PENILAIAN SKALA NYERI

& TATALAKSANA
 Penilaian Nyeri
• Anamnesis
• Evaluasi gejala nyeri, pengaruhnya terhadap kualitas hidup
• Riwayat penggunaan analgetik, obat OTC, obat tradisional
• Kepercayaan dan kepuasan terhadap terapi analgetik
• Pemeriksaan fisik
• Lokasi, penyebaran nyeri
• Fungsi muskuloskeletal, fungsi neurologis, derajat fungsional
• Pemeriksaan penunjang, psikologis, kognitif, fungsi sosial/keluarga
• Untuk lansia dementia sedang-berat, tanya keluarga/caregiver
• Reassessment jika ada perbaikan, perburukan, atau komplikasi
AGS Panel on Persistent Pain in Older Persons. The Management of Persistent Pain in Older Persons. J Am Geriatr Soc. 2002;50(6):Supp.
WHO Pain Ladder
Brief Pain Inventory McGill Pain Questionnaire
 Tatalaksana Farmakologi
• Paracetamol
• Terapi inisial untuk nyeri persisten
• Kontraindikasi absolut: Gagal hati
• Kontraindikasi relatif:
• Insuffisiensi hepar
• Konsumsi alkohol kronik/ketergantungan
• Dosis max: 4000 mg/24 jam

AGS Panel on the Pharmacological Management Persistent Pain in Older Persons. Pharmacological Management of Persistent Pain in Older Persons. J Am Geriatr Soc. 2009;57:1331-1346
 Tatalaksana Farmakologi
• NSAID
• Risiko komplikasi GI dan ginjal  hindari
• Kontraindikasi absolut: ulkus peptik aktif, penyakit ginjal kronik, gagal jantung
• Kontraindikasi relatif: hipertensi, infeksi H. pylori, penggunaan bersama steroid atau
SSRI
• Efek samping GI COX-2 inhibitor lebih ringan daripada NSAID non-selektif
• Jangan kombinasi lebih dari 1 NSAID
• Berikan gastroprotektif: PPI, misoprostol

AGS Panel on the Pharmacological Management Persistent Pain in Older Persons. Pharmacological Management of Persistent Pain in Older Persons. J Am Geriatr Soc. 2009;57:1331-1346
 Tatalaksana Farmakologi
• Analgesik Opioid
• Untuk pasien dengan nyeri derajat sedang-berat, gangguang fungsional akibat
nyeri, atau penurunan kualitas hidup
• Efek samping: mual, sedasi, konstipasi, depresi nafas, perubahan kognitif

AGS Panel on the Pharmacological Management Persistent Pain in Older Persons. Pharmacological Management of Persistent Pain in Older Persons. J Am Geriatr Soc. 2009;57:1331-1346
 Tatalaksana Farmakologi
• Analgesik ajuvan
• Pasien dengan nyeri neuropatik, fibromyalgia, nyeri persisten refrakter
• Hindari tertiary TCA (amitriptilin, imipramin)  efek antikolinergik, ggn kognitif
• Secondary TCA (nortriptilin, desiperamine): efek samping lebih rendah
• SNRI (duloxetine, venlafaxine): untuk nyeri neuropati diabetic
• Pregabalin, gabapentin: efek samping lebih rendah

• Lain-lain
• Kortikosteroid sistemik jangka panjang untuk nyeri terkait gangguan inflamatori
• Nyeri lokal  lidokain topikal, NSAID topikal
AGS Panel on the Pharmacological Management Persistent Pain in Older Persons. Pharmacological Management of Persistent Pain in Older Persons. J Am Geriatr Soc. 2009;57:1331-1346