Anda di halaman 1dari 2

Eva fitria

1906310032

RS1-19
1. Mengapa komunikasi pada perawatan di akhir kehidupan pasienmenjadi hal yang penting?
2.  Apa yang menjadi alasan mengapa dokter perlu berkomunikasisecara efektif pada pasien mereka 
yang menjalani perawatan di akhir kehidupan?
3.  Gambarkan penggunaan program “Menghormati Pilihan Anda” (“Respecting Your Choices”)? 
4.  Manfaat apa yang dirasakan pasien pada program “MenghormatiPilihan Anda”?
5.  Gambarkan penerapan program “Biar saya Putuskan” (“Let Me Decide”)? 
6.  Manfaat apa yang dirasakan pasien pada program “Biar sayaPutuskan”?
7.  Mengapa partisipasi pasien penting dalam konteks keselamatanpasien?
8.  Untuk penyakit yang seperti apa partisipasi pasien memegangperanan penting?
9.  Berikan beberapa contoh material edukasi pasien mengenaikeselamatan pasien!

1) Dalam pelayanan kesehatan, komunikasi menjadi dasar untuk memastikan bahwa pasien
mendapatkan proses perawatan yang terbaik, menjelaskan tujuan pengobatan dan
mendiskusikan proses perawatan pasien dengan professional lain yang terlibat. Seringkali
komunikasi berlangsung dalam situasi yang tingkat stressnya tinggi dan harus dilakukan
segera. Tetapi komunikasi juga menjadi sarana untuk mengatasi situasi tersebut, dengan
komunikasi yang baik bisa terjalin kolaborasi tim yang baik pula.
2) Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interper¬sonal yang
baik. Setiap kali kita melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpersonal. Komunikasi yang efektif bukan hanya menentukan isi tetapi
juga mendefinisikan hubungan inter¬personal. Menurut segi psikologi
komunikasi, hubungan inter¬personal semakin baik bila seseorang makin
terbuka untuk meng¬ungkapkan dirinya, makin cepat persepsinya tentang
orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang
ber¬langsung diantara komunikan. Terdapat tiga faktor dalam komuni¬kasi
interpersonal untuk menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu
percaya, sikap suportif dan terbuka (Rahmat J, 1993).

3) Pasien memiliki hak untuk membuat keputusan tentang perawatan kesehatan yang akan
diambil .Perawatan medis hanya boleh diberikan dengan persetujuan pasien sepenuhnya
dan pasien memiliki hak untuk menolak perawatan. Jika, di masa yang akan datang, pasien
menjadi tidak dapat mengekspresikan pilihannya untuk perawatan, dokter dan keluarga /
teman Anda mungkin tidak tahu apa yang Anda inginkan. Program Advance Care memberi
pasien kesempatan untuk mencatat, sebelumnya, pilihan yang pasien pilih. Rencana
Perawatan Lanjutan HANYA berlaku jika Anda kehilangan kapasitas hukum untuk mengambil
keputusan tentang perawatan medis yang pasien butuhkan.
Tiga cara untuk mencatat pilihan Anda dalam Rencana Perawatan Lanjutan adalah:
1. Menunjuk Surat Kuasa Abadi (EPA)
2. Mendokumentasikan keinginan Anda dalam Pernyataan Pilihan
3 Menyelesaikan Petunjuk Kesehatan berdasarkan Undang-Undang Perawatan Medis
(Petunjuk Kesehatan)

4) -terjalinnya komunikasi efektif antara dokter dan pasien untuk mencapai kesembuhan
pasien

-terciptanya hak pasien

-menghindari kejadian yang tidak diinginkan

5) Molloy et al meneliti kepuasan pasien dengan pengambilan keputusan dan biaya perawatan
kesehatan setelah secara sistematis menerapkan program arahan lanjutan di panti jompo. Program
"Let Me Decide" termasuk staf pendidik di rumah sakit lokal dan panti jompo, warga, dan keluarga
tentang arahan muka dan menawarkan warga yang kompeten atau saudara dekat dari warga yang
tidak kompeten secara mental arahan lanjutan. Para peneliti melaporkan bahwa implementasi
sistematis dari program ini mengurangi rawat inap dan perawatan agresif untuk pasien panti jompo
yang tidak ingin tingkat intervensi. Ini juga mengurangi pemanfaatan layanan perawatan kesehatan
tanpa mempengaruhi kepuasan atau kematian.
6) - terhindar dari kerugian fisik dan materi

- Menghindari kejadian yang tidak diinginkan


- Terjalinnya komunikasi untuk mencapai kesembuhan pasien
- Terciptanya hak pasien

7) karena jika pasien tidak berpartisipasi atau tidak terjalin hubungan yang baik dengan tenaga
medis yang akan bertindak maka sulit untuk mencapai tujuan kesembuhan pasien itu sendiri.

8) Thalassemia, Covid 19,TBC dll

9) informed consent, komunikasi efektif antara dokter dan pasien,rekam medik.

Anda mungkin juga menyukai