Anda di halaman 1dari 3

Pandangan Ideologi Pancasila terhadap Globalisasi

A. Pendahuluan
Menurut KBBI, ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
kejadian (pendapat) untuk memberikan arah dan tujuan dalam menjalani kehidupan. Ada
berbagai macam ideologi yang dianut atau setidaknya pernah dianut suatu kelompok bangsa
di dunia ini, seperti sosialisme dan liberalisme. Dalam hal ideologi ini, Indonesia memiliki
ideologinya tersendiri yaitu ideologi Pancasila. Dewasa ini, banyak permasalahan di
Indonesia yang berkaitan dengan ideologi. Salah satu yang paling sering diperdebatkan
adalah globalisasi.
B. Gambaran Keadaan Sekarang
Di abad ke-21 ini, arus globalisasi sudah semakin tak terbendung. Seluruh negara di
dunia sudah saling tukar-menukar budaya, baik berupa teknologi, gaya hidup, gaya
berpakaian, maupun kuliner. Di Indonesia khususnya, sudah dapat dijumpai budaya-budaya
asing, seperti industri otomotif asing, gaya hidup individualis, dan gaya berpakaian Barat.
Sebaliknya, budaya Indonesia seperti wayang dan gamelan serta kuliner seperti rendang pun
sudah mulai dikenal di mancanegara.
Sementara itu, ideologi Pancasila sudah semakin tergerus pemahamannya di masyarakat.
Hal ini terlihat dari banyaknya kasus-kasus degradasi moral yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat Indonesia, seperti tawuran antar suku, intoleransi dalam beragama, perpecahan
akibat perbedaan pandangan politik, dan hilangnya rasa peduli terhadap sesama.
C. Identifikasi Masalah
Isu globalisasi ini menjadi masalah yang cukup krusial di Indonesia, karena dibalik
dampak positif yang dihasilkan, dampak negatif yang ditimbulkannya berseberangan dengan
ideologi bangsa, yaitu ideologi Pancasila. Beberapa dampak positif globalisasi yang sejalan
dengan ideologi Pancasila antara lain:
a. Masuknya teknologi baru, seperti industri otomotif dan industri penerbangan, yang
memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat Indonesia, yang mana kedepannya
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat itu sendiri
b. Mudahnya masuk bantuan-bantuan kemanusiaan asing ketika terjadi bencana alam di
dalam negeri yang meringankan beban pemerintah dalam memperbaiki kerusakan
dan merevitalisasi daerah terdampak bencana
c. Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai hubungan bilateral, regional maupun
multilateral yang membuka pintu musyawarah dalam menyelesaikan isu-isu global
serta menguatkan peran Indonesia dalam dunia internasional
d. Cepatnya pertukaran informasi antar daerah ataupun antarnegara yang
memungkinkan adanya respon cepat dari pemerintah terhadap permasalahan yang
terjadi
Sementara itu, terdapat pula beberapa dampak negatif globalisasi yang bertentangan
dengan ideologi Pancasila antara lain:
a. Munculnya gaya hidup individualistis dan konsumtif serta didukung oleh
penyalahgunaan kemajuan teknologi media sosial serta smartphone yang menggerus
kehidupan bersosial dan bermusyawarah dalam masyarakat
b. Mudahnya tersebar informasi, terutama informasi palsu atau hoax di tengah-tengah
masyarakat yang merusak keharmonisan kehidupan berbhinneka dan rasa persatuan
dan kesatuan
c. Munculnya gaya berpakaian atau adat istiadat yang tidak sesuai dengan budaya
Indonesia yang kemudian menuai penolakan dari masyarakat dan menggerus budaya-
budaya lokal
d. Semakin terbukanya batas-batas negara terhadap barang-barang terlarang seperti
narkoba yang akan merusak generasi muda bangsa
D. Alternatif Pemecahan Masalah
Dampak-dampak negatif dari globalisasi tersebut merupakan permasalahan yang sangat
merugikan bangsa dan menghambat kemajuan Indonesia. Hal ini tidak perlu terjadi apabila
arus globalisasi ini disesuaikan dengan ideologi Pancasila. Dalam hal ini, ideologi Pancasila
memandang globalisasi sebagai suatu perkembangan yang harus disaring dan diadaptasi
sesuai keadaan negara Indonesia.
Ideologi Pancasila didasarkan pada dasar negara Indonesia yaitu Pancasila yang mana
terdiri dari 5 sila, yaitu:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam setiap sila ini terkandung nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam menghadapi
arus globalisasi. Pada sila ke-1, Ketuhanan yang Maha Esa, mengandung nilai dalam
kehidupan beragama harus dijaga kerukunan dan toleransi, sehingga tidak ada perpecahan
dan pertengkaran akibat perbedaan agama.
Pada sila ke-2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung nilai bahwa dalam
bermasyarakat harus diakui adanya keadilan dan juga adab-adab yang berlaku, sehingga gaya
hidup yang dianggap tidak sesuai dengan adab serta nilai keadilan yang berlaku di
masyarakat harus ditinggalkan.
Pada sila ke-3, Persatuan Indonesia, mengandung nilai bahwa perlu adanya rasa cinta
tanah air dengan mencintai, menghargai serta mempelajari budaya-budaya lokal dan tidak
terbawa terlalu jauh oleh budaya asing.
Pada sila ke-4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai bahwa dalam setiap permasalahan harus
dicari jalan keluar melalui proses musyawarah mufakat, sehingga tidak perlu ada
pertengkaran akibat perbedaan pandangan.
Pada sila ke-5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung nilai bahwa
kegiatan-kegiatan masyarakat sudah seharusnya mewujudkan keadilan dan kemerataan sosial,
sehingga tidak ada kesenjangan dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://roda2blog.com/2014/07/10/45-butir-butir-pedoman-pengamalan-pancasila-terbaru/
https://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Fungsi-Dimensi-dan-Macam-Macam-
Ideologi-adalah.html

Anda mungkin juga menyukai