• Nyeri kronis
• Nyeri inflamasi
• Nyeri nosiseptif
• Nyeri neuropatik
Mekanisme Nyeri
Tranduksi
Rangsang nyeri
(noksius) diubah
menjadi
depolarisasi Transmisi
membran reseptor
yang kemudian
menjadi impuls
saraf.
Modulasi
Modulasi nyeri dapat
timbul di nosiseptor Persepsi
perifer, medula
Nyeri sangat
spinalis atau supra
dipengaruhi oleh
spinal. Modulasi ini
faktor subjektif.
dapat menghambat
atau memberi
fasilitasi.
Skala Nyeri
Penilaian nyeri meliputi : Anamnesis
umum
Pemeriksaan Fisik
Nosiseptor
adalah aferen -
Stimulus suhu
Menimbulkan
aferen primer
(>42oC), kimia yang berespon
keluhan secara
atau kerusakan terhdap stimulus
verbal dan usaha
mekanis pada yang
untuk menghindar
ujung sensorik
pada manusia. berbahaya dan
perifer
intesns.
Fentanil
Dosis 1-3 g/kgBB analgesinya
berlangsung menit tidak
digunakan untuk pasca
bedah. Dosis besar 50-150
µg/kgBB IV induksi anestesi &
pemeliharaan dengan
kombinasi benzodiazepin dan
anestetik inhalasi dosis rendah
pada bedah jantung.
Sulfentanil
Sifat sama dengan fentanil . Efek pulih
lebih cepat dari fentanil. Kekuatan
analgesi 5-10x fentanil. Dosis 0,1-0,3
mg/kgBB.
Alfentanil
Kekuatan analgesi 1/5 – 1/3 fentanil
.Insiden mual muntah sangat besar. Mulai
kerja cepat. Dosis analgesi : 10-20 g/kgBB.
Tramadol
Tramadol (tramal) adalah analgetik
sentral dengan afinitas rendah pada
reseptor mu. Diberi : oral, I.m, I.v, dengan
dosis 50-100mg dan dapat diulang setiap
4-6 jam , dosis maksimal 400 mg/hari.
Nalokson
Digunakan untuk melawan depresi
napas pada akhir pembedahan
dengan dosis dicicil 1-2 g/kgBB I.v ,
dapat diulang tiap 3-5 menit, sampai
ventilasi baik. Dosis Intramuskular 2x
dosis Intravena.
Naltrekson
Merupakan antagonis opioid kerja
panjang yang biasanya diberikan
peroral (bertahan sampai 24 jam)
pada pasien yang ketergantungan
opioid. Naltrekson peroral 5 atau 10
mg, mengurangi puritus, mual,
muntah pada analgesia epidural
saat persalinan.
Analgetik Non Opioid
Asam asetil salisilat : digunakan untuk mengurangi nyeri ringan
atau sedang dan biasanya dikombinasi dengan analgetik lain
untuk 3-4 hari. Aspirin lebih bersifat antipiretik. Dosis oral tablet
250-500 mg/8-12 jam.
Indometasin
Indometasin (confortid) 25 mg/8-12 jam bermanfaat untuk
mengobati arthritis.
Diklofenak
Diklofenak (voltaren):
Dosis dewasa oral : 50-100 mg/8-12 jam, IV : 75 mg, suppositoria:
50-100 mg/12 jam.
Ketorolak
◦ Ketorolak (toradol) dapat diberikan secara oral, intramuscular atau
intravena
◦ Dosis awal 10-30 mg dan dapat diulang setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
Untuk pasien normal dosis sehari dibatasi maksimal 90 mg dan untuk berat
< 50 kg, manula atau gangguan faal ginjal dibatasi maksimal 60 mg.
Piroksikam
Piroksikam (feldane) dapat diberikan secara oral, rectal, atau
ampul 10-20 mg.
Ternoksikam
Tenoksikam (tilcotil) biasanya diberikan intramuscular, intravena
ampul 20 mg setiap hari yang dilanjutkan dengan oral. Hasil
metabolism dibuang lewat ginjal dan sebagian lewat empedu.
Analgetik Non Opioid
Meloksikam
Meloksikam (movicox) adalah inhibitor selektif Cox-2
dengan efektivitas sebanding diklofenal (voltaren) atau
piroksikam (feldane) dalam mengurangi nyeri, tetapi
dengan efek samping minimal. Dosis per hari satu tablet 7,5
mg atau 15 mg.