Anda di halaman 1dari 19

CHANNEL OF DISTRIBUTION AND PROMOTION

MAKALAH PENGANTAR BISNIS


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Pengantar Bisnis

Disusun oleh:
Dewi Anggraeni
NPM: 10090317291
Dosen Pengampu: Firly Firmansyah S, SE,M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
TAHUN 2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Saluran Distribusi ?
2.2 Apa saja Lembaga Saluran Distribusi ?
2.3 Bagaimana Pemilihan Saluran Distribusi ?
2.4 Apa saja Fungsi-Fungsi Saluran Distribusi ?

2.5 Apa Saja Jenis-Jenis Saluran Distribusi ?


2.6 Pengertian Promosi ?
2.7 Apa Saja Tujuan promosi ?

BAB III PENUTUP


3.1. KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan terlepas dari masalah penyaluran
barang yang dihasilkan stau barang yang akan di jual ke masyarakat.Para produsen
berhak menentukan kebijaksanaan distribusi yang akan dipilih dan di sesuaikan dengan
jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan.Jika perusahaan
berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya.Penelitian pasar tersebut bertujuan untuk mengetahui
kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta
menciptakan langganan.

Suatu perusahaan dikatakan berhasil di dalam marketing apabila perusahaan


tersebut dapat memasarkan barang-barangnya secara luas dan merata dengan
mendapatkan keuntungan yang maksimal.Pada umumnya, kemacetan dalam
mendistribusikan barang-barang dan jasa-jasa akan banyak menimbulkan kesulitaan
baik dipihak konsumen maupun produsen. Kesulitan yang akan terjadi di pihak
produsen meliputi terganggunya penerimaan penjualan sehingga target penjualanyang
telah di tentukan tidak dapat terpenuhi. Hal ini akan menyebabkan arus pendapatan
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melangsungkan kontinuitasnya tidak dapat
diharapkan.

Sedangkan kesulitan yang akan timbul di pihak konsumen akan menyebabkan


tendensi harga yang meningkat. Tendensi harga yang meningkat terjadi akibat
berkurangnya barang yang ditawarkan di pasar. Oleh karena itu sangatlah tepat apabila
perusahaan memahami kebijaksanaan distribusi terutama yang menyangkut pemilihan
saluran distribusi dan penentuan distribusi fisik.Distribusi juga sering dikenal sebagai
bagian dari pemasaran..
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Saluran Distribusi ?
2. Apa saja Lembaga Saluran Distribusi ?
3. Bagaimana Pemilihan Saluran Distribusi ?
4. Apa saja Fungsi-Fungsi Saluran Distribusi ?

5. Apa Saja Jenis-Jenis Saluran Distribusi ?


6. Pengertian Promosi ?
7. Apa Saja Tujuan promosi ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu khususnya untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis, dan pada umumnya untuk mengulas tentang
CHANNEL OF DISTRIBUTION AND PROMOTION.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Saluran Distribusi


Pada perekonomian saat ini, sebagian besarr produsen tidak langsung menjual
barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara
untuk membawa produk mereka ke pasar. Perantara pemasaran membentuk suatu
saluran distribusi. Perusahaan perlu menerapkan saluran distribusi yang baik dan benar
supaya produk perusahaan bisa sampai ke tangan konsumen dengan tepat sasaran.
Perusahaan membutuhkan pengetahuan yang mendalam mengenai saluran dsitribusi
untuk dapat dengan sukses membawa produknya ke pasar.

Berikut ini adalah pengertian saluran distribusi menurut para ahli :

1. Menurut Lamb (2001), istilah saluran (Channel) berasal dari bahasa latin
conalis, yang artinya kanal. Saluran distribusi adalah serangkaian dari
organisasi yang saling bergantung dan memudahkan pemindahan kepemilikan
sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau
pelanggan.

2. Menurut Tjiptono (2012), saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan


organisasional yang dilakukan semua fungsi yang dibutuhkan untuk
menyampaikan produk atau jasa dari penjual ke pembeli akhir.

Jadi, saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk
memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih untuk
mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dari
produsen ke konsumen. Tujuannya untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar
merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.

