Oleh
Aprillia Jihad Suhendar (10090317292)
Dewi Anggraeni (10090317291)
Siti Nur Fajrin (10090317288)
Salma Auliannisa (10090317301)
1.1 Pendahuluan
Koperasi lahir sebagai organisasi gerakan ekonomi, tidak hanya pada
masyarakat umum saja tetapi menyentuh ranah sehingga perkembangan koperasi
mahasiswa bersinergi dengan jalannya koperasi pada umumnya, Hidupnya koperasi di
tengah mahasiswa sebagai bahan pembelajaran untuk mengembangkan jiwa usaha
dalam organisasi ekonomi. Koperasi adalah milik anggota dengan saham sebagai modal
dasar, sehingga mereka harus mengembangkan sumber daya nya dengan tidak
mengancam identitas dan jati dirinya. Tujuan koperasi adalah menyelenggarakan
kepentingan anggotanya dan untuk meningkatkan partisipasi anggotanya diperlukan
kerjasama dari seluruh stakeholder dari koperasi itu sendiri, serta pelaksanaanya
koperasi harus bersifat terbuka. Selain itu pengurus juga harus bersedia secara terbuka
menyampaikan hasil-hasil yang telah dicapai dalam koperasi kepada seluruh anggota.
dari keaktifan mahasiswa sebagai anggota koperasi yang telah terdaftar di Universitas
tertentu, melunasi simpanan pokok, menyetujui anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, dan rapat anggaran tahunan.
Koperasi Mahasiswa Universitas Pasundan adalah lembaga kemahasiswaan
yang bertujuan sebagai mediabusiness learning pada mahasiswa. Koperasi Mahasiswa
Universitas Pasundan memiliki tujuan menjadikan Koperasi Mahasiswa sebagai usaha
yang mandiri dan mampu menjadi wahana pengembangan dan pengkaderan
kewirausahaan melalui pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar dan
pemberdayaan unit-unit yang dinamis dan cepat guna.
Seluruh produk barang dan jasa dapat di konsumsi oleh usia remaja,
dewasa hingga tua, dan 90% di konsumsi oleh mahasiswa Universitas
Pasundan yang ada di Tamansari, Lengkong dan Setiabudi
2. Jenis Kelamin
3. Demografi
Barang dan Jasa yang tersedia oleh Koperasi Mahasiswa Universitas
Pasundan dapat di dapasarkan hanya di Kampus Universitas Pasundan
BAB III
ASPEK TEKNIK DAN PRODUKSI
3.1 Lokasi Tempat Usaha
Koperasi Mahasiswa Universitas Pasundan memiliki 5 unit usaha yang memiliki
tempat usaha yang berbeda.
Toko Di Lengkong
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN
a) Planning (perencanaan)
Untuk mendapatkan pengurus-pengurus yang berkualitas, maka koperasi harus
melakukan perencanaan kaderisasi calon pengurus koperasi sebagai media pendidikan
dan pelatihan anggota. Adapun 3 alur kaderisasi yang dapat dilakukan oleh koperasi
guna mencari bibit-bibit unggul calon pengurus koperasi adalah:
Merencanakan terselenggaranya pendidikan dasar perkoperasian kepada anggota.
Merencanakan terselenggaranya pendidikan keorganisasian.
Merencanakan terselenggaranya pendidikan manajemen.
b) Organizing (pengorganisasian)
Fungsi pengorganisasian dalam manajemen perekrutan pengurus dapat dilakukan
dengan membentuk kepanitian pendaftaran calon pengurus koperasi. Hal ini dapat
dilakukan untuk memudahkan Koperasi Mahasisw Unversitas Pasundan seleksi
kandidat terbaik yang nantinya akan memimpin koperasi dan menentukan jalannya
koperasi.
c) Actuatting (penggerakan)
Fungsi penggerakan dalam manajemen perekrutan pengurus koperasi dapat dilakukan
dengan melaksanakan apa yang sudah direncanakan pengurus koperasi sebelumnya.
Yaitu:
Memberikan pendidikan dasar perkoperasian kepada anggota koperasi. Dimana
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mereka tentang
perkoperasian dan membentuk jiwa koperasi pada anggota salah satunya
melakukan Diklat Sar. Hal ini penting, sebab jika para anggota koperasi ini
nantinya mencalonkan diri menjadi pengurus maka mereka sudah memiliki
wawasan tentang perkoperasian dan memiliki jiwa koperasi. Sehingga nantinya
diharapkan dapat memajukan cita-cita anggota dan cita-cita koperasi koperasi,
yaitu mencapai kesejahteraan.
Melaksanakan pendidikan keorganisasian. Pendidikan keorganisaasian
merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencetak kader koperasi yang
dapat menjalankan organisasi dengan baik.
Melaksanakan pendidikan manajemen. Pendidikan manajemen merupakan
suatu pendidikan yang bertujuan untuk persiapan kader-kader koperasi dan
sekaligus sebagai pembekalan anggota potensial untuk calon kepengurusan.
Didalam pendidikan manajemen harus dibungkus semenarik mungkin untuk
dapat memotivasi anggota supaya tertarik dan termotivasi untuk menjadi staf-
pengurus sebagai bentuk kaderisasi yang ada di dalam koperasi
d) Controlling (pengawasan)
Pengawasan dalam manajemen perekrutan pengurus koperasi ini dapat dilakukan oleh
semua perangkat organisasi. Baik itu anggota, pengurus maupun pengawas Koperasi
Mahasiswa Universitas Pasundan.
BAB V
ASPEK HUKUM (YURIDIS)
Aspek Sosial
DampakPositif
Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat secara umum adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan :
1. Perubahan demografi melalui terjadinya tingkat pengangguran, yaitu
dalam pembuatan usaha tersebut tentunya pihak pengusaha
membutuhkan tenaga kerja yang mana dapat diambil dari lingkungan
masyarakat sekitar.
2. Perubahan budaya yang dapat berdampak pada perubahan sikap
masyarakat, yaitu masyarakat akan mendapatkan sebuah gambaran
tentang berwirausaha.
BAB VII
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
Pendapatan Organisasi
4101 Pendapatan Rektor Rp. 19,000,000.00
4102 Pendapatan Kegiatan Rp. 52,734,400.00
4103 Pendapatan Kebersihan Rp. 420,000.00
4104 Pendapatan Bunga Bank Rp. 5,367,699.26
4105 Pendapatan lain-lain Organisasi Rp. 5,291,350.00
Rp. 82,813,449.26
Yoyok Priyono
KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS PASUNDAN
NERACA UMUM
PER OKTOBER 2019
ASET
ASET LANCAR
Kas Organisasi Rp.60,725,117.00 Utang Dana PendidikanRp. 20,918,349.00
Kas Usaha Rp.47,878,818.99 Utang Dana SosialRp. 378,450.00
Bank BJB Rp.94,699,255.00 Utang Pengembangan Derah KerjaRp. 2,673,350.00
Bank Muamalat Rp. 112,336,319.25 Utang SP+SW Rp. 1,348,000.00
Deposito Rp. 120,000,000.00 Utang lain-lain OrganisasiRp. 4,000,000.00
Persediaan Barang TS Rp.18,649,671.00 Utang Usaha TSRp. 14,715,063.98
Persediaan Barang LB Rp.3,128,947.60 Utang Usaha GC Rp. 2,010,400.00
Persediaan Barang GC Rp. 3,285,969.00 Utang lain-lain UsahaRp. 1,072,000.00
Persediaan Barang PU Rp. 1,379,750.00
Persediaan Barang SB Rp. 2,256,508.00 JUMLAH HUTANGRp. 47,115,612.98
Piutang Usaha TS Rp. 593,650.00
Piutang Usaha LB Rp. 295,000.00
Piutang Usaha GC Rp. 45,000.00
THR dibayar dimuka Rp. 25,000,000.00 Cadangan ModalRp. 154,553,171.68
Simpanan PokokRp. 67,050,000.00
JUMLAH ASET LANCAR Rp. 490,274,005.84 Simpanan WajibRp. 80,340,500.00
Laba Tahun BerjalanRp. 204,699,000.00
ASET TETAP
Aktiva Tetap Organisasi Rp. 14,658,000.00 JUMLAH MODAL Rp. 506,642,671.68
Akumulasi Penyusutan Aktiva C Rp. -6,357,333.67
Yoyok Priyono
KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS PASUNDAN
LAPORAN SISA HASIL USAHA
PERIODE 1 JANUARI – 14 OKTOBER 2019
PENDAPATAN
Pendapatan Usaha
Penjualan TS Rp.
