Oleh :
Dosen Pengampu :
2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas petunjuk dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ” Komunikasi Terapeutik Pada Pasien”,
dengan lancar tanpa kendala yang berarti.
Tugas ini kami susun dengan” Komunikasi Terapeutik Pada Pasien” tujuan memenuhi
kebutuhan kami sebagai mahasiswi untuk menambah pengetahuan tentang. Dengan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan, yang nantinya dapat bermanfaat
bagi semua.
Tentunya dalam penyusunan tugas ini kami belumlah cukup sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk menjadikan isi makalah ini menjadi lebih baik dan menjadi
tolak ukur bagi kami untuk menyusun makalah yang sesuai dengan harapan kita semua yang
bermanfaat untuk sekarang dan masa depan. Semoga segala ikhtiar kita diridhoi Allah SWT,
Amin.
Palembang, 11 Oktober2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi dalam pelayanan dan asuhan keperawatan adalah hal yang paling
esensial. Komunikasi menjadi alat kerja utama bagi perawat dalam rangka memberikan
pelayanan yang terbaik. Bagi seorang perawat, hal ini cukup beralasan karena perawat
selalu bersama dan berinteraksi dengan pasien selama 24 jam secara terus-menerus dan
berkesinambungan mulai awal kontak sampai akhir. Pengetahuan dan penerapan tentang
dasar-dasar komunikasi terapeutik dalam keperawatan ini sangat penting. Komunikasi dalam
praktik keperawatan dapat menjadi elemen terapi. Perawat yang memiliki keterampilan
berkomunikasi terapeutik akan mudah menjalin hubungan saling percaya dengan pasien dan
memberikan kepuasan serta meningkatkan citra profesi keperawatan.
B. Rumusan Masalah
C. Penyelesaian Masalah
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerja sama yang ditandai
dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman ketika membina hubungan
intim yang terapeutik (Stuart dan Sunden, 1987: 103), sedangkan Indrawati (2003) mengatakan
bahwa komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan,
dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan
komunikasi interpersonal dengan fokus adanya saling pengertian antarperawat dengan pasien.
Komunikasi ini adalah adanya saling membutuhkan antara perawat dan pasien sehingga dapat
dikategorikan dalam komunikasi pribadi antara perawat dan pasien, perawat membantu dan
pasien menerima bantuan (Indrawati, 2003).
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien yang
dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh
pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien serta
memperbaiki pengalaman emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.
Berdasarkan definisi komunikasi terapeutik, berikut ini tujuan dari komunikasi terapeutik.
a. Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan dan pikiran.
b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien/pasien.
c. Memperbaiki pengalaman emosional klien.
d. Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan.
v
C. Faktor-faktor yang Memengaruhi Komunikasi Terapeutik
Berhasilnya pencapaian tujuan dari suatu komunikasi sangat tergantung dari faktor-faktor
memengaruhi sebagai berikut.
vi
Komunikasi akan berhasil jika tujuan telah direncanakan dengan jelas. Misalnya,tujuan
komunikasi adalah mengubah perilaku klien, maka komunikasi diarahkan untuk mengubah
perilaku dari yang malaadaptif ke adaptif.
b. Lingkungan nyaman
Maksud lingkungan nyaman adalah lingkungan yang kondusif untuk terjalinnya hubungan
dan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat. Lingkungan yang tenang/tidak gaduh atau
lingkungan yang sejuk/tidak panas adalah lingkungan yang nyaman untuk berkomunikasi.
Lingkungan yang dapat melindungi privasi akan memungkinkan komunikan dan komunikator
saling terbuka dan bebas untuk mencapai tujuan.
d. Percaya diri
e. kepada klien
Komunikasi terapeutik dapat mencapai tujuan jika komunikasi diarahkan dan berfokus pada
apa yang dibutuhkan klien. Segala upaya yang dilakukan perawat adalah memenuhi kebutuhan
klien.
Stimulus yang optimal adalah penggunaan dan pemilihan komunikasi yang tepat sebagai
stimulus untuk tercapainya komunikasi terapeutik.
Jarak komunikasi yang nyaman untuk terjalinnya komunikasi yang efektif harus diperhatikan
perawat. Jarak untuk terjalinnya komunikasi terapeutik adalah satu lengan (± 40 cm). Jarak
komunikasi ini berbeda-beda tergantung pada keyakinan (agama), budaya, dan strata sosial.
vii
D. Komunikasi dan Hubungan Terapreutik dalam Keperawatan
Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu dengan kehidupan
kita. Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan menggunakannya dalam berinteraksi
dengan manusia lain. Kata-kata yang diucapkan seseorang adalah komunikasi, diamnya
seseorang adalah komunikasi, tertawanya seseorang adalah komunikasi, dan menangisnya
seseorang adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan interaktif dan
menjadi lebih dinamis.
Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar dan menjadi alat
kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan pelayanan/asuhan keperawatan karena
perawat secara terus-menerus selama 24 jam bersama pasien.Dalam setiap aktivitasnya,
perawat menggunakan komunikasi. Pengetahuan tentang komunikasi dan komunikasi
terapeutik sangat penting terkait dengan tugas-tugas Anda dalam melakukan asuhan
keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan tim kesehatan lainnya.
Sebagai calon perawat ahli madya, keterampilan dasar
yang penting harus Anda kuasai adalah komunikasi. Penguasaan tentang komunikasi terapeutik
dalam praktik keperawatan akan memungkinkan Anda melaksanakan praktik keperawatan
secara berkualitas.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
viii
1) Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien yang
dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh
pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien serta
memperbaiki pengalaman emosional klien yang pada akhirnya untuk mencapai
kesembuhan klien.
2) Tujuan komunikasi terapeutik sebagai berikut.
a) Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan dan
pikiran.
b) Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien/pasien.
c) Memperbaiki pengalaman emosional klien.
d) Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan.
4) Komunikasi sebagai elemen terapi mempunyai makna bahwa komunikasi yang dilakukan
oleh perawat adalah mempunyai tujuan terapi atau memberikan efek penyembuhan
buat klien. Dengan komunikasi (verbal maupun nonverbal), perawat dapat memberikan
kesembuhan buat klien.
ix
trust), menghindari pengulangan (avoiding stereotypes), dan tidak menghakimi
(becoming nonjudgmental); sedangkan cara melakukan analisis diri adalah melakukan
evaluasi kesadaran diri (self awareness) dan pengungkapan diri, mengklarifikasi nilai,
eksplorasi perasaan, perawat sebagai role model, mengutamakan kepentingan orang
lain, bersikap etis, dan bertanggung jawab.