Kes
TUGAS INDIVIDU
KEPERAWATAN GERONTIK
OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan malakah yang berjudul “Perubahan Perkembangan pada
Lansia” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Ucapan terimakasih tidak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami
menggunakan berbagai sumber baik dari buku maupun media elektronik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kritik yang bersifat membangun kami harapkan dari pembaca sekalian agar dalam
penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
BAB IV PENUTUP.................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah
mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi,
perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di
bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah penduduk
yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat.
Saat ini, di seluruh dunia orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-
rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar.
Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal
ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan
bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga
bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (degeneratif).
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita.
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus atau berlanjut secara alamiah
dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup.
Proses menua setiap individu pada organ tubuh juga tidak sama cepatnya. Ada
kalanya orang belum tergolong lanjut usia (masih muda) tetapi kekurangan-kekurangan
yang menyolok (deskripansi).
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa,
misalnya dengan terjadi kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf dan jaringan lain
sehingga tubuh “mati” sedikit demi sedikit.
Sebenarnya, tidak ada batas yang tegas pada usia berapa penampilan seseorang mulai
menurun. Pada setia orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya berbeda, baik dalam hal
pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Hal ini juga sangat individu. Namun
umumnya, fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur antara 20 dan 30
tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh
beberapa saat, kemudian menurun sedikit-sedikit sesuai bertambahnya umur.
Sampai saat ini banyak sekali teori yang menerangkan “proses menua”, mulai dari
teori degeneratif yang didasari oleh habisnya daya cadangan pita, teori terjadinya atrofi,
yaitu : teori yang mengatakan bahwa proses menua adalah proses evolusi, dan teori
imunologik, yaitu : teori adanya produk sampah atau waste products. Dari tubuh sendiri
yang makin bertumpuk. Tetapi seperti diketahui, lanjut usia kan selalau bergandengan
dengan perubahan fisiologis maupun psikologi. Yang penting untuk diketahui bahwa
aktivitas fisik dapat menghambat atau memperlambat kemunduran fungsi alat tubuh yang
disebabkan bertambahnya umur.
B. Rumusan Masalah
Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia ?
A. Tujuan
Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dialami oleh lanjut usia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Lansia
Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang
berbunyi sebagai berikut : BAB I pasal 1 ayat 2 berbunyi “Lanjut usia adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.”
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus atau berlanjut secara
alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup.
(Nugroho Wahyudi, 2000).
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut badan koordinasi keluarga
berencana nasional ada 3 aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi,
aspek ekonomi dan aspek sosial. (BKKBN, 1998)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia adalah
individu yang mencapai usia lebih dari 60 tahun dan mengalami proses penuaan
secara terus-menerus secara alamiah.
Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda. Masing-masing
lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda. Tidak ada satu faktor pun ditemukan
untuk mencegah proses menua.
1. Teori-teori biologi
a. Teori genetik dan mutasi (Somatic Mutatie Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies
tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram
oleh molekul-molekul atau DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami
mutasi.
b. Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus.
Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
c. Teori “Immunologi Slow Virus” (Immunology Slow Virus Theory)
Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus
ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
d. Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal,
kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
e. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
(kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik, seperti
karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
f. Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat,
khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis,
kekacauan, dan hilangnya fungsi.
g. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah
sel-sel tersebut mati.
PEMBAHASAN
1. Perubahan-perubahan fisik
a. Sel
Lebih sedikit jumlahnya
Lebih besar ukurannya
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan inraseluler
Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati
Jumlah sel otak menurun
Terganggunya mekanisme perbaikan sel
Otak menjadi atrofis, beratnya berkurang 5-10
b. Sistem persyarafan
Berat otak menurun 10-20%
Cepatnya menurun hubungan persyarafan
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khusunya dengan stress
Mengecilnya syaraf panca indera
Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf
pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya
ketahanan terhadap dingin
Kurang sensitif terhadap sentuhan
c. Sistem pendengaran
Presbiakusis atau gangguan pada pendengaran
Membrana timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis
Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya
keratin
Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami
ketegangan jiwa atau stress
d. Sistem penglihatan
Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar
Kornea lebih berbentuk sferis atau bola
Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) lalu menjadi katarak, jelas
menyebabkan gangguan penglihatan
Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan
lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya gelap
Hilangnya daya akomodasi
Menurunnya lapangan pandang : berkurang luas pandangannya
Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala
e. Sistem kardiovaskular
Elastisitas, dinding aorta menurun
Katup jantung menebal dan jadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya
Kehilangan elastisistas pembuluh darah : kurangnya efektivitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke
berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmhg
(mengakibatkan pusing mendadak)
Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari
pembuluh darah perifer : sistolik normal lebih kurang 170 mmhg, diastolik
normalnya lebih kurang 90 mmhg
h. Sistem gastrointestinal
Kehilangan gigi : penyebab utama adanya periodental disesase yang biasa
terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi dan gizi
yang buruk
Indera pengecap menurun : adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir,
atrofi indera pengecap (lebih kurang 80%), hilangnya sensitivitas dari saraf
pengecap di lidah terutama rasa manis dan asin
Esofagus melebar
Lambung : rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun), asam lambung
menurun, waktu mengosongkan menurun
Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
Fungsi absorpsi melemah (daya absorpsi terganggu)
Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan,
berkurangnya aliran darah
i. Sistem reproduksi
Menciutnya ovari dan uterus
Atrofi payudara
Pada laki-laki, testis masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun
adanya penurunan
Dorongan seksual menetap sampai usia diatas usia 70 tahun (asal kondisi
kesehatan baik) yaitu : kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut
usia, hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan kemampuan
seksual, tidak perlu cemas karan merupakan perubahan alami
Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi menjadi
berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali dan terjadi perubahan-perubahan warna
j. Sistem genitourinaria
Ginjal : mengecil, nefron menjadi atrofi, aliran darah keginjal menurun
sampai 50%, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurang mengkonsentrasi urin,
berat jenis urin menurun, BUN (Blood Urea Nitrogen) meningkat sampai 21 mg
%, nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat
Vesika urinaria atau kandung kemih : otot-otot menjadi lemah, kapasitasnya
menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekuensi BAK meningkat, VU susah
dikosongkan pada pria usia lanjut sehingga mengakibatkan meningkatnya retensi
urin
Pembesaran prostat lebih kurang 75% dialami oleh pria usia diatas 65 tahun
Atrofi vulva
Vagina : frekuensi seksual intercourse menurun secara bertahap tiap tahun
tetapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan terus sampai tua
k. Sistem endokrin
Produksi dari hampir semua hormon menurun
Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
Pituitari : pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam
pembuluh darah, berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan
Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR = Basal Metabolic Rate, dan
menurunnya daya pertukaran zat
Menurunnnya produksi aldosteron
Menurunnya sekresi hormon kelamin misalnya : progesteron, estrogen dan
testosteron
l. Sistem kulit (integumen)
Kulit mengerut atau keriput akibt kehilangan jaringan lemak
Perubahan kulit kasar dan bersisik (karena kehilangan proses keratinasi) serta
perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis
Menurunnnya respon terhadap trauma
Mekanisme proteksi kulit menurun : poduksi serum menurun, penurunan
produksi VTB, gangguan pigmentasi kulit
Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu
Berkurangnya elastisits akibat dari menurunnya cairan dan vaskulerisasi
Pertumbuhan kuku lebih lambat
Kuku jari jadi keras dan rapuh
Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk
Klenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya
Kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya
m. Sistem muskuloskeletal
Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
Kifosis
Pinggang, lutut, dan jari-jari pergelangan terbatas
Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
Persendian membesar dan menjadi kaku
Tendon mengerut dan mengalami skelerosis
Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil) : serabut-serabut otot
mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot kram dan
menjadi tremor
Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh
2. Perubahan-Perubahan Mental
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
Kesehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan atau hereditas
Lingkungan
a) Kenangan (Memory)
Kenangan jangka panjang : berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu mencakup
beberapa perubahan.
Kenangan jangka pendek atau seketika : 0-10 menit, kenangan buruk.
b) IQ (Intellgentia Quantion)
Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal.
Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor : terjadi
perubahan pada daya membayangkan karena tekanan-tekanan dari faktor luar itu.
3. Perubahan-Perubahan Psikososial
a. Pensiun, akan mengalami kehilangan-kehilangan antara lain :
Kehilangan finansial (income berkurang)
Kehilangan status ( dulu mempunyai jabatan, posisi yang cukup tinggi,
lengkap dengan segala fasilitasnya)
Kehilangan teman atau kenalan atau relasi
Kehilangan pekerjaan atau kegiatan
b. Merasakan atau sadar akan kematian
c. Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah perawatan, bergerak lebih
sempit
d. Ekonomi akibat dari pemberhentian jabatan (economyc deprivation),
meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan
e. Penyakit kronis dan ketidakmampuan
f. Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian
g. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
h. Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan
family
i. Hilangnya kekuatan dan ketagapan fisik : perubahan terhadap gangguan dan
konsep diri
4. Perkembangan Spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya
Lansia makin matur dalam kehidupan kegamannnya. Hal ini terlihat dalam
berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari
Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun adalah berpikir dan bertindak dengan
cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lanjut usia adalah individu yang mencapai usia lebih dari 60 tahun dan
mengalami proses penuaan secara terus-menerus secara alamiah.
Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah
baik secara fisik, mental, psikososial dan spiritual sehingga dapat menimbulkan
gangguan dalam hal memenuhi kebutuhan hidup dan berkurangnya integrasi dengan
lingkungannya.
B. Saran
Perubahan-perubahan yang terjadi pada kanjut usia harus disikapi secara
tenang sehingga tidak akan menimbulkan kecemasan karena merupakan proses
alamiah yang akan dialami oleh semua individu. Dukungan dari keluarga dan
lingkungan juga akan membantu lanjut usia dalam melewati masa perubahannya.
DAFTAR PUSTAKA