Penjualan LB Rp.
Penjualan GC Rp.
Penjualan PU Rp.
Pendapatan lain-lain Usaha Rp.
Pendapatan Sewa Usaha Rp.
Penjualan SB Rp.
TOTAL PENJUALAN Rp.
Pendapatan Organisasi
Pendapatan Rektor Rp.
Pendapatan Kegiatan Rp.
Pendapatan Kebersihan Rp.
Pendapatan Bunga Bank Rp.
Pendapatan lain-lain Organisasi Rp.
Rp.
Ketua Umum
Deni
STRENGTHS WEAKNESSES
SWOT
OPPORTUNITIE THREATS
S
1. Pendirian Koperasi Unpas mempunyai dasar hukum yang jelas dan kuat. Jadi di dalam koperasi
memiliki jenis usaha yang sudah mempunyai dasar hukum dalam pembentukannya. Sehingga
bentuk badan hukum koperasi sangatlah kuat. Di banding dengan usaha perseorangan.
2. Adanya tanggung jawab bersama di antara anggotanya. Jadi setiap kerugian koperasi di
tanggung bersama oleh seluruh anggota koperasi. Dengan demikian koperasi akan lebih cepat
berkembang di dalam usahanya.
3. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan berkoperasi. Hak
untuk di pilih menjadi pengurus atau pengawas koperasi maupun kewajiban dalam
menyetorkan modal koperasi. Dan juga dalam penyetoran simpanan.
4. Adanya transparansi pengelolaan, karena ada prinsip dari, oleh, dan untuk anggota. Seluruh
kegiatan koperasi di laporkan secara transparan kepada anggota koperasi melalui rapat anggota
tahunan atau RAT. Maupun rapat anggota luar biasa jika ada kejadian khusus yang mendesak.
PELUANG (Opportunities)
Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
1. Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam
koperasi sekunder.
2. Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk
lebih membangun koperasi.
3. Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
4. Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar
internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
5. Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri
pedesaan lainnya.
6. Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
7. Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
8. Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
9. Dukungan kebijakan dari pemerintah.
10. Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong
diversifikasi usaha koperasi.
11. Daya beli masyarakat kampus tinggi.
ANCAMAN (Threats)
Ancaman (Threats) yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi kopersi seperti
Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya
lingkungan, meningkatnya pelacuran atau gejolak sosial sebagai akibat mahalnya dan
persaingan tour operator asing yang lebih professional, yaitu dengan melihat kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats)
koperasi di Indonesia.
Sedangkan faktor-faktor eksternal terutama adalah intervensi pemerintah yang terlalu besar
yang sering didorong oleh donor, kesulitan lingkungan-lingkungan ekonomi dan politik, dan
harapan-harapan yang tidak realistic dari peran dari koperasi. Menurut mereka, problem yang
paling signifikan adalah cara bagaimana koperasi itu dipromosikan oleh pemerintah. Promosi
yang sifatnya dari atas ke bawah telah menghalangi anggota untuk aktif berpartisipasi dalam
pembangunan koperasi.
Bentuk-bentuk organisasi dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan diatur oleh pihak
luar. adi koperasi telah gagal untuk berkembang menjadi unit-unit yang mandiri dan
sepenuhnya berdasarkan anggota. Masih dalam kaitan ini, Linstad (1990) mengatakan bahwa
di banyak negara berkembang sering kali pemerintah melihat dan menggunakan koperasi
sebagai suatu alat untuk menjalankan agenda-agenda pembangunannya sendiri. Koperasi
sering diharapkan bahkan di paksa berfungsi sebagai kesejahteraan sosial dan sekaligus sebagai
organisasi ekonomi, yang dengan sendirinya memberi beban sangat berat kepada struktur
manajemen koperasi yang pada umumnya lemah.
1.00 3.15
1.00 2.8
9.3 Pembahasan
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut.
Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan
strategis yang klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan serta
kesempatan ekternal dan ancaman. Instrumen ini memberikan cara sederhana untuk
memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para
perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua
orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda keempat bagian tersebut.
Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan
memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah
permasalahan.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di
mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada,
dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi
dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Oleh
karena tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang
terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam
setiap fungsi tersebut, baik faktor internal maupun eksternal.
2. Analisis
Analisis merupakan suatu proses yang dapat memberi makna pada data dalam memecahkan
permasalahan penelitian dengan memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang
kemudian dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi.
Tahapan analsis dalam SWOT adalah memanfaatkan semua data dan informasi dalam model-
model kuantitatif perumusan strategi (Freddy Rangkuti, 2001:30). Analisis SWOT terlebih
dahulu dilakukan pencermatan (scanning) yang pada hakekatnya merupakan pendataan dan
pengidentifikasian sebagai pra analisis (Diklat Spamen, 2000 : 3). Model-model yang
digunakan dalam analisis SWOT antara lain sebagai berikut :
IFAS – EFAS (internal - eksternal strategic factor analysis summary)
Matrik SWOT
Analisis faktor strategi internal dan eksternal adalah pengolahan faktor-faktor strategis pada
lingkungan internal dan eksternal dengan memberikan pembobotan dan rating pada setiap
faktor srtategis.
Faktor strategis adalah faktor dominan dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang memberikan pengaruh terhadap kondisi dan situasi yang ada dan memberikan keuntungan
bila dilakukan tindakan posistif. (Robert G. Dyson, 1990: 8-12).
Berdasarkan hasil survey, wawancara KOPMA UNPAS yang kami dapat bahwa
KOPMA Universitas Pasundan menjalankan aspek-aspek manajemen dengan baik dengan
memiliki 5 unit usaha ditempat yang berbeda dan dijalankan semenjak adanya organisasi
KOPMA dan terus berkembang baik dari aspek manajemen, maupun pengurusnya, dan
semakin lama semakin banyak produk yang ditawarkan oleh KOPMA UNPAS, KOPMA
UNPAS memiliki tujuan untuk memenuh segala kebtuhan yang diperlukan mahasiswa, dan
mengutamakan pelayanan yang ramah, dan mengutamakan kesejahteraan para pengurus
KOPMA dan anggota KOPMA, sehingga pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat
maksimal.
Dari Hasil analisis SWOT yang telah kami lakukan, KOPMA UNPAS perlu
memerhatikan para pengurus mengenai pemahaman bisnis yang bisa menambah pengalaman
bisnis untuk meningkatkan setiap unit bisnis yang dimiliki KOPMA UNPAS, memperhatikan
mengenai pemahaman teknologi yang seharusnya digunakan oleh KOPMA UNPAS guna
untuk meningkatkan promosi, atau keaktifan mengenai informasi KOPMAUNPAS untuk
mendorong agar lebih memberikan kualitas terbaik dari setiap hal , pelayanan, kualitas produk,
dan sebagainya , dan memperluas segmen dilluar kampus dan beberapa kerjasama dengan
pihak –pihak diluar kampus sehingga pangsa pasar dari KOPMA UNPAS semakin bertambah
dan KOPMA UNPAS bisa terus berkembang dari berbagai aspek.
DOKUMENTASI