Anda di halaman 1dari 12

Komunikasi Efektif Perawat Dengan Klien/Pasien

Disusun Oleh :

M. Afifan Nur Ulum (723621931)

Titi Indra Agustia (723621932)

Moh. Rofiqi Rohman (723621933)

Muflihatin (723621934)

Isna Mufidah (723621935)

Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Studi Keperawatan

Universitas Wiraraja

2024
Kata Pengantar

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,akhirnya Makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baik dan atas kehendak-Nya semua proses pembuatan Makalah yang
berjudul Komunikasi Efektif Perawat dengan Klien/Pasien ini dapat berjalan dengan baik dan
tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu proses pembuatan Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Terima kasih
kepada dosen kami Ibu Cory Nelia Damayanti S.Kep.,Ns.,M.Kes dan teman-teman yang
telah ikut memberikan motivasi dan doa sehingga kami terus berusaha pantang menyerah dan
terus bersemangat dalam menghadapi rintangan yang menghalangi pembuatan makalah ini.

Makalah yang berjudul “Komunikasi Efektif Perawat dengan Klien/Pasien” ini berisi
tentang pentingnya komunikasi efektif antara perawat dengan pasien dalam menunjang
keberhasilan asuhan keperawatan.

Kami menyadari bahwa Makalah ini belum sempurna,untuk itu dengan senang hati
penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan penelitian
ini untuk ke depan.

Sumenep, Maret 2024


Daftar Isi
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan Umum.............................................................................................................................5
1.4 Tujuan Khusus............................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Komunikasi Efektif...................................................................................................6
2.2 Perubahan Dan Perkembangan Hubungan Perawat Dengan Pasien............................................7
2.3 Sikap Yang Harus Dimiliki Seorang Perawat Dalam Menghadapi Pasien..................................8
2.4 Komunikasi Efektif,Caring,Dan Pengetahuan Keterampilan Sikap Dalam Membangun
Hubungan Interpersonal Perawat Dengan Klien................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................11
PEMBAHASAN.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi efektif merupakan sebuah proses yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan asuhan keperawatan. Kunci dari terciptanya hubungan yang baik antara perawat
dan klien adalah kemampuan perawat dalam berkomunikasi. Perawat yang memiliki
kemampuan dan keterampilan yang baik dalam berkomunikasi akan mudah menumbuhkan
kepercayaan klien, sehingga klien bisa lebih terbuka untuk berbicara mengenai masalah yang
berhubungan dengan penyakitnya. Perilaku caring merupakan upaya yang dilakukan perawat
untuk dekat dengan klien dan mengerti apa yang di rasakan klien sehingga perawat mampu
melakukan asuhan keperawatan dengan tepat sesuai masalah yang dialami klien. Kemampuan
memahami dan mendukung emosi orang lain memampukan perawat menerima perasaan klien
sehingga akan terbentukhubungan saling percaya, salah satu wujud perilaku caring.

Komunikasi efektif merupakan unsur utama dalam keselamatan pasien.Kesalahan dalam


berkomunikasi dapat berdampak pada keselamatan pasien selama pasien menjalani proses
perawatan.Unsur dari komunikasi efektif yaitu akurat, tepat waktu, jelas, lengkap, serta
mudah dipahami penerima informasi shingga dapat mengurangi kesalahan dalam komunikasi
serta dapat meningkatkan keselamatan pasien.Komunikasi efektif mempunyai aspek
ketepatan, kejelasan bahasa maupun informasi dalam konteks yang sesuai, alurnya
sistematis,serta budaya.

Komunikasi merupakan ketrampilan yang sangat penting bagi seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan. Data menunjukkan bahwa lulusan baru program
pendidikan perawat masih harus melakukan upaya yang esktra untuk melakukan komunikasi
dengan pasien. Upaya untuk meningkatkan pengalaman berkomunikasi dapat dilakukan
dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan simulasi dengan teknik role play bagi
mahasiswa keperawatan dalam setiap proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan
mengetahui bagaimana komunikasi efektif yang harus dilakukan perawat terhadap pasien
pada pembelajaran komunikasi dasar keperawatan mahasiswa keperawatan di program studi
S1 keperawatan Universitas Wiraraja.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan simulasi komunikasi efektif dalam membangun hubungan interpersonal antara
perawat dengan klien/pasien. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi
komunikasi terapeutik, perilaku komunikasi serta pelaksanaan role play. Role play dirancang
sesai dengan topik komunikasi terapeutik oleh masing-masing kelompok dengan
memperhatikan tahapan pembuatan role play yang diukur menggunakan lembar observasi.
role play berpengaruh terhadap kemampuan dan perilaku komunikasi terapautik pada
mahasiswa keperawatan, sehingga dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran agar
tercapai kemampuan komunikasi terapeutik yang baik pada mahasiswa keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif?
2. Bagaimana perubahan dan perkembangan hubungan perawat dengan klien/pasien?
3. Bagaimana sikap yang harus dimiliki seorang perawat dalam menghadapi
klien/pasien?
4. Bagaimana hubungan komunikasi efektif,caring,dan pengetahuan keterampilan sikap
dalam membangun hubungan interpersonal perawat dengan klien/pasien?

1.3 Tujuan Umum

1.4 Tujuan Khusus


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi Efektif


Komunikasi efektif didefinisikan sebagai proses dua arah pengiriman pesan dengan tepat
dan benar yang dapat diterima dan dipahami oleh orang lain.Komunikasi efektif adalah
penciptaan makna dalam komunikasi antara klien dan petugas kesehatan.Komunikasi efektif
terjadi apabila dalam komunikasi menghasilkan persamaan persepsi sehingga tidak
menimbulkan multi tafsir dan multi interpretasi dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi.

Dari pernyataan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi efektif adalah


penciptaan makna dalam komunikasi sebagai suatu proses dua arah pengiriman pesan antara
pembicara dan pendengar yang didalamnya terdapat interaksi saling bertukar informasi
dengan hasil apa yang diucapkan oleh pembicara dan didengar oleh pendengar adalah sama.

Komunikasi efektif mencakup bentuk komunikasi verbal dan komunikasi non


verbal.Komunikasi verbal efektif mempunyai karakteristik jelas dan ringkas. Perbendaharaan
katanya mudah dimengerti,mempunyai arti denotatif dan konotatif, intonasi mampu
mempengaruhi isi pesan, kecepatan bicara yang memiliki tempo dan jeda yang tepat, serta
ada unsur humor.Komunikasi nonverbal dapat disampaikan melalui beberapa cara yatu
penampilan fisik, sikap tubuh dan cara berjalan, ekspresi wajah, dan sentuhan. Kesesuaian
antara komunikasi verbal dan nonverbal tentu akan berpengaruh terhadap kualitas isi pesan
yang disampaikan.

2.2 Perubahan Dan Perkembangan Hubungan Perawat Dengan Pasien


Mungkin perubahan paling jelas yang terjadi dalam keperawatan adalah terbentukya
hubungan antara perawat dan pasien. Pasien bukan lagi seorang penerima asuhan pasif,
begitu juga mahasiswa perawat yang bukan lagi seorang penerima pasif dalam pendidikan
keperawatan (meskipun perubahan dalam pendidikan keperawatan lebih lama dibandingkan
perubahan dalam asuhan keperawatan). Orang yang datang ke rumah sakit atau yang dirawat
di rumah mereka kini diberi informasi lebih baik mengenai asuhan kesehatan, lebih
cenderung menanyakan asuhan mereka, dan berhak meminta standar asuhan kesehatan yang
lebih tinggi.

Konsep caring dan komunikasi tidak statis. Apa yang dianggap sebagai"caring" di masa
lalu mungkin tidak sama dengan persepsi kita mengenai "caring" saat ini. Gaya keperawatan
telah berubah, begitu juga pendekatan terhadap asuhan. Namun, mash belum jelas apa yang
kita maksud dengan istilah "hubungan caring (caring relationship)" saat kita menggunakan
istilah tersebut dalam keperawatan.

Komunikasi di masa lalu cenderung "dari atas ke bawah" dan bersifat seperti rantai,
dokter berkomunikasi dengan staf senior di ruang rawat, staf senior berkomunikasi dengan
staf junior di ruang rawat, dan seterusnya.Komunikasi dengan pasien sering (dan mungkin
masih) menjadi aktivitas yang dilakukan dengan cepat dan bahkan tidak dilakukan: pasien
sering kali tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit pemahaman mengenai apa yang terjadi
pada dirinya. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat per-tumbuhan yang sangat
cepat dalam semua aspek komunikasi dalam kepe-rawatan. Kurikulum keperawatan telah
memasukkan keterampilan interpersonal dan konseling sebagai topik penting untuk dicakup.
Manajemen dan staf klinik menghadiri kursus-kursus tentang asertivitas, seminar tentang
kesadaran diri, dan kursus tentang konseling. Sebagian besar perawat menjadi lebih
menyadari kebutuhan untuk berkomunikasi secara efektif dengan semua orang yang kontak
dengan mereka. Komunikasi yang buruk adalah salah satu faktor yang mendorong banyaknya
keluhan tentang asuhan pro-fesional. Kita harus belajar untuk berkomunikasi secara lebih
efektif.

Peran tradisional dokter dan perawat telah berubah, dan perubahan ter-sebut mendorong
perawat untuk menilai kembali cara mereka memberikan asuhan dan cara mereka
berkomunikasi dengan pasien dan kolega. Juga, pe-rawat, dokter, dan profesional kesehatan
lain, semakin sering diajarkan bersama-sama, dan hal ini tampaknya membuat semua disiplin
profesional lebih menyadari masalah dan kekuatan setiap kelompok. Pendidikan inter-disiplin
berpotensi meningkatkan kerja tim yang lebih besar di antara profesional dan mulai
menghilangkan barier komunikasi profesional.
2.3 Sikap Yang Harus Dimiliki Seorang Perawat Dalam Menghadapi Pasien
Sebagai seorang perawat kita dituntut untuk selalu dapat bersikap profesional saat
bertugas.Terdapat empat nilai professional penting menurut Watson,yaitu (1) komitmen yang
tinggi untuk melayani, (2) penghargaan atas harkat dan martabat klien/pasien, (3) komitmen
terhadap pendidikan, dan (4) otonomi.

Salah satu contoh profesionalisme yang ditunjukkan adalah saat menghadapi klien
walaupun keadaan emosi perawat sedang kesal, lelah atau sedih perawat harus tetap memiliki
komitmen tinggi untuk melayani dan memberikan yang terbaik.Seorang perawat seringkali
menghadapi konflik emosional saat bertugas,namun demikian sebagai seorang perawat
profrsional hal tersebut harus dipisahkan antara pekerjaan dan masalah emosi. Perawat harus
bisa meredam emosi dan mengesampingkan urusan pribadi saat bekerja.

Hal lain yang tidak kalah penting yang harus dimiliki oleh seorang perawat dalam
melakukan komunikasi adalah sikap empati. Empati merupakan sikap dan perilaku perawat
untuk mau memperhatikan pasien.Dalam melakukan komunikasi dengan klien perawat harus
memiliki sikap empati sehingga dapat terbina hubungan saling percaya antara perawat dan
klien.

Bentuk komunikasi bisa berupa komunikasi verbal dan non verbal.Sentuhan merupakan
bentuk komunikasi non verbal yang penting pada situasi emosional, meskipun begitu, sangat
perlu bagi perawat untuk memahami siapa, kapan dan mengapa sentuhan dilakukan
dikarenakan komunikasi non verbal ini mempunyai efek yang berlainan pada setiap
individu.Sentuhan merupakan bentuk komunikasi non verbal yang penting dalam menjalin
hubungan dengan klien sehingga bisa menjadi lebih akrab. Sentuhan dapat menimbulkan arti
yang lebih bermakna sehingga klien puas dengan pelayanan yang diberikan.

Keterampilan berkomunikasi dipelajari,dipraktekkan dan disempurnakan oleh semua


perawat sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan jelas, singkat dan tepat dalam
lingkungan yang serba cepat dan situasi yang tidak terprediksi,oleh diperlukan penunjang
menjamin kelancarankomunikasi tersebut.Standard Operational Procedure (SOP) mengenai
cara melakukan komunikasi dengan klien juga merupakan komponen yang penting dalam
menunjang komunikasi yang efektif antara perawat dengan klien.
2.4 Komunikasi Efektif,Caring,Dan Pengetahuan Keterampilan Sikap Dalam
Membangun Hubungan Interpersonal Perawat Dengan Klien

Perilaku caring merupakan upaya yang dilakukan perawat untuk dekat dengan klien dan
mengerti apa yang di rasakan klien sehingga perawat mampu melakukan asuhan keperawatan
dengan tepat sesuai masalah yang dialami klien.Caring berarti perilaku perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan mempunyai sifat peduli terhadap keluhan klien, tidak
membeda-bedakan klien.Perilaku caring yang tidak dilakukan secara benar akan memberikan
dampak, baik kepada perawat maupun pasien.Perawat yang tidak menerapkan perilaku caring
dengan baik maka dinilai kurang memiliki motivasi untuk melakukan kinerja sesuai profesi.

Sebagai seorang perawat seharusnya dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat


harus mampu mengeksplorasi perasaan,frustasi,ketakutan diri, emosional dan sebelum
bertemu dengan klien harus membuat rencana pertemuan terlebih dahulu, serta perawat harus
lebih telaten menanyakan bagaimana klien ingin diperlakukan.

Perilaku Caring terhadap pasien merupakan esensi keperawatan yang harus dilandasi
dengan komunikasi yang efektif yang memiliki dampak bagi kepuasan pasien. Kepedulian,
empati, komunikasi yang lembut akan membentuk hubungan yang terapeutik pada perawat,
dengan demikian klien akan merasa nyaman dan mengurangi tingkat stres. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi sifat caring antara lain faktor individu,faktor psikologis, dan
faktor organisasi.Perilaku caring yang diberikan oleh perawat terhadap klien dapat
menimbulkan dampak terhadap kesejahteraan emosional dan spiritual klien,meningkatkan
martabat klien,kontrol diri, kepribadian, peningkatan kesembuhan fisik, memberikan
keamanan serta menimbulkan hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.

Komunikasi efektif merupakan unsur utama dalam keselamatan pasien.Kesalahan


dalam berkomunikasi dapat berdampak pada keselamatan pasien selama pasien menjalani
proses perawatan.Unsur dari komunikasi efektif yaitu akurat, tepat waktu, jelas, lengkap,
serta mudah dipahami penerima informasi shingga dapat mengurangi kesalahan dalam
komunikasi serta dapat meningkatkan keselamatan pasien.Komunikasi efektif mempunyai
aspek ketepatan, kejelasan bahasa maupun informasi dalam konteks yang sesuai, alurnya
sistematis,serta budaya.Komunikasi tidak efektif dapat menimbulkan resiko saat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien.Perawat diharuskan menerapkan komunkasi yang efektif
dalam memberikan asuhan keperawatan, agar tercipta hubungan yang baik antara perawat
dengan klien sehingga akan berpengaruh terhadap proses penyembuhan dan kesehatan klien,
sehingga klien merasa bahwa ia di hargai dan di pedulikan.

Upaya peningkatan pengetahuan tentang komunikasi harus diikuti dengan peningkatan


komunikasi interpersonal.Keterampilan komunikasi interpersonal yang baik akan menjadikan
individu memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga kita akan dihargai orang serta
mampu membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.Tingkat pengetahuan dan
sikap perawat akan mempengaruhi komunikasi yang efektif,apabila komuikasi yang efektif
antara perawat dan klien tidak terjalin baik maka akan menurunkan motivasi perawat untuk
menerapkan perilaku caring.
BAB III

PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA

https://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/243/pdf_161

https://books.google.com/books/about/
Caring_and_Communicating_Hubungan_Interp.html?id=X_YBXDCAWUIC

https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/view/1255/988

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=komunikasi+efektif+dengan+klien&oq=#d=gs_qabs&t=1710778320990&u
=%23p%3DXDCvpQYppBsJ

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=komunikasi+efektif+dengan+klien&oq=#d=gs_qabs&t=1710778430687&u
=%23p%3DHuxwy0F1vewJ

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=komunikasi+efektif+dengan+klien&oq=#d=gs_qabs&t=1710778462435&u
=%23p%3Dwu1_hdSWel8J

Anda mungkin juga menyukai