Manajemen Nyeri
BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN
TEMINABUAN
SORONG SELATAN
DEFINISI
u Parasetamol
u Efek analgesik untuk nyeri ringan-sedang dan anti-piretik. Dapat
dikombinasikan dengan opioid untuk memperoleh efek anelgesik yang lebih
besar.
u Dosis: 10 mg/kgBB/kali dengan pemberian 3-4 kali sehari. Untuk dewasa dapat
diberikan dosis 3-4 kali 500 mg perhari.
u Ketorolak:
u Ketororac
u Efektif untuk nyeri sedang-berat bermanfaat jika terdapat kontraindikasi opioid
atau dikombinasikan dengan opioid untuk mendapat efek sinergistik dan
meminimalisasi efek samping opioid (depresi pernapasan, sedasi, stasis
gastrointestinal).
u Sangat baik untuk terapi multi-analgesik.
u Opioid
u Merupakan analgesik poten (tergantung-dosis) dan efeknya dapat ditiadakan oleh nalokson.
u Contoh opioid yang sering digunakan: morfin, sufentanil, meperidin.
u Dosis opioid disesuaikan pada setiap individu, gunakanlah titrasi.
u Adiksi terhadap opioid sangat jarang terjadi bila digunakan untuk penatalaksanaan nyeri akut.
u Tramadol
u Merupakan analgesik yang lebih poten daripada OAINS oral, dengan efek samping yang lebih
sedikit / ringan. Berefek sinergistik dengan medikasi OAINS.
u Indikasi: Efektif untuk nyeri akut dan kronik intensitas sedang (nyeri kanker, osteoarthritis, nyeri
punggung bawahm neuropati DM, fibromyalgia, neuralgia pasca-herpetik, nyeri pasca-operasi.
u Efek samping: pusing, mual, muntah, letargi, konstipasi.
u Jalur pemberian: intravena, epidural, rektal, dan oral.
u Dosis tramadol oral: 3-4 kali 50-100 mg (perhari). Dosis maksimal: 400mg dalam 24 jam.
u Titrasi: terbukti meningkatkan toleransi pasien terhadap medikasi, terutama digunakan pada pasien
nyeri kronik dengan riwayat toleransi yang buruk terhadap pengobatan atau memiliki risiko tinggi
jatuh.
MANAJEMEN NYERI AKUT
u Nyeri akut merupakan nyeri yang terjadi < 6 minggu.
u Lakukan asesmen nyeri: mulai dari anamnesis hingga pemeriksaan penunjang.
u Tentukan mekanisme nyeri
u Tatalaksana sesuai mekanisme nyerinya
u Farmakologi: gunakan Step-Ladder WHO
u OAINS efektif untuk nyeri ringan-sedang, opioid efektif untuk nyeri sedang-berat.
u Mulailah dengan pemberian OAINS / opioid lemah (langkah 1 dan 2) dengan pemberian intermiten
(pro re nata-prn) opioid kuat yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
u Jika masih kurang efektif / nyeri menjadi sedang-berat, dapat ditingkatkan
menjadi langkah selanjutnya (ganti dengan opioid kuat dan prn analgesik
dalam kurun waktu 24 jam setelah pemberian OAINS).
u Penggunaan opioid harus dititrasi. Opioid standar yang sering digunakan
adalah morfin, kodein.
u Jika pasien memiliki kontraindikasi absolut OAINS, dapat diberikan opioid
ringan.
MANAJEMEN NYERI KRONIK
Parasetamol 10-15mg/kgBB oral, setiap Efek antiinflamasi kecil, efek gastrointestinal dan
Ibuprofen 5-10mg/kgBB oral, setiap 6- Efek antiinflamasi. Hati-hati pada pasien dengan
Diklofenak 1mg/kgBB oral, setiap 8-12 Efek antiinflamasi. Efek samping sama dengan
50mg/kali.
Terapi non-obat
psikoterapi Akupuntur
TENS (transcutaneous