Kelas : 1 G
Tugas Komunikasi Dasar Keperawatan
Berbicara dengan teman, keluarga, atau teman sebaya tentang masalah kesehatan,
antara lain, dapat meningkatkan pengetahuan tentang norma-norma sosial dan
perasaan efikasi diri dalam menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Kita sering
melihat komunikasi kesehatan interpersonal sebagai faktor mediasi penting dalam
dampak kampanye kesehatan terhadap perilaku kesehatan. Namun, sejauh ini belum
ada penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi apakah
dan bagaimana masyarakat membicarakan masalah kesehatan tanpa terlebih dahulu
terpapar pada kampanye kesehatan. Dalam studi eksplorasi ini, kami mewawancarai
12 peserta tentang perilaku komunikasi mereka mengenai enam tema kesehatan
yang berbeda, seperti merokok dan berolahraga. Hasilnya menunjukkan bahwa
setidaknya ada empat jenis komunikasi kesehatan interpersonal yang dapat
dibedakan, masing-masing dipengaruhi oleh faktor yang berbeda, seperti lawan
bicara dan tujuan percakapan. Penelitian di masa depan harus mempertimbangkan
keragaman komunikasi kesehatan antarpribadi ini, dan fokus pada perancangan
kampanye kesehatan yang bertujuan untuk memicu dialog dalam populasi target.
Komunikasi kesehatan antara dokter dan pasien adalah proses komunikasi yang
melibatkan pesan kesehatan, unsur-unsur atau peserta komunikasi. Komunikasi yang
dibangun dengan baik antara dokter dan pasien merupakan salah satu kunci
keberhasilan dokter dalam memberikan upaya pelayanan medis. Sebaliknya,
ketidakberhasilan dokter terhadap masalah medis jika dikomunikasikan dengan baik
tidak akan menimbulkan perselisihan. Komunikasi dokter dan pasien sebagai bentuk
perilaku yang terjadi dalam berkomunikasi yaitu bagaimana pelaku (dokter dan
pasien) mengelolah dan mentransformasikan dan pertukaran suatu pesan. Dalam
proses pertukaran pesan komunikasi antara dokter dan pasien merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan proses komunikasi itu sendiri. Kemampuan seorang
dokter untuk memiliki keterampilanberkomunikasi dengan baik terhadap pasiennya
untuk mencapai sejumlah tujuan yang berbeda.Ada 3 (tiga) tujuan yang berbeda
komunikasi antara dokter dan pasien, yaitu : (1) menciptakan hubungan
interpersonal yang baik (creating a good interpersonal relationship), (2) pertukaran
informasi (exchange of information), dan (3) pengambilan keputusan medis (medical
decision making).
Komunikasi adalah bagian dari strategi koordinasi yang berlaku dalam pengaturan
pelayanan di rumah sakit khususnya pada unit keperawatan. Komunikasi terhadap
berbagai informasi mengenai perkembangan pasien antar profesi kesehatan di
rumah sakit merupakan komponen yang fundamental dalam perawatan pasien
(Suhriana, 2012). Komunikasi yang efektif dalam lingkungan perawatan kesehatan
membutuhkan pengetahuan,keterampilan dan empati. Ini mencakup mengetahui
kapan harus berbicara, apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya
serta memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk memeriksa bahwa pesan
telah diterima dengan benar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi,
diantaranya menurut Amirah (2013), adalah persepsi, nilai, emosi, latar belakang,
peran, pengetahuan dan hubungan. Selanjutnya, Yudianto (2005), menyatakan
bahwa beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan komunikasi saat
perawat melaksanakan handover lah karakteristik jenis kelamin, pengetahuan, sikap,
ketersediaan protap, pimpinan ada dan teman sejawat. Keterampilan komunikasi
perlu dipelajari, dipraktekkan dan disempurnakan oleh semua perawat sehingga
mereka dapat berkomunikasi dengan jelas, singkat dan tepat dalam lingkungan yang
serba cepat dan menegangkan meskipun digunakan setiap hari dalam situasi klinis
(Fitria, 2013).