Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA 

DOSEN : Heru Setiawan M.Pd 

DISUSUN OLEH : 

Najmi Rohadatul Aisy Gymnastiar

1B 

(P17250213061) 

PRODI D-III KEPERAWATAN PONOROGO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

MALANG TAHUN AJARAN 2021/2022


Mengenali masalah penyakit kejiwaan dan pencegahannya

Kesehatan jiwa merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup
bagi manusia. Kesehatan jiwa bukan hanya tidak adanya gangguan jiwa, akan tetapi
mengandung banyak karakteristik yang positif dan menggambarkan keselarasan serta
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan pada kepribadian seseorang.
Gangguan jiwa merupakan suatusindrom atau gangguan perilaku yang terjadi pada seseorang
dan sering dikaitkan dengan adanya distres dan juga disabilitas (kerusakan pada satu
atau lebih area fungsi yang penting).Para pakar kesehatan dibidang kejiwaan menyatakan
bahwa semakin modern dan industrial suatu golongan masyarakat, maka semakin besar
pulastressor psikososialnya yang dapat menyebabkan orang yang tidak mampu mengatasinya
jatuh sakit.Seseorang yang mengalami sakit baik secara fisik maupun psikologis

dapat beradaptasi dengan penyakit yang dideritanya. Masih banyak penderita gangguan jiwa
yang tidak mengalami penanganan medis dikarenakan disebabkan oleh beberapa faktor
pencetus seperti kekurangan biaya, rendahnya pengetahuan keluarga dan masyarakat
sekitar terkait dengan gejala gangguan jiwa. Di era globalisasi ini sering kita jumpai masalah-
masalah yang harus kita hadapi, masalah tersebut biasa berasal dari faktor-faktor internal dan
ekternal.Tidak semua individu memiliki koping yang efektif, sehingga munculah masalah-
masalah gangguan jiwa salah satunya adalah menarik diri (Widodo,2005).Menurut Balitbang
(2007),menarik diri adalah suatu sikap di mana individu menghindari diri dari interaksi dengan
orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi,atau kegagalan. Ia mempunyai
kesulitan untuk berhubungan secara spontandengan orang lain, yang dimanifestasikan
dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian,dan tidak sanggup membagi pengamatan
dengan orang lain

Gangguan jiwa adalah istilah umum yang merujuk pada sekelompok masalah kejiwaan.
Pengelompokan ini serupa dengan sebutan gangguan jantung yang terdiri dari banyak jenis.
Salah satu tes yang resmi dan dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan jiwa adalah
dengan MMPI-2 (Minnesota Multifase Personality Inventory). Tes MMPI-2 adalah sebuah alat
tes inventori yang berisi banyak pertanyaan dengan option ya dan tidak, tujuannya adalah untuk
mengetahui kepribadian seseorang, terutama gangguan-gangguan psikologis yang ada di dalam
diri seseorang, seperti gangguan anti sosial, gangguan seksual, gangguan depresi, kebohongan,
dsb.

Macam-macam gangguan jiwa yang tercantum dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical


Manual of Mental Disorders) sendiri jumlahnya ada hampir 300. Dari 300 jenis diagnosis
tersebut, gangguan jiwa bisa dikelompokkan menjadi tujuh kelompok besar. Masing-masing
kelompok tersebut memiliki ciri dan memerlukan penananganan yang berbeda. macam-macam
gangguan jiwa yang bisa terjadi: Gangguan mood (emosi), Gangguan kecemasan, Gangguan
kepribadian, . Gangguan psikotik,Gangguan makan, Gangguan jiwa terkait trauma, Gangguan
penyalahgunaan zat

Faktor risiko dan penyebab gangguan jiwa Hingga saat ini, belum diketahui penyebab gangguan
jiwa secara pasti. Namun, berbagai riset menunjukkan bahwa banyak kondisi gangguan jiwa
yang disebabkan oleh kombinasi dari: Faktor biologis: gangguan fungsi otak akibat genetik,
infeksi, cedera kepala, atau gangguan nutrisi,Faktor psikologis: trauma, rasa kehilangan
mendalam khususnya saat anak-anak, ditelantarkan, dan kesulitan berhubungan dengan orang
lain.Faktor lingkungan: perceraian atau kematian, kehidupan keluarga yang berantakan,
pergantian tempat kerja atau sekolah, ekspektasi sosial, hingga kekerasan dari lingkungan. Orang
yang mengalami gangguan jiwa adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran,
perasaan, dan perilaku serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi sebagai manusia.

Merujuk data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang ia paparkan,
menunjukkan prevalensi rumah tangga dengan anggota yang menderita skizofrenia atau psikosis
sebesar 7 per 1000 dengan cakupan pengobatan 84,9 persen. Sementara itu, prevalensi gangguan
mental emosional pada remaja berumur lebih dari 15 tahun sebesar 9,8 persen. Angka ini
meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 6 persen. Sebab itu persoalan kesehatan jiwa
tidak bisa dianggap sepele. Perlu dicegah dan dikendalikan dengan upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Perlu adanya upaya kesehatan secara komprehensif dengan mendorong
perlibatan serta tanggung jawab bersama semua aktor pembangunan secara inklusi, tidak hanya
berbasis fasilitas kesehatan, individu, dan keluarga, namun juga komunitas di dalam satu wiayah.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah gangguan jiwa harus dimulai dari keluarga. Peran
dan keterlibatan keluarga dalam proses penyembuhan dan perawatan pasien gangguan jiwa
sangat penting, karena peran keluarga sangat mendukung dalam proses pemulihan pengidap
gangguan jiwa. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, upaya keluarga dalam
mengatasi gangguan kejiwaan bagi masyarakat transmigrasi ada dua yaitu: pemberian motivasi
yang sangat diperlukan untuk membantu menyadarkan penderita dari gangguan jiwa yang
dideritanya, serta memberikan perhatian khusus sebagai bentuk dukungan emosianal yang
diungkapkan simpati, perhatian dan kepedulian untuk penderita gangguan jiwa. Faktor
penghambat yang dialami keluarga ada tiga yaitu: faktor pengetahuan yang rendah tentang
pentingnya pengetahuan terkait cara pemberian perawatan bagi penderita gangguan jiwa. Faktor
ekonomi dan biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarga salam perawatan penderita gangguan
kejiwaan dan kesibukan dalam memberikan perhatian atau kekurangannya penderita gangguan
jiwa menjadi kekurangan ataupun hambatan.

. Orang yang mengalami gangguan jiwa adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran,
perasaan, dan perilaku serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi sebagai manusia.Ada banyak bentuk dan jenis dari gangguan kejiwaan. Mengenali satu
persatu jenisnya akan memudahkan kita untuk menghadapi orang yang mempunyai penyakit
tersebut. Diantara sekitar 300 penyakit mental didunia ini, gejala dan penanggualangannya pun
berbeda disetiap gangguan. Penyakit mental yang telah disebutkan dalam presentasi ini adalah
gangguan kejiwaan yang umum terjadi. Salah satu bukti kalau kita tengah di dalam masa yang
tidak baik adalah adalah fakta kalau jumlah para pengidap sakit jiwa sangat banyak jumlahnya.
Kita tidak bicara jutaan orang, melainkan jauh lebih banyak daripada itu. Ada pun alasan kenapa
banyak yang mengalami kelainan jiwa tak lain adalah kondisi dunia yang buruk seperti sekarang.
REVERENSI JURNAL MENGENALI MASALAH PENYAKIT KEJIWAAN
DAN PENCEGAHANNYA
1.Diagnosa Keperawatan Pada Pasien Jiwa ,Nadila Maha,15 desember 2019
https://osf.io/preprints/inarxiv/k5phx/
2.Evaluasi Pada Pasien Keperawatan Jiwa, Rahayu anggit pudji astute,18 desember 2019
https://osf.io/preprints/inarxiv/zhru6/
3. Psikolog Online, Pertolongan Pertama untuk Kesehatan Jiwa ,Asni harismi,17 agustus 2020
https://www.sehatq.com/artikel/psikolog-online-pertolongan-pertama-untuk-kesehatan-jiwa
4. Penyebab Gangguan Jiwa dan Cara Mencegahnya, Nenti resna, 28 november 2020
https://www.sehatq.com/artikel/penyebab-gangguan-jiwa-dan-cara-mencegahnya
5. Mengenal Jenis-Jenis Gangguan Jiwa pada Manusia. Rieke saraswati, 22 maret 2020
https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-jenis-jenis-gangguan-jiwa-pada-manusia
6. Fakta Terkait Stigma Gangguan Jiwa yang Berkembang di Masyarakat. Bayu galih permana,
22 juli 2021
https://www.sehatq.com/artikel/stigma-gangguan-mental
7. perancangan aplikasi konsultasi online untuk gangguan jiwa berbasis web
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1411545&val=17659&title=PERANCANGAN%20APLIKASI%20KONSULTASI
%20ONLINE%20UNTUK%20GANGGUAN%20JIWA%20BERBASIS%20WEB
8. Evaluasi context, input, process, dan product (cipp) deteksi dini gangguan jiwa di puskesmas
banyuurip. Syafira risdantia, septo pawelas arsob, eka yunila fatmasari,17 januari 2021

https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrxwnoNpn1hxlMAMgPLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzMEdnRpZAMEc2VjA3
Ny/RV=2/RE=1635653261/RO=10/RU=https%3a%2f%2fejournal.poltekkes-smg.ac.id%2fojs
%2findex.php%2flink%2farticle%2fdownload%2f6509%2f2145/RK=2/
RS=HbmcNlw.tB8zUt96wNpBzpVIQwQ-
9. Proses Penyembuhan Gejala Kejiwaan Berbasis Islamic Intervention Of Psychology.
Sumarni,2 desember 2019
file:///C:/Users/USER/Downloads/6509-21115-2-PB.pdf
10. Perlindungan Hukum Terhadap Penderita Gangguan Jiwa Dalam Pelayanan Kesehatan Pada
Struktur Peraturan Perundang-Undangan Indonesia. Anggun Riska Amalita, Nayla Alawiya,
Nurani Ajeng Tri Utami(2020)
http://journal.fh.unsoed.ac.id/index.php/SLR/article/view/22

Anda mungkin juga menyukai