Anda di halaman 1dari 10

Makalah Komunikasi Keperawatan

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Dhea R Amanda C
Siti Fiqih P
Fanjilin Inggamiwopari
Rendi Nur Saputra
Jhon Eris W.W
Robinson Iwou

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES SORONG PRODI D III KEPERAWATAN
MANOKWARI 2022
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Hubungan
Komunikasi Perawat dan Pasien dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas pada semester 3. Selain
itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Hubungan komunikasi antara perawat dan pasien.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Gidion Mansa


Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih 
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2

2.1 Pengertian Hubungan komunikasi perawat dan pasien....................2

2.2 Tujuan Hubungan Komunikasi perawat dan pasien.........................3

2.3 Manfaat Hubungan Komunkasi perawat dan pasien........................4

2.4 Macam- macam Hubungan Komunikasi perawat dan pasien...........5

BAB III PENUTUP...........................................................................................6

3.1 Kesimpulan........................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan


komunikasi. Sehingga sekarang ilmu komunikasi berkembang pesat. Salah
satu kajian ilmu komunikasi ialah komunikasi kesehatan yang merupakan
hubungan timbal balik antara tingkah laku manusia masa lalu dan masa
sekarang dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan
perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut atau partisipasi
profesional dalam program-program yang bertujuan memperbaiki derajat
kesehatan melaui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan timbal
balik melalui perubahan tingkah laku sehat ke arah yang diyakini akan
meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
Komunikasi secara mutlak merupakan bagian integral dari kehidupan kita,
tidak terkecuali perawat, yang tugas sehari-harinya selalu berhubungan
dengan orang lain. Entah itu pasien, sesama teman, dengan atasan, dokter
dan sebagainya. Maka komunikasi sangatlah penting sebagai sarana yang
sangat efektif dalam memudahkan perawat melaksanakan peran dan
fungsinya dengan baik.
Selain berkomunikasi dengan pasien, perawat juga berkomunikasi dengan
anggota tim kesehatan lainnya.Sebagaimana kita ketahui tidak jarang pasien
selalu menuntut pelayanan perawatan yang paripurna. Sakit yang diderita
bukan hanya sakit secara fisik saja, namun psiko (jiwanya) juga terutama
mengalami gangguan emosi. Penyebabnya bisa dikarenakan oleh proses
adaptasi dengan lingkungannya sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hubungan Komunikasi Perawat dan Pasien

Komunikasi adalah suatu interaksi antara perawat dan pasien, perawat dan
profesional kesehatan lain, serta perawat dan komunitas. Proses interaksi
manusia terjadi melalui komunikasi verbal dan non verbal, tertulis dan tidak
tertulis, terencana dan tidak terencana. Agar perawat efektif dalam
berinteraksi, mereka harus memiliki ketrampilan komunikasi yang baik.
Mereka harus menyadari kata-kata dan bahasa tubuh yang mereka
sampaikan pada orang lain. Ketika perawat mengemban peran
kepemimpinan, mereka harus menjadi efektif, baik dalam ketrampilan
komunikasi verbal maupun komunikasi tertulis (Kathleen, 2007).
Komunikasi yang jelas dan tepat penting untuk memberikan asuhan
keperawatan yang efektif, Komunikasi terapeutik sangat dibutuhkan oleh
lanjut usia mengingat lanjut usia sangat sensitif dan perawat harus
menerapkan pola komunikasi terapeutik dengar benar agar para lanjut usia
merasa nyaman atas pelayanan yang diberikan oleh perawat dan merasa
puas dan bahagia tinggal dipanti sosial, karena diperkirakan jumlah lanjut
usia akan naik cukup signifikan baik di negara maju maupun di negara
berkembang hal ini tentu saja merupakan tugas dari perawat untuk
memaksimalkan asuhan keperawatan mulai dari tahap pra interaksi, tahap
orientasi, tahap kerja, dan tahap terminasi, jika perawat tidak melakukan
komunikasi teraupetik dengan baik kepada lanjut usia maka akan tercipta
kondisi yang tidak nyaman terutama bagi lanjut usia.
Klien dapat merasakan puas ataupun tidak puas apabila klien sudah
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diberikan petugas, baik yang
bersifat fisik, kenyamanan dan keamanan serta komunikasi terapeutik yang
baik.
Menurut Aditama (2007) menetapkan bahwa pelayanan perawatan
dikatakan berkualitas baik apabila perawat dalam memberikan pelayanan
kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek tersebut
meliputi aspek penerimaan, perhatian, tanggung jawab, komunikasi dan
kerjasama, apabila komunikasi lancar tentu saja akan meningkatkan
kepuasan terhadap tingkat pelayanan itu sendiri.
2.2 Tujuan Hubungan Komunikasi Perawat dan Pasien

