• Nyeri merupakan keluhan utama dan alasan pasien datang ke Unit Gawat
Darurat (UGD) rumah sakit. Di Amerika Serikat, nyeri merupakan keluhan
utama pada lebih dari 100 juta pasien yang datang ke UGD setiap tahunnya
• Manajemen nyeri di UGD merupakan salah satu indikator kualitas perawatan
dan dapat digunakan sebagai penanda untuk penilaian di UGD. Faktor seperi
ras, usia, jenis kelamin, kemampuan mengekspresikan nyeri, penyakit bawaan,
kesadaran dokter, serta ketakutan terhadap komplikasi dapat mencegah
kontrol nyeri yang tepat pada pasien.
• Penilaian nyeri merupakan dasar dari manajemen nyeri sejak diagnosis, dan
penilaian memungkinkan keputusan yang tepat pada pilihan pengobatan
analgesia yang tepat
DEFINISI DAN FISIOLOGI NYERI
Pe n i l a i a n n y e r i a k u t y a n g a k u r a t d i p e r l u k a n u n t u k
memungkinkan penyediaan manajemen nyeri yang aman,
efektif, dan individual.
• Pasien Pediatri
• Breakthrough pain
• Manajemen efektif nyeri akut bergantung pada dua pilar utama yaitu
penilaian efektif dan pengobatan.
• Setelah penilaian nyeri pasien, analgesik yang tepat harus dipilih dengan
mempertimbangkan manfaat dan risiko serta mempertimbangkan
pendekatan farmakologis dan non-farmakologis.
1. Psikologis
Informasi dengan pasien tentang informasi prosedur (tentang apa yang akan terjadi
selama pengobatan) atau informasi sensoris (penjelasan tentang pengalaman
sensoris yang mungkin akan dirasakan selama pengobatan)
2. Teknik relaksasi
Termasuk berkonsentrasi dan fokus pada pola pernapasan didukung oleh bukti
pengurangan kecemasan dan rasa sakit. Namun teknik ini mungkin memiliki
penerapan yang terbatas dalam keadaan darurat, dan akan berguna setelah pasien
pulih
NON-FARMAKOLOGI
Terapi yang mengurangi nyeri dengan memberikan arus listrik berdenyut (electrical
pulsed) di seluruh permukaan kulit yang utuh untuk secara selektif merangsang serabut
saraf perifer aferen ambang rendah yang tidak berbahaya di kulit. TENS terbukti dapat
menurunkan kebutuhan analgesia pasca-operasi secara signifikan
NON-FARMAKOLOGI
Metode umum untuk stabilisasi fraktur pra-operasi dan kontrol nyeri pada pasien
dengan femoral shaft dan fraktur acetabular. Bracing mungkin berguna untuk
mengurangi rasa sakit dan melindungi leher, punggung, dan sendi dari cedera lebih
lanjut pada pasien trauma
NON-FARMAKOLOGI
7. Akupuntur
Dapat mengurangi nyeri dan ansietas selama transport ambulans setelah trauma minor
Efek psikologis krioterapi termasuk mengurangi nyeri, edema, inflamasi, dan spasme otot.
Sementara itu, efek psikologis terapi panas termasuk mengurangi nyeri serta meningkatkan
aliran darah dan elastisitas jaringan ikat
9. Posisi pasien
Pada fraktur kompleks, misalnya dengan back slab untuk fraktur pergelangan tangan/lengan,
dapat mengurangi rasa sakit dan ini direkomendasikan secara luas. Demikian juga, bidai atau
sling dapat membantu pada pasien dengan cedera jaringan lunak pada periode awal pasca cedera.
FARMAKOLOGI
SELECTED NON-OPIOID
Asetaminofen NSAID
Asetaminofen adalah obat yang aman NSAID memberikan efek analgesia melalui
digunakan di UGD karena memiliki lebih berbagai mekanisme, namun yang paling
sedikit efek samping dibandingkan opioid penting melalui inhibisi COX (siklooksigenase)
pada kedua jalur, COX-1 maupun COX-2.
dan NSAID dalam dosis terapeutik.
Penelitian menunjukkan bahwa NSAID seperti ibuprofen, diklofenat, ketoprofen,
asetaminofen IV dapat memiliki efek dan naproksen sangat umum digunakan di
analgesia yang serupa dengan NSAID IV, UGD untuk ny eri ringan hi n g g a s e d a n g ,
serta morfin dalam beberapa prosedur terutama dengan keterlibatan faktor inflamasi.
bedah. Keuntungan lain dari obat ini yaitu Paling sering pemberian secara oral, IV, atau
mudah diakses dan murah topikal.
FARMAKOLOGI
SELECTED NON-OPIOID
SELECTED OPIOID
Morfin adalah salah satu agen opioid Seperti morfin, Petidin merupakan salah
utama karena aksesnya yang mudah satu opioid utama yang digunakan di UGD;
dalam sistem rumah sakit untuk namun, para ahli lebih menyarankan
pengobatan pasien dengan trauma penggunaan morfin daripada petidin karena
ekstremitas dan nyeri sedang hingga berat. toksisitas yang lebih rendah dan kemanjuran
Rekomendasi saat ini untuk penanganan yang lebih besar.
nyeri akut di UGD yaitu penggunaan dosis Morfin menginduksi lebih sedikit mual pada
morfin bolus pada awalnya, kemudian penggunaan parenteral dibandingkan petidin
titrasi bertahap untuk analgesia yang
diinginkan.
FARMAKOLOGI
SELECTED OPIOID
Hidromorfon Fentanil
Hidromorfon IV dengan dosis 0,015 mg/kg Fentanil adalah opioid lain yang digunakan di
terbukti memberikan efek analgesia yang sama UGD, dengan efek analgesik 100 kali lebih
dengan yang dicapai morfin 0,1 mg/kg. t i n g g i d a r i p a d a m o r f i n . F e n t a n i l I V,
Rekomendasi menggunakan teknik "1 + 1" yaitu dibandingkan dengan morfin IV, memiliki efek
1 mg hidromorfon IV, diikuti dengan dosis onset yang lebih cepat. Namun, waktu
berulang 15 menit kemudian jika penghilang paruhnya lebih pendek, hanya sekitar 30–60
nyeri tidak cukup. menit; oleh karena itu, diperlukan dosis
berulang untuk manajemen nyeri yang
berkepanjangan.
Algorithm for treatment of undifferentiated acute pain in the emergency setting: manage- ment of acute pain
symptoms
Algorithm for treat- ment of undifferentiated acute pain in the emergency setting: management of acute pain
symptoms in children (aged ≥ 1 to ≤ 15 years). NRS numeri- cal rating scale, VAS visual analogue scale
REKOMENDASI PENATALAKSANAAN
NYERI DI UNIT GAWAT DARURAT (UGD)
• Untuk nyeri ringan pada orang dewasa dan anak-anak parasetamol merupakan
pengobatan pilihan dengan alternatif penggunaan NSAID, termasuk celecoxib (inhibitor
COX2) di negara-negara yang mungkin tersedia.
• Pada nyeri sedang hingga berat analgesia inhalasi termasuk N2O atau metoksifluran, jika
tersedia, direkomendasikan sebagai analgesia penghubung sementara analgesia lainnya
ditentukan.
• Untuk nyeri sedang pada orang dewasa dan anak-anak analgesia lini pertama tetap
parasetamol saja atau dalam kombinasi dengan NSAID secara oral atau IV dan opioid oral.
• Pada nyeri berat, pengobatan lini pertama bergantung pada opioid yang tersedia termasuk
morfin, fentanil, atau sufentanil, dan di sini rute IV harus dipertimbangkan
PHARMACOLOGICAL PAIN
MANAGEMENT BASED ON PAIN
SCORE
PHARMACOLOGICAL PAIN MANAGEMENT BASED ON PAIN SCORE
PHARMACOLOGICAL PAIN MANAGEMENT CHILDREN BASED ON
PAIN SCORE
PHARMACOLOGICAL PAIN MANAGEMENT CHILDREN BASED ON
PAIN SCORE
PHARMACOLOGICAL PAIN MANAGEMENT CHILDREN BASED ON
PAIN SCORE
KESIMPULAN
• Nyeri merupakan keluhan utama dan alasan pasien datang ke Unit Gawat
Darurat (UGD) rumah sakit.
• Evaluasi multidimensi nyeri di UGD harus mencakup kualitas, keparahan,
kronisitas, faktor yang berkontribusi atau terkait, lokasi dan distribusi atau,
jika diketahui, etiologi nyeri, mekanisme cedera (bila memungkinkan), dan
hambatan untuk penilaian nyeri.
• Beberapa skala nyeri yang digunakan Verbal Rating Scale (VRS),
Numeric Rating Scale (NRS), dan Visual Analog Scale (VAS) diketahui
sebagai metode penilaian nyeri yang sederhana, valid, dan handal di UGD.
• Tujuan utama manajemen nyeri akut adalah memberikan pengobatan yang
dapat mengurangi rasa sakit pasien dengan efek samping minimal,
sementara memungkinkan mereka untuk mempertahankan fungsi
TERIMA KASIH