1.2. Lembaga Saluran Distribusi


Menurut Gitosudarma (1999), secara luas terdapat tiga golongan besar
pribadi atau lembaga atau perusahaan yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam
pemasaran yang mengambil bagian saluran distribusi.
Berikut Lembaga saluran Dsitribusi :
1. Pedagang Perantara

Pedagang Perantara adalah pedagang besar maupun pedagang eceran yang membeli
suatu barang atau jasa kemudian menjualnya kembali . walaupun mereka membantu
produsen, tetapi mereka ini suatu lembaga yang bebas dan tidak dikendalikan oleh
produsen.

2. Agen Perantara

Perantara Agen adalah para agen, broker, manufaktur pedagang


komisioner dan sebagainya yang mencari konsumen yang kemudian
melakukan negoisasi atas nama produsen untuk suatu barang atau jasa
yang disalurkan. Bedanya dengan pedagang perantara adalah pada hak
kepemilikan barang atau jasa, yang mana agen perantara tidak mempunyai
hak atau kepemilikan barang.

3. Lembaga Pelayanan

Lembaga Pelayanan adalah lembaga yang bebas dan bersifat membantu


penyaluran , akan tetapi mereka tidak mempunyai hak kepemilikan barang
atau negosiasi pembeli dan penjual suatu barang atau jasa tertentu.
2.3 Fungsi-Fungsi Saluran Distribusi

Fungsi pokok saluran distribusi yaitu :

1. Pembelian

Fungsi pembelian merupakan usaha memilih barang – barang yang dibeli tersebut
untuk dijual lagi atau untuk digunakan sendiri dengan harga, pelayanan dari penjual
dan kualitas tertentu.

2. Penjualan

Penjualan dilakukan oleh pedagang besar sebagai alat pemasaran bagi produsennya.
Fungsi penjualan ini sangat penting karena bertujuan menjual barang atau jasa yang
diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna
memperoleh laba. Pedagang besar harus mengetahui sasaran-sasaran penjualannya,
terutama pengecer. Jika barang-barang dibeli untuk dijual, maka harus ditentukan
bahwa barang-barang tersebut akan terjual. Jadi, sebagai seorang penjual, perantara
merupakan suatu yang penting dalam saluran distribusi.

3. Pengambilan Resiko

Pengambilan resiko merupakan fungsi menghindari dan mengurangi resiko terhadap


semua masalah dalam pemasaran, sehingga akan melibatkan beberapa fungsi yang lain.
Dalam penyaluran barang-barang biasanya pedagang besar memberikan jaminan
tertentu baik kepada pengecer maupun produsennya. Ia ikut bertanggung jawab dalam
pemindahan barang – barang dari produsen sampai kepada pengecer.
Untuk itu, ia harus memelihara persediaan yang memadai agar pengecer selalu
terlayani kebutuhannya. Sering juga pedagang besar mengambil hak milik atas barang
– barang dan menawarkan kredit kepada pembelinya. Dengan demikian ia menanggung
segala resiko kerusakan dan keusangan barang.

A. Terdapat Fungsi Penyediaan Fisik yaitu :

Fungsi ini menyangkut pula barang-barang secara fisik dari produsen sampai
konsumen. Ada empat macam fungsi yang termasuk dalam penyediaan fisik. Fungsi
tersebut adalah

1. Fungsi Pengumpulan

Sebagai alat penyaluran perantara melakukan fungsi pengumpulan barang-barang dari


beberapa sumber, atau beberapa macam barang dari sumber yang sama. Fungsi
pengumpulan yang dilakukan perantara ini sangat membantu dalam meningkatkan
efisiensi penyaluran, terutama untuk barang-barang konsumsi seperti makanan.

2. Fungsi Penyimpanan

Fungsi penyimpanan ini menciptakan faedah atau kegunaan waktu karena melakukan
penyesuaian antara penawaran dengan permintaannya. Apabila untuk barang-barang
yang sifatnya mudah rusak perlu tempat penyimpanan khusus, seperti buah-buahan,
perlu disimpan dalam ruangan pendingin. Dengan penyimpanan memungkinkan bagi
penjual untuk mengatur pemasaran sampai kondisi pasar menguntungkan.
Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan gudang (tempat penyimpanan)
sendiri atau menyewa gedung umum.

3. Fungsi Pemilihan

Fungsi pemilihan ini dilakukan oleh penyalur dengan cara menggolong-golongkan,


memeriksa dan menentukan jenis barang yang disalurkan. Jadi, harus dipilih jenis dan
mutu dari barangnya. Jenis barang konsumsi akan mempunyai saluran distribusi yang
berbeda dengan barang industri. Dalam hal mutu barang, penyalur perlu menentukan
apakah akan mengambil barang dalam semua tingkatan mutu, ataukah memilih satu
atau sebagian saja.

kualitas barang dapat digolongkan ke dalam tiga tingkatan, yakni :

Kualitas tinggi / baik / super


Kualitas sedang
Kualitas rendah / buruk

4. Fungsi Pengankutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke
tempat barang dikonsumsikan. Pengangkutan yang baik memungkinkan perluasan
pasar dan memungkinkan pula spesialisasi dalam industri yang akan berakibat produksi
secara besar-besaran. Kemajuan dalam pengangkutan telah meningkatkan macam
ragam barang yang tersedia untuk konsumsi serta telah mengurangi biaya penyebarang
barang, sehingga distribusi barang dapat dilakukan lebih cepat. Saat ini, kereta api
masih dipandang sebagai alat transport yang menguntungkan untuk jumlah besar
karena jarak yang ditempuhnya jauh dan biayanya rendah.

B. Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang ini bersifat membantu untuk menunjang terlaksananya fungsi-


fungsi yang lain. Termasuk ke dalam fungsi penunjang ini adalah :

1. Pelayanan Sesudah Pembelian

Untuk barang-barang tahan lama seperti mobil, almari es dan sebagainya memerlukan
adanya pelayanan atau jaminan setelah barang tersebut dibeli. Misalnya pelayanan
reparasi, pemeliharan ataupun penyediaan suku cadangnya. Lebih-lebih untuk barang
industri besar yang berharga mahal (seperti instalasi) sangat diperlukan adanya fungsi
tersebut. Banyak sedikitnya pelayanan yang diberikan oleh penjual sesudah
pembelian akan mempengaruhi keputusan dalam pembeliannya.

2. Pembelanjaan

Untuk memiliki sebuah barang, apakah konsumen, penyalur ataupun produsen


diperlukan sejumlah dana. Dalam hal ini mereka harus melaksanakan fungsi
pembelanjaan. Adapun sumber pembelanjaan yang diperlukan dapat berasal dari
penjual, penyedia ataupun produsen dengan cara membayar dikemudian hari dari bank
dengan cara mengambil kredit. Biasanya kredit untuk perdagangan (kredit dagang)
yang diambil oleh penyalur tidak lebih dari satu tahun, atau termasuk kredit jangka
pendek. Sumber pembelanjaan tersebut dapat pula diperoleh dari pemilih gudang
umum dengan cara membayar sewa di kemudian hari sampai barang yang disimpan
telah terjual.

3. Penyebaran Informasi
Berbagai macam informasi sangat diperlukan dalam penyaluran barang-barang, karena
dapat membantu untuk menentukan sumbernya. Dengan sejumlah informasi, dapat
diukur seberapa jauh kepentingan pembeli, penjual atau lembaga lain dalam saluran
distribusi. Misalnya supermarket, dapat memberikan informasi tentang jumlah dan
jenis barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, juga barang yang tersedia untuk dijual.

4. Koordinasi Saluan

Koordinasi dilakukan untuk mengorganisir semua lembaga yang terlibat dalam saluran
distribusi. Fungsi koordinasi ini sangat berkaitan dengan fungsi penyebaran informasi.
Dengan pengkoordinasian yang disertai penyediaan informasi akan memudahkan
untuk mengembangkan pelaksanaan dan teknik-teknik dalam penyaluran. Fungsi
koordinasi ini tidak hanya mengkoordinir lembaga-lembaga saluran saja, tetapi juga
mengkoordinir fungsi–fungsi lain. Ketiga macam fungsi (fungsi pertukaran, fungsi
penyediaan, fungsi penunjang) yang dikemukakan, dalam pelaksanaannya perlu
memperoleh dukungan berupa penyediaan informasi yang diperlukan. Dengan
sendirinya, informasi yang dibutuhkan akan berbeda - beda sesuai dengan jenis barang
dan macam serta sifat – sifat saluran distribusinya. Tidak setiap lembaga saluran
menjalankan fungsi pemasaran yang sama karena mereka mempunyai peranan yang
berlainan.

2.4 Pemilihan Saluran Distribusi


Pemilihan saluran distribusi yang efektif dan tepat dapat turut mendorong
peningkatan penjualan yang diharapkan. Dengan demikian, kelangsungan hidup
perusahaan juga dapat menjadi lebih terjamin.
Karena fungsi dan peranan saluran distribusi yang begitu penting, maka produsen
harus mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berpengaruh dalam pemilihan
saluran distribusinya.
Faktor-faktor dalam memilih saluran distribusi yang perlu dijadikan pertimbangan,
meliputi :
1. Pertimbangan Pasar

Saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen. Karenanya,


keadaan pasar menjadi salah satu faktor penentu wajib dalam pemilihan saluran
tersebut.

Faktor pasar yang harus diperhatikan tersebut, antara lain :

a. Kosumen Pasar Industri


Apabila pasar yang disasar merupakan bentuk pasar industri, maka pengecer jarang
atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran jenis ini. Namun, bila pasarnya
berupa konsumen dan pasar industri, maka perusahaan akan menggunakan lebih dari
satu saluran yang disesuaikan dengan konsumen dan pasar industri tersebut.

b. Jumlah Pembeli Potensial

Jumlah pembeli potensial atau jumlah konsumen harus diperkirakan. Bila relatif kecil
jumlahnya dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara
langsung kepada pemakai.

c. Konsentrasi Pasar Secara Geografis

Secara geografis, pasar dapat dibagi dalam beberapa konsentrasi. Pembagian tersebut
seperti: industri tekstil, industri kertas, dan sebagainya. Jika konsumen berada di daerah
konsentrasi dengan tingkat kepadatan tinggi, maka perusahaan dapat menggunakan
distributor industri.

d. Jumlah Pesanan

Volume penjualan sebuah perusahaan juga sangat berpengaruh terhadap saluran yang
digunakan. Apabila volume yang dibeli pemakai industri tidak begitu besar, atau relatif
kecil, maka perusahaan bisa memanfaatkan distributor industri.

e. Kebiasaan dalam Pembelian

Kebiasaan membeli para konsumen akhir dan pemakai industri juga menjadi faktor
pertimbangan dalam memilih saluran distribusi yang penting. Sebab, hal ini bisa sangat
berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan penyaluran.

Yang termasuk dalam kebiasaan membeli ini, meliputi :

 Kemauan konsumen untuk membelanjakan uangnya


 Ketertarikan konsumen pada pembelian dengan kredit
 Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali
 Ketertarikan konsumen pada pelayanan penjual
2. Pertimbangan Barang

Berdasarkan pada pertimbangan barang, ada beberapa faktor yang harus


dipertimbangkan dari segi barang. Diantaranya:

a. Nilai Unit

Jika nilai unit barang yang dijual relatif rendah, produsen akan cenderung
menggunakan saluran distribusi yang panjang. Akan tetapi bila sebaliknya, nilai
unitnya relatif tinggi, maka saluran distribusi yang digunakan akan lebih pendek atau
langsung.

b. Besar dan Berat Barang

Manajemen juga perlu mempertimbangkan ongkos angkut yang berhubungan dengan


nilai barang secara keseluruhan. Dalam hal ini, besar dan berat barang adalah hal yang
sangat menentukan. Apabila ongkos angkut terlalu besar bila dibandingkan nilai
barangnya, sehingga terdapat beban berat bagi perusahaan, maka sebagian beban
tersebut dapat dialihkan pada perantara. Dengan begitu, perantara dapat menanggung
sebagian dari ongkos angkut.

c. Mudah Rusaknya Barang

Jika barang yang dijual sifatnys mudah rusak, perusahaan tidak perlu menggunakan
perantara. Namun jika memang ingin menggunakan perantara, harus dipilih perantara
yang memiliki fasilitas penyimpanan yang baik.
d. Sifat Teknis

Beberapa jenis barang industri seperti instalasi, umumnya disalurkan secara langsung
kepada para pemakai industri. Dalam hal ini, produsen harus memiliki penjual yang
dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaan barang
industri tersebut.

e. Barang Standar dan Pesanan

Apabila barang yang dijual merupakan barang standard, maka pemeliharaan sejumlah
persediaan diserahkan pada penyalur. Tapi bila barang dijual berdasarkan pesanan,
maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan barang yang ada.

f. Luasnya Produc Line

Apabila perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, penggunaan pedagang
besar sebagai penyalur relatif lebih baik. Akan tetapi, bila macam barang yang
dihasilkan banyak, maka perusahaan bisa menjual langsung pada pengecer.

3. Pertimbangan Perusahaan

a. Sumber Pembelanjaan

Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek umumnya membutuhkan jumlah


dana yang lebih besar. Karenanya, saluran distribusi yang pendek kebanyakan hanya
dilakukan para perusahaan yang bidang keuangannya sudah cukup kuat. Sementara
para perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya, cenderung akan menggunakan
saluran distribusi yang lebih panjang.

b. Pengalaman dan Kemampuan Manajemen

Para perusahaan yang menjual barang baru atau ingin memasuki pasaran baru,
umumnya lebih suka menggunakan perantara. Ini karena pada umumnya para
perantara sudah memiliki pengalaman yang lebih banyak sehingga manajemen dapat
mengambil pelajaran dari para perantara berpengalaman tersebut.

c. Pengawasan Saluran

Faktor pengawasan saluran terkadang juga menjadi pusat perhatian produsen dalam
kebijaksanaan pemilihan saluran distribusi. Pengawasan dapat dilakukan dengan lebih
mudah apabila saluran distribusinya pendek. Karenanya, perusahaan yang hendak
mengawasi penyaluran barangnya, cenderung akan memilih saluran yang lebih
pendek walaupun ongkosnya mungkin tinggi.

d. Pelayanan yang Diberikan Oleh Penjual

Apabila produsen hendak memberi pelayanan yang lebih baik, semisal membangun
ruang peragaan, maka akan ada banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.
Sebab, para perantara ini umumnya akan mendapat keuntungan dari pelayanan yang
diberikan perusahaan pada konsumen ini.

2.5 Jenis-Jenis Saluran Distribusi

Menurut Kottler (2001), setiap perusahaan harus memutuskan jumlah perantara


yang digunakan pada tiap tingkat saluran pemasaran.

Dilihat dari jumlah perantara, ada tiga jenis saluran distribusi, yaitu :

1. Distribusi Eksklusif

Distribusi eksklusif ini mencakup jumlah perantara yang sangat terbatas yang
menangani barang atau jasa perusahaan. Hal ini akan dilakukan bila produsen ingin
mempertahankan besarnya kontrol terhadap tingkat jasa dan hasil pelayanan yang
ditawarkan oleh perantara itu. Strategi ini membutuhkan persekutuan yang lebih kuat
antara penjual dan perantara. Distribusi eksklusif cenderung mempertinggi kesan
produk dan memungkinkan marjin laba yang lebih besar.

2. Distribusi Selektif

Distribusi selektif mencakup penggunaan lebih dari beberapa tetapi juga kurang dari
semua perantara yang bersedia menjual produk tertentu. Distribusi selektif
memungkinkan produsen memperoleh cukup banyak cakupan pasar dengan kontrol
yang lebih besar dan biaya yang lebih sedikit dari distribusi intensif.

3. Distribusi Intensif

Strategi distribusi intensif memiliki ciri penempatan barang dan jasa di sebanyak
mungkin toko. Bila konsumen membutuhkan banyak kemudahan lokasi maka penting
sekali untuk menawarkan intensitas distribusinya yang lebih besar
2.6 PROMOSI
Promosi adalah arus informasi atau persuasu satu arah yang dapat mengarahkan
organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara penjual dan pembeli.
Promosi merupakan kegiatan akhir dari marketing mix yang sangat penting karena
sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan
terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena
itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati
para pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan
konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan
konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan. Kegiatan promosi dewasa ini
dirasakan semakin penting dan dibutuhkan. Hal ini terjadi karena adanya jarak antara
produsen dan konsumen yang bertambah jauh dan jumlah pelanggan potensial yang
bertambah banyak serta adanya perantara. Dengan adanya perantara ini maka
perusahaan tidak lagi untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Berikut ini adalah pengertian Promosi menurut para ahli :
Menurut drs. Basu swastha sh dan irawan (1993), promosi dipandang sebagai arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif
pembelian dimana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian karena hanya
pertimbangan (motif=dorongan) secara emosional, seperti merasa bangga, sugesti,
angan-angan, dan sebagainya. Tetapi juga pembeli membeli secara rasional, seperti
pertimbangan perawatannya, ekonomisnya, segi kepraktisannya, harganya,
pengangkutannya, dan sebagainya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan. Pada umumnya, ada 4
kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu:
 Periklanan

Periklanan adalah sebuah promosi, gagasan, pesan-pesan penjualan persuasif


kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media. Pesan tentang
manfaat produk perusahaan atau kebijaksanaan pemasaran yang disampaikan kepada
pelanggan dan calon pembeli itu disebut iklan. Pesan tersebut dapat disampaikan
dengan tulisan, gambar diam, gambara hidup, suara ataupun kombinasi dari cara-cara
itu.
Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru memasuki segmen pasar
yang baru atau tidak terjangkau oleh salesman atau personal selling. Periklanan sering
dilakukan melalui surat kabar, majalah, radio, dan televisi, pos langsung, atau bahkan
melalui biro periklanan.

 Personal selling

Personal Selling atau Penjualan Pribadi merupakan interaksi langsung dengan satu
calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
menerima pesanan.
Personal selling dapat juga digunakan untuk macam – macam tujuan, misalnya
untuk menimbulkan minat pada calon pembeli, menimbulkan preferensi terhadap
barang tertentu, mengadakan transaksi jual beli dan sebagainya.

 Promosi penjualan

Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan


menggunakan alat peraga, seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh
barang, dan sebagainya.

 Pulisitas dan humas

Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan


yaitu melalui media massa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan
tetapi berupa berita. Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mngeluarkan biaya
sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan
kejelekannya.
2.7 TUJUAN PROMOSI
Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang yang
bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume per penjualan (seperti,
mendapat potongan 20% apabila membeli satu produk), untuk mendorong penggunaan
baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh pesaing dan
untuk mempertahankan penjualan.

Adapun tujuan dari promosi yang diantaranya sebagai berikut ini:


 Untuk menyebarkan informasi produk atau jasa perusahaan kepada pasar.
 Untuk memperoleh konsumen baru dan menjaga kesetiaan dari konsumen. Jadi
konsumen tetap setia untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa
perusahaan.
 Untuk meningkatkan penjualan sehingga pendapatan perusahaan meningkat.
 Untuk memberi pembeda dan mengunggulkan produk perusahaan dibanding
dengan produk para pesaing.
 Dan untuk membentuk citra produk ataupun jasa dan nama perusahaan dimata
para konsumen.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk


memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih untuk
mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dari
produsen ke konsumen. Tujuannya untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar
merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
Konsep tentang saluran pemasaran disini berorientasi pada keputusan dimana
fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa
strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana umum atau menyeluruh, sebagai
petunjuk untuk mengambil keputusan dalam kegiatan saluran. Dalam hal ini, strategi
mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen secara fisik maupun non fisik
daripada saluran.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Cecep. 2008 . Manajemen Pemasaran. Jakarta : Badan Penerbit IPWI

Vitasari Iman, Zulfa. 2010. Saluran Distribusi dan Fungsi Manajemen. Februari.

Parnando, Edo. 2013. Komunikasi Efektif. Agustus.

Winatasari, Vivi. 2012. Peran Penjual sebagai Konsultan. Maret.

Pengertian dan Fungsi Distribusi. Devoav.webnode.comAnonim, 2005.

Bitstream. Respository.usu.ac.idAnonim, 2009.

Anda mungkin juga menyukai