Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA
“DEMOKRASI TERPIMPIN”

KELOMPOK 2 :

 Andi Afridha Hasanuddin


 Aliyah
 Nurlisa Tahir
 Suci Eramdani
 Nur Aliah Ismail
 Nur Azisah Basir
 Rusmeliana Malik
 Mutmainnah Nannong
 Nur Suci Annisa
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT. Berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “Demokrasi
Terpimpin” dapat selesai.Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelas
XII dari Ibu Israwati,S.E. pada bidang studi Sejarah Indoneia. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
demokrasi terpimpin/Orde Lama.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Israwati,S.E.
selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................2
BAB II ISI................................................................................................................6
A. PENGERTIAN DEMOKRASI TERPIMPIN..............................................6
B. LATAR BELAKANG..................................................................................6
C. LANGKAH MENUJU DEMOKRASI TERPIMPIN..................................8
D. DAMPAK POSITIF DIBERLAKUKANNYA DEKRET PRESIDEN.....11
E. DAMPAK NEGATIF DIBERLAKUKANNYA DEKRET PRESIDEN. .11
F. PERKEMBANGAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN...11
G. KONDISI POLITIK MASA DEMOKRASI TERPIMPIN......................12
H. KONDISI SOSBUD...................................................................................13
I. PERISTIWA PENTING.............................................................................13
BAB III PENUTUP................................................................................................15
A. KESIMPULAN..........................................................................................15
B. SARAN......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu


negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara)
atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Istilah “demokrasi”
berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM.
Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang
berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah
berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad
ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat
ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Berbicara mengenai demokrasi, Indonesia merupakan salah satu negara


yang memiliki banyak pengalaman tentang demokrasi. Sudah ada tiga jenis
demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia, yaitu presidensial, terpimpin, dan
parlementer. Dari ketiga jenis demokrasi itu, yang menjadi pembuka lembaran
sejarah Indonesia adalah demokrasi parlementer yang dimulai sejak tanggal 14
November 1945 sampai dengan 5 Juli 1959. Melihat demokrasi parlementer yang
menjadi tonggak awal pelaksanaan demokrasi di Indonesia, maka sudah
selayaknya kita sebagai generasi penerus Indonesia mengenal bagaimana proses
permulaan dan lika-liku yang mewarnai perjalanan demokrasi Indonesia.

1
2

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Demokrasi

Demokrasi merupakan konsep pemerintahan yang identik dengan


kedaulatan rakyat. Dimana dalam konsep pemerintahan yang demokratis
menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam
melaksanakan pemerintahan suatu negara.

Demokrasi pertama-tama merupakan gagasan yang mengandaikan


bahwa kekuasaan itu adalah dari, oleh, dan untuk rakyat. Dalam pengertian
yang lebih partisipatif demokrasi bahkan disebut sebagai konsep
kekuasaan dari, oleh, dan untuk rakyat. Artinya kekuasaan itu pada
pokoknya diakui berasal dari rakyat, dan karena itu rakyatlah yang
memberi arah serta yang sesungguhnya menyelenggarakan kehidipan
kenegaraan.

Seperti dikatakan oleh Titik Triwulan Tutik, bahwa “Demokrasi


sendiri secara etimologis (Tinjauan bahasa) terdiri dari dua kata berasal
dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat (Penduduk suatu
tempat) dan “Cretein” atau “C ratos” yang berarti kekuasaan (kedaulatan).
” Dengan demikian dapat diartikan bahwa demokrasi ialah suatu sistem
pemerintahan dalam suatu negara yang pemerintahannya dilaksanakan
oleh rakyat.

Sedangkan demokrasi secara istilah, Joseph A. Schemeter berpendapat


bahwa “Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk
mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh
kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara
rakyat.

Pengertian demkrasi secara sempit di kemukakan oleh Joseph


Schumpeter, bahwa “Demokrasi merupakan mekanisme politik untuk
memilih pimpinan politik. Yang memilih pemimpin-pemimpin politik
3

yang bersaing untuk mendapat suara ialah warga negara dan itu
berlangsung dalam pemimpin berikutnya.”

2. Prinsip-prinsip Demokrasi

Untuk mewujudkan konsep negara demokrasi, maka diperlukan


adanya prinsip-prinsip yang bisa menjadi tolak ukur dalam menilai sistem
politik pemerintahan yang demokratis.

Secara umum prinsip demokrasi terdiri dari 4 pilar utama, yaitu :

a) Lembaga legeslatif/parlemen sebagai wakil rakyat.


b) Lembaga eksekutif sebagi penyelenggara pemerintahan dalam arti sempit.
c) Lembaga yudikatif sebagai tempat pemberi putusan hukum dan keadilan
dalam pelaksanaan undang-undang.
d) Pers sebagai alat kontrol masyarakat.
Sedangkan dalam perkembangannya, sebagai ukuran dalam menilai sistem
politik pemerintahan yang demokratis, sekurang-kurangnya harus terdapat 3
prinsip dasar sebagai berikut :
a) Ditegakkannya etika dan integritas serta moralitas dalam politik pemerintahan
sehingga menjadi landasan kerja bagi sistem politik, ekonomi, dan sosial di
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
b) Digunakannya prinsip konstitusionalisme dengan tegas dalam sistem
penyelenggaraan pemerintahan dan kepatuhan terhadap supremasi hukum
yang berlaku.
c) Diberlakukannya akuntabilitas publik, dimana orang-orang yang memegang
atau menduduki jabatan publik pemerintahan harus dapat dimintakan
pertanggung jawaban oleh rakyat.
3. Model-model Demokrasi
4

Pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan model


demokrasi yang diterapkan di satu negara dengan negara yang lain.
Kemudian atas fenomina itu muncul beberapa pandangan yang berbeda
terkait demokrasi.

a) David Heid mengemukakan demokrasi terdiri dari 5 model, yaitu :


 Demokrasi klasik adalah warga negara seharusnya menikmati kesetaraan
politik agar mereka bebas memerintah dan diperintah secara bergiliran.
 Republika protektif adalah partisipasi politik sebuah kondisi yang penting
bagi kebebasan pribadi. Jika para warga negara tidak bisa menguasai
mereka sendiri, mereka akan di dominasi oleh yang lain.
 Republikanisme dan perkembangan adalah para warga harus memenikmati
persamaan politik dan ekonomi agar tak seorang yang dapat menjadi
penguasa bagi yang lain dan semua yang dapat menikmati perkembangan
dan kebebasan yang sama dalam proses tekad diri bagi kebaikan bersama.
 Demokrasi protektif yaitu para penduduk membutuhkan perlindungan dari
pemimpin, begitu pula dari sesamanya untuk memastikan bahwa mereka
yang dipimpin dapat melaksanakan kebijakan-kebijakan yang sepadan
dengan kepentingankepentingan secara keseluruhan.
 Demokrasi developmental yaitu pastisipasi dalam kehidupan politik penting
tidak hanya bagi perlindungan individu, namun juga bagi pembentukan
rakyat yang tahu , mengabdi, dan berkembang. Keterlibatan politik penting
bagi peningkatan kapasitas individu yang tertinggi dan harmonis.
b) Sklar mengemukakan 5 corak atau model demokrasi yaitu :
 Demokrasi liberal yaitu pemerintahan dibatasi oleh undangundang dan
pemilihan umum bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.
 Demokrasi terpimpin. Para pemimpin percaya bahwa semua tindakan
mereka di percaya rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang bersaing
sebagai kendaraan untuk menduduki kekuasaan.
5

 Demokrasi sosial adalah demokrasi yang meletakkan pada kepedulian


keadilan soasial dan egalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh
kepercayaan politik.
 Demokrasi partisipasi yang menekankan hubungan timbal balik antara
penguasa dan yang dikuasai.
 Demokrasi constitusional menekankan proteksi khusus bagi kelompok-
kelompok budaya yang menekankan kerja sama yang erat di antara elit yang
mewakilinya bagian budaya masyarakat utama.

Indonesia sendiri sebagai negara yang telah mengalami tiga dekade


era pemerintahan, yaitu era pemerintahan orde lama, era pemerintahan
orde baru, dan era pemerintahan reformasi, telah mengalami 4 periode
perkembangan demokrasi, yaitu :

a) Masa republik Indonesia I, yaitu masa demokrasi konstitusional yang


menonjolkan peranan parlemen serta partai-partai dan yang karena itu dapat
dinamakan demokrasi parlementer.
b) Masa republik Indonesia II, yaitu masa demokrasi terpimpin yang dari banyak
aspek telah menyimpang dari demokrasi konstitusional yang secara formil
merupakan landasan dan menunjukkan beberapa aspek demokrasi rakyat.
c) Masa republik Indonesia III, yaitu masa demokrasi pancasila yang merupakan
demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensil, dan
pelaksanaan UUD 1945, GBHN, dan pancasila secara murni dan konsekuen,
atau juga disebut demokrasi Orde Baru.
d) Masa republik Indonesia IV, yaitu demokrasi reformasi dimana kedaulatan
rakyat dikembalikan.
6
BAB 2
ISI

A. PENGERTIAN DEMOKRASI TERPIMPIN

 Sebuah sistem demokrasi dimana seluruh kebutuhan serta pemikiran berpusat


pada pemimpin negara (Presiden Soekarno).
 Presiden memiliki kekuasaan mutlak
 Konsep demokrasi terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden
Soekarno pada tanggal 10 November 1956

B. LATAR BELAKANG

1. Dari Segi Keamanan Nasional


 Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal.Hal ini
menyebabkan ketidakstabilan negara.
2. Dari Segi Perekonomian
 Sering terjadi pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal. Hal ini
menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat
dijalankan secarah utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat
3. Dari Segi Politik
 Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUD
1945.
 Pada awalnya, saat Soekarno menganjurkan untuk mengganti UUD 1950
dengan UUD 1945 terjadi pro kontra. Sehingga diadakan pemungutan suara
yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante.
 Hasil dari voting yang diadakn :
1) 296 orang setuju untuk kembali ke UUD 1945
2) 119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD 1945

6
7

 Namun hasil voting tidak dapat direalisasikan karena jumlah anggota yang
setuju tidak mencapai 2/3 bagian. Maka sebagai solusi, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekret Presiden pada 5 Juli 1959.
 Isi Dekret Presiden
1) Tidak berlakunya kembali UUD 1950
2) Berlakunya kembali UUD 1945
3) Dibubarkannya konstituate
4) Pembentukan MPRS dan DPAS
 Sebelum mengeluarkan Dekret Presiden, Soekarno mengeluarkan gagasan
yang disebut Konsepsi Presiden 1957. Pokok yang terkandung dalam
konsepsi tersebut adalah :
1) Dalam pembaruan struktur politik harus diberlakukan system demokrasi
terpimpin yang didukung oleh kekuatan-kekuatan yang mencerminkan
aplikasi masyarakat secara seimbang.
2) Pembentukan kabinet gotong royong berdasarkan imbangan kekuatan
masyarakat yang terdiri atas wakil parta-partai politik dan kekuatan golongan
fungsional/golongan karya.
 Tanggal-tanggal penting :
1) 3 Juli 1959
Soekarno memanggil ketua DPR, Mr. Sartono , P.M. Ir. Juanda, para menteri,
pimpinan TNI, anggota Dewan Nasional (Moh. Yamin dan Roesian Abdoel),
serta ketua MA (Mr. Wirjono Prodjokiro) untuk mendiskusikan langkah yang
harus diambil.
2) 5 Juli 1959
Dikeluarkan Dekter Presiden pada pukul 17.00 upacara resmi di istana merdeka.
3) 6 Juli 1959 (Sehari sesudah dikeluarkannya Dekret Presiden)
 Perdana menteri Djuanda mengembalikan mandate kepada Soekarno
 Pembubaran kabinet karya
4) 10 Juli 1959
 Soekarno membentuk kabinet baru (Kabinet kerja)
8

 Soekarno sebagai P.M Kabinet Kerja, Djuanda Sebagai menteri pertama


dengan 2 wakil yaitu dr. Lesmana dan dr. Subandrio.
5) 17 Agustus 1959
 Soekarno menyampaikan pidato yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi
Kita”.
 Pidato tersebut tentang uraian ideologi demokrasi yang terpimpin, yakni :
a) Revolusi
b) Gotong royong
c) Demokrasi
d) Anti imperialisme
e) Anti demokrasi liberal
f) Perubahan secara total
 5 Maret 1960
 Pembubaran DPR dan pembentukan DPRGR
 6 Mei 1960
 Pembubaran Dewan Nasional

C. LANGKAH MENUJU DEMOKRASI TERPIMPIN

1. Pembentukan Dewan Nasional pada 6 Mei 1957


 Awalnya Presiden Soekarno ragu, namun setelah didesak oleh Nasution,
akhirnya Presiden Soekarno setuju untuk kembali ke UUD 1945.
2. Mengeluarkan Keputusan pada 19 Februari 1959
 Keputusan tersebut tentang pelaksanaan demokrasi terpimpin dalam rangka
kembali ke UUD 1945.
 Pada 2 Maret 1959, keputusan tersebut dibacakan oleh Soekarno dihadapan
anggota DPR.
 Pada 22 April 1959, presiden menyampaikan amanat terkait kembali ke UUD
1945 di hadapan Dewan Konstituante.
3. Larangan Mengikuti Sidang Dewan Konstituante
9

 Dewan Konstituante mengadakan reses yang akhirnya untuk selamanya pada


3 Juli 1959.
 A.H. Nasution mengeluarkan larangan bagi semua kegiatan politik yang
berlaku mulai 3 Juni 1959 (6 pagi).
4. Mengambil Keputusan melalui Dekret Presiden
 Latar belakang dikeluarkannya dekret presiden ;
1) UUD yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum berhasil dibuat,
sedangkan UUD 1950 dengan sistem pemerintahan demokrasi.
2) Kegagalan konstituante dalam menetapkan UUD
3) Situasi politik yang kacau dan semakin buruk.
4) Terjadinya sejumlah pemberontakan didalam negeri yang semakin gawat
hingga menjurus ke separatisme.
5) Konflik antar parpol yang mengganggu stabilitas nasional.
6) Banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat.
7) Masing-masing parpol menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
partainya secara cepat .
 Tujuan Dekret Presiden :
Menyelesaikan masalah negara yang semakin tidak menentu dan untuk
menyelamatkan negara.
 Reaksi adanya Dekret Presiden :
1) Rakyat : menyambut baik, sebab mereka telah mendambakan adanya
stabilitas politik yang telah goyah selama masa liberal.
2) MA : membenarkan dan mendukung pelaksanaan Dekret Presiden.
3) KSAD : meminta seluruh anggota TNI AU untuk melaksanakan pengamanan
dekret presiden.
4) DPR : pada 22 Juli 1945 secara oklomasi menyatakan kesediaannya untuk
melaksanakan UUD 1945.
10

D. DAMPAK POSITIF DIBERLAKUKANNYA DEKRET PRESIDEN

1. Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan.


2. Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi kelangsungan
negara.
3. Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu MPRS dan lembaga
tinggi negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi Parlemen tertunda
pembentukannya.

E. DAMPAK NEGATIF DIBERLAKUKANNYA DEKRET PRESIDEN

1. UUD 1945 Tidak Dilaksanakan Secara Murni dan Konsekuen


UUD 1945 yang harusnya jadi dasar hukum konsitusional penyelenggara
pemerintahan pelaksanaannya hanya menjadi slogan-slogan kosong belaka.
2. Momen Kekuasaan yang Besar pada Presiden, MPR, DAN Lembaga Tinggi
Negara
Hal ini terlihat pada masa demokrasi terpimpin dan berlanjut sampai orde
baru.
3. Memberi Peluang bagi Militer untuk Terjun dalam Bidang Politik
Sejak dekter, militer terutama AD menjadi kekuasaan politik yang disegani.
Hal ini terlihat pada masa orde baru dan tetap terasa sampai sekarang.

F. PERKEMBANGAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

1. Pembantukan Badan Perancang Pembangunan Nasional


 Dibentuk pada 1 Agustus 1959.
 Dipimpin oleh Moh. Yamin dengan anggota sebanyak 50 orang.
 Tugas Dapernas :
1) Mempersiapkan rancangan UUD Pembangunan Nasional yang berencana.
2) Menilai penyelenggara pembangunan
 Hasil yang dicapai selama 1 tahun :
11

