Anda di halaman 1dari 8

Komunikasi Antarpersonal Orang Tua Dengan Anak Remaja Perokok Aktif

(Studi Kasus Deskriptif Kualitatif Desa Sanrego Kecamatan Kahu Kabupaten Bone)

Wardah*1, dan Hasrianti


1
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah
Makassar, Jalan Sultan Alauddin No. 259, Makassar, Indonesia 90221

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang komunikasi antarpersonal orang tua dengan anak remaja perokok aktif di
Desa Sanrego Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
komunikasi antarpersonal orang tua dengan anak remaja perokok aktif serta faktor pendukung dan
penghambat komunikasi antarpersonal orang tua dengan anak remaja perokok aktif di Desa Sanrego.
Lokasi penelitian berada di Desa Sanrego Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deksriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 12 orang. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya a) Komunikasi antara
orang tua dan anak yang cukup terbuka karena rasa empati, dukungan, rasa positif dan kesetaraan yang
tercipta, serta adanya perhatian yang diberikan orang tua terhadap anaknya yang memiliki kecenderungan
merokok pada usia dini; b) Faktor pendukung komunikasi anatarpersonal antara orang tua dengan anak
remaja perokok aktif yaitu adanya keterbukaan dan faktor kedekatan yang dialami antara orang tua dengan
anak remaja perokok aktif sehingga anak merasa nyaman. Sedangkan faktor penghambat komunikasi
antarpersonal orang tua dan anak remaja perokok aktif adalah faktor kesibukan dan faktor kurang
kepercayaan orang tua terhadap anak.
Kata Kunci: Komunikasi Antarpersonal, Orang Tua, Anak Remaja, Perokok Aktif.

Abstract
This study discusses the interpersonal communication of parents with active smoking adolescent children in
Sanrego Village, Kahu District, Bone Regency. The purpose of this study was to find out how the
interpersonal communication between parents and their adolescent active smokers is as well as the
supporting and inhibiting factors of interpersonal communication between parents and their adolescent
active smokers in Sanrego Village. The research location is in Sanrego Village, Kahu District, Bone
Regency. The type of research used is descriptive qualitative research. There were 12 informants in this
study. Data collection techniques using the method of observation, interviews and documentation. The data
analysis technique used descriptive qualitative data analysis. The results showed that a) Communication
between parents and children was quite open because of the empathy, support, positive feeling and equality
created, as well as the attention that parents gave to their children who had a tendency to smoke at an early
age; b) Supporting factors for interpersonal communication between parents and active smokers are
openness and the closeness factor experienced between parents and active smokers so that children feel
comfortable. While the inhibiting factors for interpersonal communication between parents and active
smokers are busyness factors and the lack of parental trust in their children.
Keywords: Interpersonal Communication, Parents, Teenagers, Active Smokers.

*
Penulis Korespondensi
Email: ardawardahna@gmail.com
dengan banyak cara sehingga komunikasi yang
1. Pendahuluan
terjalin sangat erat dan konsisten antara kedua
Dalam kehidupan sehari – hari belah pihak yang berkomunikasi.
terutama pada keluarga dibutuhkan
Dalam al-qur’an dijumpai beberapa kata
komunikasi yang intens agar terjalin ikatan
yang mengarah pada “keluarga”. Ahlul bait
yang erat dalam keluarga tersebut, sehingga
disebut keluarga rumah tangga Rasulullah
keharmonisan dalam keluarga tetap terjalin
SAW (Al-Ahzab). Wilayah kecil adalah ahlul
khusus bagi orang tua dan anak remaja,
terutama dalam pembinaan kedewasaan agar bait dan wilayah meluas bisa dilihat dalam alur
pembagian harta waris. Keluarga perlu dijaga
tidak terjerumus dalam pergaulan yang
(At-Tahrim), keluarga adalah potensi
salah. Dalam lingkungan keluarga,
menciptakan cinta dan kasih sayang. Menurut
komunikasi sangat dibutuhkan terutama orang
Abu Zahra bahwa institusi keluarga mencakup
tua dan anak dimana komunikasi adalah alat
suami, istri, anak-anak dan keturunan mereka,
atau media jembatan penghubung antara
dan mencakup pula saudara kakek, nenek,
sesama keluarga untuk tumbuh kembang anak
paman, dan bibi serta anak mereka (sepupu).
tersebut. Perkembangan anak pada umumya
meliputi keadaan fisik, emosional dan Remaja merupakan usia yang masih
intelektual. Jika orang tua tidak menciptakan sulit dalam mengambil sebuah tindakan dan
pendidikan sejak dini pada anaknya, maka keputusan tepat. Oleh karena itu, masa
akan buruk pada perilaku anak tersebut. remaja banyak mengalami yang sifatnya ingin
mencoba sesuatu yang baru atau
Komunikasi Antarpersonal adalah
bereksperimen tentang sesuatu yang mereka
komunikasi yang berlangsung dalam situasi
tidak tahu dampaknya, salah satunya adalah
tatap muka antara dua orang atau lebih, baik
merokok dikalangan remaja yang merupakan
secara terorganisasi maupun pada kerumunan
bentuk kedewasaan yang dianggapnya
orang, menurut Wiryanto (Liliwery, 2015:
merupakan hal yang patut dilakukan.
27). Komunikasi antar pribadi sangat penting
Kebiasaan merokok pada kalangan anak
dalam keluarga untuk tumbuh kembang anak
remaja sekarang bukanlah hal yang baru lagi,
remaja, terutama pada anak remaja yang
umumnya sering ditemukan anak remaja yang
masih berada dalam pengawasan orang tua
memakai seragam sekolah memegang
dalam mendidik perilaku anak tersebut.
ataupun mengkonsumsi rokok, baik itu anak
Seperti saat menyimpangnya perilaku anak
remaja pada usia (SMP ataupun SMA),
remaja disebabkan Karena adanya faktor
merokok bersama temannya ataupun pada
ekonomi yang membuat orang tua sibuk
saat sendiri, secara sembunyi-sembunyi
dengan pekerjaan sehingga lupa menjalankan
maupun terang-terangan. Timbulnya
tanggung jawabnya sebagai orang tua dan disisi
kebiasaan merokok ini biasanya diawali dari
lain faktor utama adalah kurangnya
melihat orang sekitarnya merokok. Banyak
komunikasi antara orang tua dan anak,
anak-anak menganggap bahwa dengan
sehingga diperlukan komunikasi yang intens
merokok akan menjadi lebih dewasa. Ada
dan baik agar tidak terjadi (miss
pula yang merasa bahwa dengan merokok
communication) antara orang tua dan anak
akan menimbulkan ketenangan, terlepas dari
yang dapat menyebabkan anak remaja
rasa takut dan gelisah (Aqib, 2010).
tersebut terbawa dalam pergaulan yang salah.
Menurut (Sarwono, 2011) remaja
Menurut (Miller) (dalam Liliweri, 2015:
merupakan proses seseorang mengalami
26) Komunikasi Antarpersonal telah
perkembangan semua aspek dari masa kanak-
didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi
kanak menuju masa dewasa. Peralihan masa
pada basis tertentu dengan jumlah partisipan
kanak-kanak menjadi dewasa sering disebut
tertentu. Komunikasi antarpersonal terjadi
dengan masa pubertas. Masa pubertas
antara dua orang ketika mereka mempunyai
merupakan masa dimana remaja mengalangi
hubungan yang dekat sehingga mereka bisa
kematangan seksual dan organ reproduksi
segera menyampaikan umpan balik segera
yang sudah mulai berfungsi. Masa lebih bterbuka, dan intensitas komunikasi
pematangan fisik pada remaja wanita ditandai masih terlalu rendah, pesan komunikasi yang
dengan mulai haid, sedangkan laki-laki disampaikan orang tua berkaitan dengan
ditandai dengan mengalami mimpi basah. perilaku merokok pada usia remaja.
Menurut (Tirtosastro, 2010) kandungan Penelitian lain juga pernah dibahas oleh
kimia tembakau yang sudah teridentifikasi Riska Dwi Novianti Dkk (2017) membahas
jumlahnya mencapai 2.500 komponen. Dari tentang komunikasi anatarpribadi dalam
jumlah tersebut sekitar 1.100 komponen menciptakan harmonisasi dalam keluarga
diturunkan menjadi komponen asap secara (suami dan istri) keluarga di Desa Sagea
langsung dan 1.400 lainnya mengalami Kabupaten Halmahera Tengah yang
dekomposisi atau terpecah, bereaksi dengan menunjukkan bahwa upaya-upaya yang
komponen lain dan membentuk komponen dilakukan oleh suami istri dalam menciptakan
baru. Di dalam asap sendiri terdapat 4.800 harmonisasi keluarga di Desa Sagea
macam komponen kimia yang telah Kecamatan Weda Utara Kabupaten
teridentifikasi, telah di indetifikasi komponen Halmahera Utara adalah sebagai berikut,
kimia rokok yang berbahaya bagi kesehatan, keterbukaan, dukungan, pengertian,
yaitu: tar, nikotin, gas CO, dan NO yang kepercayaan. Kedua hambatan yang ditemui
berasal dari tembakau. dalam berkomunikasi dalam suami istri guna
menciptakan harmonisasi keluarga.
Menurut (KBBI, 2016), Rokok adalah
gulungan tembakau kira-kira sebesar jari Penelitian lain juga pernah dibahas Rika
kelingking yang dibungkus daun nipah atau Tri Ariani (2014) yang berjudul hubungan
kertas. Rokok adalah produk tembakau yang antara persepsi terhadap pola asuh orang tua
penggunaannya dengan cara dibakar dan otoriter dengan agresivitas pada remaja, yang
dihisap asapnya dan atau dihirup asapnya menjelaskan tentang, terdapat hubungan
yang dihasilkan dari tanaman nicotiana positif yang signifikan antara persepsi
tabacum, nicotinia rustica, dan spesies lainnya terhadap pola asuh orang tua otoriter dengan
atau sintesisnya yang asapnya mengandung agresivitas pada remaja. Sehingga faktor lain
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan yang mempengaruhi agresivitas seperti
tambahan. pengalaman masa kecil, media, kesenjangan
sosial. Peneliti dapat melakukan pengukuran
Menurut Imarina (Latief, 2015),
agretivitas lebih pada orang tua atau guru dan
mengemukakan bahwa rokok adalah silinder
pengukuran dapat menggunakan media yang
dari kertas berukuran panjang antara 70
lain.
hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun- daun tembakau yang Dalam penelitian ini membahas tentang
telah dicacah. Ada dua jenis rokok, yaitu Komunikasi antarpersonal orang tua dengan
berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok anak remaja perokok aktif di Desa Sanrego
terbuat dari busa serabut sintesis yang Kecamatan Kahu Kabupaten Bone,
berfungsi menyaring nikotin. keterbukaan menunjukkan bahwa kecenderungan
komunikasi orang tua dengan anak cukup
Penelitian lain yang membahas Komunikasi
terbuka karena adanya rasa empati dukungan
Antarpersonal orang tua dengan anak remaja
rasa positif dan kesetaraan yang timbul, faktor
perokok aktif pernah dibahas oleh Wartawati
pendukung komunikasi antarpersonl orang
Ammang Dkk (2017) yang berjudul peran
tua dengan anak remaja perokok aktif yaitu
komunikasi keluarga dalam mengatasi
faktor saling keterbukaan dan faktor
perilaku merokok pada anak usia remaja,
kedekatan yang dialami antara orang tua
menjelaskan tentang peran komunikasi
dengan anak remaja perokok aktif sehingga
keluarga pada perilaku merokok pada usia
anak merasa nyaman menceritakan
remaja belum optimal, bentuk komunikasi
masalahnya. Tujuan artikel ini untuk
orang tua dengan anak dalam mengatasi masih
mengetahui Komunikasi antarpersonal orang
lebih banyak menggunakan komunikasi yang
tua dengan anak remaja perokok aktif di Desa yang tidak bersadarkan perhitungan angka
Sanrego Kecamatan Kahu Kabupaten Bone, melainkan dalam bentuk pertanyaan-
serta mengetahui komunikasi yang efektif pertanyaan yang digunakan secara deskriptif.
dilakukan antara orang tua dengan anak Analisis data dalam penelitian dengan
remaja yang dapat dilihat dari indikator yang menggunakan analisis data kualitatif, setelah
digunakan dalam penelitian ini. dikelompokan data tersebut dijabarkan dalam
bentuk wacana sehingga lebih dimengerti,
2. Metode Penelitian
setelah itu dari wacana tersebut maka peneliti
Penelitian ini dilakukan di Desa akan menarik kesimpulan dari data tersebut
Sanrego, peneliti memilih lokasi tersebut sehingga dapat menjawab pokok masalah
karena di daerah tersebut adalah tempat yang penelitian.
strategis dan mendukung untuk melakukan
3. Pembahasan Dan Hasil
penelitian karena penggunaan rokok di
kalangan anak remaja di desa tersebut lebih Mengutip Liliweri (1991:18) dalam
banyak dan lebih dominan pengguna rokok bukunya Devito (2011), ciri - ciri komunikasi
dibandingkan desa lainnya. Berikut adalah antarpribadi yang efektif, yaitu: adalah
informan yang akan diteliti yakni, orang tua keterbukaan (openness), empati (empathy),
sebanyak (6) orang, anak- anak usia 11- 16 dukungan (supportiveness), rasa positif
tahun sebanyak (6) orang. Penelitian ini (positiveness), dan kesetaraan (equality).
dilaksanakan selama dua bulan yaitu Komunikasi yang terjalin antara orang tua
November sampai bulan Januari 2019. dengan anak di Desa Sanrego Kecamatan
Kahu Kabupaten Bone akan diuraikan
Jenis penelitian yang digunakan dalam
berdasarkan lima indikator tersebut.
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif yaitu peneliti mengklasifikasi,  Keterbukaan ( Openness)
mendeskripsikan dan melakukan wawancara
Josep A. Devito (dalam Liliwery
mendalam terhadap objek peneliti.
1991: 13) menguraikan keterbukaan
Sedangkan tipe penelitian deksriptif yaitu
menunjuk pada beberapa aspek. Aspek
bentuk penelitian yang meneliti fenomena
pertama, mengacu pada sikap
khusus yang hadir ditengah konteks yang
komunikator yang terbuka kepada
terbatas (Sugiyono. 2013). Maksud dari
komunikannya. Ini tidaklah berarti
penelitian ini mengumpulkan dan
bahwa orang harus dengan segera
mendapatkan data yang mendalam secara
membukakan semua riwayat hidupnya;
langsung dari lokasi penelitian dan memberi
aspek kedua mengacu pada kesediaan
gambaran jelas mengenai masalah yang
komunikator untuk bereaksi secara jujur
diteliti.
terhadap stimulus yang datang. Orang
Informan merupakan orang- orang yang yang diam, tidak kritis, dan tidak
dianggap memberikan informasi yang sesuai tanggap pada umumnya merupakan
adalah usia 11 tahun-16 tahun yang di anggap komunikan yang menjemukan.
perokok aktif berada pada Desa Sanrego. Sementara, aspek ketiga menyangkut
Penelitian ini di tentukan secara purposive kepemilikan perasaan dan pikiran
sampling yang bertujuan peneliti memilih dimana komunikator mengakui bahwa
informan atau responden secarfa sengaja, perasaan dan pikiran yang
yaitu mereka yang dianggap berkompeten atau diungkapkannya adalah miliknya dan ia
dianggap tahu pasti tentang komunikasi bertanggung jawab atasnya.
antarpersonal orang tua dan anak remaja
Berkaitan dengan Komunikasi
perokok aktif di Desa Sanrego Kecamatan
Antarpersonal orang tua dengan anak
Kahu Kabupaten Bone Tahun 2019. Teknik
remaja perokok aktif di Desa Sanrego,
analisis data yang digunakan dalam penelitian
Indikator Keterbukaan orang tua dan
ini adalah bersifat kualitatif yaitu analisis
anak remaja mereka, sebagian besar
deskriptif kualitatif itu sendiri yaitu analisis
orang tua dapat memliki informasi dan hubungan dimana terdapat sikap
mengetahui apa yang dilakukan anak mendukung. Individu memperlihatkan
remaja mereka karena adanya sikap mendukung dengan bersikap
keterbukaan dari kedua belah pihak deskriptif bukan evaluatif, spontan
sehingga timbul rasa nyaman untuk bukan strategi.
menceritakan dan meminta saran Menurut hasil penelitian, sebagian
kepada orang tua mereka, dan ada pula besar dari orang tua memberikan
orang tua yang tertutup pada anaknya dukungan untuk anaknya untuk
karena sibuk dengan pekerjaan. Di berhenti merokok karena merokok
sinilah peran besar orang tua untuk sangat merugikan, baik bagi kesehatan
mengontrol dan memberikan pemahaman
diri sendiri maupun orang lain. Namun
tentang dampak buruk yang di
demikian, ada pula orang tua yang
timbulkan oleh rokok.
memang membiarkan anaknya
 Empati (Empathy) merokok karena sudah kebiasaan dan
tidak bisa lagi menghentikannya. Anak
Menurut Josep A. Devito (dalam
tersebut sudah tidak bersembunyi lagi di
Liliwery 1991: 13). Empati adalah
depan orang tuanya jika ingin
kemampuan seseorang untuk
mengkomsumsi rokok tanpa ada rasa
mengetahui apa yang sedang dialami
canggung lagi memperlihatkan perilaku
orang lain pada suatu saat tertentu, dari
merokok pada kedua orang tuanya
sudut pandang orang lain itu, melalui
sehingga perilaku tersebut seolah
kacamata orang lain itu. Orang yang
menjadi sebuah kebiasaan.
berempati mampu memahami motivasi
dan pengalaman orang lain, perasaan  Sikap Positif (Positiveness)
dan sikap mereka, serta harapan dan
Menurut Josep A. Devito (dalam
keinginan mereka untuk masa
Liliwery 1991: 13). Seseorang harus
mendatang sehingga dapat
memiliki perasaan positif terhadap
mengkomunikasikan empati, baik
dirinya, mendorong orang lain lebih
secara verbal maupun non-verbal.
aktif berpartisipasi, dan menciptakan
Pada penelitian Dilihat dari aspek situasi komunikasi kondusif untuk
empati, keterbukaan orang tua dan anak interaksi yang efektif. Terhadap objek
tersebut maka Indikator Empati penelitian, sikap positif ini muncul
sebagian besar orang tua memiliki rasa karena dalam dirinya memang memiliki
empati tinggi terhadap anak remaja niatan untuk berubah dengan
mereka, terlihat dengan orang tua yang menceritakan perilaku merokoknya
ingin mengontrol dan memberikan terhadap orang tua mereka, sehingga
teguran tentang bahaya jika menjadi orang tua mereka memberi saran yang
perokok aktif serta apa dampaknya bagi baik. Sebagian besar orang tua memiliki
orang lain jika melihat anak seusianya rasa positif di karenakan anak mereka
merokok, tapi ada pula orang tua yang berani untuk terbuka. Di sisi lain,
memang membiarkan anaknya menjadi terdapat pula orang tua yang merasa
perokok karena kebiasaan merokok sama sekali tidak memiliki rasa positif
yang di perlihatkan di depan anaknya karena tidak adanya kepercayaan
sehingga menjadi contoh bagi anaknya kepada anak remaja mereka. Akibatnya,
sendiri. komunikasi antara orang tua dan anak
tidak terjalin dengan baik karena tidak
 Dukungan (Supportiveness)
adanya kepercayaan yang terjalin antara
Menurut Josep A. Devito (dalam satu dengan yang lainnya.
Liliwery 1991: 13), hubungan
antarpersonal yang efektif adalah
 Kesetaraan (Equality) pengawasan terhadap pergaulannya saat
berada di luar rumah.
Menurut Josep A. Devito (dalam
Liliwery 1991: 13). Komunikasi Keterbukaan yang terbangun
Antarpribadi akan lebih efektif bila antara orang tua dan anak menjadi suatu
suasananya setara. Artinya, ada bentuk kedekatan untuk menjalin
pengakuan secara diam-diam bahwa keharmonisan keluarga. Namun
kedua belah pihak menghargai, demikian, sebagian anak justru enggan
berguna, dan mempunyai sesuatu yang menceritakan masalah pribadinya
penting untuk disumbangkan. kepada kedua orang tuanya karena
Kesetaraan meminta kita untuk adanya rasa takut dan hawatir.
memberikan penghargaan positif tanpa Ketakutan dan kehawatiran ini
syarat kepada individu lain. menjadikan anak larut dalam
kebiasaan/masalah yang dihadapi.
Berkaitan dengan komunikasi
Keadaan ini diperparah dengan sikap
antarpersonal orang tua dengan anak
orang tua yang tidak menerapkan
remaja perokok aktif di Desa Sanrego,
aturan-aturan berupa didikan awal
aspek kesetaraan dapat dilihat dari
kepada anak anak mereka. Anak bebas
pengakuan anak yang merasa diarahkan
melakukan apa yang di inginkannya
dengan baik oleh orang tuanya.
pada saat di luar rumah atau pada saat
Sebagian besar anak menerima dengan
orang tuanya tidak berada di dalam
baik nasihat orang tua mereka sehingga
rumah.
orang tua dan anak remaja merasa
setara dengan saling menghargai satu 2. Faktor Kedekatan
sama lain. Dengan begitu orang tua Salah satu faktor pendukung
dapat mengontrol anaknya dan komunikasi antarpersonal orang tua
sebaliknya anak mendapat kepercayaan kepada anak adalah faktor kedekatan
dari kedua orang tua. Namun, ada pula yang diterapkan oleh orang tua pada
beberapa orang tua yang seolah anaknya. Dengan memiliki rasa
memasang batas terhadap anak dan kedekatan orang tua akan gampang
membuat anak tidak nyaman untuk mengontrol kebiasaan anaknya baik di
menceritakan masalahnya sehingga dalam rumah maupun di luar rumah.
kesetaraan keduanya tidak terjalin Kedekatan yang terjalin antara orang tua
dengan baik. Untuk kasus yang dan anak memberikan rasa positif pula
demikian, diperlukan komunikasi yang kepada keduanya sehingga rasa nyaman
lebih intens dari orang tua dan anak untuk berbicara tetap terjalin. Anak
remaja perokok aktif tersebut. yang terbuka kepada kedua orang
A. Faktor Pendukung Komunikasi tuanya tentang masalah yang dihadapi
Antarpersonal Orang Tua Dengan termasuk penggunaan rokoknya yang
Anak Remaja Perokok Aktif. sudah berlebihan dapat diantisipasi
cepat oleh orang tuanya.
1. Faktor Saling Keterbukaan
B. Faktor Penghambat Komunikasi
Sikap saling terbuka merupakan
Antarpersonal Orang Tua Dengan
salah satu faktor yang berpengaruh
Anak Remaja Perokok Aktif.
terhadap komunikasi antarpersonal
orang tua dan anak. Sikap saling terbuka 1. Faktor Kesibukan
sangat berperan penting untuk Salah satu faktor penghambat
perkembangan hubungan antara komunikasi antarpersonal orang tua
keduanya. Orang tua dapat mengontrol dengan anak di Desa Sanrego adalah
kebiasaan yang dilakukan anak saat kesibukan orang tua sehingga tidak
berada dalam rumah dan memberikan memperhatikan aktivitas anak.
Kurangnya komunikasi orang tua Faktor Pendukung komunikasi
memudahkan anak terpengaruh dengan antarpersonal antara orang tua dan anak
pergaulan sehingga anak menjadi remaja perokok aktif yaitu faktor saling
pecandu rokok. Kesibukan orang tua keterbukaan dan faktor kedekatan yang
menjadikan anak merasa kurang dialami antara orang tua dan anak remaja
diperhatikan dan mendorong anak perokok aktif sehingga anak merasa nyaman
untuk mencoba hal hal baru, salah untuk menceritakan masalahnya termasuk
satunya adalah perilaku merokok yang perilaku merokok. Sementara faktor
tidak sepatutnya. penghambat komunikasi antarpersonal orang
tua dan anak remaja perokok aktif adalah
2. Faktor Kurang Kepercayaan
faktor kesibukan dan faktor kurang
Kurangnya kepercayaan orang tua kepercayaan yang menyebabkan komunikasi
terhadap anak menjadi salah satu antar orang tua dan anak remaja perokok aktif
penyebab faktor penghambat tidak berjalan dengan baik.
komunikasi antara keduanya. Keadaan
Ucapan Terima Kasih
ini memberikan Batasan kepada
keduanya untuk berkomunikasi atau Penulis mengucapkan terima kasih
bercerita tentang masalah yang sedang kepada Ibu dan Bapak serta kakak dan adik
di alami. Kurangnya kepercayaan atas dukungan dan kasih sayangnya yang tak
membuat komunikasi antara orang tua terhingga. Saya juga ingin mengucapkan
dengan anak tidak terjalin dengan baik, terima kasih kepada teman, dan civitas
orang tua tidak menempatkan anak akademika FISIP Unismuh Makassar yang
sebagai komunikan yang baik, telah membantu dalam penulisan ilmiah ini.
sebaliknya anak juga tidak Daftar Pustaka
menempatkan orang tua sebagai solusi
atas permasalahan-permasalahan yang Buku
mereka hadapi.
4. Kesimpulan Aqib, Z. (2011). Pendidikan Karakter;
Membangun Karakter Positif Anak
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Bangsa. Bandung: Yrama Widya.
informan secara langsung selama 2 bulan di
Desa Sanrego, Kecamatan Kahu, Kabupaten Devito, Josept A. (2011). Komunikasi Antar
Bone bahwa komunikasi antarpersonal antara Manusia. Pamulang - Tangerang
orang tua dan anak remaja perokok aktif Selatan: Karisma Publishing Group.
didasari oleh 5 aspek yaitu keterbukaan,
empati, dukungan, rasa positif, dan Liliweri, Alo. (2015). Komunikasi Antar
kesetaraan. Personal. Jakarta: Kencana Pranada
Media Group.
1. Keterbukaan menjukkan bahwa
kecenderungan komunikasi antara orang Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantita
tua dan anak cukup terbuka karena rasa tif Kualitatif Research Dan Developmen
empati, dukungan, rasa positif dan t. Yokyakarta : Rajawali Pers.
kesetaraan yang timbul. Adanya perhatian
yang diberikan orang tua terhadap Sarwono Sw. (2011). Psikologi Remaja.
anaknya yang memiliki kecenderungan Jakarta: Rajawali Pers.
merokok pada usia yang sangat muda,
membuat anak merasa dipedulikan oleh Jurnal
orang tuanya, diberikan pula nasehat dan
terguran yang keras sehingga tidak Ammang, W Dkk. (2017). Peran Komunikasi
kembali mengkomsumsi rokok. Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku
Merokok Pada Anak Usia Remaja.
Ejurnal. Volume VI. No. 1. Tahun
2017

Ariani, Rika Tri. (2014). Hubungan Antara


Persepsi Terhadap Pola Asuh Orang
Tua Otoriter Dengan Agresivitas Pada
Remaja. (5)11.

Latief, Abdul. (2015). Gambaran


Pengetahuan, Perhatian Dan Sikap
Mahasiswa Terhadap Media Promosi
Kesehatan Berupa Gambar Di
Kemasan Rokok Pada Perokok Aktif.
Karya Ilmiah Strata Satu, Universitas
Jember. (27-28).

Novianti, Riska Dwi Dan Dkk, (2017).


Komunikasi Antarpribadi Dalam
Menciptakan Keharmonisan Suami
Dan Istri Keluarga Di Desa Sagea
Kabupaten Halmahera Tengah. “E-
journal Acta Diurma”. Volume VI.
No. 2. Tahun 2017.
Tirtosastro, S. Dan Murdiyati, A.S. (2010).
Kandungan Kimia Tembakau Dan
Rokok. Bulletin Tanaman Tembakau,
Serat Dan Minyak Industry 2 (1),
April 2010: 33-34.

Anda mungkin juga menyukai