Anda di halaman 1dari 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Journal System IAIN Bengkulu (Institut Agama Islam Negeri)

STRATEGI KOMUNIKASI TERHADAP ANAK USIA DINI

Husnul Bahri
Dosen IAIN Bengkulu
Email : husnulbahri_syukur@yahoo.com

Abstract : Communication as a process in delivering messages to achieve a goal, the main component is a communica-
tor or source message, communicant or recipient of the message and the message itself. In the learning process for early
childhood, communication should be developed with strategies tailored to the growth and development of children,
one the foccus of study is the development to the language of children who will give a big influence on communication
strategies against early age. The popular mistake communicators is an adults in the language of communication, and
communication barriers for children should be great interest in devising communication strategies. three things that
are very urgent is the use of appropriate terms, continuoust, and the presence of cues to switch themes.
Key Word : Strategi Komunikasi (communication strategy), Anak Usia
Dini (early childhood)

Abstak: Komunikasi sebagai sebuah proses dalam menyampaian pesan untuk mencapai suatu tujuan, komponen uta-
manya adalah komunikator atau sumber pesan, komunikan atau penerima pesan dan pesan itu sendiri. Dalam proses
pembelajaran bagi anak usia dini, komunikasi harus dikembangkan dengan strategi yang disesuaikan dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satu pusat perhatian kajian adalah perkembangan bahasa anak yang
akan memberikan pengaruh besar terhadap strategi komunikasi terhadap anan usia dini. Kesalahan populer komu-
nikator yaitu orang dewasa dalam bahasa komunikasi, dan hambatan-hambatan komunikasi bagi anak harus menjadi
perhatian yang besar dalam menyusun strategi komunikasi.tiga hal yang sangat urgen yaitu penggunaan istilah yang
tepat, berkesinambungan, dan adanya aba-aba untuk berpindah tema.
Kata kunci: strategi komunikasi, anak usia dini.

Pendahuluan nar terhadap informasi yang diterimanya.


Dalam konseptual interaksi bahwa komunikasi Sebagaimana kita ketahui bahwa sesungguhnya
memiliki peran yang utama untuk mencapai tu- pendidikan yang utama dan pertama bagi anak usia
juan, khususnya dalam konteks pembelajaran maka dini berada di rumah bersama orang tua yaitu ayah
komunikasi menjadi sebuah strategi yang harus dan ibu. Indikatornya adalah : (1) orang tua merupa-
mendapatkan perhatian sebaik-baiknya. Tanpa ko- kan orang yang paling bertanggungjawab terhadap
munikasi yang baik dan benar tidak akan ada ter- perkembangan anak-anaknya, (2) orang tua meru-
cipta suasana yang bahagia, demikian halnya tanpa pakan orang yang pertama berinteraksi dengan
adanya percakapan yang efektif tidak akan ada kes- anak-anaknya sebelum mereka berinteraksi dengan
epahaman untuk mencapai sebuah kesepakatan. orang lain, (3) lingkungan keluarga merupakan ling-
Sebagai ilustrasi dikeseharian dalam suatu rumah kungan terdekat yang sangat berpengaruh terhadap
tangga, kita menemukan kondisi dimana Ibu dan kepribadian anak, dan (4) waktu yang dimiliki oleh
ayah tidak satu makna dalam perintah seperti sang anak lebih banyak dihabiskan di rumah bersama
ayah berkata “tidak” dan sang ibu berkata “ya”. Atau orangtuanya . Dengan demikian pemberian asah,
sebaliknya, maka informasi yang harus diterima asih dan asuh kepada anak usia dini menjadi tang-
sang anak akan sulit, hal ini harus diperjelas dengan gungjawab utama bagi orangtuanyayaitu ayah dan
kejelasan berkomunikasi yang baik dan benar agar ibunya.
sang anak dapat mempunyai pemahaman yang be- Sarana komunikasi yang dibangun yaitu bahasa