Berhasil menyusun rancangan UU Pembangunan Nasional. Sementara, tujuan


yang satunya tidak dapat berjalan lancar sesuai rencana.
 Tahun 1963, Dapernas diganti dengan Bapenas (Badan Pembangunan
Nasional).
 Dipimpin oleh Presiden Soekarno.
 Tudas Bapenas :
1) Menyusun rencana jangka panjang dan rencana tahunan, baik nasional
maupun daerah.
2) Mengawasi dan menilai pelaksanaan pembangunan.
3) Menyiapkan dan menilai hasil kerja mendataris untuk MPRS.
2. Deklarasi Ekonomi
 Latar Belakang :
1) Berbagai peraturan dikeluarkan pemerintah untuk merangsang ekspor (export
drive) mengalami kegagalan, misalnya sistem Bukti Ekspor (BE).
2) Sulitnya memperoleh bantuan modal dan tenaga dari luar negeri sehingga
pembangunan yang direncanakan guna meningkatkan taraf hidup rakyat tidak
dapat terlaksana dengan baik.
 Dikeluarkan pada 28 Maret 1963.
 Tujuan Utama :
Menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari sisa-
sisa imperealisme untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan
cara terpimpin.
3. Devaluasi Mata Uang
4. Proyek Mercusuar berupa Pembangunan Monas, Kompleks Olahraga
Senayan, serta Pemukiman Kebayoran
 Kondisi ekonomi yang buruk menjadi salah satu alasan demokrasi terpimpin
gagal di Indonesia.
 Masalah yang dihadapi Indonesia :
1) Ekspor dan investasi merosot
2) Menipisnya cadangan devisa
12

3) Inflasi mencapai ratusan persen


4) Harga kebutuhan pokok mahal
 Penyebab timbulnya masalah :
1) Indonesia baru merdeka
2) Pemberontakan dan gejolak politik terjadi berulang kali
3) Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat
4) Anggaran negara dihamburkan untuk proyek politik Soekarno
5) Kebijakan yang dikeluarkan gagal untuk menyelamatkan perekonomian
 Ekonomi terpimpin
Sistem ekonomi dimana semua aktifitas ekonomi dipusatkan di pemerintah.

G. KONDISI POLITIK MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

1. Kebijakan Dalam Negeri


a. Pidato “Penemuan Kembali Revolusi Kita” dijadikan garis besar GBHN.
b. Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup.
c. Dibentuk front nasional untuk memperjuangkan cita-cita proklamasi dan
UUD 1945.
d. Menerapkan paham “Nasakom”.
e. Pembubaran partai Masyumi dan PSI.
2. Kebijakan Luar Negeri
a. Munculnya istilah :
1) Oldefo (Old Estabilished Forces) => Negara kapitalis cenderung kolonialis
2) Nefo (New Emerging Forces) => Negara anti kolonialis dan imperealisme
b. Dijalankannya politik mercusuar
c. Dijalankannya politik poros
 Pada 1960-1965, kekuatan politik berpusat pada Presiden Soekarno.
 Soekarno memegang seluruh kekuasaan negara dengan TNI AD dan PKI.
 PKI bangkit kembali pada 1952 dari puing [uing pemberontakan madiun
1948
13

 Ketika Soekarno gagal membentuk kabinet gotong royong (Nasakom) pada


1960 karena mendapat tentangan dari TNI AD dan kalangan Islam, PKI dapat
kedudukan dalam MPRS, DPRGR, DPA, dan pengurus besar front nasional
serta MPPR (Musyawarah Pembantu Pemimpin Revolusi).
 PKI juga mematahkan pembinaan teritorial yang sudah dilakukan oleh TNI
AD, seperti peristiwa Bandar Betsy (Sumut) dan peristiwa Jengkol.
 Upaya merongrong ini dilakukan melalui radio, pers, serta poster .
 Tujuan politik PKI adalah menguasai desa untuk mengepung kota.

H. KONDISI SOSBUD

1. Larangan pedagang asing diluar ibukota daerah


2. Kerusuhan di Jakarta
3. Konflik lekra dengan manikebu
4. Pelarangan musik dan tarian ala Barat

I. PERISTIWA PENTING

1. Pembebasan Irian Barat


 Karena upaya jalan damai gagal, maka dilakukanlah pengambilalihan semua
perusahaan milik Indonesia oleh kaum buruh.
 PresidenSoekarno pada 19 Desember 1961, mengeluarkan Trikora (Tri
Komando Rakyat) di depan Rapat Raksasa di Yogyakarta.
 Isi Trikora :
1) Gagalkan pembentukan negara Boneka Papua buatan Belanda.
2) Kibarkan sang merah putih di rian Barat.
3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemrdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa.
 Pada 15 Agustus 1962 ditandatangani Perjanjian New York.
 Pokok isi perjanjian : penyerahan pemerintahan di Irian dari pihak Belanda ke
PBB.
2. Konfrontasi Terhadap Malaysia
14

 Awal mula terjadinya konfrontasi ini adalah keinginan Tengku Abdul


Rahman (Persekutuan Tanah Melayu) dan Lee Kuan Yu (Republik
Singapuran untuk menyatukan kedua negara tersebut menjadi Federasi
Malaysia).
 Pemerintah Indonesia menentang hal tersebut karena dianggap sebagai
proyek Neokolonialisme.
 Pada 31 Juli-5 Agustus 1963 diadakan konferensi Maphilindo (Malaysia,
Philipina, dan Indonesia) di Philipina.
 Hasil dari konferensi Maphilindo adalah Deklarasi Manila, Persetujuan
Manila, dan Komunite bersama.
 Pemerintah Indonesia mengeluarkan Dwikoar pada 3 Mei 1964 di Jakarta.
 Isi Dwikora :
1) Petinggi ketahanan revolusi Indonesia.
2) Bantu perjuangan revousioner rakyat Malaysia, Singapura, Sarawak dan
Sabah unrukmenghancurkan Malaysia.
 Untuk menjalankan konfrontasi dwikora, Soekarno membentuk Komando
Siaga yang dipimpin oleh Marsekol Madya Cemar Dani sebagai
panglimanya.
 Walaupun pemerintah Indonesia telah memutuskan konforntasi secara total,
namun upaya diplomasi tetap dilakukan. Presiden RI menghadiri pertemuan
puncak di Tokyo pada 20 Juni 1964.
 Pada 20 Januari 1965, Indonesia menyatakan keluar dari PBB karena
diterimanya Malaysia sebagai anggota tidak tetap PBB.
3. Gerakan G30S
 Pada 30 September malam–1 Oktober dini hari terjadi penculikan dan
pembunuhan perwira AD, termasuk penculikan 7 Jenderal.
 Peristiwa G30s ini mengubah konstelasi politik Indonesia dan menandai
berakhirnya Demokrasi Terpimpin.
15
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Demokrasi terpimpin di Indonesia dimulai sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Sebelas Maret pada tanggal 11 Maret 1966. Demokrasi terpimpin di
Indonesia dimaksudkan oleh Soekarno sebagai demokrasi yang sesuai dengan
kepribadian bangsa, yang berbeda dengan system demokrasi liberal yang
merupakan produk dari Barat, tetapi pada pelaksanaannya. Demokrasi terpimpin
mengalami berbagai bentuk macam penyimpangan. Penyimpangan-penyimpangan
tersebut diakibatkan oleh terpusatnya kekuatan politik pada Presiden Soekarno.
Era tahun 1959 sampai dengan 1966 merupakan era Soekarno, yaitu ketika
kebijakan-kebijakan Presiden Soekarno sangat mempengaruhi kondisi politik
Indonesia. Dikeluarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno
dimaksudkan untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia agar sesuai dengan UUD 1945. Tetapi pada pelaksanaannya,
pemerintah khususnya Presiden Soekarno banyak melakukan penyimpangan-
penyimpangan terhadap UUD 1945 itu sendiri.

B. SARAN
1. Perkembangan pemikiran telah melahirkan begitu banyaknya sistem
kenegaraan yang mendunia, walaupun demikian bangsa Indonesia harus
mampu memilih satu diantaranya yang banyak itu. Sistem tersebut hendaklah
bisa menjadi cerminan dari karakter bangsa ini.
2. Demokrasi merupakan pilihan hidup. Maka pilihlah satu demokrasi yang
membuat hidup terasa hidup.
Dengan segala kerendahan hati kami berharap makalah ini bukan hanya
untuk menjadi bacaan, namun kajian yang terkandung di dalamnya terutama yang
sesuai dengan UUD 1945, dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Walaupun bangsa ini telah merdeka, nyatanya masih banyak rakyat
yang tidak merasakan hasil kemerdekaan itu. Oleh karena itu, sebagai warga
negara yang baik kita perlu menanamkan sikap demokratis.
15
DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Husnul. 5 Contoh Kata Pengantar Makalah yang Baik dan Benar, Pahami
Strukturnya. Diakses pada 16 Mei 2022,
darihttps://m.liputan6.com/hot/read/4963458/5-contoh-kata-pengantar-
makalah-yang-baik-dan-benar-pahami-strukturnya

Repository.umy.ac.id. Bab 2 Tinjauan Pustaka Demokrasi Terpimpin. Diakses


pada 17 September 2017,
darihttp://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15944/Bab
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

Ambitieuss. Demokrasi Terpimpin. Diakses pada 11 Januari 2021, dari


https://twitter.com/ambitieuss/status/1348601224635928577?s=19

16

Anda mungkin juga menyukai