Anda di halaman 1dari 38

Efikasi Antispasmodik pada

Terapi dan Diagnostik Abdomen


Insiden Nyeri Abdomen
• Nyeri perut  masalah
umum pada pasien
5-10%
dokter umum maupun
Kunjungan
UGD spesialis
• 50% orang dewasa
pernah mengalami
50% nyeri abdomen
• 5-10% -mengunjungi
Nyeri UGD
Abdomen
Akut

Referensi:
1. Abdullah M, Firmansyah MA. Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Med Indones-Indones J Intern
Med 2012 Vol 44 (4) : 344-350.
Definisi
Nyeri abdomen
Nyeri abdomen akut /akut
nonspesifik akut,
abdomen  nyeri hebat yang
sebagai nyeri
luar biasa (skor maksimal saat
abdomen akut <7 hari,
dideskripsikan melalui VAS*)
tidak ada diagnosis
yang timbul di daerah perut
setelah pemeriksaan
dan memerlukan perawatan
klinis dan pemeriksaan
segera.1
dasar.2

*VAS= ukuran intensitas nyeri


dengan skala 1-10, makin tinggi,
instensitas makin nyeri Nyeri
Abdomen Akut

Referensi :
1. Abdullah M. Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Medica Indonesiana - The Indonesian Journal of Internal
Medicine. 2012 Vol 44 (4) : 344-350.
2. Morino Mario., et all. Acute Nonspecific Abdominal Pain : A Randomized, Controlled Trial Comparing Early Laparoscopy Versus Clinical
Observation. Annals of Surgery 2006 : 244 ( 6) : 881-888
Etiologi Akut Abdomen
Jumlah kasus
40% 35%
35%
30%
25% Jumlah kasus
20% 17% 15%
15%
10% 6% 5% 4% 2%
5%
0%

1. Abdullah M, Firmansyah MA. Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Med
Indones-Indones J Intern Med 2012 Vol 44 (4) : 344-350.
Karakteristik
Nyeri abdomen Akut
Karakteristik
Karakteristik nyeri:
nyeri: #kolik
#bertingkat #kram
#progresif #intermiten

Karakteristik
nyeri:
#tiba-tiba
#nyeri hebat

1. Abdullah M, Firmansyah MA. Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Med Indones-Indones
J Intern Med 2012 Vol 44 (4) : 344-350.
Karakteristik
Nyeri abdomen Akut

Nyeri alih: lingkaran menunjukkan sumber nyeri primer


dengan nyeri intensif

1. Abdullah M, Firmansyah MA. Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Med Indones-Indones
J Intern Med 2012 Vol 44 (4) : 344-350.
Karakteristik tipe nyeri abdomen
Tipe nyeri Etiologi Gejala & tanda
Nyeri Viscera Infeksi (umumnya)1 Spasme, dinding otot organ berongga
Saat ada stimulus berbahaya tegang, distensi kapsul organ solid,
pada viskus abdomen2 Inflamasi/iskemia struktur viscera,
lokasi nyeri pada abdomen tidak jelas,
kram, terbakar, efek autonom sekunder
spt berkeringat, mual, muntah, pucat1,2
Nyeri Saat ada stimulus berbahaya Nyeri intens dan lokasi nyeri jelas, nyeri
Parietal pada parietal peritoneum2 tekan pada area yang terkena, nyeri
bertambah saat batuk dan bergerak.2
Nyeri alih Nyeri berpindah dari organ Area nyeri jauh dari organ yang sakit
yang terkena sesuai dengan (kulit, jaringan yang > dalam), nyeri
neurosegmen yang sama terlokalisir pada area tertentu (nyeri
dengan alur sentral pada empedu iritasi sisi kanan diafragma
neuron aferen dari sisi yang  bahu kanan)2
berbeda2

Referensi : 1.Kasper et al. Pain and Its Management in Harrison’s Manual of Medicine 19th 2016:35-40, New York, United States, Mc
Graw Hill Education. 2. Bates CM., Plevris JN., Clinical evaluation of abdominal pain in adults. Medicine 2013 41(2) : 81-86
Karakteristik tipe nyeri abdomen
Tipe nyeri Etiologi Gejala & tanda
Nyeri Stimulus nosiseptif tidak jelas, Lemah, sensasi nyeri tersengat
nerurogenik berkaitan dengan gangguan / Sensasi terbakar “burning
lemahnya syaraf1 sensation”1,2
Terjadi sepanjang distribusi Tidak ada kaitannya dengan
saraf.1 minum/makan atau pergerakan
Salah satunya pada herpes usus2
zoster dan neurophaty
peripheral paska operasi
sebelumnya. 2
Nyeri Reaksi psikologis karena stres Sukar dibedakan dengan tipe
psikogenik dan terjadi sebagai konsekuensi nyeri lainnya.
reaksi konversi  nyeri Tidak dapat dijelaskan dengan
abdomen eksaserbasi autonomik/jalur psikologis Reaksi
Tidak ada kelainan/penyakit2 konversi dapat hilang saat pasien
teralihkan perhatiannya.2

Referensi : 1.Kasper et al. Pain and Its Management in Harrison’s Manual of Medicine 19th 2016:35-40, New York, United States, Mc
Graw Hill Education. 2. Bates CM., Plevris JN., Clinical evaluation of abdominal pain in adults. Medicine 2013 41(2) : 81-86
Penyebab nyeri abdomen akut non-bedah:
(3) Haematologic
(1) Metabolik a) Haemolyticicterus.
a) Diabetis asidosis. b) Purpura (Henoch, Osler)
b) Tetanus. c) Sickle-cellanaemia.
(2) Kardiovaskular d) Pembesaran limpa dengan
a) Nyeri alih (angina pektoris, perisplenitis/infark (leukemia,
oklusi koroner, perikarditis). Banti's disease, Hodgkin's
b) Emboli dan thrombosis (oklusi disease ,dll.)
mesenterik, (4) Infeksi
bakterialendokarditis a) Infeksi akut (influensa, demam
subakut,polisitemia). tifoid & paratifoid, poliomielitis,
c) Penyakitarteri Intra-abdominal malaria, tonsilitis akut).
arterial (periarteritis nodosa, b) Disentri (amuba, basil).
dissecting aneurism, c) Rheumatic peritonitis.
abdominal angina). d) Tabeticcrises.
e) Arachnoidism.
Referensi :
1. Comroe BI. Non-surgical of acute abdominal pain. Annals of Surgery 1935: 101 (1) : 438-444.
Penyebab nyeri abdomen akut non-bedah:
(5) Gastro-intestinal (7) Pulmonary
a) Cholangitis. a) Pleurisy
b) Diare akut (karena b) Pneumoniainchildren.
makanan, logam (8) Gangguan dinding
berat, alkali, asam, abdomen
dll) a) Herpes zoster awal.
c) Pylorospasm. b) Intercostal neuralgia.
d) Parasit intestinal c) Trichiniasis.
(6) Genito-urinary d) Trauma.
a) Dietl'scrises. (9) Hysteria & malingering
b) Pyelitis.
c) Distended urinary
bladder.
Referensi :
1. Comroe BI. Non-surgical of acute abdominal pain. Annals of Surgery 1935: 101 (1) : 438-444.
Diagnosis banding nyeri abdomen
berdasarkan lokasi nyeri

Referensi: 1. Abdullah M, Firmansyah MA. Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Med Indones-
Indones J Intern Med 2012 Vol 44 (4) : 344-350. 2. Cartwright SL. Evaluation of Acute Abdominal Pain in Adults. Am Fam Physi-
cian. 2008;77(7):971-978. 3. Bates CM., Plevris JN., Clinical evaluation of abdominal pain in adults. Medicine 2013 41(2) : 81-86
Algoritma evaluasi nyeri abdomen akut
Nyeri akut Kemungkinan Diagnosis
EVALUASI
abdomen
ABC Perforasi visceral
Resusitasi
Keterbatasan: pankreatitis berat
Ya Segera konsul Dokter Bedah
Hemodinamik tidak ruptur limpa/hemiperitoneum
Perimbangkan FAST
stabil ruptur aorta abdominal
Pertimbangkan laparatomi
aneurisma
Tidak
Ya Periksa USG/CT
Nyeri KKB (bertingkat) pada appendiks Apendisitis
Lunak saat palpasi pada RLQ
Nyeri positif pada palpasi Untuk pasien wanita Abses tuboovarii
pertimbangkan USG/CT Torsi ovari
Pelvis Kehamilan ektopik
Tidak
Nyeri KKA (bertingkat) Ya USG kuadran kanan atas
Adanya rasa tidak nyaman (KKA)
setelah makan
Bersambung ke slide berikutnya 
ABC=airway, breathing, circulation; CT=computed tomography; FAST=focused abdominal sonogram for trauma; KKB=kuadran kanan bawah;
KKA =Kuadran kanan atas; USG=ultrasonography.

