Anda di halaman 1dari 13

PEMBAGIAN JASA

PELAYANAN DENGAN
METODE KONVERSI
Ari Nurfikri
PENDAHULUAN
• Secara harfiah “convert” adalah merubah.
• Secara umum bermakna mengubah atau mengkonversi nilai dari suatu sistem satuan tertentu
ke sistem satuan lain.
• Dalam konteks jasa pelayanan berarti merubah tarif sistem paket (PPS) menjadi tarif sistem
per jenis layanan (FFS) dengan menggunakan “mediator” bobot atau prosentase kontribusi
atau “Relative Value Unit (RVU)”.
TAHAPAN PADA METODE
KONVERSI
• Tahap pertama : melakukan konversi dengan merubah PPS menjadi FFS melalui perhitungan
bobot atau RVU.
• Tahap kedua : melakukan distribusi dari hasil konversi tersebut
TAHAP 1 : KONVERSI
• Konversi adalah penghitungan Relative Value Unit (RVU) atau pembobotan kontribusi dari setiap
komponen yang tercantum pada lembar tagihan (billing) rs sesuai dengan tarif rs yang berlaku.
• Di rumah sakit terdapat 3 variasi jenis pelayanan berdasarkan komponen jasa sarana dan jasa
pelayanan pada tarif rumah sakit, yaitu :
1. Terdapat jasa sarana dan jasa pelayanan
Pemeriksaan Thorax ,tarifnya adalah penjumlahan Jasa Sarana dan Jaspel
2. Terdapat jasa sarana saja
Akomodasi kamar ranap, tarifnya hanya Jasa Sarana saja.
3. Terdapat jasa pelayanan saja
Visite Spesialis, tarifnya hanya Jaspel saja.
TAHAPAN PERHITUNGAN
Tahapan Perhitungan Konversi Kasus Rawat Jalan :
• Layanan dari billing RS dikelompokkan menjadi : Jasa sarana dan Jasa pelayanan.
• Uraikan komponen tarif layanna menjadi jasa sarana dan jasa pelayanan.
• Hitung RVU (%).
• Tentukan tarif INA CBGs yang berlaku dari diagnosa.
• Konversikan RVU ke dalam tarif INA CBGs.
• Rumuskan tabel distribusi jasa langsung (pelaksana dan sisten) dan jasa tidak langsung
(struktural dan pegawai).
• Distribusikan dari % ke Rp.
• Selesai
TAHAPAN
PERHITUNGAN
KONVERSI KASUS
RAWAT JALAN
• Layanan dari billing
RS dikelompokkan
menjadi : Jasa sarana
dan Jasa pelayanan.
TAHAPAN PERHITUNGAN
KONVERSI KASUS RAWAT
JALAN

• Uraikan komponen
tarif layanna
menjadi jasa sarana
dan jasa pelayanan.
TAHAPAN PERHITUNGAN
KONVERSI KASUS RAWAT
JALAN

• Hitung RVU (%)


TAHAPAN PERHITUNGAN
KONVERSI KASUS RAWAT
JALAN

• Tentukan tarif INA


CBGs yang berlaku
dari diagnosa.
TAHAPAN
PERHITUNGAN
KONVERSI KASUS
RAWAT JALAN
• Rumuskan tabel
distribusi jasa langsung
(pelaksana dan sisten)
dan jasa tidak langsung
(struktural dan pegawai).
TAHAPAN
PERHITUNGAN
KONVERSI KASUS
RAWAT JALAN
• Distribusikan dari % ke
Rp.
KEUNGGULAN METODE
KONVERSI
• Prinsip “untung dinikmati Bersama, rugi ditanggung Bersama” berlaku.
• Pelaksana pelayanan langsung dituntut untuk berperan aktif dalam mengendalikan biaya
terkait dengan penyerapan sumber daya yang ada di RS.
• Pelaksana pelayanan langsung akan mendapatkan “reward” Jaspel langsung lebih tinggi jika
klaim yang dihasilkan lebih besar daripada tarif RS.
• Pelaksana pelayanan langsung akan mendapatkan “punishment”Jaspel langsung lebih rendah
jika klaim yang dihasilkan lebih kecil daripada tarif RS.
• Manajemen dapat sedikit “memaksa” dokter untuk melakukan cost efectiffness dan
memberikan pelayanan secara efisien.
KELEMAHAN METODE KONVERSI
• Adanya perbedaan jumlah tagihan dengan besaran nilai klaim akan langsung dirasakan
dampaknya terhadap Jaspel.
• Seluruh pegawai akan menanggung semua beban “penurunan” jasa pelayanan akibat dari
perilaku satu atau dua orang pelaksana pelayanan langsung yang “boros”.
• Risiko adanya obat dan BHP yang tidak “terbayarkan” secara penuh karena adanya konversi
negatif sehingga rs akan “nombok” untuk belanja obat dan BHP.
• Jika terdapat selisih positif akan membuat alokasi obat dan BHP lebih tinggi dari real cost
obat dan BHP : menimbulkan pertanyaan dan prasangka negatif kepada manajemen
“dikemanakan sisanya?”

Anda mungkin juga menyukai