Tujuan komunikasi perawat dan pasien

1. Mampu memahami perilaku orang lain


Bila menemukan klien marah, sikap yang diambil oleh perawat yaitu
menenangkanya , kemudian menanyakan sebab-sebab kemarahanya,
mengapa ia bisa marah. Setelah masalahnya diketahui, perawat kemudian
membantu pasien untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Menggali perilaku bila setuju dan tidak setuju
Disini kita menangkan atau mengerti tingkah laku atau reaksi nonverbal
pasien terhadap anjuran kita. Contoh perawat akan menyuntik, lalu
pasien menjawab „‟ya‟‟.... Tetapi kata ya tadi dari pasien seolah-olah
kata “ya‟‟ yang tidak rela, berarti pasien terpaksa mau disuntik.
Menghadapi hal demikian perlunya perawat berkomunikasi dengan
pasien,sebelum perawat melakukan sesuatu kepada pasien perlu perawat
beritahukan terlebih dahulu. Yakni menjelaskan menjelaskan terlebih
dahulu sebelum penyuntikan dilakukan, tentang maksud pemberian
suntikan serta efek samping yang mungkin timbul, misalnya rasa sakit
(nyeri), mual dan sebagainya.
3. Memahami perlunya memberi pujian
Dalam menggali potensi pasien untuk memecahkan masalahnya, perawat
perlu pujian dan memberikan bantuan memecahkan masalah pasien.
Contoh : pada saat komunikasi dirumah pasien tentang yang punya anak
balita dan kurang protein (KKP). Perawat menggali pendapat ibu tentang
kebiasaan ibu memberikan makanan kepada anaknya, tetapi porsinya
kurang. Disini perawat berkata “Oh ya... Susunan makanan itu sudah
baik tetapi akan lebih baik lagi bila ibu tambahkan lauknya.‟‟ Dengan
adanya perawat memperbaiki dengan pujian demikian, ibu akan senang
tidak merasa disalahkan.
4. Menciptakan hubungan personal yang baik
Dengan melakukan komunikasi yang baik, maka akan terbina hubungan
personal yang baik.
5. Memperoleh informasi tentang situasi atau sikap tertentu
Untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan situasi /sikap
tertentu dapat digali dengan mengajukan pertanyaan terbuka, karena
pertanyaan terbuka memerlukan jawaban panjang ataupun berupa uraian
6. Untuk meneliti pola kesehatan
Ini kita lakukan bagi pasien yang baru masuk rumah sakit dengan tujuan
untuk mengetahui kebiasaan pasien dirumah, bila mungkin perawat dapat
menyesuaikan kebiasaan tersebut atau mengubahnya. Agar kita tahu
kebiasaan itu kita perlu mengajukan pertanyaan.
2.3 Manfaat Hubungan Komunkasi perawat dan pasien

Manfaat komunikasi perawat dan pasien


 Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat
dengan pasien melalui hubungan perawat-pasien.

 Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, mengkaji masalah, dan


mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

 Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan


dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi
yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.

 Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan membantu pasien


mengatasi masalah yang dihadapi.
2.4 Macam- macam Hubungan Komunikasi perawat dan pasien
Dalam komunikasi di dalamnya terdapat beberapa konteks komunikasi
antara lain :
 Komunikasi intrapersonal, yaitu komunikasi yang dilakukan
dengan diri sendiri atau komunikasi yang berlangsung dalam diri.
 Komunikasi antarpribadi (interpersonal), yaitu komunikasi antara
dua orang atau lebih secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik
secara verbal maupun non verbal.
 Komunikasi kelompok merupakan sekumpulan individu yang
memiliki tujuan bersama dan berkomunikasi satu sama lain untuk
meraih tujuan bersama, antar individu dapat mengenali antara satu
dengan yang lainnya dan mengakui mereka adalah bagian dari
kelompok itu.
Bentuk dari komunikasi yang sering dipakai pada program
kesehatan
1. Komunikasi Oral
Merupakan komunikasi secara lisan, baik berkomunikasi dengan
face to face ataupun secara tidak langsung seperti misalnya
komunikasi via telepon. Komunikasi ini biasanya ditunjukkan pada
pasien yang ingin berkomunikasi tetapi tidak secara langsung
melainkan via media.
2. Komunikasi Terapeutik
Merupakan komunikasi yang memiliki tujuan menterapi pasien
yang dipusatkan untuk kesembuhan pasien sehingga membuat
pasien dapat untuk beradaptasi terhadap gangguan- gangguan
psikologis seperti stress. Beberapa tahapan komunikasi terapeutik
yaitu prainteraksi, tahap orientasi, tahap kerja dan yang terakhir
terminasi. komunikasi terapeutik adalah salah satu bentuk
komunikasi kesehatan tetapi juga termasuk kedalam komunikasi
interpersonal.
3.Komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR (Situation, Background, Assassement,
Recommendation) merupakan sebuah metode komunikasi yang
dipakai oleh anggota tim medis kesehatan pada saat melaporkan
kondisi pasien. Teknik komunikasi SBAR, menyediakan kerangka
kerja untuk komunikasi antar anggota tim kesehatan mengenai
kondisi pasien, SBAR adalah tehnik yang mempermudah dalam
berkomunikasi dengan anggota tim untuk meningkatkan
keselamatan pasien. Komunikasi ini dipakai dalam sebuah
komunikasi antara dokter dengan sesama dokter, perawat dengan
perawat lainnya dan juga para tenaga medis dengan tenaga medis
lainnya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pada kenyataanya perawat di samping kodratnya sebagai mahluk individu dan


mahluk sosial , diapun sebagai mahluk profesi memerlukan tenaga skil di
bidangnya, khususnya di bidang keperawatan. Perawat harus mampu
menjalankan segala tahapan dalam komunikasi terapeutik yang meliputi tahap
awal, lanjutan dan terminasi. Perawat dituntut untuk lebih mengutamakan
pelayanan paripurna terhadap pasien, terutama dalam memenuhi kebutuhan
pasien . Hubungan yang baik ini akan lebih baik lagi bila perawat dapat
meningkatkan pengetahuannya dalam komunikasi khususnya komunikasi
terapeutik yang sesuai dengan tuntutan jaman
Daftar Pustaka

Devito,Joseph. 1997. Komunikasi Antar manusia. Jakarta : Professional Book.


Djuarsa, sasa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka
Effendy, Onong. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT.Rosdakarya
Fisher Aubrey. 1997. Teori-teori Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Farouk.2004. Praktik Ilmu Komunikasi. Teraju
Foster & Anderson.1986. Antropologi Kesehatan.Jakarta Penerbit UI
Kariyoso.1994. Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat.Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai