Dosen : Nazaruddin.S.kep,.NS,.M.kep
DI SUSUN OLEH :
KENDARI
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Komunikasi
Perawatan Paliatif sesuai dengan waktu yang telah diberikan, dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun demikian penyusun telah berusaha
semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang dari ketentuan-
ketentuan yang ada.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
tak ada gading yang takretak, begitu pula dengan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan mudah-mudahan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................1
A. Kesimpulan ..........................................................................................6
B. Saran.....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi bisa di definisikan sebagai pembagian informasi secara sukarela
dan sengaja antara dua orang atau lebih dalam upaya menyampaikan dan menerima
pesan. Komunikasi memainkan peran vital dalam pelayanan akhir kehidupan pasien
kanker. Komunikasi pada pasien kanker sangat menantang namun sejauh ini hal
tersebut kurang di perhatikan dalam pelayanan kanker sehingga sering bagi perawat
onkologi melaporkan hambatan substansial dan tantangan berkomunikasi dalam
prakter mareka (Hasan dan Rasyid, 2016).
Hasil penelitian virdun menyatakan bahwa komunikasi terapeutik merupakan
salah satu hal penting yang diinginkan oleh pasien dan keluarganya dalam perawatan
penyakitnya. Lebih lanjut komunikasi terapeutik menurut pasien dan keluarga yaitu
pemberian informasi yang jujur dan jelas terkait penyakitnya, komunikasi dengan
empati (Virdun, Dkk, 2017).
Komunikasi terapeutik adalah landasan dasar untuk kepastian pengobatan,
hasil kesehatan yang positif, kepatuhan pasien dan kualitas perawatan secara
keseluruhan. Sehingga seorang perawat harus memiliki dan menguasai
skillkomunikasi yang di butuhkan supaya mereka bisa bekerja secara efektif dan
membangun hubungan interpersonal yang kontruktif dan sukses antara perawat dan
pasien (Lai, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep tentang pentingnya komunikasi ?
2. Apa kesulitan dalam komunikasi paliatif ?
3. Apa saja tantangan komunikasi paliatif ?
4. Bagaimana cara komunikasi interprofesional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep tentang pentingnya komunikasi
2. Untuk mengetahui kesulitan dalam komunikasi paliatif
3. Untuk mengetahui tantangan komunikasi paliatif
4. Untuk mengetahui cara komunikasi interprofesional
1
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
3
5. Membahas keinginan pasien yang mengatakan “jangan melakukan
resusitasi”.
6. Tanggapan yang sesuai untuk permintaan euthanasia.
7. Membahas tentang kematian dan prosesnya.
8. Berbicara kepada anak-anak mereka.
9. Berkomunikasi dengan kolega.
D. Komunikasi Interprofesional
1. Definisi
Kolaborasi interprofesi atau Interprofessional Collaboration (IPC) adalah
kemitraan antara orang dengan latar belakang profesi yang berbeda dan bekerja sama
untuk memecahkan masalah kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan
(Imaningtyas. R & Agus. S, 2018).
Interprofesional Collaboration merupakan strategi untuk mencapai kualitas
hasil yang di inginkan dalam keberhasilan pelayanan kesehatan oleh rumah sakit yang
diberikan untuk pasien. Dalam pelaksanaanya maka diperlukan komunikasi secara
efektifuntuk menyampaikan pendapat dalam penyelesaian masalah. Tidak hanya
masalah, dalam interprofesional Collaboration juga merupakan salah satu bentuk
upaya kerjasama yang dilakukan oleh tenaga medis untuk memperbaiki pelayanan
kesehatan di rumah sakit, seperti memperbaiki pelayanan keselamatan pasien
(Muhamad. A, 2016).
Upaya yang di lakukan untuk meningkatkan komunikasi dalam pelaksanaan
interprofessional collaboration adalah dengan menggunakan catatan perkembangan
pasien terintegrasi (CPPT). Metode pencatatan terintegrasi ini diharapakan dapat
meningkatkan komunukasi efektif antar profesi, pencatatan di lakukan lebih optimal,
meminimalkan mis komunikasi, dan meningkatkan keselamatan pasien yang
berdampak kepada mutu pelayanan (Imaningtyas. R & Agus. S, 2018).
2. Manfaat komunikasi interprofesional
Komunikasi interprofesional yang efektif tidak akan menimbulkan terjadinya
pemecahahn masalah , bebagai ide dan pengambilan keputusan bersama. Bila
komunikasi tidak efektif terjadi di antara profesi kesehatan keselamatan pasien
menjadi taruhannya. Beberapa alasan yang dapat terjadi yaitu kurangnya
informasi yang kritis, salah mempresepsikan informasi, perintah yang kurang jelas
melalui telepon dan melewatkan perubahan status atau informasi (Agus. M,
Hardjana 2007).
4
3. Tujuan komunikasi interprofesional
Komunikasi interprofesional pada pelayanan kesehatan di lakukan oleh
tenaga-tenaga medis seperti, dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, dll. Adanya
komunikasi interprofesional bertujuan untuk :
a. Mewujudkan kesehatan pasien yang lebih baik
b. Bertukar informasi dan alat medis agar lebih efektif untuk memajukan
praktek medis
c. Mrngadvokasi untuk penerapan standar baru pelayanan perawatan
kesehatan
4. Jenis dan bentuk komunikasi interprofesional
Komunukasi interprofesional dapat terjadi dalam berbagai jenis komunikasi
dalam satu organisasi pelayanan kesehatan. Jenis komunikasi tersebut dapat
berupa :
a. Komunikasi antara manajer fasilitas kesehatan dengan petugas kesehatan.
b. Komunikasi antara dokter dengan perawat atau bidan.
c. Komunikasi antara dokter dengan dokter, misalnya komunikasi antara
dokter spesialis dengan dokter ruangan atau antar dokter spesialis yang
merawat pasien.
d. Komunikasi antara dokter/perawat/bidan dengan petugas apotek.
e. Komunikasi antara dokter/perawat/bidan dengan petugas pemeriksaan
penunjang (radiologi, labolatorium, dsb).
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cara berkomunikasi dengan klien dalam proses keperawatan adalah
komunikasi terapeutik, Komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien sangat
penting untuk keberhasilan asuhan keperawatan bagi setiap pasien khususnya bagi
pasien kanker dimana mereka mengalami peningkatan distress psikologis. Untuk
mencapai hal ini, perawat harus memahami karakteristik komunikasi terapeutik.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca, penulis juga mengharapkan kritik atau saran dari pembaca sehingga dapat
mewujudkan makalah yang lebih baik kedepannya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Minanton & Arlina. D, 2019, Komunikasi Terapeutik Dalam Pelayanan Kanker Dan
Paliatif : Kajian Literatur, Vol. 3, No. 1, Juli 2019.
7
Mengapa komunikasi dalam MAPPING Dalam Komunikasi Paliatif
keperawatan itu penting ? memiliki beberapa kesulitan
atau hambatan :
Karena komunikasi merupakan tema yang
Faktor perawat yang kurang
paling umum yang berhubungan dengan
kepuasan dan kualitas pelayanan.. Komunikasi KOMUNIKASI DALAM pengetahuan dan pengalaman.