Disusun oleh:
Dewi Anggraeni
NPM: 10090317291
Dosen Pengampu: Firly Firmansyah S, SE,M.M
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Saluran Distribusi ?
2.2 Apa saja Lembaga Saluran Distribusi ?
2.3 Bagaimana Pemilihan Saluran Distribusi ?
2.4 Apa saja Fungsi-Fungsi Saluran Distribusi ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu khususnya untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis, dan pada umumnya untuk mengulas tentang
CHANNEL OF DISTRIBUTION AND PROMOTION.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Menurut Lamb (2001), istilah saluran (Channel) berasal dari bahasa latin
conalis, yang artinya kanal. Saluran distribusi adalah serangkaian dari
organisasi yang saling bergantung dan memudahkan pemindahan kepemilikan
sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau
pelanggan.
Jadi, saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk
memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih untuk
mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dari
produsen ke konsumen. Tujuannya untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar
merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
Pedagang Perantara adalah pedagang besar maupun pedagang eceran yang membeli
suatu barang atau jasa kemudian menjualnya kembali . walaupun mereka membantu
produsen, tetapi mereka ini suatu lembaga yang bebas dan tidak dikendalikan oleh
produsen.
2. Agen Perantara
3. Lembaga Pelayanan
1. Pembelian
Fungsi pembelian merupakan usaha memilih barang – barang yang dibeli tersebut
untuk dijual lagi atau untuk digunakan sendiri dengan harga, pelayanan dari penjual
dan kualitas tertentu.
2. Penjualan
Penjualan dilakukan oleh pedagang besar sebagai alat pemasaran bagi produsennya.
Fungsi penjualan ini sangat penting karena bertujuan menjual barang atau jasa yang
diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna
memperoleh laba. Pedagang besar harus mengetahui sasaran-sasaran penjualannya,
terutama pengecer. Jika barang-barang dibeli untuk dijual, maka harus ditentukan
bahwa barang-barang tersebut akan terjual. Jadi, sebagai seorang penjual, perantara
merupakan suatu yang penting dalam saluran distribusi.
3. Pengambilan Resiko
Fungsi ini menyangkut pula barang-barang secara fisik dari produsen sampai
konsumen. Ada empat macam fungsi yang termasuk dalam penyediaan fisik. Fungsi
tersebut adalah
1. Fungsi Pengumpulan
2. Fungsi Penyimpanan
Fungsi penyimpanan ini menciptakan faedah atau kegunaan waktu karena melakukan
penyesuaian antara penawaran dengan permintaannya. Apabila untuk barang-barang
yang sifatnya mudah rusak perlu tempat penyimpanan khusus, seperti buah-buahan,
perlu disimpan dalam ruangan pendingin. Dengan penyimpanan memungkinkan bagi
penjual untuk mengatur pemasaran sampai kondisi pasar menguntungkan.
Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan gudang (tempat penyimpanan)
sendiri atau menyewa gedung umum.
3. Fungsi Pemilihan
4. Fungsi Pengankutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke
tempat barang dikonsumsikan. Pengangkutan yang baik memungkinkan perluasan
pasar dan memungkinkan pula spesialisasi dalam industri yang akan berakibat produksi
secara besar-besaran. Kemajuan dalam pengangkutan telah meningkatkan macam
ragam barang yang tersedia untuk konsumsi serta telah mengurangi biaya penyebarang
barang, sehingga distribusi barang dapat dilakukan lebih cepat. Saat ini, kereta api
masih dipandang sebagai alat transport yang menguntungkan untuk jumlah besar
karena jarak yang ditempuhnya jauh dan biayanya rendah.
B. Fungsi Penunjang
Untuk barang-barang tahan lama seperti mobil, almari es dan sebagainya memerlukan
adanya pelayanan atau jaminan setelah barang tersebut dibeli. Misalnya pelayanan
reparasi, pemeliharan ataupun penyediaan suku cadangnya. Lebih-lebih untuk barang
industri besar yang berharga mahal (seperti instalasi) sangat diperlukan adanya fungsi
tersebut. Banyak sedikitnya pelayanan yang diberikan oleh penjual sesudah
pembelian akan mempengaruhi keputusan dalam pembeliannya.
2. Pembelanjaan
3. Penyebaran Informasi
Berbagai macam informasi sangat diperlukan dalam penyaluran barang-barang, karena
dapat membantu untuk menentukan sumbernya. Dengan sejumlah informasi, dapat
diukur seberapa jauh kepentingan pembeli, penjual atau lembaga lain dalam saluran
distribusi. Misalnya supermarket, dapat memberikan informasi tentang jumlah dan
jenis barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, juga barang yang tersedia untuk dijual.
4. Koordinasi Saluan
Koordinasi dilakukan untuk mengorganisir semua lembaga yang terlibat dalam saluran
distribusi. Fungsi koordinasi ini sangat berkaitan dengan fungsi penyebaran informasi.
Dengan pengkoordinasian yang disertai penyediaan informasi akan memudahkan
untuk mengembangkan pelaksanaan dan teknik-teknik dalam penyaluran. Fungsi
koordinasi ini tidak hanya mengkoordinir lembaga-lembaga saluran saja, tetapi juga
mengkoordinir fungsi–fungsi lain. Ketiga macam fungsi (fungsi pertukaran, fungsi
penyediaan, fungsi penunjang) yang dikemukakan, dalam pelaksanaannya perlu
memperoleh dukungan berupa penyediaan informasi yang diperlukan. Dengan
sendirinya, informasi yang dibutuhkan akan berbeda - beda sesuai dengan jenis barang
dan macam serta sifat – sifat saluran distribusinya. Tidak setiap lembaga saluran
menjalankan fungsi pemasaran yang sama karena mereka mempunyai peranan yang
berlainan.
Jumlah pembeli potensial atau jumlah konsumen harus diperkirakan. Bila relatif kecil
jumlahnya dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara
langsung kepada pemakai.
Secara geografis, pasar dapat dibagi dalam beberapa konsentrasi. Pembagian tersebut
seperti: industri tekstil, industri kertas, dan sebagainya. Jika konsumen berada di daerah
konsentrasi dengan tingkat kepadatan tinggi, maka perusahaan dapat menggunakan
distributor industri.
d. Jumlah Pesanan
Volume penjualan sebuah perusahaan juga sangat berpengaruh terhadap saluran yang
digunakan. Apabila volume yang dibeli pemakai industri tidak begitu besar, atau relatif
kecil, maka perusahaan bisa memanfaatkan distributor industri.
Kebiasaan membeli para konsumen akhir dan pemakai industri juga menjadi faktor
pertimbangan dalam memilih saluran distribusi yang penting. Sebab, hal ini bisa sangat
berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan penyaluran.
a. Nilai Unit
Jika nilai unit barang yang dijual relatif rendah, produsen akan cenderung
menggunakan saluran distribusi yang panjang. Akan tetapi bila sebaliknya, nilai
unitnya relatif tinggi, maka saluran distribusi yang digunakan akan lebih pendek atau
langsung.
Jika barang yang dijual sifatnys mudah rusak, perusahaan tidak perlu menggunakan
perantara. Namun jika memang ingin menggunakan perantara, harus dipilih perantara
yang memiliki fasilitas penyimpanan yang baik.
d. Sifat Teknis
Beberapa jenis barang industri seperti instalasi, umumnya disalurkan secara langsung
kepada para pemakai industri. Dalam hal ini, produsen harus memiliki penjual yang
dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaan barang
industri tersebut.
Apabila barang yang dijual merupakan barang standard, maka pemeliharaan sejumlah
persediaan diserahkan pada penyalur. Tapi bila barang dijual berdasarkan pesanan,
maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan barang yang ada.
Apabila perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, penggunaan pedagang
besar sebagai penyalur relatif lebih baik. Akan tetapi, bila macam barang yang
dihasilkan banyak, maka perusahaan bisa menjual langsung pada pengecer.
3. Pertimbangan Perusahaan
a. Sumber Pembelanjaan
Para perusahaan yang menjual barang baru atau ingin memasuki pasaran baru,
umumnya lebih suka menggunakan perantara. Ini karena pada umumnya para
perantara sudah memiliki pengalaman yang lebih banyak sehingga manajemen dapat
mengambil pelajaran dari para perantara berpengalaman tersebut.
c. Pengawasan Saluran
Faktor pengawasan saluran terkadang juga menjadi pusat perhatian produsen dalam
kebijaksanaan pemilihan saluran distribusi. Pengawasan dapat dilakukan dengan lebih
mudah apabila saluran distribusinya pendek. Karenanya, perusahaan yang hendak
mengawasi penyaluran barangnya, cenderung akan memilih saluran yang lebih
pendek walaupun ongkosnya mungkin tinggi.
Apabila produsen hendak memberi pelayanan yang lebih baik, semisal membangun
ruang peragaan, maka akan ada banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.
Sebab, para perantara ini umumnya akan mendapat keuntungan dari pelayanan yang
diberikan perusahaan pada konsumen ini.
Dilihat dari jumlah perantara, ada tiga jenis saluran distribusi, yaitu :
1. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini mencakup jumlah perantara yang sangat terbatas yang
menangani barang atau jasa perusahaan. Hal ini akan dilakukan bila produsen ingin
mempertahankan besarnya kontrol terhadap tingkat jasa dan hasil pelayanan yang
ditawarkan oleh perantara itu. Strategi ini membutuhkan persekutuan yang lebih kuat
antara penjual dan perantara. Distribusi eksklusif cenderung mempertinggi kesan
produk dan memungkinkan marjin laba yang lebih besar.
2. Distribusi Selektif
Distribusi selektif mencakup penggunaan lebih dari beberapa tetapi juga kurang dari
semua perantara yang bersedia menjual produk tertentu. Distribusi selektif
memungkinkan produsen memperoleh cukup banyak cakupan pasar dengan kontrol
yang lebih besar dan biaya yang lebih sedikit dari distribusi intensif.
3. Distribusi Intensif
Strategi distribusi intensif memiliki ciri penempatan barang dan jasa di sebanyak
mungkin toko. Bila konsumen membutuhkan banyak kemudahan lokasi maka penting
sekali untuk menawarkan intensitas distribusinya yang lebih besar
2.6 PROMOSI
Promosi adalah arus informasi atau persuasu satu arah yang dapat mengarahkan
organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara penjual dan pembeli.
Promosi merupakan kegiatan akhir dari marketing mix yang sangat penting karena
sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan
terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena
itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati
para pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan
konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan
konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan. Kegiatan promosi dewasa ini
dirasakan semakin penting dan dibutuhkan. Hal ini terjadi karena adanya jarak antara
produsen dan konsumen yang bertambah jauh dan jumlah pelanggan potensial yang
bertambah banyak serta adanya perantara. Dengan adanya perantara ini maka
perusahaan tidak lagi untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Berikut ini adalah pengertian Promosi menurut para ahli :
Menurut drs. Basu swastha sh dan irawan (1993), promosi dipandang sebagai arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif
pembelian dimana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian karena hanya
pertimbangan (motif=dorongan) secara emosional, seperti merasa bangga, sugesti,
angan-angan, dan sebagainya. Tetapi juga pembeli membeli secara rasional, seperti
pertimbangan perawatannya, ekonomisnya, segi kepraktisannya, harganya,
pengangkutannya, dan sebagainya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan. Pada umumnya, ada 4
kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu:
Periklanan
Personal selling
Personal Selling atau Penjualan Pribadi merupakan interaksi langsung dengan satu
calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
menerima pesanan.
Personal selling dapat juga digunakan untuk macam – macam tujuan, misalnya
untuk menimbulkan minat pada calon pembeli, menimbulkan preferensi terhadap
barang tertentu, mengadakan transaksi jual beli dan sebagainya.
Promosi penjualan
3.1. Kesimpulan
Vitasari Iman, Zulfa. 2010. Saluran Distribusi dan Fungsi Manajemen. Februari.