1
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS FAKTOR TERHADAP KEKURANGAN ENERGI
KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PULAU BATU
TAHUN 2024
Jambi, 2024
Tim Pembimbing
Pembimbing I : Yuli Suryanti, M. Keb ( )
Pembimbing II : Pauline Kusmaryati, SST, M. Bmd ( .)
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jambi
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyajikan proposal skripsi yang
berjudul “Analisis Faktor terhadap Kekurangan Energi Kronis (Kek) pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Batu Tahun 2024.
Penulisan proposal skripsi ini banyak sekali mendapatkan arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepadaYth :
1. Bapak Dr. Rusmimpong, S.Pd, M.Kes, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jambi.
2. Ibu Yuli Suryanti, M. Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kemenkes Jambi.
3. Ibu Bdn. Enny Susilawati, M. Keb, selaku Kaprodi Sarjana Terapan Kebidanan
Politeknik Kemenkes Jambi.
4. Ibu Yuli Suryanti, M. Keb selaku pembimbing utama yang telah banyak
memberi arahan, bimbingan, dorongan dalam penyusunan skripsi penelitian ini.
5. Ibu Pauline Kusmaryati, SST, M. Bmd selaku pembimbing pendamping yang
telah banyak memberi arahan, bimbingan, dorongan dalam penyusunan skripsi
penelitian ini.
6. Seluruh dosen dan staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi yang telah
banyak memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis mengikuti
pendidikan.
7. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil dalam penyusunan skripsi ini.
8. Orang tua serta keluarga besar penulis yang sangat penulis cintai, terima kasih
atas do’a dorongan semangat, pengorbanan dan kepercayaan yang telah
diberikan selama ini.
9. Teman-teman seperjuangan dalam suka maupun duka atas semua dukungan dan
kebersamaannya selama ini.
10. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan skripsi penelitian ini.
Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan
kritikan dans aran yang sifatnya membangun dalam rangka perbaikan proposal
ii
skripsi ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan semoga proposal skripsi ini
dapat bermanfaat dan berguna bagi perkembangan ilmu kebidanan dan untuk
semua pihak yang memerlukannya.
Jambi, 2024
Penulis
( Eva Umiati )
iii
DAFTAR ISI
iv
B. Tempat dan Waktu Penelitin ..................................................... 37
C. Populasi Penelitian ..................................................................... 37
D. Pengumpulan Data ..................................................................... 38
E. Pengolahan Data ........................................................................ 40
F. Teknis Analisis Data .................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 44
v
DAFTAR BAGAN
No Bagan
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................................. 35
vi
DAFTAR TABEL
No Tabel
2.1 Daftar Angka Kecukupan Gizi (AKG) perorang/hari yang dianjurkan ............ 12
3.2 Definisi Operasional .................................................................................... 34
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu bangsa dapat dilihat melalui kualitas SDM
bangsa itu sendiri. Dalam mencetak SDM yang berkualitas ada satu faktor
yang wajib hukumnya untuk tidak ditinggalkan yaitu gizi yang baik dan
cukup. Hal itu sangat diperlukan untuk anak dalam proses perkembangan
otak dan pertumbuhan fisik yang baik. Oleh karena itu gizi seseorang perlu
dirancang sejak dini terutama pada masa awal kehamilan sampai anak
berusia dua tahun (Hamzah, 2017).
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi.
Kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Kekurangan Energi Kronis(KEK) merupakan keadaan status gizi seseorang
buruk yang disebabkan kurangnya konsumsi pangan sumber energi yang
mengandung zat gizi makro. Salah satu indikator untuk mendeteksi resiko
KEK yaitu dengan melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA).
Nilai ambang batas yang digunakan < 23,5 cm yang menggambarkan
risiko Kekurangan energi kronis pada kelompok wanita usia subur
(Angraini, 2018). Kebutuhan energi wanita hamil akan meningkat dari
biasanya. Peningkatan jumlah konsumsi makan perlu ditambah terutama
konsumsi pangan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Maka kurang mengkonsumsi kalori akan menyebabkan malnutrisi atau
biasa disebut KEK (Supariasa, 2016).