48 Vol. XI, No. 1, Juni 2018


49 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 49

adalah mampu membangun keterampilan berko- jian ini mejadi sangat penting untuk disusun dan
munikasi, keterampilan menyampaikan pendapat, diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu refer-
gagasan, dan pandangan dalam menyikapi suatu ensi bagi setiap orang tua atau orang dewasa dalam
persoalan yang dihadapi dalam kehidupan. Keter- mendidik anak. Dengan bekal pengetahuan strategi
ampilan seperti itu tentu sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi, maka orang tua dapat mewujudkan
proses tumbuh kembang anak usia dini.bahasa juga dan membimbing anak-anaknya menjadi anak yang
merupakan alat berpikir, Oleh karena itu, melalui handal dan berkualitas serta siap untuk menghada-
kemampuan berbahasa, berbagai persoalan yang pi kehidupan yang semakin kompleks.
dihadapi dapat dipahami, disikapi, dan dicerna Menjadi permasalahan kajian ini adalah ”Ba-
dengan baik sehingga dapat menambah kematan- gaimanakah strategi komunikasi terhadap anak usia
gan berpikir atau kematangan intelektual seseorang. dini?”.
Berkenaan dengan itu, kemampuan berkomunikasi
yang tinggi dan daya pikir yang kritis dalam meng- Pembahasan
hadapi setiap tantangan pada gilirannya juga dapat Komunikasi pada dasarnya merupakan kegia-
melahirkan generasi yang kreatif dan inovatif. tan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan
Komunikasi merupakan kunci sukses hubun- dua pihak yang berkomunikasi yang masing-masing
gan antara orang tua dengan anak-anaknya. Bentuk bertujuan membangun suatu makna agar keduanya
komunikasi verbal dengan kata-kata maupun ko- memahami atas apa yang sedang dikomunikasikan.
munikasi non verbal seperti pelukan, ciuman, sen- Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses
tuhan, dll merupakan bentuk komunikasi yang per- pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pen-
lu dipupuk dan dilatih kepada anak sejak anak usia golahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang
dini. Sehingga sampai kapanpun “komunikasi kasih dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan ter-
sayang” dari kedua orang tua kepada anak-anaknya tentu. Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang
dapat terus berlangsung, tanpa anak merasa malu, menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi
terganggu dan lain-lain.Proses belajar komunikasi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama
anak merupakan kolaborasiantara kedua orang tua dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi.1
dengan anak-anaknya, dan kolaborasi tersebut da- Bagaimana cara mengoptimalkan komunikasi
pat dimulai sejak anak masih 0 tahun. Masa inilah berkenaan dengan interaksi pada anak usia dini?.
merupakan fondasibagi seorang anak untuk mem- Seyogyanya hal ini kita mulai dari lingkungan ter-
bekali dirinya dalam menyongsong dan menjalani dekat anak yaitu keluarga. Melalui pola komunikasi
kehidupan dimasa depannya. Proses pembelajaran yang tepat seiring dengan kemampuan berbahasa
komunikasi ini akan mematangkan pembelaja- orang tua yang akan ditrasfer pada anak lewat ko-
ran etika, nilai (value), kepribadian, dansikap agar munikasi yang efektif, maka segala hal positif berke-
mereka benar-benar menjadi sosok penerus bangsa naan dengan tumbuhkembang anak yang sesuai
yang berperilaku dan berkepribadian luhur seperti harapan akan terpenuhi.
apa yang diamanatkan oleh para pejuang negeri Beberapa teori pembelajaran bahasa anak dapat
tercinta ini.Komunikasi yang baik antara orang tua dijadikan bahan acuan analisis penyusunan strategi
dengan anak, sangat membantu anak memahami komunikasi terhadap anak usia dini sesuai dengan
dirinya sendiri, perasaannya, pikirannya, penda- tingkatan pertumbuhan dan perkembangannya.
patnya dan keinginan-keinginannya. Anak dapat Perkembangan strategi komunikasi berawal dari
mengidentifikasi perasaannya secara tepat sehing- perkembangan bahasa anak. Bahasa anak awalnya
ga membantunya untuk mengenali perasaan yang berkembang secara alami. Proses ini dikenal den-
sama pada orang lain. gan pemerolehan bahasa. Melalui interaksi dengan
Setiap orang tua dan pendidik pasti mengingink- lingkungan anak memperoleh pengalaman yang
an yang terbaik bagi anaknya, tapi kadang harapan memberi sumbangan terhadap perkembangan ba-
itu terkendala oleh komunikasi dalam pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua sejak anak tersebut
berusia dini. Dengan mengetahui betapa penting- 1
Brown, H. Douglas. 1994. Principles of Language and Teaching. Third
nya komunikasi terhadap anak usia dini, maka ka- Edition New Jersey Prentice Hall Regents
50 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 50

hasa. Di samping itu, bahasa anak juga dapat dis- (LAD). Chomsky juga memperkenalkan Univer-
timulasi dengan berbagai cara. Stimulasi tersebut sal Grammar dalam kemampuan bahasa anak.
dikenal dengan pembelajaran yang direalisasi da- Ini merupakan kelemahan dan sumber kritik atas
lam bentuk kegiatan-kegiatan belajar atau bermain. teorinya Chomsky. Selanjutnya Chomsky juga me-
Agar pendidik dapat memberikan stimulasi yang nyatakan bahwa belajar bahasa sebaiknya sebelum
tepat, pendidik perlu memiliki pengetahuantentang usia sepuluh tahun. Kemampuan yang terbentuk
perkembangan bahasa. pada saat dalam kandungan akan teraktualisasi atau
Ada tiga teori dasar yang dapat digunakan un- berkembangan dengan didukung oleh faktor biolo-
tuk memahami perkembangan bahasa anak. Ketiga gis dan faktor lingkungan setelah anak lahir. Untuk
teori tersebut dikemukakan berikut ini: itu, Noam Chomsky menyatakan faktor lingkungan
juga sangat berperan dalam perkembangan bahasa
Teori Behavioristik (Teori Perilaku) dari Skinner anak disamping kesiapan faktor biologis. Ada ke-
Teori dalam aliran behavioristik yang diprakar- mampuan yang tidak mungkin dimiliki anak, walau
sai oleh BF. Skinner yang menyatakan bahwa ling- lingkungan memberi stimulasi yang maksimal ka-
kungan memberi pengaruh utama bagi perkem- lau kondisi biologis belum siap untuk mencapai
bangan bahasa anak.2 Oleh karenanya orang tua kemampuan tersebut. Misalnya, pengucapan huruf
dan pendidik perlu aktif mengajak anak berbicara ‘g’ tidak mungkin dimiliki sebelum alveolenatal ma-
dan memberi contoh penggunaan bahasa yang tang untuk berfungsi.
baik. Teori perilaku juga percaya bahwa agar anak Teori ini Mengutarakan bahwa bahasa sudah
berhasil dibutuhkan penguatan. Bentuk penguatan ada di dalarn diri anak. Pada saat seorang anak
khususnya adalah pujian atau barang-barang seder- lahir, dia telah memiiiki seperangkat kemampuan
hana. Anak perlu diberi contoh ucapan sehingga berbahasa yang disebut Tata Bahasa Umum” atau
anak dapat meniru ucapan tersebut. Atas keberhasi- ‘Universal Grammar’. Teori ini mengatakan bahwa
lan anak mengulangi contoh yang diberikan, perlu meskipun pengetahuan yang ada di dalam diri anak
diberi penguatan dan imbalan yang segera diberi- tidak rnendapatkan banyak rangsangan, anak akan
kan seperti ‘bagus,’ pinter, diberi permen atau yang tetap dapat mempelajarinya. Anak tidak sekedar
lainnya yang setimpal. Teori ini menekankan bahwa meniru bahasa.yang dia dengarkan, tapi ia juga
dalam perkembangan bahasa anak usia dini, orang- mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada, hal
tua dituntut untuk memberikan stimulasi, seperti ini karena anak memiliki sistem bahasa yang dis-
aktif mengajak anak berbicara dan bercakap-cakap ebut Perangkat Penguasaan Bahasa. Teori Nativistik
agar pencapaian kemampuan berbahasa anak mak- juga memberikan pengetahuan bahwa keterampi-
simal. lan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik
anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.
Teori Nativistik dari Chomsky Oleh karena itu, pendidik dalam dalam memberi-
Noam Chomsky mengkritik teori yang dikemu- kan stimulasi perlu memperhatikan kesiapan anak.
kakan Skinner. Ia menyatakan bahwa perkemban- Teori ini juga memberikan wawasan bahwa anak
gan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan akan belajar bahasa dengan cepat sebelum usia
semata. Faktor genetik sangat menentukan perkem- 10 tahun. Artinya, pembelajaran bahasa lebih baik
bangan bahasa anak.3 Menurut Noan Chomsky diberikan sejak dini, karena lebih dari usia 10 tahun
kemampuan bahasa anak terbentuk mulai dari anak akan mengalami kesulitan.
konsepsi. Dengan kata lain, sejak lahir anak telah
memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan Teori Konstruktivisme dari Piaget, Vygotsky,
tersebut dikenal dengan Language Advice Device Gardner
Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk

2
Hurlock Elizabeth B. 2005 Perkembangan anak Jilid 1. Jakarta. Pener-
bit Erlangga.. Hurlock Elizabeth B. 2005 Perkembangan anak Jilid 1. Jakarta. Pener-
4

3
ibid bit Erlangga
51 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 51

dari interaksi dengan orang lain.4 Dengan berin-


teraksi dengan orang lain, maka pengetahuan, nilai d. Jenis kelamin, anak laki-laki mempunyai ke-
dan sikap anak akan berkembang. Anak memiliki cenderungan lebih susah berkomunikasi
perkembangan kognisi yang terbatas pada usia-usia dibandingkan dengan anak perempuan. Ka-
tertentu, tetapi melalui interaksi sosial, anak akan limat dalam komunikasi anak laki-laki lebih
mengalarni peningkatan kemampuan berpikir. pendek-pendek dan tata bahasanya kurang betul
Pengaruh pada pembelajaran. Anak akan dapat dibandingkan dengan anak perempuan. Kosa
belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Se- kata yang diucapkan anak laki-laki lebih sedikit
mentara anak melakukan kegiatan, anak perlu di- dan pengucapannya kurang tepat dibandingkan
dorong untuk sering berkomunikasi. Adanya anak dengan anak perempuan.
yang lebih tua usianya atau orang dewasa yang e. Keinginan berkomunikasi, semakin kuat keingi-
mendampingi pembeiajaran dan mengajak ber- nan anak berkomunikasi dengan orang lain atau
cakap-cakap akan menolong anak menggunakan teman sejawat semakin mudah anak tersebut
kemampuan berbahasa yang lebih tinggi. Jika anak berkomunikasi. Anak akan menyisihkan waktu
mengalami kesulitan, peran orang dewasa yang te- dan kesempatan untuk berkomunikasi dangan
pat akan membantu anak memecahkan persoalan temannya.
sehingga anak dapat belajar sesuatu dari peristiwa f. Dorongan, semakin anak didorong berkomu-
nikasi dengan yang lain, semakin mudah anak
tersebut. Karena itu pendidik perlu menggunakan
berkomunikasi. Semakin sering anak diajak bi-
metode yang interaktif, menantang anak untuk
cara, ditanya, dan diajak komunikasi baik dalam
meningkatkan pembeiajaran dan menggunakan
keluarga maupun dalam lingkungan semakin
bahasa yang berkualitas
anak senang berkomunikasi karena merasa di-
terima keberadaanya.
Kendala –Kendala Dalam Komunikasi Anak
g. Jumlah dalam keluarga, semakin kecil anggota
Komunikasi anak juga sangat dipengaruhi oleh
keluarga anak tersebut semakin mudah untuk
beberapa faktor sehingga anak mudah untuk berko-
berkomunikasi, karena kesempatan berkomu-
munikasi dengan orang lain. Faktor-faktor itu ada-
nikasi dengan yang lain semakin besar. Orang
lah: 5
tua lebih bisa menyisihkan waktu untuk berko-
a. Kesehatan, anak yang sehat lebih mudah berko-
munikasi dengan anak sehingga kemampuan
munikasi daripada anak yang kurang sehat.
komunikasi anak semakin baik.
Anak yang sehat memiliki motivasi yang kuat
h. Urutan kelahiran, anak yang lahir pertama
untuk menjadi anggota kelompok sosialnya (te-
mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah
man sejawat) dan berkomunikasi dengan ang-
berkomunikasi dengan orang tuanya ketimbang
gota kelompok tersebut.
anak yang lahir kemudian. Anak pertama bi-
b. Kecerdasan, anak yang cerdas lebih mudah-
asanya mendapat limpahan kasih sayang dan
berkomunikasi daripada anak yang kurang cer-
waktu yang lebih daripada anak yang kedua,
das. Anak yang cerdas mempunyai rasa percaya
dengan limpahan kasih sayang dan waktu ini
diri yang besar dan tidak ada ketakutan untuk
anak merasa diperhatikan dan diterima oleh
tidak diterima oleh anggota kelompoknya atau
teman sejawatnya. orang tuanya.
c. Keadaan sosial ekonomi, anak dari tingkat so- i. Metode pelatihan anak, anak yang diasuh se-
sial ekonomi lebih tinggi punya kecenderungan cara otoriter yang menekankan bahwa anak
untuk mudah berkomunikasi karena anak ser- harus dilihat dan bukan didengar mempunyai
ing didorong untuk mengungkapkan perasaan- hambatan komunikasi. Seharusnya pelatihan
nya. Anak juga merasa aman dan terpenuhi jika komunikasi anak yang diterapkan adalah mem-
mengungkapkan perasaan dan keinginanya. berikan keleluasaan dan demokratis serta men-
dorong anak untuk belajar lebih.
j. Kelahiran kembar, anak yang lahir kembar um-
umnya terlambat dalam perkembangan komu-
5
Zahroh. 2002. Komunikasi dalam Pengasuhan. Kementerian Pendidi-
kan dan Kebudayaan
nikasinya, karena mereka lebih banyak bergaul
52 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 52

dengan saudara kembarnya. Anak kembar pu- hami bahasa tubuh anak sehingga bisa memahami
nya kecenderungan miskin logat dan melemah- perasaan anak agar komunikasi antara anak dan
kan motivasi untuk komunikasi. orang tua bisa berjalan wajar dan ank tidak terken-
k. Hubungan dengan teman sejawat, anak-anak dala dalam berkomunikasi.
semakin banyak berhubungan dengan teman Hambatan yang paling besar komunikasi anak
sebayanya, maka lebih mudah berkomunikasi. adalah gaya-gaya populer orang tua dalam berko-
Anak-anak semakin punya motivasi untuk bisa munikasi.6 Yaitu :
diterima sebagai anggota kelompok sebaya bila 1. Memerintah
mampu berkomunikasi dengan baik. Tujuan orang tua memerintah adalah orang tua
l. Kepribadian, anak yang dapat menyesuaikan ingin mengendalikan masalah dengan cepat dan
diri dengan baik cenderung mempunyai ke- praktis. Pesan yang ditangkap anak adalah mer-
mampuan untuk berkomunikasi lebih baik. Ke- eka harus patuh, tidak boleh membantah dan
mampuan berkomunikasi seringkali dijadikan anak tidak punya pilihan lain. Dengan komu-
acuan anak mempunyai kesehatan mental yang nikasi model seperti ini anak jadi terbiasa tidak
bagus apa tidak (Hurlock, 2005). mau berkomunikasi karena dalam dirinya ada
anggapan bahwa berkomunikasipun akan per-
Penghambat Komunikasi Anak cuma karena tidak akan dindengar oleh orang
Anak-anak usia dini adalah manusia yang utuh tuanya.
tapi belum sempurna secara mental dan pikirnya. 2. Menyalahkan
Perasaan anak sudah ada sejak lahir dan semakin Tujuan orang tua menyalahkan adalah orang
tumbuh kembang semakin sempurna perasaan tua ingin menunjukan kesalahan anak sehingga
anak.Terkadang orang tua meniadakan perasaan tidak diulang kembali, tetapi pesan yang di-
dan pikir anak ini sehingga menghambat komu- tangkap anak adalah anak merasa tidak pernah
nikasi anak terhadap orang tuanya.Kebutuhan dasar benar dan baik.Dengan komunikasi seperti ini
anak adalah didengarkan, dimengerti, dihargai dan anak menjadi tidak mau berkomunikasi karena
dipahami perasaannya.Sedang selama ini orang berkomunikasi yang benar maupun baik tetap
tua banyak yang menganggap bahwa orang tualah saja merasa tidak dianggap oleh orang tuanya.
yang harus didengar. Anak-anak seringkali belum 3. Meremehkan
mampu mengatakan apa yang dirasakan dan di- Tujuan orang tua meremehkan adalah menun-
inginkan karena keterbatasan kosa kata, maka anak jukan ketidakmampuan anak dan merasa orang
lebih banyak menggunakan bahasa tubuh untuk ek- tua merasa lebih mampu, tetapi pesan yang
spresikan perasaan dan pikiranya. diterima oleh anak adalah anak merasa tidak
Hambatan-hambatan komunikasi anak terh- berharga dan tidak mampu.Dengan model ko-
adap orang tua maupun teman sejawatnya adalah munikasi seperti ini anak tidak memiliki ke-
sering orang tua tidak bisa membaca bahasa tubuh percayaan diri untuk berkomunikasi, karena
anak-anak dan tidak bisa memahami perasaan anak baru mau berkomunikasi sudah dianggap tidak
serta 12 gaya komunikasi populer yang dilakukan mampu.
orang tua. Pemahaman perasaan anak ini kadang 4. Membandingkan
memang susah diartikan, misalnya anak pulang Tujuan orang tua membandingkan ini adalah
dari sekolah sambil lesu dan tegang. Sampai rumah orang tua ingin memberi motivasi dengan mem-
langsung bilang “ulanganku jelek dan temen-temen beri contoh orang lain, tetapi pesan yang diter-
meledeki aku”. kadang orang tua hanya memandang ima anak adalah anak merasa tidak disayang,
saja dan bilang “gitu saja lemes, makanya belajar”. pilih kasih dan merasa dirinya selalu jelek. Den-
atau anak kelihatan lemes dan tidak bergairah, ka- gan model komunikasi seperti ini anak merasa
dang orang tua hanya bilang “ tuh kan sudah dibi- tidak berharga dan rasa percaya dirinya menjadi
langi, jangan lari-lari, sakitkan sekarang” . anak
sebenarnya tidak butuh diingatkan atau dimarahi
seperti itu, tetapi butuh pelukan dan kasih sayang, Zahroh. 2002. Komunikasi dalam Pengasuhan. Kementerian Pendidi-
6

butuh ditenangkan. Orang tua seharusnya mema- kan dan Kebudayaan


53 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 53

rendah. mengingatkan agar tidak selalu melakukan kes-


5. Mencap alahan dengan cara menyatakan yng sebaliknya,
Tujuan orang tua mencap adalah ingin memberi namun pesan yang diterima anak adalah hal itu
tahu kekurangan anak, tetapi pesan yang diteri- sangat menyakitkan hati dan perasaan anak.
ma oleh anak adalah merasa anak yang seperti 12. Menganalisa
itu dan merasa tidak berdaya. Tujuan orang tua menganalisa adalah orang tua
6. Mengancam mencari penyebab sisi positif dan negatif anak atau
Tujuan orang tua mengancam adalah agar anak kesalahan anak dan berupaya mencegah agar tidak
patuh dan menurut dengan proses yang cepat, melakukan kesalahn yang sama lagi, namun pesan
tetapi pesan yang diterima oleh anak adalah yang diterima anak adalah menganggap orang tua
anak merasa cemas dan mengalami ketaku- sok pintar dan sok tahu perasaan anak.
tan. Dengan model komunikasi seperti ini anak
merasa takut untuk berkomunikasi dengan Dari pemahaman gaya-gaya komunikasi da-
orang tuanya. lam pengasuhan yang populer ini, maka orang tua
7. Menasehati merasakan betapa pentingnya memahami bahasa
Tujuan orang tua menasehati adalah agar anak tubuh anak, jadi orang tua bisa menebak suasana
tahu mana yang baik dan mana yang buruk, hati anak. Kalaupun salah menebaknya, anak akan
tetapi pesan yang diterima oleh anak adalah memberikan petunjuk sampai kita bisa tahu apa
orang tuanya terlalu bawel, sok tahu dan mem- yang sebenarnya dirasakan anak dan anak sendiri
bosankan. Model komunikasi seperti ini mem- akhirnya mengenali perasaan apa yang dia rasakan.
buat anak merasa bodoh dan tidak tahu apa-apa
dibandingkan dengan orang tuanya. Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini
8. Membohongi Secara ringkas, komunikasi efektif adalah adan-
Tujuan orang tua membohongi adalah agar ya saling memahami apa yang dimaksud oleh si
urusan menjadi gampang dan mudah serta anak pemberi pesan (komunikator) dan yang menerima
tidak bertanya-tanya lagi, tetapi pesan yang di- pesan (komunikan). Kajian komunikasi lisan (oral
terima oleh anak adalah semua orang dewasa communication) sebagai bagian dari pembicaraan
tidak dapat dipercaya dan suka bohong. Komu- menitikberatkan pada pengucapan. Pada dasarnya,
nikasi model seperti ini juga menciptakan anak apa yang dikomunikasikan dalam bentuk lisan har-
suka berbohong, karena melihat orang tuanya. us tersampaikan pesannya secara tepat dan benar.
9. Menghibur Dalam menyusun strategi komunikasi yang efek-
Tujuan orang tua menghibur adalah agar anak tif perlu diperhatikan oleh semuaunsur komunikasi
tidak sedih atau kecewa, sehingga anak jadi yang berkomunikasi secara lisan diantaranya:
senang dan tidak larut dalam kesedihan, tetapi
pesan yang diterima oleh anak adalah anak tidak a. Penggunaan Istilah
suka dihibur, karena kemarahan anak pada te- Komunikator baik pendidik, orang dewasa atau-
man sejawat atau pada orang tua itu bersifat pun guru harus memilih penggunaan istilah dengan
spontan dan cepat hilang. Jadi hiburan terhadap tepat agar para komunikanyaitu pihak penerima pe-
anak sebenarnya sangat tidak diperlukan. san dalam hal ini anak usia dini atau anak didik leb-
10. Mengkritik ih cepat memahami apa yang disampaikan. Sebagai
Tujuan orang tua menghibur adalah agar contoh, ungkapan kata “mungkin, barangkali, bisa
anaknya memperbaiki kesalahan dan mening- saja” dstnya, bisa berakibat salah tafsir. Bisa saja ko-
katkan kemampuan anak tersebut, namun pe- munikator bermaksud mengatakan: bolehtetapi ia
san yang diterima anak adalah diri anak akan mengatakan bisa saja dalam kalimat “Bisa sajaka-
selalu merasa kurang dan salah. Pada dasarnya lian membawa bekal makanan dari rumah”. Hal ini
anak tidak suka dikritik karena akan kehilangan akan sedikit membingungkan para komunikan atau
motivasi dan percaya diri. anak didik. Para komunikan mungkin merasa ragu
11. Menyindir untuk membawa makanan. Berbeda dengan “Ka-
Tujuan orang tua menghibur adalah memotivasi, lian bolehmembawa bekal makanan dari rumah”.
54 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 54

b. Berkesinambungan a. Anak
Komunikator tentunya sudah memiliki peren- Anak perlu dirangsang untuk dapat saling ber-
canaan sebelum melakukan komunikasi terhadap cakap-cakap satu dengan yang lainnya. Dengan
komunikan. Bila dilakukan didalam proses pebe- interaksi aktif antar anak, maka bahasa anak akan
lajaran maka jika tidak memiliki perencanaan yang berkembang dengan cepat. Karena itu di lembaga
baik, dimungkinkan apa yang menjadi sasaran pem- PAUD perlu rnenggabungkan anak dari berbagai
belajaran tidak tercapai. Guru yang tidak melakukan usia. Harapannya adalah anak yang lebih tua dapat
perencanaan dengan baik akan melenceng terhadap mencontohkan bahasa yang Iebih kaya kepada anak
topik yang dibicarakan. Sehingga dibutuhkan suatu yang Iebih muda, demikian sebaliknya anak yang
presentasi yang berkesinambungan dan runtut agar Iebih muda akan banyak belajar dari anak yang Ie-
mudah dipahami. Secara umum, biasanya dengan bih tua.
pengantar (pengenalan) terhadap suatu tema lalu
masuk ke isi dan akhirnya review atau penutup. a. Orang Dewasa (Tutor/Pendidik)
Dengan kata lain, penjelasan guru harus terfokus Orang dewasa yang hanya diam di dalam kelas
dan tidak menyampaikan hal-hal yang tidak pent- kurang mendukung perkembangan bahasa anak.
ing apalagi hal yang tidak penting ini disampaikan Segala sesuatu yang dilakukan anak dapat diper-
secara berkepanjangan. Dengan demikian komu- kuat o!eh pendidik dengan ucapan-ucapan yang
nikasi diyakini akan menjadi efektif. menggali kemarnpuan berpikir anak Iebih tinggi
yang tentunya akan terucap melalui percakapan-
c. Aba-abauntuk berpindah tema nya dengan pendidik. Pendidik menggali dengan
Guru harus memberikan aba-aba melalui ber- pertanyaan-pertanyaan terbuka sehingga anak da-
bagai cara yang tepat agar para siswa mengerti akan pat berpikir aktif. Karena itu perlu pendidik yang
adanya topik baru yang harus dicermati. Hal ini aktif akan memberikan pengalaman pada anak da-
akan menjadikan efektifnya suatu komunikasi. Siswa larn menggunakan bahasa yang tepat. Pendidik juga
akan mempersiapkan diri menyimak hal-hal baru / perlu rnengucapkan kalimat dengan bahasa yang
topik baru. “Anak-anak tadi kalian sudah mempela- benar. Jika orang dewasa memberikan contoh kata-
jari kata benda dengan contoh-contohnya, sekarang kata yang keliru, maka anak akan meniru kata-kata
kita akan membahas kata yang bermakna berbeda, tersebut.
namanya kata sifat, anak anak sudah siap…? Den-
gan ungkapan seperti ini, anak didik akanmenya- Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhati-
dari bahwa mereka akan menghadapi pembahasan kan oleh orang dewasa untuk memfasilitasi pembe-
baru, sehingga mereka harus terfokus pada yang lajaran bahasa anak, antara lain:
baru tersebut agar bisa memahami hal yang baru 1. Pembelajaran bahasa bagi anak-anak menjadi
itu. Anak didik diharapkan akan berpikir apakah mudah apabilamereka memiliki lingkungan dan
yang baru ada kaitannya dengan yang lama atau stimulasi yang tepat.
tidak tentunya setelah mendengar dan melakukan 2. Bayi belajar dan mendapat ide untuk “bicara”
diskusi atau pembahasan. dari mendengarorang-orang disekitarnya ber-
cakap-cakap. Oleh karena itu, saat beraktivitas
Prinsip Pembelajaran Bahasa dengan bayi upayakan untuk selalu menga-
Prinsip pembelajaran bahasa untuk anak usia takan apa yang kita lakukan, seperti: “Ayo ganti
dini adalah interaksi aktif. Ada tiga hal penting yang popok dulu. Wah popoknya basah. Ibu ambil
menjadi sumber pembelajaran bahasa/bagi anak di popoknya, dibersihkan dulu ya pakai air, seka-
kelas, yaitu anak, orang dewasa, dan lingkungan.7 rang dilap, nah baru pakai popok yang bersih.
sudah selesai”.
3. Anak siap belajar untuk membuat suara dari ba-
hasa yang ia pelajari. Bila seorang anak hidup
dalam lingkungan dimana dua bahasa dipakai
maka ia akan dapat membunyikan suara kedua
7
Zahroh. 2002. Komunikasi dalam Pengasuhan. Kementerian Pendidi-
kan dan Kebudayaan bahasa tersebut. Seperti suara mobil dan bina-
55 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 55

tang, ini dapatmembantu meningkatkan ke- pikiran anak dan juga mengeluarkan segala ses-
mampuan mendengar anak. uatu yang ada di dalam pikiran anak ke luar mela-
4. Pertama-tama kita harus menjadi pendengar lui bahasa yang diucapkan anak. Dengan dernikian
yang baik.Bicaralah sebanyak mungkin dengan pengetahuan anak akan terus bertambah.
bayi dan mencobamembuat percakapan priba- Selain tiga hal penting diatas, berikut ini adalah
di dengan mereka. Usahakan agaranak melihat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkem-
bahasa tubuh anda. bangan bahasa dan mendorong percepatan dalam
5. Biarkan anak memahami perkataan dan peras- pemerolehan bahasanya, yaitu :
aan kita dengan cara mencocokkan apa yang 1. Anak berada di dalam lingkungan yang positif
kita katakan dengan apa yang kitalakukan atau dan bebas dari tekanan. Anak selalu dibiasakan
yang kita katakan dengan ekspresi wajah kita. untuk ikut dalam pembicaraan. Bila ada benda
6. Sangatlah penting untuk mengaitkan antara yang dibicarakan orang tua dapat menunjuk
perkembangan bahasa dengan perkembangan dan menyebutkan nama benda itu. (seba-
lingkungan dan sosial anak-anak Kurikulum se- gaimana disebutkan di atas, bahwa lingkungan
harusnya diletakkan pada kerangka budaya. yang kaya bahasa akan menstimulasi perkem-
7. Pendidik terlampau sering membuat setting bangan bahasa anak. Stimulasi tersebut akan
belajar untuk anakusia dini terkesan mirip optimal jika anak tidak merasa tertekan.
“sekolah”. Akibatnya banyak pendidikterdorong 2. Pandang mata anak saat berbicara. Kontak
mulai mengajarkan membaca, menulis, berhi- tersebut mendorong anak aktif berbicara,
tung danaspek formal lain dari pembelajaran. Menunjukkan sikap dan minat yang tulus pada
Sesungguhnya membelajarkan anak usia dini anak.Anak usia dini emosinya masih kuat, kare-
memerlukan waktu lebih lama sampai anak siap na itu pendidik harus menunjukkan minat dan
menerima. perhatian tinggi kepada anak. Orang dewasa
8. Belajar membaca dan menulis akan terserap perlu merespon anak dengan tulus
jauh Iebih cepat dan efektif oleh anak-anak yang 3. Menyampaikan pesan verbal diikuti dengan
sudah memiliki latar belakang pemaharnan dan pesan non verbal. Dalam bercakap-cakap den-
kemampuan verbal. Contohnya ditambahkan gan anak, orang dewasa perlu menunjukkan
seperti apa pemahaman dan kemampuan verbal ekspresi yang sesuai dengan ucapannya. Perlu
itu. Untuk menambah kosa-kata anak, pendidik diikuti gerakan, mimik muka, dan intonasi yang
harus menggunakan kata-kata tersebut secara sesuai.
ekspresif. Penggunaan kosakata baru sebaiknya 4. Melibatkan anak dalam komunikasi.Orang
dilakukan berulangkali. Dan kata-kata tersebut dewasa perlu melibatkan anak untuk ikut
hendaknya bermakna dan menyentuh perasaan membangun komunikasi. Kita menghargai
anak-anak sehingga tidak mudah dilupakan. ide-idenya dan rnemberikan respon yang baik
9. Bergembiralah dalam membawakan lagu anak terhadap bahasa anak.
denganberekpresi sesuai dengan irama. 5. Gunakan ejaan yang benar. Hindari ejaan yang
10. Dengarkan apabila anak sedang berbicara sam- dibuat-buat.
pai selesai baru kemudian tanggapi. 6. Bicarakan apa yang benar-benar dilakukan dan
dialami anak.
b. Lingkungan 7. Beri respon yang lebih banyak atas pertanyaan
Lingkungan tempat anak itu berada juga harus anak.
merupakan lingkungan yang aktif, yaitu lingkungan 8. Gunakan tata bahasa yang benar dalam berbi-
yang kaya dengan bahasa. Orang dewasa bisa me- cara. Hal ini penting karena anak peniru yang
letakkan banyak kata di lingkungan bermain anak. unggul. Ia akan terbiasa dengan percakapan
Di mana-mana anak dapat melihat tulisan sehingga sehari-hari.
menolong anak dalam mempelajari keaksaraan. 9. Betulkan kesalahan bahasa anak dengan lem-
Misalnya : kalau ada meja, dapat diberi tulisan “m e but, baik dalam pengucapan mapun susunan.
j a”, dll. Pendidik yang aktif akan membawa lingkun- 10. Hindari memaksa anak untuk menghafal kata.
gan di luar anak yang kaya dengan bahasa ke dalam Sebenarnya anak suka mengulang-ulang kata
56 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 56

yang baru dikenal. Orang tua dapat mendukung Daftar Pustaka


aktivitas ini. Tetapi, bila anak enggan orang tua Akhadiah, Sabarti. 1991. Bahasa Indonesia I, Jakar-
tidak perlu mendorong lagi. ta: Depdikbud.
Brown, H. Douglas. 1994. Principles of Language
Kesimpulan Learning and Teaching. Third Edition. New Jer-
Perkembangan bahasa anak adalah pemaha- sey : Prentice Hall Regents.
man dan komunikasi melalui kata, ujaran, dan tu- Burn, A, & Joyce, H. 1997.Focus on Speaking. Syd-
lisan. Pemahaman kata yang dikomuniasikan mela- ney: Sydney National Centre for English Lan-
lui ujaran ujudnya mendengarkan dan berbicara. guage Teaching and Research
Pemahaman kata yang dikomunikasi dalam bentuk Direktorat PADU. 2002. Buletin PADU Jurnal Ilmiah
tulisan ujudnya membaca dan menulis. Dengan Anak Dini Usia Edisi 02. Jakarta.
demikian perkembangan bahasa meliputi kemam- Direktorat PADU. 2002. Modul Pelatihan Pengelola
puan mendengarkan berbicara, menulis dan mem- dan Tenaga Pendidik Kelompok Bermain. Ja-
baca.strategi komunikasi terhadap anak usia dini karta.
adalah Komunikasi Efektif, komunikasi efektif ada- Hurlock ,Elizabeth B.. 2005. Perkembangan Anak
lah adanya saling memahami apa yang dimaksud Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
oleh si pemberi pesan dan yang menerima pesan. Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak
Kajian komunikasi lisan sebagai bagian dari pem- Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
bicaraan yang menitikberatkan pada pengucapan. Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak (Psikologi
Pada dasarnya, apa yang dikomunikasikan dalam Perkembangan). Mandar Maju. Bandung.
bentuk lisan harus tersampaikan pesannya secara William Sears.2006. The Succesful Child..Penerje-
akurat, dengan memperhatikan tiga hal yang sangat mah; Tim Embun.Jakarta.
urgen yaitu penggunaan istilah yang tepat, berkesi- Zahroh, Iroh Siti. 2002 .Komunikasi dalam Pengasu-
nambungan, dan adanya aba-aba atau sinyal ketika han.Dirjen PAUD Nonformal dan Informal. Ke-
akan berpindah tema. menterian Pendidikan dan Kebudayaan
57 Vol. XI, No. 1, Juni 2018 Husnul B ahri| Strategi Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini 57

Anda mungkin juga menyukai