KELOMPOK 3
1. KETERBUKAAN (openness)
2. EMPATY (empathy)
3. SIKAP MENDUKUNG (suportiveness)
4. SIKAP POSITIF (positiveness)
5. KESETARAAN (equality)
C. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen
utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera
Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung
dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
D. KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
2. Hubungan struktural
merupakan hubungan yang terjadi berdasarkan jabatan atau struktur masing-
masing perawat dalam menjalankan tugas berdasarkan wewenang dan
tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan keperawatan. Laporan
perawat pelaksana tentang kondisi klien kepada perawat primer, laporan
perawat primer atau juga ketua tim kepada kepala ruang tentang
perkembangan kondisi klien, dan supervisi yang dilakukan kepala ruang
kepada perawat pelaksana merupakan contoh hubungan struktural
3. Hubungan interpersonal
perawat dengan perawat merupakan hubungan yang lazim danterjadi secara
alamiah. Umumnya, isi komunikasi dalam hubungan ini adalah hal-hal
yang tidak terkait dengan pekerjaan dan tidak membawa pengaruh dalam
pelaksanaan tugas dan wewenangnya.
1. Komunikasi antara Perawat dengan Dokter
a. Dominasi Kekuasan
karena masih banyaknya dokter yang memandang bahwa
perawat merupakan tenaga vokasional. Degradasi
keperawatan ke posisi bawahan dalam hubungan kolaborasi
perawat-dokter, secara empiris hal ini menunjukkan bahwa
dokter berada di tengah proses pengambilan keputusan dan
perawat melaksanakan keputusan tersebut.
C. Cara pandang
Dokter dapat menentukan atau memandang kolaborasi dalam
perspektif yang berbeda dari perawat. Mungkin dokter berpikir
bahwa kerjasama tersirat dalam tindak lanjut sehubungan
dengan mengikuti perintah atau instruksi daripada saling
partisipasi dalam pengambilan keputusan
2. Komunikasi antara perawat dengan Ahli terapi
respiratorik