KESEHATAN
DOSEN PEMBIMBING:
1. NUR ADHAYANI
2. NURDIANI
3. NUDYA AULIA AZZAHRA
4. SIPRIANUS N.W
5. RAHMAWATI
6. SINDI PATIKA SARI
7. RIDHA MUSTAUFIDA
8. DESTI NATALIA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga makalah yang berjudul “TATA
CARA KOMUNIKASI YANG BAIK ANTAR TIM KESEHATAN” ini dapat
diselesaikan dengan baik serta tepat waktu. Dalam penyusunan makalah mungkin
ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman
serta bimbingan dari dosen, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Pasien Safety.Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan yang maha Esa dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi secara mutlak merupakan bagian integral dari
kehidupankita tidak terkecuali perawat, yang tugas sehari-harinya selalu
berhubungandengan orang lain entah itu pasien, sesama teman, dokter,
atasan dan sebagainya.Maka komunikasi sangatlah penting sebagai sarana
yang sangat efektif bagi perawat dalam melaksanakan peran dan fungsinya
dengan baik.
Komunikasi merupakan alat untuk membina hubungan teraupetik
karena komunikasi mencakup pencapaian informasi serta pertukaran
pikiran dan perasaan. Proses komunikasi teraupetik seringkali meliputi
kemampuan dan komitmen yang tulus pada pihak perawat untuk
membentuk klien mencapai keberhasilan keperawatan bersama.
Komunikasi efektif merupakan komponen penting
untukmeningkatkan keselamatan pasien. Hal ini sesuai dengam pelaporan
kasus oleh JCI dan WHO sebanyak 25.000-30.000 kecacatan yang
permanen pada pasien di Australia 11% disebabkan karena kegagalan
komunikasi. Laporan IKP di Indonesia tahun 2007 berdasarkan provinsi
menemukan 145 insidenyang dilaporkan, kasus tersebut terjadi diwilayah
Jakarta 37,9%, JawaTengah 15,9%, Yogyakarta 13,8%, Jawa Timur 11,7%,
Sumatra Selatan6,5%, Jawa Barat 2,8%, Bali 1,4%, Sulawesi Selatan
0,69% dan Aceh0,68%. Laporan IKP adalah laporan insiden keselamatan
pasien yangmemiliki manfaat agar mengetahui angka kejadian
keselamatan pasien diRumah Sakit. Insiden ini disebabakan beberapa
faktor yang salah satufaktor adalah kesalahan dalam pelaporan akibat
kurangnya komunikasi.
Komunikasi yang kurang menjadi salah satu faktor kesalahan dalam
pelaporan sangat penting untuk diperbaiki. Hal ini dikarenakan
komunikasi merupakan salah satu standar KARS 2012 pada poin
PMKP1.4. Poin PMKP 1.4 yang menyebutkan komunikasi yang efektif
merupakan standar dalam peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi
efektif yang dapat digunakan sesama tenaga medis kesehatan adalah
dengan komunikasi SBAR(Kemenkes RI, 2012).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana komunikasi antara anggota tim kesehatan?
2. Apakah yang dimaksud komunikasi SBAR?
C. Tujuan
Bersumber pada rumusan permasalahan yang di susun oleh penulis di
atas,hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi antara anggota tim
kesehatan.
2. Untuk mengetahui komunikasi SBAR.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan tugasnya, pearawat tidak dapat bekerja tanpa
berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain di antaranya adalah dokter,
ahli gizi, apoteker dsb. Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai
tanggung jawab terhadap kesehatan pasien. Bila setiap profesi telah dapat
saling menghargai, maka hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan
baik.
Dalam berkomunikasi antar anggota tim kesehatan, di gunakan
metode SBAR(situation, backgroud, assment dan recommendation) untuk
mempermudah dan memperjelas anggota tim kesehatan lain dalam
mengetahui kondisi pasien saat itu.
Perawat mempunyai dan memiliki tanggung jawab untuk:
1. Perawat senantiasa memilihara hubungan baik antara sesama perawat
dan tenaga kesehatan lainya, baik dalam memilihara kerehasiaan
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat sentiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan pengetahuan
dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan kemapuan dalam bidang keperawatan.
3. Perawat merupakan kesatuan integral dengan tenaga kesehatan lainnya
yang tidak bisah pisah-pisahkan dan disendirikan.
Sehingga komunikasi sebagai dasar pembentuk hubungan yang baik
harus ditekankan pada setiap tim kesehatan sebagai upaya yang
berfokus pada peningkatan mutu pelayanan dan derajat kesehatan
masyarakat.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap bahwa ini dapat
menjadi pengingat bagi perawat maupun profesi lainnya untuk senantiasa
menjaga komunikasi satu sama lain untuk menghindari adanya kesalah
pahaman, untuk meningkatkan kekompakan antar profesi, dan juga untuk
memperjelas status perkembangan kesehatan klien demi tercapainya
keselamatan dan kesembuhan klien.
DAFTAR PUSTAKA
blog. (09, 03 2019). Cara Komunikasi Efektif Sebelum Pengobatan dengan Pasien yang
Wajib Diketahui. Retrieved from https://blog.assist.id/cara-komunikasi-efektif-
dengan-pasien-yang-wajib-diketahui/
Pardi, D. (2021, 08 26). 11 Cara Komunikasi Efektif Dalam Tim Kerja. Retrieved from
koinworks: https://koinworks.com/blog/efektif-berkomunikasi-dalam-tim/
selviana, m. (2019, 05 03). Komunikasi antara anggota tim kesehatan. Retrieved from
scribd: https://www.scribd.com/document/408509190/komunikasi-antar-
anggota-tim-kesehatan-docx