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang banyaknya
angka kejadian kasus Kekurangan Energi Kronis. Penyebabnya karena
adanya ketidak seimbangan antara pola konsumsi asupan gizi (energi dan
protein) yang di butuhkan tubuh itu tidak tercukupi. Hal tersebut
mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik maupun mental tidak
sempurna seperti yang di harapkan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
KEK antara lain umur, pengetahuan, paritas, pendapatan, dan sanitasi
ligkungan. (Chinue, 2017).
1
2
Bungo.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa masalah gizi adalah
masalah intergenerasi yaitu ibu hamil kurang gizi akan melahirkan bayi
kurang gizi. Penelitian yang dilakukan oleh Musaddik, dkk (2022) tentang
Hubungan Sosial Ekonomi dan Pola Makan dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Nambo Kota Kendari Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p
value 0,018 untuk pola makan dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK)
pada Ibu Hamil. Penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan pola
makan dengan Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil.
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam hal mempengaruhi tingkat
kejadian KEK pada ibu hamil yaitu faktor sosial ekonomi. Menurut
Arisman (2015) yang termasuk dalam faktor sosial ekonomi yang
mempengaruhi tingkat kejadian KEK yaitu pendapatan, pendidikan dan
pekerjaan. Rendahnya pendapatan menyebabkan orang tidak mampu
membeli pangan dalam jumlah yang di perlukan. Sehingga tinggirendahnya
pendapatan mempengaruhi daya beli keluarga terhadap bahan pangan
sehari-hari.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi dan Kasmiati (2020)
tentang Pengetahuan dan Status Ekonomi Berhubungan Terhadap Status
Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Watampone didapatkan status ekonomi
kurang sebanyak 15 (46,9%) orang yang memiliki status gizi baik
sedangkan buruk 17 (53,1) orang. Dengan demikian, ada hubungan antara
pengetahuan, status ekonomi dengan status gizi ibu hamil dengan nilai
p=0,001.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Musaddik, dkk (2022). Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p value 0,012
untuk sosial ekonomi yang bearti ada hubungan sosial ekonomi keluarga
dengan Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil. Sanitasi
Lingkungan juga menjadi salah satu faktor penyebab KEK.
Sanitasi lingkungan memilki andil yang paling besar terhadap status
kesehatan yang disusul oleh perilaku. Sanitasi lingkungan merupakan faktor
penting yang harus diperhatikan, terutama sarana air bersih, ketersediaan
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ditemukannya jumlah
ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) setiap
bulannya menjadi alasan tepat bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian
tentang ”Masih Banyaknya Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Batu Tahun 2024”.
Pertanyaan Penelitian :
a. Bagaimana gambaran ibu hamil yang mengalami Kekurangan
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kekurangan energi
kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Batu Tahun 2024.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran ibu hamil yang mengalami Kekurangan
Energi Kronik (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Pulau Batu.
b. Diketahuinya gambaran status sosial ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Pulau Batu.
c. Diketahuinya gambaran ekonomi pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Pulau Batu.
d. Diketahuinya gambaran sanitasi lingkungan ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Pulau Batu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi (Poltekkes Kemenkes Jambi)
Pendidikan Sebagai bahan tambahan bacaan di perpustakaan D-IV
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi dan juga sebagai acuan dan
referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
keluarga berencana.
2. Bagi Poskesdes/Lahan Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tehadap pola makan dan satus gizi ibu hamil serta ber PHBS
dalam kehidupan sehari-hari.
6
3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan dan masukan atau informasi bagi peneliti tentang pola
makan dan status gizi ibu hamil serta ber PHBS dalam kehidupan sehari-hari
E. Ruang Lingkup
Masih Banyaknya Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Batu Tahun 2024 yang menjadi
permasalahan utama penelitian ini yang melibatkan seluruh ibu hamil KEK yang
datang ke Puskesmas Pulau Batu yang bersedia dijadikan sebagai responden
penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juli
2024 dengan instrument penelitian yaitu kuesioner sebagai media untuk
mengetahui bagaimana gambaran sikap dan untuk mengukur tingkat pengetahuan
responden.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ibu Hamil
1. Pengertian Ibu Hamil
Kehamilan merupakan suatu proses yang fisiologis dan alamiah
dimana setiap perempuan yang memiliki organ reproduksi sehat telah
mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang
pria yang sehat maka besar kemungkinan akan mengalami kehamilan.
