Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH THERMAL

Hubungan Pemanasan Terhadap Terjadinya Vasodilatasi Pembuluh Darah


(Pendekatan Biomolekuler)

Oleh:
Nama : Nursyida
Prodi : Profesi Fisioterapi
NIM : PO714241204022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN FISIOTERAPI
PRODI D4 PROFESI

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....... 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………........ 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....... 3
A. Latar Belakang…………………………………………………………......… 3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………........ 3
C. Tujuan………………………………………………………………….....…. 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….....…... 4
Perilaku manusia
A. Pengertian vasodilatasi, dan factor mempengaruh ……………….................... 4
B. Penyebab dan mekanisme terjadinya vasodilatasi …………………….............4
C. Pengertian tekanan darah dan faktortekanan darah.............................................5&6
D. Penukuran tekanan darah&tekanan darah rendah.............................................. 7&8
E. Tekanan panas&parameter tekanan panas……………………. ........................9,10&11
F. Pengaruh pisiologisakibattekanan panas…….................................................... 12
G. Factor resiko……………………………........................................................... 13
BAB III PENUTUP……………………………….……………............………………..14
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………......……………...15

(1)

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah ini dengan segala kemudahan. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Revolusioner alam habibanawanabiyana Muhammad SAW. Kepada
keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang mudah-mudahan kita termasuk di dalamnya.
Adapun judul makalah yang penulis bahas adalah perilaku manusia Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memahami salah satu tugas mata kuliah Terapi Thermal.
Oleh sebab itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada dosen mata kuliah terapi thermal yang telah membimbing penulis. Dan
orang tua yang tak henti memotivasi penulis dengan doa-doanya. Rekan-rekan
seperjuangan yang telah memberi semangat kepada penulis sehingga makalah ini dapat
selesai pada waktunya, dan pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, penulis
ucapkan terimakasih.
Tak ada gading yang tak retak, itulah pribahasa yang tepat untuk menggambarkan makalah
ini. Penulis sadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, tegur sapa, kritik serta
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Harapannya, agar makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi
semua pembaca.

Makassar, 05 Desember 2021

Penulis

(2)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum kita membahas tentang pengertian perilaku manusia, jenis-jenis perilaku manusia,
pembentukan perilaku, teori perilaku, faktor yang menyebabkan perbedaan individu
berperilaku, perbedaan tingkah laku dan perilaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku, Asumsi Determinan Perilaku Manusia, batasan perilaku. Psikologi didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental yakni berupa
tingkah laku dan proses atau kegiatannya. Psikologi sosial berangkat dari gagasan bahwa
pengenalan tingkah laku dan proses tersebut berlangsung pada lingkup sosial (yang dapat
mempengaruhi individu) dan kemudian melahirkan studi tentang proses intrapsikis dalam
diri seseorang dalam kaitan interaksinya secara interpsikis antar sesama (Nurrachman,
2005).
B. Rumusan Masalah
1.pengertian vasodilatasi dan pembuluh darah?
2. factor penyebab vasodilatasi dan pembuluh darah?

C. Tujuan
Tujuan pembelajaran agar mahasiswa mampu memahami konsep vasodilatasi dan
pembuluh darah sehingga dapat mengetahui penyebab dari keduanya dan factor-faktor dari
materi tersebut.

(3)

