Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia Onieqie Ayu Dhea Manto, Ns., M.Kep Banjarmasin 2019 Menjadi universitas terkemuka dalam mengembangkan nilai potensi kekayaan lokal untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul dan berdaya saing di tingkat wilayah, nasional, dan internastional tahun 2030. Menyeleggarakan pendidikan secara profesional dan berkesinambungan melalui pendekatan pendidikan lintas profesi. Meningkatkan kualitas dan mengembangkan penelitian budaya dan kekayaan hayati lokal Menimngkatkan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan kerjasama lintas profesi Menjalin kemitraan yang intensif untuk menunjang terwujudnya penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi dan luaran yang unggul Sebagai Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners yang menghasilkan lulusan unggul, bertanggung jawab dan mampu berpikir kritis dalam memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan Patient-Centered Care. Menyelenggarakan pendidikan sarjana keperawatan dan profesi ners yang bermutu, inovatif dan kreatif dengan mengedepankan nilai spiritual, kejujuran, kesinergisan, bertanggung jawab, komitmen bersama dan komunikasi efektif dengan pendekatan Patient-Centered Care. Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang keperawatan dengan pendekatan sosial budaya dan kearifan lokal yang dapat digunakan untuk mengembangkan mutu pendidikan. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan guna meningkatkan kemandirian masyarakat secara sinergis dalam membangun dan mengoptimalkan derajat kesehatan bersama. Mengembangkan kemitraan untuk mendukung pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan meraih peluang kerja di skala regional, nasional, dan global dengan mengoptimalkan kemandirian, profesional dan kinerja handal pada civitas akademika untuk mumpuni. • Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarga yang mendapat perawatan paliatif. • Prinsip komunikasi dalam perawatan paliatif • Teknik menyampaikan berita buruk Mengapa Komunikasi sangat penting??? Komunikasi • Komunikasi merupakan landasan dalam pelayanan medis Memberikan informasi secara terbuka pasien mengembangkan keterampilan komunikasi seperti halnya keterampilan yang lain dalam keperawatan (Lawton & Carrol, 2005; Bradley & Brasel, 2008). Komunikasi merupakan alat sentral dalam pelayanan kesehatan (Owen & Jeffery, 2008): •menerima hal buruk, •mengendalikan emosi, •memahami dan mengingat informasi, prognosis kesehatan, •Mengatasi dan mengendalikan ketidakpastian disaat mempertahankan harapan, •Membangun kepercayaan untuk keberlangsungan hubungan jangka panjang secara klinis •Membuat keputusan mengenai pengobatan •Menerima perilaku mengenai promosi kesehatan. Komunikasi dalam Perawatan Paliatif • Komunikasi hal yang kompleks (O’Connor, Lee & Aranda, 2012) • Komunikasi berita/pesan dalam bentuk lisan maupun tulisan berbagai cara penyampaian dan penerima informasi memiliki kewajiban untuk menginterpretasikan pesan tersebut (Yodang, 2018). Hal yang mempengaruhi proses komunikasi Reith & Payne, 2009 Model Komunikasi
Memahami keinginan pasien
menghargai harkat dan martabat serta otonomi pasien (Candrian, 2015): 1.An Interpersonal Approach 2.A Social Construction Approach 3.A Critical Cultural Approach 4.A Multi-Method Approach An Interpersonal Approach
• Perspektif mengenai dimensi perawatan yang
terkoordinasi pada kondisi menjelang akhir hayat (memberikan pemahaman tentang kehidupan dan kematian). • Pasien (sender) petugas kesehatan (receiver) mediasi • Memberikan kesempatan untuk memilih interaksi secara interpersonal A Social Construction Approach
• Isu akhir hayat kesadaran pentingnya dan
menariknya proses komunikasi saat ini. • Tidak ada kata, aksi, perilaku atau kejadian yang terjadi tanpa adanya makna kondisi menjelang ajal dan kematian (perspektif sejarah dan budaya yang didasari oleh pengalaman – pengalaman masa lalu). A Critical Cultural Approach
• Faktor ekonomi, materi dan sejarah membentuk
budaya untuk merespon dan konsep tentang kesehatan , sakit dan keputusan melakukan pengobatan. • Pemahaman budaya pelayanan paliatif (pemahaman bahasa dalam bentuk tulisan dan lisan). • Petugas kesehatan perlu mempertimbangkan perbedaan budaya. A Multi-Method Approach
• Memaknai arti sebuah kesehatan dan penyakit
terminal. • Menstimulasi dengan pandangan berbeda menjadikan proses interaksi sebagai sesuatu hal yang tiada henti. • Pendekatan dialogis : mengeksplorasi berbagai cara membentuk argument atau alasan yang rasional kematian dan menjelang ajal. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses komunikasi Kesulitan dalam berkomunikasi kemungkinan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti (Matzo, Sherman, Seehan, Ferrel & Penn, 2003): •Masalah sistem keluarga, •Finansial, Pendidikan, Masalah fisik dan keterbatasan •Tingkatan koping dan kondisi berduka yang dialami. •Perubahan kondisi pasien dan lingkungan kerja (O’Connor, Lee & Arand, 2012). Framework “Tenaga Medis” Keterampilan Komunikasi
1. Keterampilan dasar dalam berkomunikasi
CLASS (Emanuel & Librach, 2011): • C (Context atau setting) • Listening Skills • Acknowledge • Strategy Management • Summary 2. Menyampaikan Berita Buruk menurut (Buckman, 2005): 2. Menyampaikan Berita Buruk menurut (O’Connor, Lee & Arand, 2012): 3. Barier dalam menyampaikan berita buruk (Jevon, 2010):
• Situasi yang kurang nyaman atau kondusif
(takut/tidak nyaman) • Kemampuan koping dalam merespon kedukaan • Ketidakmampuan untuk merespon pertanyaan. 4. Komunikasi pada pasien dengan Demensia (O’Connor, Lee & Arand, 2012):
• Mempertahankan kontak mata
• Memberikan perhatian lebih pd pasien (membelai & mengelus tangan pasien, menyisir rambut) • Mendengarkan secara aktif dan reflektif ~Quotes~
Komunikasi adalah kunci untuk membuka
hubungan (apapun). Lantas kepercayaan adalah kunci penggenapnya agar awet dan langgeng. ~Tere Liye ~
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis