Patient-

Provider
Communication
Komunikasi Lanjutan

Kelompok 4
 Anggota Kelompok:

1. Rizki Amalia (1900029044) 5. Ayu Fita Angelina (1900029177)

2. Mita Rizky (1900029082) 6. Shafa Sabilla Rahma (1900029190)

3. Islam Pandu Utomo (1900029128) 7. Andi Syahrani Nur S (1900029205)

4. Deviyanti Isran (1900029148) 8. M. Dhimas Alfa Reza (1900029309)

 Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian
besar kegiatan setiap orang sehari-hari, mulai
antar teman, kelompok, organisasi atau massa.
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat
penting dan merupakan hal yang paling dekat
dalam kehidupan manusia, dapat diketahui
bahwa komunikasi terjadi pada setiap gerak
langkah manusia.
Aplikasi komunikasi antara dokter
dan pasien diartikan sebagai
tercapainya pengertian dan
kesepakatan yang dibangun dokter
bersama pasien pada setiap langkah
penyelesaian masalah pasien.
Pengertian
Patient-Provider Communication (PPC)
adalah pertukaran informasi dan dipahami
bersama antara pasien dan penyedia mereka.
PPC harus mendukung pasien dan anggota
keluarga sehubungan dengan preferensi
budaya, usia, kemampuan kognitif dan fisik,
dan tingkat melek kesehatan.
 Kenapa Patient-Provider
Communication (PPC) Penting?
Hasil Kesehatan pasien tergantung pada komunikasi yang
dibangun antara Pasien dan Provider. Provider yang
mendorong komunikasi terbuka dapat memperoleh
informasi yang lebih lengkap, meningkatkan prospek
diagnosis yang lebih akurat, dan memfasilitasi konseling
yang tepat, sehingga berpotensi meningkatkan kepatuhan
terhadap rencana pengobatan yang bermanfaat bagi
kesehatan jangka panjang.

Loghmani, et.al. (2014)

 Hak pasien untuk
Pasien perlu memiliki
komunikasi yang efektif
pemahaman yang baik
dan berhak mengetahui
tentang penyakit mereka,
perawatan yang mereka
risiko terkait pernyakit
terima, membuat keputusan
tersebut dan manfaat
yang terbaik tentang
pengobatan yang konsisten
perawatan mereka, dan
untuk meningkatkan hasil
memiliki hak untuk
perawatan kesehatannya
didengarkan oleh penyedia
mereka
 MODEL

1 2 3
Power-based (berbasis Gender – based Peer – based
kekuatan) (berbasis gender) (berbasis teman sebaya)
Pasien menghormati Kesamaan gender antara Provider sebagai penasihat
apa yang diberikan pasien dan provider dapat dan teman, komunikasi
provider kesehatan. membangun suasana informal digunakan untuk
komunikasi yang lebih melakukan perubahan
nyaman terhadap pasien
 HAMBATAN
Amoah, et.al. (2019)

Miskomunikasi Perbedaan Bahasa

menyebabkan
kesalahpahaman antara
perawat, pasien, dan keluarga
01 02 antara pasien dan penyedia
layanan kesehatan

Keterampilan Kondisi Pasien

Keterampilan
komunikasi provider
03 04 ketidakmampuan pasien
untuk berkomunikasi
yang buruk karena kondisi kesehatan
Hal-hal penting yang harus diperhatikan Provider ketika
bertemu dengan Pasien

Respect Empathy Audible

R
E
A
Clarity Humble C
H
Kerangka Konseptual
untuk komunkasi yang efektif

● Health/Diesease : fokus pada aplikasi pendekatan

dan pemeriksaan fisik tahunan provider kesehatan.
● Public/private: fokus pada intervensi yang
dilakukan, di tingkat public atau individu
(diutamakan individu).
● Mind/body: memastikan antara pikiran dan tubuh
berkontribusi bersama sepenuhnya.
● Talking/listening: komunikasi 2 arah sangat penting,
dimana ketika berbicara kita juga harus mampu
mendengarkan.
Disease centered communication Pendekatan
style atau doctor centered
communication style Komunikasi
kepentingan dokter dalam usaha
menegakkan diagnosis

Illness centered communication

style atau patient centered
communication style
apa yang dirasakan pasien tentang
penyakitnya
Kurzt (1998)
dalam dunia kedokteran ada dua
pendekatan komunikasi yang
digunakan
 Keinginan Pasien
untuk membangun hubungan baik

Menurut Rusmana (2009), 4 keinginan pasien yang

harus dipenuhi untuk membangun hubungan yang baik
antara dokter dan pasien adalah:

• Merasa ada jalinan dengan dokter dan mengetahui

bahwa pasien memperoleh perhatian penuh dari
dokter.
• Mengetahui bahwa dokter dapat fokus pada setiap
tindakan pengobatan dan interaksinya.
• Merasa rileks dan bebas dari kekhawatiran pada
suasana ruang praktek.
• Mengetahui bahwa dokternya dapat diandalkan.
 MANFAAT
Menurut Konsil Kedokteran Indonesia (2006), berdasarkan hari penelitian, manfaat komunikasi efektif dokter-
pasien adalah:

● Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan

medis dari dokter atau institusi pelayanan medis.
● Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang
merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
● Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.

● Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase

terminal dalam menghadapi penyakitnya.
 “Dengan adanya komunikasi yang efektif dan baik antara pasien dengan
penyedia layanan kesehatan maka dapat memperoleh manfaat bagi kedua
belah pihak. Pasien akan merasa aman dan terlindungi apabila pelayanan
kesehatan yang diterimanya dilakukan dengan maksimal sehingga muncul
rasa percaya bagi pasien untuk terus berobat ke layanan kesehatan yang
ada”.
 Referensi
1. Amoah KMV, Anokye R, Boakye SD, Acheampong E, Budu-Ainooson A, Okyere E, Kumi-Boateng G,
Yeboah C, Afriyie OJ. A qualitative assessment of perceived barriers to effective therapeutic communication
among nurses and patients. BMC Nurs. 2019 Dec;18(4)1–8. https://doi.org/10.1186/s12912-019-0328-0.
2. Konsil Kedokteran Indonesia. (2006). Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta: KKI.
3. Kurtz, S., Silverman, J. & Drapper, J. (1998). Teaching and Learning Communication Skills in Medicine.
Oxon: Radcliffe Medical Press.
4. Loghmani L, Borhani F, Abbaszadeh A. Factors affecting the nurse-patients’ family communication in
intensive care unit of Kerman: A qualitative study. J Caring Sci. 2014 Mar;3(1):67–2. doi:
https://doi.org/10.5681/jcs.2014.008.
5. Rusmana, A. (2009). Komunikasi Efektif Dokter Gigi vs Pasien.
 Terima Kasih
Ada Pertanyaan?
- Kelompok 4 -

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by

Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution