Abstrak
Kata Kunci : Komunikasi terapeutik diperlukan perawat, pasien kanker dan keluarganya dalam pelayanan kanker dan
paliatif dalam memberikan informasi dan memenuhi kebutuhan pasien. Artikel ini untuk mereview
komunikasi
artikel yang menyediakan informasi tentang Komunikasi terapeutik dalam pelayanan kanker dan paliatif.
terapeutik;
Pencarian dari 3 database yaitu PubMed, Ebscohost, dan ProQuest, serta dari Google Scholar search
pelayanan engine di cari menggunakan kata kunci : Komunikasi terapeutikor effective communication or
kanker; therapeutic communication or discussion or conversation, Paliatif or Palliative care or terminal care,
pelayanan cancer care, Nurse*, Cancer patient*. 17 artikel yang terinklude dalam review ini . Karakteristik
paliatif komunikasi terapeutik: menunjukan empati dan dukungan emosional, rasa hormat or dignity, informasi
yang jelas, terbuka dan jujur, mengklarifikasi dan fokus pada informasi yang lebih disukai dan
dibutuhkan pasien dan keluarga, menghindari pemberian harapan palsu dan kata-kata pelembut,
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan penggunaan nonverbal, pendengar secara aktif dan
Key Words:
baik. Manfaat komunikasi terapeutik yaitu meningkatkan kepuasaan pasien dan keluarga dan
cancer care;
membangun hubungan interpersonal. Hambatan berasal dari perawat, pasien dan institusional.
therapeutic Strateginya yaitu training skill communication bagi perawat. Perawat perlu mengetahui karakteristik,
communication; hambatan, manfaat serta strategi berkomunikasi terapeutik karena komunikasi tersebut adalah inti dari
palliative care pelayanan kanker dan paliatif.
Abstract
Therapeutic communication is needed by nurses, cancer patients and their families in cancer and
Info Artikel:
palliative care to discuss the information and meet patient’s need. This article to review articles that
Tanggal dikirim:
28 Maret 2019 provide information about therapeutic communication in cancer and palliative care. A search of three
Tanggal direvisi: databases, namely PubMed, EBSCOhost, and ProQuest. Additional, the Google Scholar search engine
24 April 2019 with using the keywords: Therapeutic communication or effective communication or discussion or
Tanggal diterima: conversation, End-of-life care or palliative care or cancer care, Nurse *, Cancer patient *. 17 articles
25 April 2019 were included in this review. Characteristics of good communication are showing empathy and
DOI Artikel: emotional support; Showing respect or dignity; clear, open and honest information; clarify and focus
10.33862/citrad patients‟ or families‟ preference and need about the information, avoiding giving false hope and
elima.v3i1.47
euphemism, using easy language and appropriate nonverbal, actively listening. Benefits of good
Halaman: 31 -
48 communication are to enhance patients‟ and families‟ satisfaction with care and build interpersonal
relationships of trust. Barriers come from nurses, patients or their families and institutions. Finally, The
strategy that can improve provision of good communication is communication skills training for nurses.
Nurses need to know the characteristics, barriers, benefits and therapeutic communication strategies for
good communication in end-of-life care.
memenuhi kebutuhan akan perbaikan kualitas pasien dan keluarga, meminimalisir ketidakpastian
hidup pasien. Pelayanan kanker merupakan salah dan mencegah harapan yang tidak realistis
satu bentuk pelayanan paliatif di Indonesia, sementara mempertahankan harapan yang realistis,
pelayanan ini berfokus pada pengobatan dan mencapai persetujuan(informed consent),
pengontrolan progresi kanker (Deli and Ana, 2014; mengatasi dilema etis (Granek et al., 2013).
Sherwen, 2014; Selman et al., 2017).
Area paliatif ataupun pelayanan kanker METODE
adalah area praktek dengan masalah yang sering TUJUAN
dirasakan menantang dan sulit baik bagi perawat Untuk mereview artikel atau literature yang
maupun pasien atau keluarganya. Salah satu menyediakan informasi tentang komunikasi
tantangan dan kesulitan itu seperti bagaimana terapeutik dalam pelayanan kanker dan paliatif
mengatur masalah komunikasi yang ada di Untuk memenuhi tujuan ini, maka tujuan
pelayanan paliatif atau kanker yang sangat selanjutnya dari review ini untuk menentukan :
kompleks contohnya bagaimana memberikan 1. Bagaimana karakteristik komunikasi
informasi secara tepat tentang berita buruk terkait terapeutik dalam pelayanan kanker dan
diagnosis atau prognosis, bagaimana paliatif ?
mendiskusikan tujuan perawatan dan keinginan 2. Apa manfaat dari komunikasi terapeutik
pasien serta bagaimana cara memulai diskusi dalam pelayanan kanker dan paliatif ?
tentang kematian dan proses kematian dimana 3. Apa hambatan untuk berkomunikasi
dikalangan masyarakat masih relative tabu terapeutik dalam pelayanan kanker dan
(Brighton and Bristowe, 2016). paliatif ?
Komunikasi bisa didefinisikan sebagai 4. Apa strategi perawat untuk meningkatkan
pembagian informasi secara sukarela dan sengaja komunikasi terapeutik dalam pelayanan
antara dua orang atau lebih dalam upaya kanker dan paliatif ?
menyampaikan dan menerima pesan. Komunikasi STRATEGI PENCARIAN
memainkan peran vital dalam pelayanan akhir Literature yang relevan ditinjau mengikuti
kehidupan pasien kanker. Komunikasi pada pasien pencarian dari 3 database yaitu PubMed,
kanker sangat menantang namun sejauh ini hal Ebscohost, dan ProQuest, serta dari Google Scholar
tersebut kurang diperhatikan dalam pelayanan search engine. Tahun pencarian dibatasi 5 tahun
kanker sehingga sering bagi perawat onkologi teakhir, 2013-2017 untuk memastikan penelitian
melaporkan hambatan substansial dan tantangan yang terinklude up-to-date.
berkomunikasi dalam praktek mereka (Hasan and Menggunakan kata kunci :
Rashid, 2016). Hasil penelitian Virdun menyatakan 1. “Komunikasi terapeutik” or “effective
bahwa komunikasi terapeutik merupakan salah satu communication” or “therapeutic
hal penting yang diinginkan oleh pasien dan communication” or discussion or
keluarganya dalam perawatan penyakitnya. Lebih conversation”
lanjut komunikasi terapeutik menurut pasien dan 2. “Paliatif” or “Palliative care” or “terminal
keluarga yaitu pemberian informasi yang jujur dan care” or “Cancer Care”
jelas terkait penyakitnya, komunikasi dengan 3. Nurse*,
empati (Virdun et al., 2017). 4. Cancer patient*.
Komunikasi terapeutik adalah landasan 5. 1 and 2 and 3 and 4 ( combined with “and”)
dasar untuk kepastian pengobatan, hasil kesehatan
yang positif, kepatuhan pasien dan kualitas Kriteria inklusi dan eksklusi
perawatan secara keseluruhan (Hasan and Rashid, Kami hanya memasukan artikel penelitian yang di
2016). Sehingga seorang perawat harus memiliki publikasi dalam bahasa inggris, komunikasi
dan menguasai skill komunikasi yang dibutuhkan sebagai tema utama, komunikasi antara perawat-
supaya mereka bisa bekerja secara efektif dan pasien atau keluarga dalam konteks pasien kanker
membangun hubungan interpersonal yang dewasa di pelayanan paliatif dan kanker. Kriteria
kontruktif dan sukses antara perawat dan pasien inklusi yang lain di sesuaikan dengan tujuan dari
(Sherwen, 2014; Lai, 2016). review ini. Kami mengeluarkan artikel penelitian
Komunikasi terapeutik diperlukan perawat yang fokus pada Paliatif decision making,
dan pasien kanker dalam pelayanan kanker dan komunikasi antara pasien atau keluarga dengan
paliatif untuk mendiskusikan informasi tentang tenaga kesehatan lain (dokter, psikologis) serta
diagnosis, prognosis, dan pengobatan pilihan secara mahasiswa keperawatan. Kami juga mengeluarkan
realistis, mendorong pasien menyadari pelayanan literature review. (table 1).
yang ada, memperjelas prioritas pasien,
membangun hubungan kepercayaan antara perawat,
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.3,No.1, Juli 2019
CITRA DELIMA: Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240/e-ISSN: 2655-0792
Inklusi Eksklusi
Dipublikasi tahun 2013-sekarang Dipublikasi dalam bahasa lain
Dipublikasi dalam bahasa inggris Focus pada end of life decision making
Focus pada anak-anak atau remaja dibawah 18
Komunikasi sebagai tema utama
tahun
Komunikasi pasien/keluarga dengan perawat Focus komunikasi antara dokter pasien
Konteks pasien kanker dewasa dalam pelayanan Literature review atau artikel yang bukan dari
paliatif dan Paliatif penelitian
Memiliki abstract dan full text
Artikel riset yang relevan dengan topic dan tujuan
atau pertanyaan review
dibaca:
Tidak sesuai criteria inklusi (n: 143)
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.3,No.1, Juli 2019
No Penulis
Tabel 2 : Kesimpulan dari seluruh artikel yang terinklud Desain and metode
Tujuan Partisipan/ Sampel Temuan
Tahun Pengumpulan data
(Seccareccia et al., untuk mengidentifikasi unsur-unsur Ada 85 peserta: 46 Desain kualitatif Pasien, keluarga, dan penyedia layanan kesehatan menegaskan bahwa
2015) komunikasi yang penting bagi orang yang komunikasi merupakan elemen utama dari kualitas perawatan dan kepuasan
kualitas perawatan dan kepuasan diwawancarai (23 Wawancara dengan keluarga pada PCU. Ada 5 elemen komunikasi yang berfungsi sebagai
dengan perawatan pada unit peserta pasien dan 23 pasien /keluarga dan focus struktur untuk edukasi dan sebagai alat untuk memperbaiki kualitas pada
perawatan paliatif (PCUs), peserta keluarga, dan groups dengan staf dilakukan perawatan rawat inap paliatif yaitu : 1) membangun hubungan baik dengan
1 seperti yang dijelaskan oleh 39 peserta kelompok pada empat PCU. pasien dan keluarga untuk membangun kepercayaan dan kekerabatan; 2)
pasien rawat inap, keluarga, dan fokus (penyedia Menjelaskan harapan dan tujuan perawatan; 3) mempertahankan pasien dan
penyedia layanan kesehatan. layanan kesehatan keluarga di informasikan tentang kondisi pasien; 4) mendengarkan secara aktif
[HCP]). untuk memvalidasi perhatian pasien dan kebutuhan individu; dan 5)
11 perawat menyediakan tempat yang aman untuk percakapan tentang kematian dan
proses kematian.
(Strang et al., untuk menggambarkan refleksi Perawat (n = 98) Desain kualitatif Studi ini mendukung pernyataan bahwa pengalaman berbicara tentang masalah
2014) perawat tentang masalah direkrut dari rumah eksistensial dan lingkungan pendukung membuat perawat nyaman saat
eksistensial dalam komunikasi sakit, hospice dan tim Setiap perawat berpartisipasi konseling pasien mendekati kematian. Jelas dari penelitian ini bahwa memiliki
mereka dengan pasien yang homecare. dalam lima sesi refleksi keberanian untuk hadir dan mengkonfirmasikan, memiliki waktu dan tidak
2 kelompok yang dicatat,
mendekati kematian. berusaha 'menyelesaikan' setiap masalah eksistensial adalah faktor terpenting
ditranskrip dan dianalisis dengan dalam percakapan dengan pasien yang dekat kematian.
menggunakan analisis konten
kualitatif.
(Khosla et al., untuk membahas tantangan 57 penyedia layanan Kualitatif Tiga jenis tantangan komunikasi yang sering mereka hadapi saat melayani
2017) komunikasi yang dihadapi oleh kesehatan peneliti melakukan analisis populasi ini: memastikan interpretasi yang efektif, mengidentifikasi juru
penyedia layanan kesehatan (perawat: 6) tematik data kualitatif yang bicara, dan tantangan yang ditimbulkan oleh norma budaya yang berbeda.
yang melayani pasien Asia diperoleh melalui kelompok Peserta berbagi strategi untuk mengatasi tantangan ini seperti menanyakan
3 Selatan dengan pasien yang fokus secara proaktif tentang preferensi pasien dan keluarga dan mendorong
serius dan keluarganya serta penunjukan juru bicara awal.
strategi yang direkomendasikan
oleh penyedia layanan untuk
komunikasi yang efektif.
(Banerjee et al., untuk menyajikan ringkasan dari 121 perawat rawat inap Qualitativen design Hasilnya menunjukkan enam tema yang menggambarkan tantangan dalam
2016) tantangan komunikasi yang yang bekerja di berkomunikasi secara empatik: ketegangan dialektik, beban menyampaikan
dihadapi oleh perawat onkologi lingkungan onkologi berita buruk, kurangnya keterampilan untuk memberikan empati, hambatan
institusional yang dirasakan, situasi yang menantang, dan ketidaksamaan yang
dirasakan antara perawat dan pasien.
5
(Granek et al., Untuk mengeksplorasi strategi 20 partisipan Qualitative design Temuan ini mengungkapkan strategi untuk komunikasi efektif tentang akhir
2013) komunikasi onkologis dan Dua puluh ahli kehidupan termasuk: terbuka dan jujur; Percakapan awal yang terus berlanjut;
hambatan komunikasi saat onkologi diwawancarai berkomunikasi tentang memodifikasi tujuan pengobatan; dan
membahas masalah akhir di tiga rumah sakit menyeimbangkan harapan dan kenyataan. Hambatan untuk menerapkan
kehidupan dengan pasien tentang strategi strategi ini secara luas ada tiga domain, termasuk tenaga kesehatan, faktor
komunikasi mereka pasien, dan faktor institusional. Faktor tenaga kesehatan termasuk kesulitan
pada masalah akhir dalam treatment dan paliasi, ketidaknyamanan dengan kematian dan proses
6
kehidupan kematian, tanggung jawab yang besar di antara rekan kerja, dengan
dengan pasien menggunakan " death-defying mode”, kurangnya pengalaman, dan kurangnya
bimbingan. Faktor pasien termasuk, pasien dan / atau keluarga yang enggan
membicarakan akhir hayat, hambatan bahasa, dan usia lebih muda. Faktor
institusional meliputi stigma seputar perawatan paliatif, kurangnya protokol
tentang masalah akhir kehidupan; dan kurangnya pelatihan untuk ahli onkologi
tentang bagaimana berbicara dengan pasien tentang masalah akhir kehidupan.
(Ghahramanian et untuk menunjukkan faktor-faktor Peserta (sembilan Qualitative design Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi komunikasi perawat –pasien : Pasien
al., 2014) yang mempengaruhi pasien, tiga anggota sebagai pusat komunikasi, Perawat sebagai faktor manusia, dan struktur
komunikasi perawat-pasien keluarga, dan lima Data dikumpulkan melalui organisasi.
dalam perawatan kanker di Iran perawat) purposive sampling dengan
wawancara mendalam semi Untuk kategori pertama terdiri dari dua subkategori yaitu Imposed changes by
terstruktur dengan sembilan the disease dan karakteristik khusus pasien. Untuk Kategori kedua mencakup
pasien, tiga anggota keluarga dan subkategori yaitu sense of vulnerability dan persepsi dari profesional sendiri:
lima perawat dan dianalisis Pre-syarat komunikasi berpusat pada pasien".
secara bersamaan
7 Untuk Kategori ketiga terdiri dari subkategori yaitu beban kerja dan
ketidakseimbangan waktu, kurangnya pengawasan, dan memberlakukan tugas
dalam konteks mengabaikan kebutuhan perawat dan pasien.
(Coyle et al., untuk mengadaptasi modul 247 perawat onkologi Experimental design Kepercayaan perawat dalam membahas kematian, proses kematian, dan tujuan
2015) pelatihan ketrampilan rawat inap perawatan akhir hidup meningkat secara signifikan setelah menghadiri
komunikasi (CST) Paliatifcare, workshop. Peserta perawat menunjukkan kepuasan dengan modul tersebut
yang awalnya dikembangkan dengan menyetujui atau sangat menyetujui enam item yang menilai kepuasan
Modul Paliatifcare yang
untuk perawat onkologi dan 90% -98% dari segi waktu. Perawat dalam membahas kematian, proses
diadaptasi terdiri dari video
8 untuk mengevaluasi kematian, dan perawatan akhir kehidupan menunjukkan kelayakan,
berdurasi 45 menit yang berisi
kepercayaan peserta dalam penerimaan, dan manfaat potensial untuk meningkatkan kepercayaan diri
edukasi dan 90 menit interaksi
menggunakan keterampilan dalam diskusi akhir kehidupan.
kelompok kecil dan memainkan
komunikasi yang dipelajari dan
peran dengan pasien simulasi.
kepuasan mereka terhadap
modul ini.
untuk menguji pengalaman penelitian kuantitatif, desain Hasilnya menunjukkan bahwa 49% respondents mengalami kesulitan dalam
(Alshehri and perawat tentang komunikasi 61 sampel perawat deskriptif cross sectional dan tugas perawatan paliatif sementara 41% responden memiliki masalah dengan
9 Ismaile, 2016) dengan pasien paliatif di CCU yang bekerja di CCU data diperoleh dengan komunikasi dalam perawatan palliative. Selain itu, perawat yang mengambil
menggunakan kuesioner bagian dalam penelitian ini melaporkan dengan susah payah mendiskusikan
keputusan seperti perawatan lanjutan, DNR, dan pemberian makanan NGT
10 (Roscoe et al., untuk menganalisis data dari 16 patients kanker Qualitative design Pasien menilai ahli onkologi mereka sebagai pendiskusi masalah akhir
2013) wawancara dengan pasien kehidupan yang kompeten dan nyaman, meskipun hanya sedikit yang
kanker kepala dan leher stadium melaporkan membahas aspek-aspek spesifik dari perawatan akhir kehidupan.
akhir dan penyedia layanan Ahli onkologi memandang memberikan informasi prognostik sebagai sebuah
kesehatan mereka tentang proses daripada sebuah peristiwa tunggal, dan lebih suka menjawab
kompetensi dan pendekatan pertanyaan pasien dibandingkan dengan membimbing diskusi. Data ini
komunikasi untuk mengungkapkan tak berhubungan dalam komunikasi yang menunjukkan
mengkomunikasikan masalah bahwa kebutuhan informasi pasien dan petugas kesehatan belum terpenuhi.
akhir kehidupan
(Schubart et al., untuk memahami persepsi 22 profesional Desain kualitatif Dari analisis kualitatif wawancara yang ditranskripsi, empat tema muncul,
2015) miskomunikasi dan masalah kesehatan Wawancara semi terstruktur masing-masing mengandung beberapa subtema. Faktor individu adalah
yang ada Perawat: 15 dilakukan dengan 22 profesional masalah yang berasal dari individu, terkait dengan pendidikan, latar belakang
11 perawatan kesehatan [HCP] di budaya dan emosi. Faktor struktural dikaitkan dengan batasan dan koordinasi
lima ICU dewasa di sebuah pusat peran institusional. Masalah pengelolaan informasi dihasilkan dari proses
medis akademis di Amerika sosial dan psikologis dimana HCP dan anggota keluarga mencari,
Serikat. mendistribusikan dan memahami informasi. Masalah manajemen hubungan
timbul dari kesulitan interaksi interpersonal
(Murray, untuk mendapatkan pemahaman 15 artikel A systematic review and empat tema:
McDonald and yang lebih dalam tentang metasynthesis of qualitative
Atkin, 2015) pengalaman komunikasi pasien findings faktor yang memfasilitasi dan penghambat dalam komunikasi; pentingnya
12 kualitas kemanusiaan dalam menghadapi komunikasi; persepsi dalam
dengan kebutuhan perawatan
paliatif yang telah diidentifikasi pengalaman komunikasi; dan perbedaan individu dalam preferensi untuk
dalam literatur kualitatif kejujuran dalam berinteraksi
(van Vliet et al., Untuk menyelidiki bagaimana ahli Breast cancer Qualitative analysis of focus Peserta berpikir bahwa ketika dihadapkan pada jenis konsultasi yang mereka
2013) onkologi dapat survivors (n = 23) groups consisting of female butuhkan - kurang lebih eksplisit - informasi medis dan informasi mengenai
menyeimbangkan secara breast cancer survivors and dukungan. Untuk menjaga harapan, pengetahuan tentang (pengobatan)
eksplisit dan umum dengan Healthy healthy women kemungkinan itu penting, namun juga kepastian untuk tidak ditinggalkan oleh
informasi yang penuh harapan women (n = 29) rumah sakit pada tahap selanjutnya dari penyakit dan kepercayaan diri untuk
13
saat membahas berbagai topik tetap dapat membuat keputusan sendiri. Implikasi praktik: Diagnosis yang
pada masa transisi dari membatasi kehidupan dapat menghancurkan perspektif masa depan pasien;
penyembuhan kuratif ke Namun, penelitian ini memberikan saran bagi ahli onkologi untuk
perawatan paliatif pada kanker menciptakan perspektif baru.
payudara.
(Shahid et al., Untuk melaporkan pandangan CSP 62 CSP Aborigin dan Sebuah studi kualitatif yang Kurangnya pengetahuan CSP tentang kebutuhan orang Aborigin yang
2013) tentang faktor-faktor yang non-Aborigin melibatkan wawancara menderita kanker dan pemahaman terbatas pasien Aborigin tentang sistem
mengganggu (penyedia layanan mendalam medis yang diidentifikasi sebagai dua hambatan utama dalam komunikasi.
komunikasi dan menawarkan kanker) Untuk komunikasi penyedia layanan yang efektif, perhatian diperlukan untuk
strategi praktis untuk bahasa, gaya komunikasi, pengetahuan dan penggunaan istilah medis dan
mempromosikan komunikasi perbedaan lintas budaya dalam konsep waktu. Aboriginal marginalisasi dalam
yang efektif dengan pasien masyarakat arus utama dan ketidakpercayaan masyarakat Aborigin terhadap
14
Aborigin di Australia Barat sistem kesehatan juga merupakan isu utama yang berdampak pada
(WA). komunikasi. Solusi potensial untuk komunikasi penyedia layanan Aborigin
yang efektif termasuk merekrut lebih banyak staf Aborigin, memberikan
pelatihan budaya yang sesuai untuk CSP, pendidikan kanker untuk pemangku
kepentingan Aborigin, kesinambungan perawatan, menghindari penggunaan
jargon medis, mengakomodasi kebutuhan psikososial dan logistik pasien, dan
layanan in-service koordinasi.
(Selman et al., Untuk mengetahui efek intervensi 11 artikel Systematic review Meta-analysis showed little effect on patient outcomes (SMD=0.10, 95%CI -
2017) pelatihan komunikasi untuk 0.05 to 0.24) and high levels of heterogeneity (Chi2=21.32, df=7, p=0.003;
penyedia perawatan paliatif I2=67%). The effect on trainee behaviours in simulated interactions
umum pada outcomes yang (SMD=0.50, 95%CI 0.19-0.81) was greater than in real patient interactions
15
dilaporkan pasien dan perilaku (SMD=0.21, 95%CI -0.01-0.43); moderate heterogeneity (Chi2=8.90, df=5,
peserta didik p=0.11; I2=44%; Chi2=5.96, df=3, p=0.11; I2=50%, respectively). Two
interventions with medium effects on showing empathy in real patient
interactions included personalized feedback on recorded interactions.
(Curtis et al., Untuk menilai efek dari intervensi Randomized trial A Randomized Trial Di antara dokter internal dan praktisi perawat, pelatihan komunikasi berbasis
2013) keterampilan komunikasi bagi conducted with 391 simulasi dibandingkan dengan pendidikan biasa tidak meningkatkan kualitas
dokter internal dan praktisi internal medicine and Peserta diacak menjadi 8 sesi, komunikasi tentang perawatan akhir kehidupan atau kualitas perawatan akhir
perawat tentang hasil yang 81 nurse practitioner berbasis simulasi, hidup namun dikaitkan dengan sedikit peningkatan tekanan pasien. gejala.
dilaporkan pasien dan keluarga trainees between 2007 intervensi keterampilan Temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang transfer keterampilan dari
16
and 2013 at the komunikasi (N = 232) atau pelatihan simulasi sampai perawatan pasien aktual dan kecukupan penilaian
University of pendidikan biasa (N = 240). keterampilan komunikasi.
Washington and
Medical University of
South Carolina.