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Vasodilatasi
Pengertian vasodilatsi adalah pembesaran lumen pembuluh darah akibat relaksasi otot
polos sirkuler pembuluh darah terutama di arteri-arteri besar, arteriol dan vena besar
lebih kecil.
1.2 Faktor yang mempengaruhi vasodilatasi
 Penurunan aktivitas miogenik(stress/strain otot-otot punggung, tendon dan
ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari-hari secara
berlebihan).
 Penurunan O2.
 Peningkatan CO2.
 Stimulasi simpatis (tekanan pada baroreseptor menjaga cardiac output dengan
meningkatkan denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas serta vasokonstriksi
perifer(peningkatan katekolamin).
 Panas
1.3 Penyebab vasodilatasi
Vasodilatasi disebabkan oleh penggabungan asetaldehid dan protein plasma. Antigen ini
merangsang igE dengan bantuan sel Th. igE diikat oleh sel mast atau basophil melalui
reseptor Fce. Akibat ikatan antigen-IgE, sel mast/basophil mengalami degranulasi dan
melepas mediator yang preformed antara lain histamin yang menimbulkan gejala reaksi
hipersensitivitas. Histamin merupakan vasolidator yang dapat menimbulkan vasodilatasi
pada arteriol dan peningkatan permeabilitas kapiler.
1.4 Mekanisme terjadinya vasodilatasi
Vasodilatasi dimulai dari serangkaian rangsang(proses olahraga/pemanasan tubuh)
karena saat tubuh dalam keadaan panas maka arteri akan melebar(vasodilatasi) yang
diproses oleh hiptalamus diteruskan oleh saraf eferen (penghubung saraf dengan
efektor), Ketika reseptor yang peka terhadappanas dihypotalamus dirangsang, system
effector mengeluakan sinyal yang menyebabkan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran
pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak,
dibawah pengaruh hypotalamik bagian anterior sehingga terjadi sebuah respon
pelebaran pembuluh darah(vasodilatasi), seiring dengan itu pori-pori melebar dan
keringat keluar sebagai upayamendinginkan suhu tubuh. Dengan adanya proses
vasodilatasi, darah akan mengalir lancer.

(4)
2.1 Tekanan Darah
2.1.1 Pengertian Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung memompakan
keseluruh tubuh. Umumnya semakin rendah tekanan darah, semakin sehat anda untuk
jangka panjang (kecuali dalam kondisi tertentu ketika tekanan darah sangat rendah
merupakan bagian suatu penyakit).5)
Darah mengambil oksigen dari dalam paru-paru. Darah yang mengandung oksigen ini
memasuki jantung dan kemudian dipompakan keseluruh bagian tubuh melalui pembuluh
darah yang disebut arteri. Pembuluh darah yang lebih besar bercabang-cabang menjadi
pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil hingga berukuran mikroskopik, yang akhirnya
membentuk jaringan yang terdiri dari pembuluh-pembuluh darah yang sangat kecil yang
disebut kapiler. Jaringan ini mengalirkan darah ke sel-sel tubuh dan menghantarkan oksigen
untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup. Kemudian darah
yang tidak beroksigen kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena, dan dipompa
kembali ke paru-paru untuk mengambil oksigen lagi.
Saat jantung berdetak, otot jantung berkontraksi untuk memompakan darah ke seluruh
tubuh. Tekanan tertinggi berkontraksi dikenal sebagai tekanan sistolik. Kemudian otot
jantung rileks sebelum kontraksi berikutnya, dan tekanan ini paling rendah, yang dikenal
sebagai tekanan diastolik. Tekanan sistolik dan diastolik ini diukur ketika Anda
memeriksakan tekanan darah.

Tekanan sistolik dan diastolik bervariasi untuk tiap individu. Namun, secara umum
ditetapkan, tekanan darah normal untuk orang dewa≥sa18( tahun) adalah 120/80, angka
120 disebut tekanan sistolik, dan angka 80 disebut tekanan diastolik.
Tekanan darah seseorang dapat lebih atau kurang dari batasan normal. Jika melebihi nilai
normal, orang tersebut menderita tekanan darah tinggi/hipertensi. Sebaliknya, jika kurang
dari nilai normal, orang tersebut menderita tekanan darah rendah/hipotensi.5)
2.1.2 Faktor yang Mempertahankan Tekanan Darah
a) Kekuatan memompa jantung
Gerakan jantung terdiri atas dua jenis, yaitu kontraksi atau sistol dan pengendoran atau
diastol. Kontraksi dari kedua atrium terdiri serentak dan disebut sistol atrial,
pengendorannya adalah diastol atrial. Serupa dengan itu kontraksi dan pengendoran
ventrikel disebut juga sistol dan diastol ventrikel.

(5)

Kontraksi kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Dan yang dari ventrikel kiri adalah yang terkuat karena harus mendorong darah ke seluruh
tubuh untuk mempertahankan tekanan darah arteri sistemik. Meskipun ventrikel kanan juga
memompa volume darah yang sama, tetapi tugasnya hanya mengirimkannya ke sekitar
paru-paru dimana tekanannya jauh lebih rendah.
b) Viskositas (kekentalan) darah
Viskositas disebabkan oleh protein plasma dan oleh jumlah sel darah yang berada di dalam
aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor ini akan merubah tekanan darah.
Besarnya geseran yang ditimbulkan oleh cairan terhadap dinding tabung yang dilaluinya,
berbeda-beda sesuai dengan viskositas cairan. Makin pekat

cairan makin besar kekuatan yang diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh.
c) Elastisitas dinding pembuluh darah
Di dalam arteri tekanan lebih besar dari yang ada dalam vena sebab otot yang membungkus
arteri lebih elastis daripada yang ada pada vena.
d) Tahapan tepi (resistensi perifer)
Ini adalah tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir dalam pembuluh.
Tahanan utama pada aliran darah dalam sistem sirkulasi besar berada di dalam arteriol. Dan
turunnya tekanan terbesar terjadi pada tempat ini. Arteriol juga menghaluskan denyutan
yang keluar dari tekanan darah sehingga denyutan tidak kelihatan di dalam kapiler dan
vena.
e) Keadaan pembuluh darah kecil pada kulit
Arteri-arteri kecil di kulit akan mengalami dilatasi (melebar) kalau kena panas dan
mengadakan kontraksi (mengecil) apabila kena dingin, sehingga bekerja seperti termostat
yang mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal.
Kalau arteri-arteri kecil ini mangalami dilatasi, tekanan darah akan turun, oleh karena itu
panas akan menurukan tekanan darah. Apabila tekanan darah turun, sel-sel otak menjadi
kurang aktif karena sel-sel ini tidak mendapatkan cukup oksigen dan glukose yang biasanya
tersedia.6)

(6)
2.1.3 Pengukuran Tekanan Darah
Kebanyakan orang memeriksakan tekanan darahnya paling sedikit sekali seumur hidupnya,
baik dilakukan oleh dokter, bidan ataupun sendiri dengan menggunakan alat khusus.
Meskipun metode yang ideal adalah mengukur tekanan darah di dalam arteri, hal ini tidak
dapat dilakukan secara mudah karena menggunakan jarum. Namun, gambaran tekanan
yang akurat saat darah sedang dipompakan dapat diperoleh dengan pendekatan yang
kurang invasif.
Biasanya seseorang diminta untuk duduk dan pada lengan akan dililitkan manset karet, kira-
kira sama tingginya dengan jantung pasien. Pasien harus benar- benar rileks dan lengan
akan bertopang pada siku yang diletakkan di atas meja. Karena gerakan mengangkat tangan
dapat menghasilkan pengukuran yang tidak tepat.
Tekanan darah tiap orang sangat bervariasi. Tekanan darah akan dapat meningkat jika
seseorang merasa cemas atau stres. Jadi cobalah untuk serileks mungkin ketika dilakukan
pengukuran.
Orang yang memeriksa tekanan darah akan melilitkan semacam manset karet, bagian dari
alat yang disebut sphygmomanometer, di lengan dan memompanya dengan menggunakan
sebuah pompa tangan kecil untuk menghentikan sebentar aliran darah di lengan. Stetoskop
di tempelkan pada arteri tepat di bawah manset tersebut untuk mendengarkan suara saat
manset dikempiskan secara perlahan-lahan dan darah mengalir kembali ke lengan.
Ketika manset dipompa sampai pada tekanan di antara tekanan sistolik dan diastolik, darah
dalam arteri mengalir dengan cepat pada tiap detak jantung. Aliran inilah yang
menimbulkan suara. Tekanan dalam manset ketika terdengar pertama kali berkaitan dengan
tekanan darah sistolik. Hilangnya suara berkaitan dengan tekanan darah diastolik yang
terjadi ketika jantung rileks.
Suara yang di dengar melalui stetoskop ditimbulkan oleh pergolakan darah di dalam arteri di
depan engsel siku (denyut pada lengan atas), dan disebut suara Korotkoff sebagai
penghargaan kepada dokter tentara Rusia Nicholas Korotkoff, yang pertama kali
menggunakan cara ini pada tahun 1905.
Sebuah pengukur merkuri yang ditempelkan di manset tersebut membuat ke dua tekanan
tersebut dapat diukur dan dicatat. Tekanan dalam manset tersebut diukur dengan satuan
milimeter merkuri (mmHg), yang merupakan tinggi merkuri yang dapat dipompa dalam
tabung kaca.5)
2.1.4 Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah adalah kondisi abnormal dimana tekanan darah seseorang jauh lebih
dari pada biasanya. Yang dapat menyebabkan gejala pusing/tidak bisa berpikir secara jernih
atau bergerak dengan mantap (light headedness). Jika tekanan darah terlampau rendah,
aliran darah ke jantung, otak, dan organ vital lainnya tidak cukup.
(7)
Penyebab tekanan darah rendah antara lain ”hipotensi ortostatik”. Seharusnya pembuluh
darah berespon terhadap gravitasi dengan kontraksi (menyempit), dan dengan demikian
dapat meningkatkan tekanan darah, jika kita berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
”Hipotensi ortostatik” berarti bahwa pembuluh darah tidak disesuaikan diri terhadap posisi
berdiri, sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Universitas Sumatera Utara
Penyebab ”hipotensi orostatik” meliputi: penyakit sistem saraf, seperti neuropati, istirahat
di tempat tidur dalam waktu yang lama , irama jantung yang tidak teratur, penyakit kencing
manis, dimana kerusakan saraf mengganggu refleks yang mengontrol tekanan darah.

Penyebab tekanan darah rendah lainnya adalah dehidrasi (kekurangan cairan), reaksi tubuh
terhadap panas, sehingga darah berpindah ke pembuluh kulit, sehingga memicu dehidrasi,
gagal jantung, serangan jantung, perubahan irama jantung, pingsan (stres emosional, takut,
rasa tidak aman/nyeri), anafilaksis (reaksi alergi yang menancam jiwa), donor darah,
perdarahan di dalam tubuh, kehilangan darah, kehamilan, etherosklerosis (pengerasan
dinding arteri).7) 2.1.5 Tekanan Darah Tinggi
Ukuran tekanan darah merupakan peramal harapan hidup yang sangat akurat : semakin
tinggi tekanan darah akan semakin besar resikonya. Bahkan mereka yang memiliki tekanan
darah rata-rata pada suatu populasi memiliki resiko menderita penyakit jantung yang agak
lebih besar daripada mereka yang memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Karena itu
sulit sekali untuk mencari definisi hipertensi yang sederhana.
Hipertensi disebut sebagai ’pembunuh bisu’ karena biasanya tidak menimbulkan gejala-
gejala sampai pada tahap lanjut penyakit. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah
tekanan darah meningkat adalah dengan mengukurnya menggunakan alat pengukur
tekanan darah.
Pembuluh darah mirip dengan tabung karet yang mengalirkan darah terus menerus ke
manapun dibutuhkan. Arteri, yang mengalirkan darah ke luar dari jantung, harus menahan
tekanan yang tinggi ketika darah dipompakan ke luar. Jika tekanan darah lebih tinggi
daripada biasanya selama bertahun-tahun, seperti pada hipertensi yang tidak diobati,
pembuluh darah tersebut menjadi rusak

(8)

2.2 Tekanan Panas


2.2.1 Definisi Tekanan Panas
Menurut Suma’mur (1996) cuaca kerja adalah kombinasi dari: a. Suhu udara, b. Kelembaban
udara, c. Kecepatan gerakan, dan d. Suhu radiasi. Kombinasi keempat faktor itu
dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh disebut tekanan panas.
Tekanan panas (heat stress) adalah beban iklim kerja yang diterima oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia selalu menghasilkan panas sebagai akibat dari proses pembakaran zat
makanan dengan oksigen (metabolisme). Apabila proses pengeluaran panas tubuh selalu
saling terjadi pertukaran panas, proses pertukaan (pemindahan) panas ini tergantung dari
suhu lingkungan (iklim kerja).8)

2.2.2 Pertukaran Panas


Tubuh manusia merubah energi kimia menjadi energi mekanis dan panas. Tubuh tersebut
menggunakan panas ini untuk menjaga temperatur inti/utama agar tetap konstan dan
mengurangi keluarnya panas yang berlebihan pada sekeliling di luar tubuh.
Oleh karenanya, ada suatu pertukaran panas yang tetap dari panas antara tubuh dan
sekelilingnya. Hal itu adalah dimaksudkan untuk mengetahui pengendalian panas secara
fisiologi dan fisika. Grandjean (1986) dalam Nurmianto (2004) membagi proses fisika
tersebut menjadi empat bagian yaitu konduksi, konveksi, evaporasi, radiasi.
1. Konduksi
Konduksi ialah pertukaran panas diantara tubuh dan benda-benda sekitar dengan melalui
sentuhan atau kontak. Konduksi dapat menghilangkan panas dari tubuh, apabila benda-
benda sekitar lebih dingin suhunya dan dapat menambah panas kepada tubuh, manakala
benda-benda sekitar lebih panas dari pada manusia.
2. Konveksi
Konveksi adalah pertukaran panas dari badan dengan lingkungan melalui kontak udara
dengan tubuh. Udara adalah penghantar panas yang kurang baik, tetapi dengan kontak
dengan tubuh dapat terjadi pertukaran panas dengan tubuh. Tergantung dari suhu udara
dan kecepatan angin, konveksi memainkan peranan dalam pertukaran panas. Konveksi
dapat mengurangi atau menambah panas kepada tubuh manusia.3)

(9)
3. Evaporsi keringat
Hilangnya panas dengan proses keluarnya keringat terjadi karena keringat di
bagian kulit tersebut menguap/evaporasi. Pada kondisi yang normal setiap orang akan
menguapkan sebanyak satu liter perhari. Berarti akan kehilangan 600 kcal atau sekitar satu
seperempat dari total panas yang hilang perharinya. Akan tetapi jika temperatur sekeliling
melebihi batas ambang kenyamanan maka kulit akan merefleksikannya berupa proses
keluarnya keringat yang disertai dengan hilangnya panas.
Selanjutnya proses hilangnya panas yang dikarenakan penguapan keringat tersebut
tergantung dari luasan kulit yang bersangkutan dan juga pada perbedaan tekanan uap
keringat yang berada antara udara dan kulit.
Faktor yang diduga penting adalah aliran udara sekeliling yang disatukan pihak akan
meningkatkan gradient tekanan uap keringat, tetapi di pihak yang lain akan mendinginkan
kulit dengan proses konveksi, yang nantinya akan menurunkan jumlah penguapan keringat.
Pada emperatur sekeliling di atas 250C, kulit manusia mampu untuk kehilangan panas
melalui proses konveksi atau radiasi, dan keluarnya keringat adalah merupakan satu-
satunya mekanisme yang ada. Dari segi hilangnya panas karena proses penguapan keringat
akan meningkat secara drastis setelah dicapai temperatur krisis tertentu.
4. Radiasi panas
Tubuh manusia yang panas menurut Grandjean (1986) dalam Nurmianto (2004) akan
meradiasikan gelombang elektomagnetik dengan panjang gelombang yang relatif panjang,
yang diabsorbsi oleh benda lain dan dikonversikan lagi dalam bentuk panas. Hal itu tidak
tergantung sama sekali pada medium material tertentu untuk mentransmisikannya.
Radiasi panas banyak dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban dan aliran udara. Hal itu
terganung sekali pada perbedaan temperatur diantara kulit dan medium yang berdekatan
dengan kult. Di negara-negara klim tropis, permukaan objek yang ada di sekeliling biasanya
lebih dingin dari kulit tubuh manusia, sehingga tubuh manusia akan kehilangan sejumlah
panas radiant dalam aktivitasnya sehari-hari.

2.2.3 Parameter Tekanan Panas


Terdapat beberapa cara untuk menetapkan besarnya tekanan panas sebagai berikut3) : 1.
Suhu effectif. Suhu effektif, yaitu indeks sensori dari tingkat panas yang dialami oleh
seseorang tanpa baju dan kerja enteng dalam berbagai kombinasi suhu, kelembaban dan
kecepatan aliran udara. Kelemahan penggunaan suhu effektif ialah tidak memperhitungkan
dan panas metabolisme tubuh sendiri. Untuk menyempurnakan pemakaian suhu effektif
dengan memperhatikan panas radiasi, dibuatlah Skala Suhu Effektif Dekoreksi. Namun tetap
ada kekurangannya yaitu tidak diperhitungkannya panas hasil metabolisme.
(10)
2. Indeks suhu basah dan bola, (= wet bulb-globe temperatura index), yaitu rumus-rumus
sebagai berikut :
I.S.B.B (untuk bekerja dengan sinar matahari ) = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu bola + 0,1 x
suhu kering.
I.S.B.B ( untuk pekerjaan tanpa penyinaran sinar matahari ) = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu
bola.

Menurut Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No: Kep-51/ MEN/ 1999 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja, ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat
iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan suhu udara kering, suhu basah alami, dan
suhu bola dan ditetapkan pengaturan waktu kerja dengan metode ISBB.
Tabel 1. Pengaturan Waktu Kerja dengan ISBB Pengaturan Waktu Kerja
ISBB (0C) Beban Kerja
Waktu Kerja Waktu Istirahat Ringan Sedang Berat
Sumber : Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No : Kep-51/ MEN/ 1999.
3. Indeks kecepatan keluar keringat selama 4 jam ( = predicated-4-hour sweetrate
disingkat P4SR), yaitu banyaknya keringat keluar selama 4 jam, sebagai akibat kombinasi
suhu, kelembaban dan kecepatan gerakan udara serta panas radasi. Dapat pula dikoreksi
dengan pakaian dan tingkat kegiatan pekerjaan-pekerjaan.
4.Indeks Belding-Hatch, dihubungkan dengan kemampuan berkeringat dari orang standard
yaitu seseorang muda dengan tinggi 170 cm dan berat 154 pond, dalam keadaan sehat dan
memiliki kesegaran jasmani, serta berakimatisasi terhadap panas. Dalam lingkungan panas,
efek pendinginan dari penguapan keringat adalah terpenting untuk keseimbangan termis.
Maka dari itu, Belding-Hacth mendasarkan indeksnya atas perbandingan banyaknya keringat
yang diperlukan untuk mengimbangi panas dan kapasitas maksimal tubuh untuk
berkeringat.

(11)

2.2.4 Pengaruh Fisiologis Akibat Tekanan Panas


Tekanan panas memerlukan upaya tambahan pada anggota tubuh untuk memelihara
keseimbangan panas. Menurut Pulat (1992) dalam Tarwaka (2004) bahwa reaksi fisiologis
tubuh ( heat strain) oleh karena peningkatan temperatur udara di luar comfort zone adalah
sebagai berikut :
1. Vasodilatasi
2. Denyut jantung meningkat
3. Temperatut kulit meningkat
4. Suhu inti tubuh pada awalnya turun kemudian meningkat, dll.
Secara lebih rinci gangguan kesehatan akibat pemaparan suhu lingkungan panas
yang berlebihan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Gangguan perilaku dan performansi kerja seperti, terjadinya kelelahan,
sering melakukan istirahat curian.
2. Dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu kehilangan cairan tubuh yang berlebihan
yang disebabkan baik oleh penggantian cairan yang tidak cukup maupun karena gangguan
kesehatan. Pada kehilangan caran tubuh < 1,5 % gejalanya tidak nampak, kelelahan muncul
lebih awal dan mulut mulai kering.
3. Heat rash. Keadaan seperti biang keringat/ keringat buntat, gatal kulit akibat kondisi kulit
terus basah. Pada kondisi demikian pekerja perlu beistiraat pada tempat yang lebih sejuk
dan menggunakan bedak dan penghilang keringat.
4. Heat cramps. Merupakan kejang-kejang otot tubuh (tangan dan kaki) akibat keluarnya
keringat yang menyebabkan hilangnya garam natrium dari tubuh yang kemungkinan besar
disebabkan karena minum terlalu banyak dengan sedikit garam natrium.

(12)
5. Heat syncope atau fainting. Keadaan ini disebabkan karena aliran darah ke otak tidak
cukup karena sebagian besar aliran darah dibawa ke permukaan kulit atau perifer yang
disebabkan karena pemaparan suhu tinggi.
6. Heat exhaustion. Keadaan ini terjadi apabila tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan
atau kehilangan garam. Gejala mulut kering, sangat haus, lemah, dan sangat lelah.
Gangguan ini biasanya banyak dialami oleh pekerja yang belum beraklimatisasi terhadap
suhu udara panas.2)
7. Heat stroke, terjadi bila sistem pengaturan tubuh gagal dan temperatur tubuh meningkat
sampai tingkat kritis. Kondisi ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, dan
keterjadiannya sulit diprediksi. Heat stroke adalah keadaan darurat medis. Tanda dan gejala
utama dari heat stroke adalah bingung, perilaku irasional, hilang kesadaran, sawan, kurang
berkeringat (biasanya), kulit panas dan keringat dan temperatur tubuh sangat tinggi.
Meningkatnya temperatur metabolik akibat kombinasi beban kerja dan beban panas
lingkungan, yang keduanya turut memberi pengaruh terhadap heat stroke, juga sangat
bervariasi dan sulit memprediksinya.
2.4 Faktor Resiko
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan tekanan darah terdiri dari
faktor resiko yang dapat dihindari dan faktor resiko yang tidak dapat dihindari. Faktor resiko
yang dapat dihindari antara lain : obesitas, konsumsi garam berlebih, merokok, kopi dan
alkohol. Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat dihindari antara lain : Faktor genetik.
Konsumsi garam yang tinggi selama bertahun-tahun dapat meningkatkan tekanan darah
karena meningkatkan kadar sodium dalam sel-sel otot halus pada dinding arteriol. Kadar
sodium yang tinggi ini memudahkan masuknya kalsium ke dalam sel-sel tersebut. Hal ini
kemudian menyebabkan arteriol berkontraksi pada dan menyempit pada lingkar dalamnya.
Mereka yang memiliki berat badan berlebihan cenderung memiliki tekanan darah yang lebih
tinggi daripada mereka yang kurus. Hal ini sebagian disebabkan karena tubuh orang yang
memiliki berat badan yang berlebih harus bekerja lebih keras untuk membakar kelebihan
kalori yang mereka konsumsi. Sebagian lainnya karena mereka cenderung mengkonsumsi
garam yang lebih banyak.
Jika kedua orang tua menyandang tekanan darah tinggi ataupun rendah, maka kemungkinan
anaknya akan menyandangnya juga. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah seorang
anak lebih mendekati tekanan darah orang tuanya.

(13)

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
vasodilatsi adalah pembesaran lumen pembuluh darah akibat relaksasi otot polos
sirkuler pembuluh darah terutama di arteri-arteri besar, arteriol dan vena besar lebih
kecil.

(14)

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/144634054/VASODILATASI
https://www.scribd.com/document/100514741/vasodilatasi

(15)

Anda mungkin juga menyukai