Disusun Oleh:
Rasyid Ridha (210131097)
Amalia Faghira Aldreyn (210131155)
Pembimbing:
dr. Andre Pasha Ketaren, M.Ked(Cardio), SpJP(K), FIHA
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Perubahan Hemodinamik pada Kehamilan”
Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen
Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan memberikan banyak masukan
dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Nilai :
Pembimbing
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan proses yang unik, di mana tubuh ibu hamil akan
mengalami berbagai adaptasi fisiologis untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil dan
janin. Perubahan tidak hanya terjadi pada organ reproduksi saja, tetapi mencakup
hampir seluruh sistem organ di tubuh. Perubahan-perubahan ini penting untuk
diketahui agar dapat membedakan adaptasi fisiologis dari keadaan patologis yang
dapat terjadi saat kehamilan (Soma-Pillay et al., 2016).
Perubahan dalam sistem kardiovaskular termasuk parameter-parameter
hemodinamik ibu hamil merupakan salah satu adaptasi yang paling mendasar dalam
kehamilan. Perubahan yang terjadi mencakup volume darah, denyut jantung,
tekanan darah, volume sekuncup, curah jantung, dan resistensi vaskular. Perubahan
ini mempengaruhi transport oksigen dari ibu ke janin. Hal ini menjadi penting untuk
dipahami agar klinisi mampu melakukan penilaian dan interpretasi yang tepat
terhadap status hemodinamik pasien, sehingga penatalaksanaan yang dilakukan
sesuai (Troiano, 2018).
1
2
3
4
meningkat. Pada nilai EDV yang sama, EDP akan lebih rendah pada komplians
ventrikel yang lebih tinggi (Klabunde, 2012).
Venous return merupakan variabel lain yang mempengaruhi preload. Ketika
venous return meningkat, pengisian ventrikel akan meningkat, sehingga terjadi
peningkatan preload. Peningkatan preload akan menyebabkan regangan pada
serabut otot jantung sehingga meningkatkan pembentukan tenaga untuk memompa
darah dan terjadi peningkatan SV. Mekanisme ini disebut mekanisme Frank-
Starling. Secara umum, mekanisme Frank-Starling adalah peningkatan venous
return dan preload akan menyebabkan peningkatan SV. Mekanisme ini berperan
penting dalam menyeimbangkan output dari kedua ventrikel. Venous return
dipengaruhi resistensi pembuluh darah vena serta perbedaan tekanan antara tekanan
pengisian sistemik dengan tekanan atrium kanan (Klabunde, 2012).
Afterload didefinisikan sebagai beban yang dilawan jantung ketika jantung
memompa darah. Komponen afterload untuk ventrikel kiri terutama adalah tekanan
aorta, sementara untuk ventrikel kanan terutama adalah tekanan arteri pulmonalis.
Peningkatan afterload menyebabkan penurunan pada pemendekan serabut otot. Hal
ini menyebabkan penurunan SV. Untuk nilai preload yang sama, peningkatan
afterload akan menyebabkan penurunan SV (Klabunde, 2012)..
Selain preload dan afterload, kontraktilitas otot jantung juga dapat
mempengaruhi SV. Perubahan pada kontraktilitas otot jantung disebabkan
mekanisme seluler yang mengatur interaksi antara aktin dan myosin tanpa
terpengaruhi oleh panjang sarkomer. Peningkatan kontraktilitas menyebabkan
peningkatan SV pada nilai preload yang sama. Saraf simpatis meningkatkan
kontraktilitas jantung melalui pelepasan norepinefrin ke reseptor beta-1 di otot
jantung. Hal yang serupa terjadi dengan peningkatan katekolamin di sirkulasi
(Klabunde, 2012)..
Pada saat kehamilan, terjadi perubahan pada struktur organ jantung. Secara
posisi, akibat dari diafragma yang mengalami elevasi, jantung bergeser ke arah kiri
dan sedikit ke atas, serta mengalami rotasi sepanjang sumbu panjangnya. Apeks
akan berpindah sedikit ke arah lateral, sehingga memberikan gambaran jantung
yang lebih besar pada foto toraks. Selain itu, umumnya terjadi efusi perikard ringan
yang dapat memberikan gambaran jantung yang juga lebih besar. Hal ini
menyebabkan sulitnya interpretasi kardiomegali pada foto toraks pasien hamil
(Cunningham et al., 2014).
Secara struktur, ketebalan dinding ventrikel kiri jantung meningkat 28% dan
massanya meningkat 52% dibandingkan dengan keadaan sebelum kehamilan. Studi
pada hewan coba, menunjukkan bahwa remodelling yang terjadi diikuti
peningkatan angiogenesis pada miokardium tanpa disertai fibrosis (Sanghavi &
Rutherford, 2014). Remodelling ventrikel yang disertai dengan dilatasi ukuran
ventrikel pada akhir sistolik dan diastolik sebagai respon terhadap peningkatan
volume darah mempertahankan fraksi ejeksi jantung yang normal (Cunningham et
al., 2014).
Perubahan posisi dan struktur jantung dapat menyebabkan terjadinya
perubahan pada gambaran elektrokardiogram. Posisi jantung yang lebih terangkat
disertai dengan peningkatan ukuran ventrikel akan menyebabkan deviasi aksis ke
kiri (left axis deviation). Selain itu, dapat terbentuk pula gambaran gelombang Q di
sadapan II, III, avF, V4, V5, dan V6 serta T inversi di sadapan III, V1, V2, dan V3
(Sunitha, 2014).
massa sel darah merah. Penyebab peningkatan volume juga disebabkan, setidaknya
sebagian, oleh aldosteron dan estrogen yang sangat meningkat dalam kehamilan,
dan karena retensi cairan oleh ginjal (Taranikanti, 2018). Volume darah ibu sesaat
sebelum aterm kira-kira 30 persen di atas normal. Peningkatan ini terutama terjadi
selama paruh akhir kehamilan. Oleh karena itu, pada saat kelahiran bayi, ibu
memiliki kelebihan darah 1 sampai 2 L dalam sirkulasinya. Angka yang lebih tinggi
akan dijumpai pada kehamilan kembar. Dari jumlah darah tersebut, umumnya
hanya sekitar seperempatnya yang hilang melalui perdarahan sewaktu melahirkan
bayi. Hal ini sangat aman bagi ibu hamil saat proses kelahiran (Hall, 2011).
Meskipun volume darah dan SV meningkat, pulmonary capillary wedge
pressure (PCWP) tidak meningkat. Seiring dengan penurunan resistensi vaskular
sistemik, terjadi juga penurunan resistensi vaskular pulmonal. Efek gabungan dari
penurunan tekanan onkotik tanpa disertai peningkatan tekanan kapiler paru yang
signifikan membuat wanita hamil rentan terhadap edema paru. Oleh karena itu,
kehati-hatian harus dilakukan saat memberikan cairan pada wanita hamil untuk
mencegah peningkatan preload yang akan memicu edema paru (Taranikanti, 2018).
supine dan pada keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan
kesadaran (Troiano, 2018). Nilai curah jantung akan membaik jika ibu hamil berada
dalam posisi lateral recumbent atau tidur menghadap ke samping kiri. Pada posisi
ini, jika dibandingkan dengan posisi telentang, curah jantung dijumpai meningkat
sebesar 20 persen pada kehamilan usia kehamilan 26-30 minggu, dan meningkat
sebesar 10 persen pada usia kehamilan 32-34 minggu (Cunningham et al., 2014).
9
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Dashe, J. S., Hoffman, B. L., Casey, B.
M., et al., 2014, ‘Williams Obstetrics’, 25th ed. New York: McGraw-Hill Education
Hall, J. E., 2011, ‘Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology’, 12th ed.
Philadelphia: Elsevier
Klabunde, R. E., 2012, ‘Cardiovascular Physiology Concepts’, 2nd ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins
Leung, A. M. 2012, ‘Thyroid function in pregnancy’, Journal of Trace Elements in
Medicine and Biology, 26(2), pp. 137-140
Sanghavi, M., Rutherford, J. D. 2014, ‘Cardiovascular Physiology of Pregnancy’,
Circulation, 130, pp. 1003-1008
Siegenthaler, N., Bendjelid, K. 2014, ‘Cardiovascular physiology applied to critical care
and anesthesia’, in Perioperative Hemodynamic Monitoring and Goal Directed
Therapy, Canneson, M., Pearse, R. (ed), Cambridge University Press
Soma-Pillay, P., Nelson-Piercy, C., Tolppanen, H., Mebazaa, A. 2016, ‘Physiological
changes in pregnancy’, Cardiovascular Journal of Africa, 27(2), pp. 89-94
Sunitha, M., Chandrasekharappa, S., Brid, S. V. 2014, ‘Electrocradiographic Qrs Axis, Q
Wave and T-wave Changes in 2nd and 3rd Trimester of Normal Pregnancy’,
Journal of Clinical Diagnostic Research, 8(9), pp. 17-21
Taranikanti, M. 2018, ‘Physiological Changes in Cardiovascular during Normal
Pregnancy: A Review’, Indian Journal Cardiovascular Disease Women, 3, pp. 62-
67.
Troiano, N. H. 2018. ‘Physiologic and Hemodynamic Changes during Pregnancy’, AACN
Advanced Critical Care, 29(3), pp. 273-283
10