Akad Ijarah : akad untuk memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang/jasa berdasarkan
transaksi sewa, tdk diikuti dg pemindahan kepemilikan
Akad Mudharabah : akad Kerjasama antara bank/pemilik dana dengan nasabah yang punya
keahlian/keterampilan untuk mengelola usaha produktif yang halal antara bank dan nasabah
Akad Murabahah : akad jual beli antara bank dan nasabah , bank akan melakukan
pembelian/pemesanan barang sesuai permintaan nasabah, akan dijual ke nasabah dengan keuntungan
yang disepakati
STEP 2
1. Apa definisi dari visi, misi, value, sasaran, tujuan asumsi, critical strategic issue dan critical
success factor dan rencana strategis rumah sakit?
2. Apa definisi dan syarat-syarat rumah sakit Syariah?
3. Apa saja tugas dan wewenang dari DSN-MUI?
4. Apa tugas dan wewenang MUKISI dalam sertifikasi RS Syariah?
5. Jelaskan fatwa MUI tentang RS Syariah?
6. Apa saja penilaian dari DSN-MUI untuk rumah sakit syariah?
7. Bagaimana penerapan atau aplikasi akad ijarah, mudharabah, murabahah pada rs Syariah?
8. Bagaimana tahapan sertifikasi untuk menjadi RS Syariah?
9. Apa saja macam macam rencana strategis RS?
10. Bagaimana Langkah Langkah yang diperlukan untuk menentukan rencana strategis RS?
11. Apa perbedaan RS Syariah dan RS biasa?
12. Apa saja faktor yang mempengaruhi rencana strategis RS?
13. Apa manfaat dari manajemen strategis?
14. Apa sasaran dan tujuan dari rencana strategis?
15. Apa hubungan perubahan lingkungan dengan rencana strategis RS?
STEP 3
1. Apa definisi dari visi, misi, value, sasaran, tujuan asumsi, critical strategic issue dan critical
success factor dan rencana strategis rumah sakit?
Visi : vision = daya lihat, pandangan ke depan tujuan yg akan dicapai
Misi : langkah2 yang dilakukan untuk mencapai suatu visi
Value : nilai yang disusun berdasarkan peluang yang ada di lingkungan untuk mengembangkan
potensi suatu jasa/barang
Sasaran : tingkat atau poin untuk mencapai tujuan
Asumsi : dugaan yang diterima sebagai dasar landasan berpikir, prediksi
Critical strategic issue /CSI : disusun sesuai dg rs masing2, dari 4 isu strategis
Critical success factor/CSF : analisis untuk mencapai keberhasilan, menganalisis faktor2 yang
mempengaruhi tercapainya suatu tujuan
Rencana strategis : alat bantu manajemen berupa rencana jangka panjang yang memuat visi
misi tujuan sasaran dan cara mencapainya. Biasanya bersifat umum, menyeluruh dan lentur/tdk
mengikat siapapun, dan dinamis thd perubahan
Manfaat renstra
- Meningkatkan produktivitas kryawan
- Membantu organisasi untuk membuat strategis yg logis sistematis rasional
- Meningkatkan kesadaran dari ancaman eksternal
- Meningkatkan pemahaman tentang strategi pesaing
Sasaran :
Konsep renstra ada visi misi sasaran
Sasaran adalah pengembangan tujuan dari visi dan misi
4. Bagaimana Langkah Langkah yang diperlukan untuk menentukan rencana strategis RS?
1. Lakukan formulasi misi dan tujuan
2. Melakukan pengkajian lingkungan : analisis SWOT menilai lingkungan internal (S,W )dan
eksternal (O, T)
3. Melakukan tujuan jangka panjang : menentukan target min 5 th kedepan, menimbang
dampak yg dilakukan saat ini pada jangka panjang
4. Menyusun strategi : menetapkan jenis bisnis atau harapan yg dilakukan RS, menerjemahkan
visi dan misi dalam tujuan strategi, melakukan keputusan taktis yg efektif dan efisien,
evaluasi kinerja dna penyesuaian terhadap strategi dengan situasi yg terbaru
5. Melakukan perumusan isu2 strategis : antara organisasi/RS dan lingkungan, contoh ada
masalah ttg limbah, tdk ada tempat pembuangan Menyusun langkah2
6. Pelaksanaan strategi :menerapkan sasaran kebijakan misal melakukan Kerjasama dg
perusahaan pengelola limbah
7. Evaluasi dan pengendalian strategi : manajer/direktur mengevaluasi pelaksanaan strategi
untuk memastikan keberhasilan RENSTRA
Manajemen strategis : ilmu penyusunan dan menerapkan keputusan2 untuk mencapai strategi,
fokusnya untuk mencapai tujuan suatu Lembaga
Tugas DSNMUI
1) Pengembangan keuangan dan perekonomian sesuai prinsip Syariah
2) Menerbitkan fatwa tentang ekonomi dan keuangan islam
3) Mengeluarkan persetujuan hukum untuk Lembaga keuangan dan ekonomi
4) Mengawasi Lembaga ekonomi keuangan islam
- Tugas MUKISI:
12. Apa saja penilaian dari DSN-MUI untuk rumah sakit syariah?
13. Bagaimana penerapan atau aplikasi akad ijarah, mudharabah, murabahah pada rs Syariah?
14. Bagaimana tahapan sertifikasi untuk menjadi RS Syariah?
Mapping
STEP 7:
1. Apa definisi dari visi, misi, value, sasaran, tujuan asumsi, critical strategic issue dan critical
success factor dan rencana strategis rumah sakit?
Visi atau konsep ttg nilai, maksud dan bentk yg ingin dicapai. Visi
menjadi cita2 atau dambaan, suatu keadaan yg lbh baik yang ingin dicapai.
Visi mengacu pd tujuan ptg yaitu tujuan umum/ kejelasan arah yg ingin
dicapai, alat utk memotivasi anggota organisasi melakukan tindak yg benar,
membantu menyatukan ,
misi adlh pernyataan bgmn mencapai atau mewujudkan visi organisasi.
Misi merupakan penjabaran visi ke dlm tugas. Kewajiban, hak dan
wewenang serta strateginya .
tujuan mendefinisikan target (sasaran) yg perlu dicapai dlm lingkup misi
utk merealisasi visi. Tujuan Juga ,menjadi dasar dlm masing-masing key
result area.
sasaran ( key result area) adlh area dr upaya (performanxe) yg
organisasi akn kerjakan utk mencapai misi.
value: penyusunan visi& misi bertumpu pd pedoman nilai yg diacu olh
RS . dlm jangka pjg pedoman nilai, visi, & misi akn mempengaruhi budaya
kerja organisasi
rencana strategis adalah alat bantu manajemen berupa rencana jangka
panjang yg memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan cara mencapaianya,
sifatnya umum & menyeluruh, tp lentur & dinamis thdp perubahan
perencanaa strategis adlh proses penyusunan rencana jangka pjg suatu
organisasi yg disusumn scr ideal dgn melakukakn matching antar sumber
daya yg dimiliki dgn lingk. yg berubah seperti pasar, pelanggan, & harapan ,
stakeholders (analisis lingkungan) dan berlaku 5-25 thn yg merupakan
kerangka besar pencapaian bisi organisasi.
Analisis Critical Success Factor (CSF) merupakan sebuah metode
analisis dengan mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam
lingkungan perusahaan untuk mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan atau organisasi dan
dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi
Critical Issue : (1) Isu Strategis, adalah merupakan sebuah kondisi /
perkembangan / peristiwa / trend yang berkenaan dengan lingkungan organisasi
dan berdampak terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan serta
strategi-strategi organisasi. (2) Isu Strategis, itu tidak selalu identik dengan
masalah, karena kondisi yang digambarkan dalam Isu Strategis tersebut tidak
selalu bermuatan / bernuansa negatif. Isu Strategis baru akan menjadi masalah
apabila tidak mendapat respon yang tepat dari organisasi.
Sumber : MANAJEMEN RUMAH SAKIT Oleh dr.Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes,
Prof.Dr.Stefanus Supriyanto,dr., M.S
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program program yang akan dilaksanakan oleh
organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan pada setiap program jangka
panjang selama beberapa tahun ke depan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen
yang dinamakan strategic plan yangberisi informasi tentang program-program beberapa tahun
yang akan datang (Badrudin, 2013 : 96).
Tujuan:
- Melaksanakan dan eval strategi yang dipilih Secara efektif efisien
- Eval kinerja dan tinjau Kembali strategi yang sudah ada
- Memperbarui strategi dan mneyesuaikan dengan kondisi internal dan perubahan esternal
- Meninjau Kembali SWOT organisasi
- Corporate level strategi strategi korporasi rs yang berisi visi misi tujuan rumah sakit dan
area layanan yang diterapkan
- Competitive level strategi: unit produksi yang dirawat jalan dan rawat inap menentukan
bagaimana pelakyanan diselenggarakan sehingga memperoleh keungulan kompettiif jsa dan
pridok
- Function level strategi interpretasi peran dari fungsi pusat pelayanan dalam menerapkan
strategi kompetitif)pelayanan interaktif pemberi jasa dan pembeli)
Sumber : MANAJEMEN RUMAH SAKIT Oleh dr.Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes,
Prof.Dr.Stefanus Supriyanto,dr., M.S
Rencana strategis cenderung untuk melihat ke depan beberapa tahun. Bagi rencana operasional,
satu tahun sering kali merupakan periode yang relevan.
Kedua, cakupan. Rencana strategis mempengaruhi aktivitas organisasi secara luas, sedangkan
rencana operasional mempunyai cakupan yang sempit dan terbatas.
Ketiga, tingkat rincian. Seringkali sasaran strategis dinyatakan dalam istilah yang tampaknya
menyederhanakan dan umum. Tetapi cakupan yang luas ini perlu untuk mengarahkan orang
dalam organisasi untuk memikirkan operasi perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya,
rencana operasional, yang diturunkan dari perencanaan strategis, dinyatakan dalam rincian.
4. Bagaimana Langkah Langkah yang diperlukan untuk menentukan rencana strategis RS?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi rencana strategis RS?
Sementara itu, standar dalam sertifikasi ini dibagi ke dalam 5 bab besar yang
dibagi dengan bobot standard dan elemen penilaian yang berbeda. 5 bab besar
yang dimaksud meliputi :
Tugas
1) Menetapkan fatwa atas sistem, kegiatan, produk, dan jasa LKS, LBS, dan LPS lainnya;
2) Mengawasi penerapan fatwa melalui DPS di LKS, LBS, dan LPS lainnya;
3) Membuat Pedoman Implementasi Fatwa untuk lebih menjabarkan fatwa tertentu agar
tidak menimbulkan multi penafsiran pada saat diimplementasikan di LKS, LBS, dan LPS
lainnya;
4) Mengeluarkan Surat Edaran (Ta’limat) kepada LKS, LBS, dan LPS lainnya;
5) Memberikan rekomendasi calon anggota dan/atau mencabut rekomendasi anggota DPS
pada LKS, LBS, dan LPS lainnya;
6) Memberikan Rekomendasi Calon ASPM dan/atau mencabut Rekomendasi ASPM;
7) Menerbitkan Pernyataan Kesesuaian Syariah atau Keselarasan Syariah bagi produk dan
ketentuan yang diterbitkan oleh Otoritas terkait;
8) Menerbitkan Pernyataan Kesesuaian Syariah atas sistem, kegiatan, produk, dan jasa di
LKS, LBS, dan LPS lainnya;
9) Menerbitkan Sertifikat Kesesuaian Syariah bagi LBS dan LPS lainnya yang memerlukan;
10) Menyelenggarakan Program Sertifikasi Keahlian Syariah bagi LKS, LBS, dan LPS lainnya;
11) Melakukan sosialisasi dan edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan, bisnis,
dan ekonomi syariah; dan
12) Menumbuhkembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian
pada umumnya dan keuangan pada khususnya.
Wewenang
1) Memberikan peringatan kepada LKS, LBS, dan LPS lainnya untuk menghentikan
penyimpangan dari fatwa yang diterbitkan oleh DSN-MUI;
2) Merekomendasikan kepada pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan apabila
peringatan tidak diindahkan;
3) Membekukan dan/atau membatalkan sertifikat Syariah bagi LKS, LBS, dan LPS lainnya
yang melakukan pelanggaran;
4) Menyetujui atau menolak permohonan LKS, LBS, dan LPS lainnya mengenai usul
penggantian dan/atau pemberhentian DPS pada lembaga yang bersangkutan;
5) Merekomendasikan kepada pihak terkait untuk menumbuhkembangkan usaha bidang
keuangan, bisnis, dan ekonomi syariah; dan
6) Menjalin kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar
negeri untuk menumbuhkembangkan usaha bidang keuangan, bisnis, dan ekonomi
syariah
2021 Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
Mukisi.com
12. Apa saja penilaian dari DSN-MUI untuk rumah sakit syariah?
standar dalam sertifikasi ini dibagi ke dalam 5 bab besar yang dibagi dengan bobot standard
dan elemen penilaian yang berbeda. 5 bab besar yang dimaksud meliputi :
Hifz Al – Din (32 standar dan 108 elemen penilaian)
Hifz Al – Nafs (6 standar dan 17 elemen penilaian)
Hifz Al – Aql (6 standar dan 18 elemen penilaian)
Hifz Al – Nasl (2 standar dan 7 elemen penilaian)
Hifz Al – Maal (4 standar dan 11 elemen penilaian)
Kemudian, dalam masing-masing bab tersebut dibagi ke dalam dua kelompok standar yaitu,
pada aspek manajemen dan kelompok standard pada aspek pelayanan. Dalam aspek kelompok
manajemen meliputi penilaian tentang :
Standar Syariah Manajemen Organisasi berisi tentang tanggung jawab dan
akuntabilitas pemilik rumah sakit dalam pengelolaan rumah sakit seperti ijin
operasional, struktur organisasi yang memuat Dewan Pengawas Syariah dan lain-lain.
Standar Syariah Modal Insani berisi tentang tata kelola sumber daya manusia.
Standar Syariah Manajemen Pemasaran berisi tentang tata kelola pemasaran rumah
sakit.
Standar Syariah Manajemen Akuntansi dan Keuangan berisi tentang tata kelola
keuangan dan akuntansi rumah sakit berbasis syariah.
Standar Syariah Manajemen Fasilitas berisi tentang penyediaan fasilitas rumah sakit
menerapkan standarisasi fasilitas sesuai kaidah syariah.
Standar Syariah Manajemen Mutu berisi tentang kebijakan dan pedoman mutu tentang
pemeliharaan akidah, akhlaq dan muamalah melalui aktivitas keagamaan.
Sedangkan, dalam kelompok standar pelayanan meliputi tentang :
Standar Syariah Akses Pelayanan dan Kontinuitas meliputi proses penerimaan,
bimbingan, dan pemulangan pasien.
Standar Syariah Asesmen Pasien meliputi asesmen awal secara komprehensif terhadap
kondisi medis-spiritual pasien.
Standar Syariah Pelayanan Pasien meliputi pelayanan psikospiritual untuk berbagai
variasi kebutuhan pelayanan kesehatan.
Standar Syariah Pelayanan Obat meliputi penerapan konsep obat esensial di rumah
sakit yang berisi daftar obat, stok obat yang terpilih dan terapi yang digunakan tidak
mengandung unsur yang diharamkan.
Standar Syariah Pelayanan dan Bimbingan Kerohanian meliputi pelayanan
pendampingan kerohanian bagi seluruh pasien beragama Islam dan pasien yang
memiliki permintaan khusus.
Standar Syariah Pendidikan Pasien dan Keluarga meliputi kewajiban rumah sakit untuk
melakukan pendidikan kepada pasien rawat inap mengenai pelayanan spiritual yang
diterima selama perawatan.
Standar Syariah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi meliputi kewajiban rumah sakit
memiliki program pencegahan dan pengendalian infeksi.
Dengan standar-standar tersebut yang didasarkan pada hukum-hukum syariah dan sudah
ditinjau oleh pakarnya, tentu poin-poin tersebut dapat menjadi acuan Rumah Sakit yang ingin
melakukan sertifikasi. Dengan sertifikasi ini menjadi bukti bahwa ghirah umat Islam memang
sangat besar untuk mencari pengobatan Islami.
Majelis Upaya Kesahatan Islam Seluruh Indonesia, 2019 via website pusat MUKISI
13. Bagaimana penerapan atau aplikasi akad ijarah, mudharabah, murabahah pada rs Syariah?
Akad adlh perjanjain tertulis yg memuat ijab (penawaran) dan qabul (penerimaan)
Proses sertifikasi Rumah Sakit (RS) Syariah cukup mudah dan tidak lama.
Sebuah RS dapat memperoleh sertifikat syariah hanya dalam waktu kurang
lebih satu bulan.