1. Abdullah M, Firmansyah MA. Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Med Indones-Indones
J Intern Med 2012 Vol 44 (4) : 344-350.
Algoritma Evaluasi Nyeri Abdomen akut
Cholelithiasis
Nyeri KKA (bertingkat) Ya USG kuadran kanan Colecystitis
Adanya rasa tidak nyaman
atas (KKA) Obstruksi kandung
setelah makan
empedu
Tidak Chloangitis
Mual, muntah Untuk pasien wanita
obstipasi, Ya pertimbangkan Obstruksi usus
konstipasi USG/CT Pelvis halus
distensi abdomen
riwayat operasi
Tidak

Onset mendadak, Foto polos abdomen Perforasi visceral


nyeri menyebar, dengan rontgen atau Divertikulitis*
lunak saat palpasi, CT Scan dengan Infark mesentrik
tanda peritonitis kontras oral Pankreatitis akut
CT=computed tomography; FAST=focused abdominal sonogram for trauma USG=ultrasonography. *Pada nyeri kiri bawah, kemungkinan
diagnosi nya adalah diverticulitis

1. Abdullah M, Firmansyah MA. Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Med Indones-Indones J Intern Med
2012 Vol 44 (4) : 344-350.
Kram Abdomen
Dapat sembuh dengan
sendirinya hingga
mengancam jiwa & Diagnosis tidak
Salah 1 alasan memerlukan intervensi mudah  banyak
penderita medis segera sistem organ dalam
mencari abdomen dan
pertolongan merupakan gejala
medis dari banyak penyakit

Kram
abdomen

Referensi: 1. Samuels LA. Pharmacotherapy Update: Hyoscine Butylbromide in the Treatment of Abdominal spasms.
Clinical Medicine: Therapeutics 2009:1:647-655
Prevalensi kram abdominal
Prevalensi kram terbanyak di
Prevalensi kram pada wanita >
Mexico (46%)1,2 dan Brazil
Pria (12-55% vs.7-38%) 1
(43%)2
60 55
50 43 46
50 46
% jlm subyek

% jlm subyek
40 31 31 37 38 37
27 40 36
30 24 31
19 29 28
20 12 30 23 23 24
10
10 20 16 13 16
1212
0 10 7
Italia
Belgia

UK
Jerman

Amerika
Jepang

Argentina
Brazil
Meksiko
0

Wanita Laki-laki
Populasi umum pada 9 negara studi
# Tahap 1 acak, komunitas 1000
Metode studi perbandingan prevalensi orang/negara, subyek = 9042
nyeri abdomen/kram di 9 negara dengan #Tahap 2 tidak acak, ±200 penderita kram
kuesioner selama 2 tahun/negara , subyek = 1717
Referensi: 1.Quigley EMM, et al. Prevalence and management of abdominal cramping and pain: a multinational survey. Aliment
Pharmacol Ther 2006: 24:411–419 2. Tytgat GN., Hysocine butyilbromide : a review of its use in the treatment of abdominal
cramping and pain., Drugs., 2007 ., 67(9) : 1343-1352.
Profil penggunaan obat terkait
nyeri & kram abdomen
Frekuensi pemakaian medikasi
terbanyak di negara USA &
70 Metode studi perbandingan 65 Amerika Latin (90%) vs Eropa
prevalensi nyeri abdomen/kram di (72%) ; Pemakaian obat
60 9 negara dengan wawancara & antispasmodik paling popular di
% subyek / Jlm jam

52
kuesioner dasar; 2 tahap Amerika Latin & Italia
50

40 34
31
30 26 24 28 27
24 24 24 25
19 18 19 18
20 16 16
10 12 12 11
9
10 5
0
Belgia Jerman Italia UK Amerika Argentina Brazil Meksiko
Konsumsi obat 1x / minggu Durasi episode tanpa obat (Jam)
Durasi episode dengan obat (Jam)
Referensi: 1. Quigley EMM, et al. Prevalence and management of abdominal cramping and pain: a multinational survey.
Aliment Pharmacol Ther 2006: 24:411–419
Prevalensi pengunaan obat untuk
nyeri/kram abdomen

Quigley EMM, et al. Prevalence and management of abdominal cramping and pain: a multinational survey. Aliment
Pharmacol Ther 2006: 24:411–419
Prevalen Abdominal Kram

Frekuensi
pemakaian Pemakaian
Prevalen nyeri Prevalen kram medikasi antispasmodik
abdomen/kra wanita > pria terbanyak di paling popular
m tertinggi di (12-55% vs. 7- negara USA & di Am Latin &
Mexico (46%) 38%) Amerika Latin Italia
& Brazil (43%)
(90%) vs Eropa
(72%)

Referensi: Quigley EMM, et al. Prevalence and management of abdominal cramping and pain: a multinational survey.
Aliment Pharmacol Ther 2006: 24:411–419
Antispamodik sebagai salah satu
rekomendasi terapi nyeri/kram
abdominal rekuren
Aksi antispasme
Hyoscine-N-Butylbromide (HBB)
• merupakan obat antikolinergik dengan afinitas tinggi reseptor
muskarinik pada sel otot halus saluran cerna, yang memberikan
efek spasmolitik & digunakan sebagai dasar terapi nyeri kram
abdomen 1,2
• mengikat reseptor nikotinik invitro, menginduksi efek ganglion-
blocking1,2
• menghambat aksi asetilkolin pada syaraf parasimpatik pada otot
polos dan kelenjar sekresi, sehingga3:
– Menurunkan motilitas saluran cerna dan saluran urogenital
 terapi spasme
– Aksi inhibisi kelenjar dalam rongga mulut, saluran cerna, dan
saluran napas  aktivitas   sekresi 
Referensi : 1. Tytgat GN., Hysocine butyilbromide : A review of its use in the treatment of abdominal cramping and pain., Drugs., 2007 ., 67(9) : 1343-1352.
2. Tytgat GN. Hyoscine butylbromide – a review on its parenteral use in acute abdominal spasm and as an aid in abdominal diagnostic and therapeutic procedures.
Current Medical Research and Opinion 2008: 24: 3159–3173. 3.Samuels LA. pharmacotherapy Update: Hyoscine Butylbromide in the Treatment of Abdominal
spasms. Clinical Medicine: Therapeutics 2009:1 647–655
Keamanan dan Tolerabilitas HBB
• HBB oral hanya 8% diabsorpsi dan bioavailabilitas
sistemiknya rendah.
• Bioavailabilitas HBB oral (100mg inj atau 500mg)
umumnya < 1%
• Volume distribusi 128L (±1,7L/kg)1,2
• Ikatan HBB dengan plasma protein rendah & tidak
melalui sawar darah otak /masuk ke SSP.
• Secara umum efek simpang/adverse event HBB ringan
& dapat pulih dengan sendirinya
• Pada sediaan 100mg Inj. tercatat paruh waktu eliminasi
1-5 jam; 50% diekskresi melalui ginjal1,2
Referensi : 1. Tytgat GN., Hysocine butyilbromide : a review of its use in the treatment of abdominal cramping and pain., Drugs., 2007 ., 67(9) : 1343-1352.
2. Tytgat GN. Hyoscine butylbromide – a review on its parenteral use in acute abdominal spasm and as an aid in abdominal diagnostic and therapeutic procedures.
Current Medical Research and Opinion 2008: 24: 3159–3173.
STUDI & UJI KLINIS
HYOSCINE-N-BUTYLBROMIDE DALAM
TERAPI DAN PREMEDIKASI DIAGNOSTIK
Metodologi uji klinis mula kerja HBB

Dari 3 metodologi studi klinis menunjukkan Hyoscine-N-Butylbromide (HBB)


memiliki onset kerja meredakan nyeri abdomen15-30 menit

Referensi : Plomer M., et.al. Poster Digestive Disease Week 2015, Fast onset of action of oral Hyoscine butyilbromide for treating gastrointestinal spastic pain
:Comparison of data from three investigations using different methodologists. Washington. 15-19 May 2015.
Studi Efikasi dan Tolerabilitas
Hyoscine-N-Butylbromide (HBB)
Hasil : Pemeriksaan umum efikasi setelah pemberian plasebo 1 minggu dan
1-3 minggu setelah terapi aktif 90% pasien memberikan nilai tolerabilitas
‘baik’.

% pasien skoring efikasi,


setidaknya “baik”
Skoring menggunakan penilaiaan
intesitas nyeri : VAS ( Visual
Analogue Scale) dan frekuensi
nyeri : VRS (Verbal Rating Scale)
Semakin tinggi % skoring efikasi,
Akhir pemberian Minggu 1 Minggu 3
penilaian efikasi semakin baik. plasebo

Metode : Studi acak buta ganda, terkontrol dengan plasebo


Agen : HBB 10 mg vs. HBB+ PAR (10+500mg); plasebo (PLC)
Durasi : 1 minggu plasebo dilanjutkan 3 minggu dengan terapi
Subyek : 1644 orang usia 18-70 tahun dengan nyeri abdomen rekuren

Referensi : Mueller-Lissner S, et al. Placebo- and paracetamol-controlled study on the efficacy and tolerability of hyoscine butylbromide
in the treatment of patients with recurrent crampy abdominal pain. Aliment Pharmacol Ther 2006:23:1741–1748.
Analisa primer & sekunder HBB & Parasetamol

SD, standard deviation; SE standard error; VAS ( Visual Analogue Scale) & frekuensi nyeri : VRS (Verbal Rating Scale)

• Metode : Studi acak buta ganda, terkontrol dengan plasebo


• Hasil VAS: menurun dari baseline HBB vs.
• Agen : HBB 10 mg vs. HBB+ PAR (10+500mg); plasebo PAR vs. kombinasi vs. Plasebo : 2.3 vs. 2.4
Skoring menggunakan penilaian intesitas nyeri VAS & vs. 2.4 vs. 1.9 (P <0.0001)
frekuensi nyeri VRS • Hasil VRS: menurun pada HBB vs. PAR vs.
• Durasi : 1 minggu plasebo dilanjutkan 3 minggu terapi
• Subyek : 1644 orang usia 18-70 tahun dengan nyeri kombinasi vs. Plasebo : 0.7 vs. 0.7 vs. 0.7
abdomen rekuren vs. 0.5 (P <0.0001)
KESIMPULAN : Hyoscine, parasetamol & kombinasinya efektif sebagai terapi nyeri
abdominal kram dan ditoleransi dengan baik jika digunakan 3x sehari kontinu selama 3
minggu
Referensi : Mueller-Lissner S, et al. Placebo- and paracetamol-controlled study on the efficacy and tolerability of hyoscine butylbromide in the treatment of patients with recurrent
crampy abdominal pain. Aliment Pharmacol Ther 2006:23:1741–1748.
Farmakokinetik HBB rute parenteral
Hasil studi:
Waktu kerja efek kolinergik* HBB dengan rute pemberian • Rute pemberian HBB
parenteral yang berbeda 20 mg i.v atau 40 mg
Waktu 20 mg 40 mg 40 mg i.v atau s.c
Median hyoscine hyoscine hyoscine menunjukkan mula
butylbromide butylbromide butylbromide kerja, efek maksimal,
i.v (N=13) s.c (N=28) s.c (N=9) durasi aksi waktu
kerja yang berbeda.
Mula kerja 1-10 menit 4-15 menit TD
• 20 mg HBB mula
Efek 2-15 menit 8-35 menit 15-33 menit kerja lebih cepat
Maksimum dibanding 40 mg
Pemulihan 12-40 menit 38->48**menit 31-64 menit namun aksinya lebih
* Rerata denyut nadi meningkat, sekresi saliva dihambat, dan gangguan akomodasi
pendek
visual ; ** Ukuran terakhir waktu poin; TD=tidak dilaporkan

Referensi: 1. Tytgat GN. Hyoscine butylbromide – a review on its parenteral use in acute abdominal spasm and as an aid in abdominal
diagnostic and therapeutic procedures. Current Medical Research and Opinion 2008: 24: 3159–3173.
Presentasi reduksi intensitas nyeri pada 30 menit
terapi HBB pasien kolik empedu
• Data 3 Studi acak
terkontrol pasien dengan
Referensi Dosis Jumlah Rerata reduksi kolik empedu,
pasien intensitas nyeri menunjukkan nyeri
pada menit ke-30 berkurang lebih efektif
Schmieder et al 20 mg i.v. N=24 44% pada pasien dengan HBB
20 mg i.v vs.
Al-Waili & 20 mg i.v N=16 78% antispasmodik lain,
Saloom NSAID / opioid analgetik.
Malesci et al 20 mg i.v N=7 49% • Demikian juga pasien
Bortolotti et al 40 mg i.v N=8 42% dengan terapi HBB 40 mg
i.v. menunjukkan rerata
Kesimpulan : perbaikan skor nyeri
setelah 30 menit sebesar
Secara umum HBB dapat mengurangi intensitas
42%
nyeri pada pasien kolik empedu sebesar 42-78%
dalam waktu 30 menit
Referensi: 1. Tytgat GN. Hyoscine butylbromide – a review on its parenteral use in acute abdominal spasm and as an aid in abdominal
diagnostic and therapeutic procedures. Current Medical Research and Opinion 2008: 24: 3159–3173.
Efikasi HBB dalam prosedur terapi
diagnostik radiologi
• Selama pemeriksaan radiologi  terjadi
spasme, peristaltik dan lipatan mukosa 
mengganggu pemeriksaan & prosedur
intervensi yang dapat memicu kesalahan
diagnostik dalam mendeteksi lesi.
• Antispasmodik HBB 20 mg iv/im inj
digunakan untuk merelaksasi lambung / usus
pada prosedur MRI dan CT atau prosedur
lainnya
Referensi: 1. Tytgat GN. Hyoscine butylbromide – a review on its parenteral use in acute abdominal spasm and as an aid in abdominal
diagnostic and therapeutic procedures. Current Medical Research and Opinion 2008: 24: 3159–3173.
Peran HBB pada prosedur diagnostik radiologi
Referensi Medote studi Jumlah Dosis & pada Keluaran
subyek pemeriksaan
Goei R dkk Acak, buta-ganda, 324 20 mg HBB i.v pada Reduksi spasme, perbaikan distensi
terkontrol dengan Barium Kontras ganda kolon, transit medium kontras lebih
plasebo baik.
Johnson W dkk & Prospektif 78 20 mg HBB i.v pada Perbaikan kualitas gambaran MRI,
Lanaido dkk MRI mengurangi gerak artefak, visualisasi
lebih baik pada lesi dan organ
abdomen.
Rogala dkk Analisis 80 20 mg HBB i.v pada CT meningkatkan 27,7% vol. kolon dan
retrospekif colonography 14.6% distensibilitas serta lebih sedikit
segmen yang kolaps dibandingkan
tanpa inj HBB (p<0,001)
Stahl dkk & Studi terkontrol 40 & 20 mg HBB i.v pada HBB mengurangi peristaltik usus,
Emmott dkk 72 Positron emission sehingga interpretasi PET abdomen
tomography (PET) lebih akurat.
abdominal
Saunder BP dkk Acak, buta-ganda 187 20 mg HBB i.v pada waktu prosedur sigmoidoskopi dan
Saunder BP dan terkontrol Endoskopi: intubasi pada kolonoskopi lebih pendek
Williiams Sigmoidoskopi & (26-31%) secara bermakna
Intubasi kolonoskopi

Referensi: 1. Tytgat GN. Hyoscine butylbromide – a review on its parenteral use in acute abdominal spasm and as an aid in abdominal
diagnostic and therapeutic procedures. Current Medical Research and Opinion 2008: 24: 3159–3173.
Efek farmakodinamik HBB setelah pemberian
parenteral pada berbagai organ abdomen
Referensi Dosis Organ Keluaran
abdomen/bagian
tubuh
Barlow et al 20 mg i.v Oesofagus Menurunkan tegangan induksi artifisial
Hosking et al 20 mg i.v Varises/Oesefagus Tidak ada perubahan tekanan pada 5-6
pasien varises oesofagus
Gregersen et al 20 mg i.v Antrum gaster Menurunkan tegangan induksi artifisial
Conrad & Schmidt 20-40mg Lambung Sebagian besar pasien hipotonus (47 dari 50)
Brandstatter 20 mg i.v Saluran empedu Mereduksi tekanan 30% setelah 5 menit
Kewenter & Kock 10 mg i.v Saluran empedu Mereduksi tekanan 51% setelah 5 menit
Wu et al 20 mg i.m Sfingter Oddi Mereduksi basal induksi morfin dan tekanan
kontraktil ± 60% setelah 20 menit
Allescher et al 40 mg i.v Sfingter Oddi Mereduksi frekuensi kontraksi 81% &
amplitudo 48%
Vertova et al 20 mg i.v Kandung empedu Mereduksi saat pengosongan 95% setelah 20
menit, dibandingkan plasebo
Conrad & Schmidt 20 – 40 mg Duodenum Sebagian besar pasien hipotonus (31 dari 50)
Zwergel et al 20 mg i.v Ginjal pelvis Tidak ada perubahan tekanan induksi
artifisial dari 5 pasien obstruksi ureter
Referensi:
Knipper 1. Tytgat GN. Hyoscine
20butylbromide
mg i.v – a review
Ginjalon its parenteral use in acute
pelvis abdominal spasm
Mereduksi and as an aid in abdominal
tekanan
diagnostic and therapeutic procedures. Current Medical Research and Opinion 2008: 24: 3159–3173.
Efektivitas HBB 20mg i.v. pada distensi lambung,
duodenum dan kolon serta reduksi spasme
Efektivitas HBB (20 mg
 Tanpa terapi/plasebo  Hyoscine butylbromide
i.v. or i.m.) pada
distensi lambung,
duodenum dan kolon
serta reduksi spasme di
seluruh bagian kolon
memberikan kualitas
gambaran dan
visualisasi organ yang
lebih baik ada 65–74%
pasien.

Tidak ada spasme Visualisasi Informasi diagnostik Perbaikan laporan mengenai


pada seluruh lambung baik tambahan kepercayaan
kolon

Referensi: 1. Tytgat GN. Hyoscine butylbromide – a review on its parenteral use in acute abdominal spasm and as an aid in abdominal
diagnostic and therapeutic procedures. Current Medical Research and Opinion 2008: 24: 3159–3173.
HBB memperbaiki visualisasi kolonoskopi
pada deteksi adenoma
• Studi meta-analisis dan studi kasus kontrol (N=
86) kasus oleh East JE dkk, menunjukkan
penggunaan antispasmodik HBB 20 mg / 40 mg
i.v. dapat meningkatkan visualisasi mukosa
(2.6% -3.9%; P<0.006) dibandingkan tanpa
antispasmodic pada colonoscope withdrawal,
sehingga memperbaiki deteksi polip dan
adenoma (9%-13%).
• Area yg terlewatkan ( uk. 300-1000M2) pada
pemeriksaan kolonoskopi menurun sekitar 20%
Referensi: East JE, et al. Mechanisms of hyoscine butylbromide to improve adenoma detection: A case-control study of surface visualization at
simulated colonoscope withdrawal. Endoscopy International Open 2015; 03: E636–E641
Analisa kolonoskopi dengan simulasi
CT Colonografi (CTC)
1. Gambaran kolon dengan
navigasi garis-sentral
(hijau) secara otomatis
ditandai software CTC
2. Gambaran setelah
penelusuran unidirectional
3D-endoluminal cecum,
software menandai
dengan warna hijau. Are
yang tidak terlihat tetap
berwarna krem

1) 20 pasien pertama diberikan HBB 20mg i.v; grup dibagi 3 grup, secara acak diberikan: tanpa spasmodik (N=33);
bolus lambat 20mg (diberikan sebelumnya) (N=35); 40 mg HBB (20mg pronasi ; 20 mg supinasi) (N=18).
2) Protokol CTC: semua pasien menjalani insuflasi kolon karbon dioksida melalui kompresi manual yang sebelumya
telah diisi kantung enema, hingga 2500 mL. Mulanya pasien di-scan pada posisi pronasi

Referensi: East JE, et al. Mechanisms of hyoscine butylbromide to improve adenoma detection: A case-control study of surface visualization at
simulated colonoscope withdrawal. Endoscopy International Open 2015; 03: E636–E641
HBB memperbaiki visualisasi kolonoskopi pada
deteksi adenoma

Referensi: East JE, et al. Mechanisms of hyoscine butylbromide to improve adenoma detection: A case-control study of surface visualization at
simulated colonoscope withdrawal. Endoscopy International Open 2015; 03: E636–E641
Kesimpulan
1. Hyoscine-N-Butylbromide (HBB) sebagai terapi kram
abdomen, memiliki efektivitas dan profil :
– efek spasmolitik pada otot polos saluran cerna 1,2
– onset kerja meredakan nyeri abdomen 15-30 menit 3
– Toleransi & keamanan yang baik dan profil farmakinetik sebagai
berikut :1,2
 diabsorpsi hanya 8%
 bioavailabilitas 100 mg inj atau 500 mg oral < 1%
 Ikatan dengan plasma protein rendah
 tidak melalui sawar darah otak /masuk ke SSP. 1,2

2. Kombinasi HBB & parasetamol sebagai terapi nyeri


abdominal kram cukup efektif dan ditoleransi dengan
baik.4
3. HBB parenteral mengurangi intensitas nyeri pada pasien
kolik empedu sebesar 42-78% dalam waktu 30 menit.2
Kesimpulan
4. Beberapa studi prosedur terapi diagnostik radiologi
(pemeriksaan barium kontras ganda, MRI, CT
colonography , endoskopi, PET) mencatat HBB 20 mg
iv/im inj mengurangi spasme saluran cerna, sehingga
memperbaiki kualitas gambar & visualisasi,
memperpendek waktu prosedur dan meningkatkan
akurasi pemeriksaan radiologi.2

5. Studi East JE dkk, mencatat HBB 20 mg / 40 mg i.v.5 :


– meningkatkan visualisasi mukosa (2.6% -3.9%;
P<0.0006) pada colonoscope withdrawal
– meningkatkan deteksi polip dan adenoma (9%-13%).
– Nenurunkan area yg terlewat ( uk. 300-1000M2) pada
pemeriksaan kolonoskopi sekitar 20%
Referensi
1. Tytgat GN., Hysocine butyilbromide : A review of its use in the treatment of abdominal cramping
and pain., Drugs., 2007 ., 67(9) : 1343-1352.
2. Tytgat GN. Hyoscine butylbromide – a review on its parenteral use in acute abdominal spasm and
as an aid in abdominal diagnostic and therapeutic procedures. Current Medical Research and
Opinion 2008: 24: 3159–3173.
3. Plomer M., et.al. Poster Digestive Disease Week 2015, Fast onset of action of oral Hyoscine
butyilbromide for treating gastrointestinal spastic pain :Comparison of data from three
investigations using different methodologists. Washington. 15-19 May 2015.
4. Mueller-Lissner S, et al. Placebo- and paracetamol-controlled study on the efficacy and
tolerability of hyoscine butylbromide in the treatment of patients with recurrent crampy
abdominal pain. Aliment Pharmacol Ther 2006:23:1741–1748.
5. East JE, et al. Mechanisms of hyoscine butylbromide to improve adenoma detection: A case-
control study of surface visualization at simulated colonoscope withdrawal. Endoscopy
International Open 2015; 03: E636–E641.
6. Saragin M. Hyoscine N-Butylbromide for Preventing Propofol Injection Pain: A Randomized,
Placebo-Controlled and Double-Blind Study. Med Princ Pract 2018: DOI: 10.1159/000486747: 1-5.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai