Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM

KEPERAWATAN
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Eva Friskila, S.Kep.,Ners

Disusun Oleh :

1. Adi Japutera NIM : 2022 - 01 - 14201- 003


2. Andhika Putra S. NIM : 2022 - 01 - 14201- 010
3. Andreas Tarigan NIM : 2022 - 01 - 14201- 012
4. Anisa Widya D. NIM : 2022 - 01 - 14201- 014
5. Apriadi alphendra NIM : 2022 - 01 - 14201- 016
6. Carolina Natasya NIM : 2022 - 01 - 14201- 018
7. Cindy Anggelae NIM : 2022 - 01 - 14201- 105
8. Jihadil Husna K. NIM : 2022 - 01 - 14201- 114
9. M.Ramadhan Hidayat NIM : 2022 - 01 - 14201- 123
10. Rista Dayati NIM : 2022 - 01 - 14201- 129
11. Yemima Theresa N. NIM : 2022 - 01 - 14201- 145
12. Yenni NIM : 2022 - 01 - 14201- 146

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Berkat Anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan” ini tepat waktu.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk
kepentingan proses belajar. Melalui kata pengantar ini penulis memohon maaf
apabila mana isi makalah ini ada kekurangan dan penulisan yang kurang tepat.

Dalam penyusunan makalah ini tentu saja jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pembelajaran bagi kita semua dalam
pembuatan makalah selanjutnya.

Palangka Raya, 16 April 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3 Tujuan..............................................................................................................2

1.4 Manfaat............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

2.1. Sejarah Promosi Kesehatan...........................................................................3

2.2. Pengertian Promosi Kesehatan.......................................................................5

2.3 Tujuan dan Strategi Promosi Kesehatan......................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................12

3.1 Kesimpulan....................................................................................................12

3.2 Saran................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Komunikasi melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk
berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Komunikasi berjalan karena
manusia membutuhkan satu dengan lainnya. Everet M.Rogers dan Lawrence Kincaid
menyatakan komunikasi merupakan suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada
gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Komunikasi adalah instrumen dasar
dari interaksi manusia yang memungkinkanseseorang untuk melakukan kontak dengan
orang lain karena komunikasi dilakukan olehseseorang setiap hari baik disadari maupun
tidak. Di dunia kesehatan, terutama pada saatmenghadapi klien, seorang perawat juga
harus mengadakan suatu komunikasi agar informasiyang ada dapat tersampaikan
dengan baik. Terutama informasi yang berkenaan dengankebutuhan klien akan
asuhan keperawatan yang akan diberikan. Oleh karena itu, komunikasiadalah faktor
yang paling penting , yang digunakan untuk menetapkan hubungan
antaraperawat dengan klien. Dalam dunia kesehatan yakni di dunia keperawatan terdapat
komunikasi yang disebut dengan komunikasi terapeutik. Komunikasi ini sangat berbeda
dengan komunikasi pada umumnya. Karena komunikasi ini merupakan sebuah
komunikasi yang direncanakan secara sadar dan kegiatannya bertujuan untuk
kesembuhan pasien. Terapeutik sendiri merupakan seni dari penyembuhan pasien.
Sehingga orang yang terapeutik ini, berarti orang tersebut mampu
mengkomunikasikan perasaan, perbuatan, ide, ekspresi yang mampu memfasilitasi
kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal dengan
titik tolak saling memberikan pengertian antar pasien dan perawat. Perawat menggunakan
komunikasi interpersonalnya (komunikasi antar individu) untuk mengembangkan
hubungan dengan klien yang akan menghasilkan pemahaman tentang klien sebagai
manusia yang utuh. Hubungan semacam ini yang bersifat terapeutik yang akan
meningkatkan iklim psikologi yang kondusif dan memfasilitasi perubahan dan
perkembangan diri pasien. Fungsi komunikasi terapeutik ini sendiri yakni mendorong dan
mengajarkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien.
Perawat berusaha mengungkapkan perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah
serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan. Bagi pasien yang sedang
menjalani perawatan di rumah sakit, komunikasi antara pasien dan perawat merupakan
hal yang seharusnya dilaksanakan. Karena dengan cara keduanya melakukan komunikasi,
maka pasien pun dapat mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirinya. Sehingga
kecemasan akan penyakitnya tidak merajalela menghantui perasaan pasien yang
kemungkinan besar membuat pasien menjadi tidak menerima keadaan dan stres.
Terutama untuk pasien yang telah divonis menderita penyakit kanker. Penderita kanker
lebih memiliki intensitas yang cukup tinggi untuk mengalami stress.
1.2 Rumusan Masalah
1. Seperti apa karakteristik, tehnik prinsip dasar komunikasi teraupetik ?
2. Bagaimana cara mencapai komunikasi terapetik?
3. Bagaimana tahapan hubungan terapetik ?
4. Mengapa penyimpangan komunikasi dapat terjadi?
5. Apa saja factor factor yang mempengaruhi komunikasi ?
6. Apa yang dimaksud dengan isi pesan, kejelasan pesan?
7. Apa itu saluran pesan?
8. Seperti apa kredibilitas pemberi pesan ?
9. Seperti apa kapabilitas sasaran,kesinambungan dan konsistensi ?
10. Seperti apa komunikasi dalam proses keperawatan ?
11. Apa itu pengkajian keprawatan?
12. Apa itu diaknosa keperawatan?
13. Apa itu rencana keperawatan ?
14. Apa itu Tindakan keperawatan?
15. Apa itu evalwasi keperawatan ?

1.3 Tujuan
1. Tujuan dari penulisaan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi Dalam Keperawatan.
2. Menjabarkan dan menjelaskan mengenai komunikasi teraupetik, komunikasi dalam
keperawatan, factor factor yang mempengaruhi komunikasi, serta komikasi dalam
proses keperawatan.

1.4 Mamfaat
Mamfaat dari penulisan makalah ini yaitu menambah pengetahuan dan juga wawasan
pembaca dan penulis mengenai komunikasi teraupetik, komunikasi dalam keperawatan,
factor factor yang mempengaruhi komunikasi, serta komikasi dalam proses keperawatan,
serta mengasah kempuan penulis dalam mengumpulkan informasi dan juga Menyusun
makalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Komunikasi dalam keperawatan


Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan
individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Menurut Potter dan
Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal
dan publik. Makalah ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik.
Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau
dalam kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang
sehat memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan
pertumbuhan personal. Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi
(1984), dan Tappen (1995) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulisa dan non-
verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.
Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna
kepuasan yang dirasakan, makin baik pula kualitas pelayanan kesehatan. Dalam
menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tidak
terlepas dari profesi keperawatan yang berperan penting karena pelayanan keperawatan
menjamin adanya asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi dalam program
pengendalian kualitas di Rumah Sakit, mengingat pelayanan keperawatan berlangsung
terus menerus selama 24 jam sehari.
Komunikasi merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Perawat dituntut dapat menjadi figur yang
dibutuhkan
oleh pasien, menyukai pasien dan memiliki keinginan untuk menolong orang lain oleh
sebab itu diharapkan perawat senantiasa bersifat hangat, toleran dan dapat berempati.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan
mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan pasien, serta dapat memberikan kepuasan
profesional dalam pelayanan untuk meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra
rumah sakit. Oleh karena itu, pengukuran kepuasan pasien terhadap komunikasi perawat
akan bermanfaat dalam memonitor dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran meneliti persepsi klien tentang
komunikasi terapeutik perawat di Ruang Perawatan Bedah Rumah Sakit Arifin Nu’mang
Sidenreng Rappang.

a. karakteristik komunikasi
Komunikasi terapeutik merupakan cara yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku
manusia dan bermanfaat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
sehingga komunikasi harus dikembangkan secara terus menerus. Hubungan antara
perawat dan klien yang terapeutik bisa terwujud dengan adanya interaksi yang terapeutik
antar keduanya, interaksi tersebut harus dilakukan sesuai dengan tahapan tahapan baku
interaksi terapeutik perawat klien, tahapan itu adalah tahap pre orientasi, tahap orientasi,
tahap kerja dan tahap terminasi. Pelayanan kesehatan menggunakan komunikasi yang
langsung seperti pelayanan kesehatan, Rumah Sakit merupakan tempat untuk
mendapatkan pelayanan baik yang bersifat medik maupun keperawatan. Hasil observasi
peneliti selama bertugas di
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, perawat sudah melaksanakan komunikasi
terapeutik,
meskipun dilakukan berdasarkan kebiasaan atau rutinitas sehari-hari dan belum
sepenuhnya memperhatikan tehnik dan tahapan yang baik dan benar sehingga klien
kurang mendapatkan informasi yang benar, ataupun kurang mendapatkan pelayanan yang
semestinya, juga dikarenakan masih ada perawat yang tidak memperkenalkan diri, kurang
ramah dan jarang tersenyum yang kasar dalam menjawab, jarang senyum dan masih ada
juga perawat yang menjawab dengan gurauan. Klien dapat merasakan puas ataupun tidak
puas apabila klien sudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang diberikan petugas di
IGD, baik yang bersifat fisik, kenyamanan dan keamanan serta komunikasi terpeutik
yang
baik. Adanya penumpukan klien diruangan IGD karena ruang rawat inap yang penuh,
maka
perawat juga harus merawat klien yang menginap dan menangani klien yang baru datang,
mengakibatkan klien kurang mendapatkan informasi dengan baik dan benar dari perawat
tentang prosedur pemeriksaan penunjang dan informasi lainya maka klien merasa kurang
mendapat perhatian sehingga klien merasa diterlantarkan di IGD. Sehingga penulis
meneliti masalah tersebut dengan mengajukan pertanyaan yakni “Bagaimanakah
hubungan antara pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan kepuasan klien dalam
mendapatkan pelayanan keperawatan di IGD Rumah Sakit Bhayangkara Makassar “
Sedangkan tujuan umum penelitian adalah : untuk mengetahu hubungan antara
pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan kepuasan klien yang dirawat di IGD Rumah
Sakit Bhayangkara Makassar dan tujuan khususnya adalah :Mengetahui pelaksanaan
komunikasi terpeutik dan sub variabelnya, mengetahui tingkat kepuasan klien dalam
menerima pelayanan perawatan dan mengetahui hubungan antara pelaksanaan
komunikasi terpeutik dengan kepuasan klien. Manfaat Bagi Perawat Sebagai bahan
masukan khususnya cara melaksanakan tahaptahap komunikasi terapeutik secara benar,
Sebagai masukan bagi Rumah Sakit untuk melihat adanya perkembangan dari pelayanan
keperawatan sehingga memberikan kepuasan bagi klien / pelanggan dan Manfaat Bagi
Peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis agar mampu menerapkan
komunikasi terpeutik dipelayanan Kesehatan umumnya dan Rumah Sakit pada
khususnya.

b. Tahapan hubungan terapeutik

Anda mungkin juga menyukai