ESWL mempunyai kelebihan
antara lain, pasien tidak perlu rawat inap, pengobatan lebih singkat, tidak
memerlukan pembedahan, efek samping lebih sedikit dibandingkan dengan
operasi terbuka. TUNA terapi adalah terapi bagi pasien yang mengalami
Benign Prostatic Hyperplasia (selanjutnya disebut BPH) atau pembesaran
prostat yang menghambat aliran seni. Kelebihan TUNA terapi
menyembuhkan BPH adalah waktu pengobatan lebih singkat, sangat sedikit
efek sampingnya, pasien cepat pulih, dan menghilangkan resiko mengompol
abadi. Uroflowmeter merupakan pemeriksaan kekuatan pancar air seni, alat
ini akan menunjukan seberapa besar kekuatan pancaran air seni. Hemodialisa,
merupakan alat yang digunakan mencuci darah pasien akibat kurang
berfungsinya ginjal.

7. Bidang Bimbingan dan Pelayanan Islami (selanjutnya disebut BPI). BPI


terdiri dari bimbingan rohani Islam dan pelayanan Dakwah & al-Husna.
Bimbingan rohani Islam meliputi bimbingan psikospiritual bagi pasien
maupun karyawan, bimbingan fiqh orang sakit, konsultasi psikospiritual baik
off line maupun on line, dan qur’anic healing. Pelayanan Dakwah & al-Husna
meliputi dakwah bagi masyarakat, seperti bantuan dana pemakmuran masjid,
pembinaan majlis taklim, desa binaan, dan sebagainya, serta perawatan
jenazah al-Husna.

Sejak 16 Desember 2015, Rumah Sakit Islam Sultan Agung memiliki


multi center of excellences yang terdiri atas:

 Sultan Agung Pain Center


 Sultan Agung Eye Center
 Sultan Agung LASIK Center
 Sultan Agung Cardiac Center
 Sultan Agung Urology Center
 Sultan Agung Diabetic Center
 Sultan Agung Medical Rehabilitation Center
 Sultan Agung Oncology Center
 Sultan Agung ENT Center
 Sultan Agung Skin Center
 Sultan Agung Stroke Center
 Sultan Agung Fertility Center

1.4 Manajemen Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang


3.2.1 Struktur Organisasi
3.3 Pembahasan

3.3.1 Keunggulan manajemen organisasi rumah sakit

Menurut hemat kami, rumah sakit di bawah Yayasan Badan Wakaf Sultan

Agung ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

 Merupakan rumah sakit yang berlokasi strategis dan mudah diakses dari

daerah-daerah di sekitar rumah sakit, seperti Demak, Kudus, dan lain

sebagainya.

 Profesionalisme atau keahlian yang lebih karena setiap management

hanya menangani satu bidang saja, sehingga memunculkan orang-orang

yang kompeten dibidangya masing-masing. hal ini menjadi salah satu

faktor bagaimana masing-masing divisi berjalan sesuai dengan program

yang telah direncanakan


3.3.2 Kelemahan manajemen organisasi rumah sakit

 Karena banyak orang yang ahli dan kompeten dibidangnya maka muncul

konflik-konflik baik secara vertikal maupun horizontal, Tidak jarang

terjadi gesekan-gesekan opini dan ide dimasing-masing bidang yang

dapat menganggu stabilitas rumah sakit.

 Sulit mengontrol rumah sakit karena banyaknya bidang, divisi, serta

ilmuwan-ilmuwan di masing-masing bidang. sehingga harus merekrut

dewan pengawas ditiap bidang.

 Penyimpangan-penyimpangan menjadi sulit terlacak dan lebih sering

terjadi yang dapat merugikan perusahaan. banyaknya bidang yang harus

dikontrol menyebabkan lemahnya pengawasan.

 muncul persaingan yang tidak sehat karena masing-masing individu

merasa ahli dan berperan dalam perusahaan


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Residensi merupakan suatu kegiatan wajib pada studi Manajemen dan

Administrasi Rumah Sakit, melalui pendekatan sistem serta pemecahan masalah,

bertujuan supaya mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem

manajemen rumah sakit secara umum dan organisasi di dalamnya. Rumah sakit

sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya. Rumah sakit tidaklah didirikan hanya melalui alur yang

sederhana. Melainkan melalui serangkaian proses manajerial untuk

menghasilkan pelayanan Kesehatan perorangan yang paripurna. Pelayanan

kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dikemas

dalam sebuah sistem manajemen rumah sakit. Sehingga penting untuk

mempelajari manajemen rumah sakit secara general mulai dari struktur

organisasi, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi, serta pelayanan, hingga sistem

rujukan.

4.2 Saran

Sebagai tenaga pelayanan kesehatan baik dari segala bidang, diharapkan sangat

memahami manajemen rumah sakit secara umum dan organisasi di dalamnya.

Hal ini dilakukan agar dapat memahami tugas pokok dan fungsi tiap bagian
organisasi, sehingga tiap-tiap bagian dari organisasi/institusi ini dapat

berdayaguna secara maksimal. Pada akhirnya tercapailah tujuan berupa

pemberian pelayanan Kesehatan perorangan yang paripurna.


DAFTAR PUSTAKA

1. https://rsisultanagung.co.id/

2. Keputusan mentri kesehatan No 340/MENKES/PER/III/2010

3. UU No 42 2009 tentang Rumah sakit

4. Pengantar Administrasi Kesehatan, DR. dr Azrul Aswar, 2010s

Anda mungkin juga menyukai