PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian tidak bisa di hindari dan semua orang cepat atau lambat
pasti akan menemuinya. Bagi sebagian orang, kematian adalah hal yang
menakutkan. Mereka tidak mau memikirkan, apa lagi membicarakannya.
Sebagian orang lain menganggap kematian adalah hal yang biasa, sebagai
awal kehidupan baru di akhirat. Karena setiap orang akan mati, setiap
orang juga akan melalui proses sekarat. Ada yang cepat ada juga yang
lambat, menyakitkan dan menyengsarakan di sinilah perawatan paliatif
diperlukan.
Pelayanan perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam
mengelola komplikasi penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan
gejala lain, memberikan perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga,
dan merawat saat sekarat dan berduka (Matzo & Sherman, 2015).
Penyakit dengan perawatan paliatif merupakan penyakit yang sulit
atau sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan paliatif ini bersifat
meningkatkan kualitas hidup (WHO,2016). Perawatan paliatif meliputi
manajemen nyeri dan gejala, dukungan psikososial, emosional, dukungan
spiritual, dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang tepat, baik
dirumah, rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien. Perawatan
paliatif dilakukan sejak awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi
lain dan menggunakan pendekatan tim multi disiplin untuk mengatasi
kebutuhan pasien dan keluarga mereka (Canadian Cancer Society, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi keperawatan paliatif ?
2. Bagaimana kepatutan terapi ?
3. Apa itu allow natural death (AND) ?
4. Bagaimana cara menahan dan mengentikan terapi medik?
5. Bagaimana cara penyingkapan informasi (disclosure) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi keperawataan paliatif
2. Untuk mengetahui kepatutan terapi
3. Untuk mengetahui aloow natural death (AND)
4. Untuk mengetahui cara menahan dan menghentikan terapi medic
5. Untuk mengetahui cara penyingkapan informasi (disclosure)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada beberapa kasus sering kali ada dilema etika dalam hal
penyampaian informasi kepada pasien. Tidak memberitahu pasien berarti
memenuhi keinginan keluarga yang takut pasien tidak dapat menerima
kondisinya (do good) atau menghalangi pasien untuk mengetahui kondisi
sebenarnya dan untuk dapat membuat persiapan dalam mengahdapi
kondisi tersebut (do harm). Hal ini sering di hadapi di lapangan,
bagaimanapun tim paliatif harus menghargai keputusan dari kelurga pasien
(Ekowati Rahajeng, dkk, 2015).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah pelayanan kepada pasien yang
penyakitknya sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau tidak
dapat disembuhkan secara medis (stadium akhir). Tujuan perawatan
paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dalam
menghadapi setiap penyakit yang di derita dan mempersiapkan diri
menghadapi kematian dengan tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan
atas penyakit yang di derita, baik secara fisik (nyeri, mual, muntah)
maupun psikis yang berbasis spiritual.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan
perawatan pada pasien paliatif dan menjelang ajal.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI, 2016, Modul Paliatif Kanker Bagi Tenaga Kesehatan,
Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI, 2015, Petunjuk Teknis Program Paliatif Kanker Anak,
Jakarta.