(Nugrawati dan Amriani, 2021: 26). Kehamilan didefenisikan sebagai
fertilisasi dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Masa kehamilan
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau 40
minggu yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Fatimah dan
Nuryaningsih, 2017: 26).
7
8
2) Protein
Merupakan zat gizi untuk pertumbuhan. Penambahan
protein selama kehamilan tergantung kecepatan pertumbuhan
janin.Kebutuhan protein pada Trimester I hingga Trimester II
kurang dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada Trimester III
sekitar 10 gram tiap harinya. Kebutuhan protein bisa di dapat
dari nabati maupun hewani. Sumber protein yang termasuk ke
dalam protein hewani yaitu seperti daging tak berlemak, ikan,
telur, dan susu. Sementara itu, untuk sumber nabati yaitu tahu,
tempe, dan kacang-kacangan.
3) Lemak
Dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin
selama dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak
merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan
plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu
menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan
Trimester III. Lemak banyak terdapat dalam minyak goreng dan
margarine juga dapat di dapat ditemukan pada bahan makanan
hewani ataunabati.
4) Karbohidrat
Merupakan sumber utama tambahan kalori yang
dibutuhkan selama kehamilan untuk pertumbuhan dan
perkembngan janin. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah
karbohidrat kompleks, seperti roti serealia nasi dan pasta.
Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral, serta
mampu meningkatkan asupan serta untuk mencegah konstipasi.
5) Vitamin
Wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin
dibandingkan wanita tidak hamil. Diantaranya :
a) Asam folat
Merupakan vitamin yang memegang peranan dalam
perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah
neural tube defect, yaitu cacat pada otak tulang belakang.
10
Tabel 2.1
Daftar Angka Kecukupan Gizi (AKG) perorang/hari yang
dianjurkan
Gizi yang cukup selama kehamilan diperlukan untuk
membuat janin tumbuh dan berkembang secara fisik dan mental
untuk mencapai potensi yang penuh (Arantika, 2019). Status gizi ibu
sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin
yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu pada masa dan sebelum
13
krisis ekonomi, politik, dan sosial. KEK pada ibu hamil dimulai dari
sebelum hamil, dari pra nikah (calon pengantin) bahkan usia remaja.
Kehamilan pada usia remaja akan menimbulkan masalah, antara lain:
(Demsa, 2018)
a. Terjadi kompetesi kebutuhan zat gizi antara remaja dengan janin
yang dikandungnya.
b. Kekurangan zat gizi akan menyebabkan tubuh rentan terhadap
penyakit.
c. Organ reproduksi remaja masih dalam proses tumbuh kembang.
Sepertipanggul belum berkembang maksimal (panggul sempit)
yang akan menyulitkan proses persalinan.
d. Mental remaja yang belum siap menjadi seorang ibu mengakibatkan
pola asuhyang tidak baik.
3. Pencegahan KEK pada Ibu Hamil
Menurut Damse (2018) upaya untuk mencegah terjadinya ibu
hamil KEK, yaitu:
a. Mengkonsumsi makanan yang cukup secara kuantitas
(jumlah makanan yang dimakan) serta kualitas (variasi
makanan dan zat gizi yang sesuai kebutuhan ) serta
suplementasi zat gizi yang harus dikonsumsi ibu hamil
seperti tablet tambah darah, kalsium, seng, asam folat,
vitamin D, dan Iodium.
b. Pengaturan jarak kelahiran, pengobatan penyakit penyerta
seperti kecacingan, malaria, HIV, TBC.
c. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu
dengan selalu menggunakan air bersih, cuci tangan dengan
air bersih dan sabun,menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik seminggu sekali, makan buah dan sayur
setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak
merokok di dalam rumah, persalinan ditolong tenaga
Kesehatan di fasyankes, memberi ASI Eksklusif,
penimbangan berat badan balita setiap bulan merupakan
upaya yang harus dilakukan dalam rangka mencegah
18
a. Penyediaan makanan
b. Konseling/edukasi
c. Kolaborasi dan koordinasi dengan tenaga Kesehatan dan tenaga
lintas sectorterkait.
6. Pengukuran LILA
Pengukuran lingkar lengan atas adalah salah satu cara untuk
mengetahui risiko KEK ibu hamil dan wanita usia subur (WUS). LILA
merupakan salah satu pilihan untuk menentukan status gizi seseorang
karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit
diperoleh. Cara mengetahui Risiko Kekurangan Kronis antara lain
(Yeti, 2017).
a. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) Lila adalah suatu cara
untuk mengetahui resiko kekuramgan energy kronik (KEK)
wanita usia subur termasuk pada remaja putri. Pengukuran LILA
tidak dapat digunakan perubahan status gizi dalam jangka pendek.
b. Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan pita
sentimeter, dengan batas ambang 23,5 cm (batas antara merah
putih). Apabila tidak tersedia pita LILA bisa dipakai
sentimeter/metlin yang biasa dipake tukang jahit. Apabila LILA
kurang 23,5 cm maka ibu hamil tersebut menderita KEK dengan
mengukur IMT.
Hal-hal yang perlu di perhatikan:
a. Pengukuran dilakukan diantara bagian antara bahu dan siku lengan
kiri.
b. Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan lengan otot
lengan dalamkeadaan tidak tegang atau kencang.
c. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau
sudah dilipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.
1) Tujuan Pengukuran LILA
LILA digunakan untuk keperluan skrining, tidak untuk
pemantauan, mengetahui gizi kurang dan relatif stabil. Ukuran
LILA selama kehamilan hanya berubah sebanyak 0,4 cm. Perubahan
ini selama kehamilan tidak terlalu besar sehingga pengukuran LILA
20
gram protein per hari. Adapun sumber protein terbaik untuk ibu
hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, boga bahari,
daging ayam, daging domba, tahu, dan kacang-kacangan (kacang
merah, kacang polong).
2) Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting
bagi ibu hamil. Makanan sumber karbohidrat terbaik yang bisa
Anda konsumsi antara lain nasi, kentang, sereal, pasta, sayuran
dan buah.
3) Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga
berguna untuk membangun tulang dan gigi janin. Selain itu,
kalsium membantu tubuh mengatur cairan, membantu kerja
fungsi saraf dan kontraksi otot. Kebutuhan kalsium harian
sekitar 1000 miligram selama kehamilan. Sumber kalsium
terbaik ada di susu, keju, yoghurt, ikan sarden atau salmon,
dan bayam.
4) Kandungan nutrisi yang dikenal sebagai asam folat ini
berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir,
termasuk cacat tabung saraf pada janin yang mempengaruhi
otak serta sumsum tulang belakang janin. Contoh cacat
lahir lainnya seperti spina bifida dan anencephaly.
Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan adalah 600
sampai 800 mikrogram. Adapun sumber asam folat bisa
Anda dapatkan pada sayuran hijau, kacang-kacangan, telur,
hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan tomat.
5) Zat besi membantu meningkatkan volume darah dan
mencegah anemia. Asupan harian yang ideal di masa
kehamilan adalah 27 miligram. Sumber zat besi bisa
didapatkan pada lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada,
kubis, biji-bijian, roti, sereal, dan havermut. Kandungan zat
besi pada daging sapi dan boga bahari juga baik untuk gizi
ibu hamil.
Pola makan ibu hamil berdasarkan frekuensi makan dan jenis
makan, yaitu mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok dengan
22
g. Umur
Usia reproduksi wanita digolongkan menjadi dua, yaitu usia
beresiko dan tidak beresiko. Usia tidak berisiko mulai 20 tahun
sampai 34 tahun sedangkan usia berisiko di bawah 20 tahun dan di
atas 34 tahun (Simanjuntak, 2017). Melahirkan pada usia ibu yang
muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas janin/anak yang
rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Pada ibu yang
terlalu muda (kurang 20 tahun) dapat terjadi kompetensi makanan
antara janin dan ibunya sendiri yang masih pada masa pertumbuhan.
Umur ibu pada kehamilan yang sekarang di ukur ≤20 tahun,
21-34 tahun, ≥35 tahun (Riskesdas, 2018). Menurut Depkes RI,
umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang dari 20
tahun dan di atas 35 tahun. Ibu hamilyang berusia terlalu muda, tidak
hanya berisiko KEK namun juga terpengaruh pada kesehatan ibu
lainnya (Riskesdas, 2018).
Karena pada usia kurang 20 tahun dapat terjadi kompetensi
makanan (gizi) antara janin dan ibunya sendiri dan masih dalam
pertumbuhan dan masih ada perubahan hormonal yang terjadi
selama kehamilan, sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun
kemampuan tubuh ibu untuk menyerap zat-zat gizi yang dibutuhkan
tubuh ibu dan janin menurun.
Bahayanya mengancam justru berkaitan organ reproduksi di
atas usia 35 tahun yang sudah menurun sehingga bisa mengakibatkan
pendarahan pada proses persalinan dan preeklampsi (Simanjuntak,
2017).
Oleh karena itu, dibutuhkan regulasi yang komprehensif
dengan berbagai pihak dan stakeholder untuk mencegah terjadinya
pernikahan dini. Kerjasama dengan Kementrian Agama penting
dilakukan mensosialisasikan batas umur 34 perkawinan sesuai UU
perkawinan yaitu bagi laki-laki 19 tahun dan bagi perempuan 16
tahun (Simanjuntak, 2017).
Penelitian yang dilakukan Elida Simanjuntak (2017) dengan
faktor yang berhubungan dengan rendahnya status gizi ibu hamil
33
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian menunjukkan hubungan terhadap konsep-
konsep yang akan diukur dan diamati melalui penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka konsep menjelaskan secara konseptual hubungan antar variabel
penelitian, kaitan masing-masing teori serta menjelaskan hubungan dua
variabel atau lebih seperti variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
didefinisikan sebagai variabel yang mempengaruhi dan menjadi penyebab
perubahan dari variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel
yang pada umumnya dilakukan pengamatan atau diukur (Saputra, 2021).
Variabel Independen Variabel Dependen
Pola Konsumsi
Kekurangan
Sosial Ekonomi Energi Kronik
(KEK)
Sanitasi Lingkungan
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat dari
suatu konsep yang dapat diamati (diobservasi). Konsep yang dapat diamati
atau diobservasi ini penting karena hal-hal yang dapat diamati tersebut
membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal
yang serupa. Dengan demikian apa yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain (Syahza, 2021).
35
36
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis Penelitian merupakan Proporsi keilmuan yang dilandasi oleh
kerangka Konseptual penelitian dan merupakan jawaban sementara terhadap
permasalahan yang dihadapi dan dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta
empiris ( Nursalam, 2003).
Ha: Ada hubungan Faktor terhadap kekurangan energy kronis (kek) pada ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas pulau batu
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan
desain observasional analitik, yaitu penelitian yang mencari hubungan
antar variable dengan melakukan suatu analisis terhadap data yang
dikumpulkan melalui pengujian suatu hipotesis penelitian. (Slamet,
dkk.2018).
Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan cross
sectional, yaitu penelitian non eksperimental dalam rangka mempelajari
dinamika korelasi antara faktor resiko. Variabel-variabel yang termasuk
faktor resiko dan faktor efek diamati sekaligus pada saat yang sama.
Dimana variabel bebas (variable independent) yaitu pola konsumsi,
sosial ekonomi, dan sanitasi lingkungan, sedangkan variabel terikat
(variable dependent) yaitu faktor resiko Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada obyek penelitian yang diobservasi dan diukur secara bersamaan.
37
38
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek
penelitian. Unit sampel bisa sama dengan unit populasi tetapi bisa juga
berbeda (Supardi, 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil
di wilayah kerja Puskesmas Pulau Batu yang memenuhi kriteria
inklusi. Adapun kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Ibu hamil KEK bulan Desember 2023 sampai dengan Mei
2024 yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pulau Batu.
b. Bersedia menjadi responden dalam penelitian.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Total
Sampling. Menurut Sugiyono (2017) total sampling adalah proses
pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi dan
berdasarkan kriteria inklusi dalam penelitian.
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu rangkaian kegiatan penelitian yang
mencakup pencatatan peristiwa-peristiwa atau keterangan-keterangan atau
karateristik-karateristik sebagian atau seluruh populasi yang menunjang
atau mendukung penelitian. Pengumpulan data dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Pulau Batu yang dibantu oleh 1 orang petugas Puskesmas
yang sebelumnya telah dijelaskan tentang data yang akan diambil. Pada
penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer, dan data
sekunder.
b. Jenis Data
1) Data Primer
Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan
pengukuran menggunakan pita ukur yang terbuat dari fiberglass
untuk mengukur lingkar lengan atas (LILA) ibu hamil. Kuesioner
dibuat oleh peneliti yang berdasarkan konsep teoritisnya dengan
terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat tentang tujuan dan
penelitian serta cara pengisian kuesioner dan ditanyakan kepada
responden apa bila hal-hal yang tidak dimengerti tentang pola
konsumsi, status sosio ekonomi, dan sanitasi lingkungan.
39
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil
dokumentasi oleh pihak lain, misalnya rekam medik, rekapitulasi
nilai, data kunjungan pasien dan lain-lain. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah data laporan ibu hamil KEK dari bulan
Desember 2023 - April 2024 di Puskemas Pulau Batu di dapat
langsung oleh peneliti karena peneliti bekerja di Puskesmas Pulau
Batu.
E. Instrument Penelitian
Saryono (2018) mengungkapkan instrumen penelitian yaitu suatu alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengungkapkan data
agar mempermudah pekerjaannya dan mendapatkan hasil yang baik,
sehingga data dapat diolah dengan mudah. Kemudian Supardi (2016),
menambahkan bahwa kuesioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian
pertanyaan mengenai sesuatu hal untuk mendapatkan informasi penting
dari responden.
Kuesioner merupakan alat bantu untuk pengumpulan data dengan
cara wawancara. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
kuesioner untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian berupa
informasi mengenai pola konsumsi, sosial ekonomi,dan sanitasi
lingkungan. Pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
pertanyaan tentang pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan energi
kronik (KEK) sejumlah 25 pertanyaan.
Terdapat beberapa alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data penelitian
melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden
untuk menjawabnya dan jawaban-jawaban responden dicatat atau
direkam. Wawancara bisa dilakukan secara tatap muka antara peneliti
dengan responden atau dengan cara lain, misal melalui telepon.
Sehingga data tersebut diperoleh langsung dari responden melalui
pertemuan atau percakapan (Supardi, 2016).
40
2. Kuesioner
Kuesioner adalah cara pengumpulan data penelitian dengan
mengirimkan atau memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner
untuk diisi oleh responden.
3. Pengukuran
Pengukuran adalah cara pengumpulan data penelitian dengan
mengukur objek menggunakan alat ukur tertentu. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pita ukur yang terbuat dari fiberglass untuk
mengukur lingkar lengan atas (LILA).
G. Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan selanjutnya diolah melalui tahapan-
tahapanberikut:
c. Editing
1) Memeriksa kelengkapan data yaitu memeriksa kelengkapan dari
isi semuapertanyaan yang diajukan.
2) Memeriksa kesinambunagn data yaitu memeriksa apakah ada
keterangan data yang bertentangan antara satu dengan yang
lainnya.
3) Memeriksa apakah semua pertanyaan tidak ada yang sama
antarapertanyaan yang satu dengan yang lainnya.
d. Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf pada
kuesioner menjadi bentuk angka/ bilangan dalam upaya
41
1. Analisis univariat
Analisis univariat mempunyai tujuan untuk menjelaskan
atau menjabarkan tiap variabel dari hasil penelitian. Hasil data
yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
kemudian dianalisis secara univariat.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat mempunyai tujuan untuk menguji
hubungan antara variabel bebas dan terikat, yaitu ada atau
tidaknya faktor resiko Kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Pulau Batu Kabupaten
Bungo. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-square, dengan
kemaknaan perhitungan statistik Sig-α (0,05).
Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p-value <
(0,05) maka dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya kedua
variabel secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan.
Kemudian untuk menjelaskan adanya hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang.
Sedangkan untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas
dengan terikat dengan cara, sebagai berikut:
a. Apabila nilai yang didapat dari hasil analisa atau nilai
p<0,05, maka ada hubungan yang signifikan antara
variabel bebas dan terikat.
b. Apabila tabel 2x2 nilai harapan (expected value=E) <5,
maka menggunakan uji Fisher exact.
c. Jika tabel 2x2 semua nilai E>5, maka menggunakan nilai
continuity correction. OR (Odd Rasio)= AD/BC.
Confidence interval(CI) sebesar 95%, interprestasi nilai
OR yaitu sebagai berikut:
1) Jika OR 1, menunjukkan bahwa ada hubungan positif
antara faktor resiko dengan Kekurangan energi Kronik
pada ibu hamil.
2) Jika OR = 1, menunjukkan bahwa factor-faktor yang
diteliti bukan merupakan faktor resiko.
43
Aminin, Fidyah AW, Lestari RP. Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dengan
KejadianAnemia Pada Ibu Hamil. J Kesehatan. 2014;5:167– 72.
Andriani Z. 2015. Gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran lingkar
lengan atas (LILA) di Kelurahan Sukamaju Kota Depok ; Available from:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/37814
Arantika M. Pratiwi F. 2019. Patologi Kehamilan. 2nd ed. Aksara J, editor.
Yogyakarta: PustakaBaru Press.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. 2013. Rineka Cipta: Jakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 2018. Laporan Kesehatan
PelayananIbu dan Anak.
Depkes RI. 2019. Permenkes No.28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi
yang dianjurkan Untuk masyarakat Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. 2017. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi
Jambi.
44
45
Holil Muhammad Par’i, SKM MK. Penelitian Status Gizi. 2nd ed. Rezkina E,
editor. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2016.
Simajuntak E. 2017. Faktor Yang Berhubungan Dengan Rendah Statu Gizi Ibu
Hamil KEK. Faktor yang berhubungan dengan rendah statu gizi ibu hamil
KEK.
Simbolon, Demsa. Et.all. 2018. Buku Pencegahan dan Penanggulangan Kurang
Energi Kronik. Yogyakarta: DeePublish. X, 78 hal.
Supariasa, I. D. N. 2016. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
Supardi, et all. 2016. Modul Bahan ajar cetak farmasi Metodologi Penelitian.
Jakarta:Pusdik SDM Kesehatan.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Solo : Penerbit
Alfabeta. Una Zaidah, & Aprilia Maisuroh.2022. Hubungan Pola Makan Ibu
Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Dasan Lekong.
Empiricms jurnal Vol. 3, No 2, Dec. 2022 e-ISSN: 2745-7613
Winarsih. 2018. Ilmu Gizi 1st ed Baru Tim Pustka, Editor. Yogyakarta: Pustka Baru
Press. Waryana. 2015. Gizi Reproduksi. 1st ed. Yogyakarta: Pustka Rihama.
Yuni Fitriana, 2019. asuhan pada kehamilan. 2nd ed. yogyakarta: Andina Vina
Sutanto. Yeti Wira Citerawatiti SY NDS. 2017. Asesmen Gizi. 1st ed.
Yogyakarta: Transmedika.