Oleh :
Suryanti Sultan
105505404319
Pembimbing :
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Laporan Kasus ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian
Kegawatdaruratan Medis. Secara khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang mendalam kepada dr. Asdar Tajuddin, Sp.B, M.Kes selaku
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam
membimbing, memberikan arahan dan koreksi selama proses penyusunan tugas ini
hingga selesai.
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas Laporan Kasus Non Trauma dalam rangka kepaniteraan
klinik padabagian Kegawatdaruratan Medis Fakultas Kedokterandan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing
iii
BAB I
LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.MM
Umur : 74 tahun
Agama : Islam
Ruangan : IGD RS Pelamonia
2. Keluhan Utama
Benjolan pada paha kanan
4
Tanda Vital : TD : 150/70 mmHg
N : 78 x/menit
S : 36,8 ºC
P : 22 x/menit
SpO2 : 98%
Status General
a. Kepala : Normocephal
b. Mata : Anemis -/-, cekung -/-, ikterik -/-, edema palpebra -/-,
RCL/RCTL +/+
c. Hidung : Septum deviasi (-), mukosa normal, hipertropi konka (-),
sekret (-)
d. Bibir : Bibir kering (-), sianosis (-)
e. Telinga : Normotia, sekret (-), serumen -/-, liang telinga lapang
f. Tenggorokan : Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1
g. Leher : Pembesaran KGB (-)
h. Thoraks
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V
linea midclavicularis sinistra
j. Ekstremitas
Inspeksi : Jejas (-), deformitas (-), petechie (-), edema (-)
Palpasi : Akral hangat, turgor kulit baik
k. Rectal toucher
Pemeriksaan Rectal Toucher didapatkan tidak ada peradangan pada perineum,
sphincter ani mencekik, mukosa rectum licin, ampulla kosong, tidak teraba massa,
tidak teraba penonjolan prostat kearah rectum. Hansdscoen : lendir ( +), feses (-),
darah (-).
Inspeksi : Regio Femoralis tampak benjolan saat pasien berdiri dan tidak tampak
benjolan saat pasien berbaling.
Palpasi : Teraba massa, konsistensi lunak, permukaan rata, berbatas jelas, kenyal,
berukuran + 4 cm x 3,5 cm, nyeri tekan (+), Finger tes teraba benjolan di ujung jari
pemeriksa.
VAS Score
6
5. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorim (21/9/2022)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah rutin
HGB 12,0 13,0 – 15,0 g/dL
WBC 7,31 5,0 – 10,0 x 103/µL
RBC 4,04 4,5 – 5,5 x 106/µL
HCT 37,4 45 – 55 %
PLT 266 150 – 450 x 103/µL
Neut% 56,9 50,0 – 70,0 %
Lym% 32,3 20,0 – 40,0 %
Mono% 8,61 2,0 – 8,0 %
Eos% 2,1 1,0 – 3,0 %
Baso% 0,1 0,0 – 1,0 %
Imunologi
PCR SARS COV-2 Negatif Negatif
Usul:
DR, swab antigen,
Konsul DPJP Bedah Herniotomi + Hernioraphy
Edukasi :
- Setelah operasi Ganti perban secara rutin, mengangkan beban berlebihan
- Perbanyak konsumsi air putih
- Mengosumsi makanan tinggi serat dan protein
8. Resume
Seorang pasien laki-laki berusia 74 tahun datang ke IGD RS TK II Pelamonia dengan
keluhan benjolan pada paha dalam sebelah kanan yang dirasakan sejak + 8 bulan yang
lalu. Benjolan berbentuk bulat , konsistensi lunak, permukaan rata, dan berwarna sama
sseperti warna kulit di sekitar paha. Benjolan muncul ketika pasien mengedan, batuk,
berdiri dan mengencil pada saat pasien berbaring . Benjolan Hanya terbatas pada paha
bagian dalam. Benjolan terasa nyeri terutama jika disentuh. Demam (-), Nyeri kepala
(-) sesak (-), nyeri perut (-), nyeri ulu hati (-). BAK kesan normal. BAB kesan normal.
Pada pemeriksaan TD : 150/70 mmHg, N: 78x/menit, S : 36,8 ºC, P : 22 x/menit SpO2 :
7
98%. Pemeriksaan Rectal Toucher didapatkan tidak ada peradangan pada
perineum, sphincter ani mencekik, mukosa rectum licin, ampulla kosong, tidak
teraba massa, tidak teraba penonjolan prostat kearah rectum. Hansdscoen :
lendir ( +), feses (-), darah (-).Inspeksi :
Pada Regio Inguinalis tampak benjolan saat pasien berdiri dan tidak tampak
benjolan saat pasien berbaling. Palpasi : Teraba massa, konsistensi lunak,
permukaan rata, berbatas jelas, kenyal, berukuran + 4 cm x 3,5 cm, nyeri tekan
(+), Finger tes teraba benjolan di ujung jari pemeriksa. Pemeriksaan
laboratorium darah rutin WBC 7,31, RBC 4,04 , HGB 12,0, HCT 37,4, PLT 266,
Neut% 56,9. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang pasien ini didiagnosis Hernia Inguinalis Lateralis Dextra.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
terutama jika disentuh. Sesuai dengan kepustakaan menyatakan bahwa
Sebagian besar hernia inguinalis adalah asimtomatik, dan kebanyakan
ditemukan pada pemeriksaan fisik rutin dengan palpasi benjolan pada annulus
inguinalis superfisialis atau suatu kantong setinggi annulus inguinalis
profundus. Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat
paha yang timbul pada waktu mengedan. Batuk atau mengangkat benda berat,
dan menghilang waktu istirahat baring.
Pemeriksaan Rectal Toucher didapatkan tidak ada peradangan pada perineum,
sphincter ani mencekik, mukosa rectum licin, ampulla kosong, tidak teraba
massa, tidak teraba penonjolan prostat kearah rectum. Hansdscoen : lendir ( +),
feses (-), darah (-).
Pada Regio Inguinalis tampak benjolan saat pasien berdiri dan tidak
tampak benjolan saat pasien berbaling. Palpasi : Teraba massa, konsistensi
lunak, permukaan rata, berbatas jelas, kenyal, berukuran + 4 cm x 3,5 cm, nyeri
tekan (+), Finger tes teraba benjolan di ujung jari pemeriksa. Gejala pada
pasien sesuai dengan teori berdasarkan kepustakaan yang mengatakan bahwa
Pada inspeksi diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha,
skrotum atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta
mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetri dapat
dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, di raba
konsistensinya dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi.
Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-
anak. Cincin hernia dapat diraba, dan berupa anulus inguinalis yang melebar.
Untuk penatalaksanaan Hernia Inguinalis Lateralis dextra dikatakan
bahwa Sebelum tindakan operasi pada pasien hernia, terlebih dahulu juga harus
memperbaiki faktor yang memperburuk hernia (batuk kronis, obstruksi prostat,
tumor kolon, ascites. Tujuan dari semua perbaikan hernia adalah untuk
menghilangkan kantong peritoneal (pada hernia inguinalis indirek) dan untuk
menutupi defek pada fasia di dinding inguinal. Perbaikan tradisional didekati
jaringan asli menggunakan jahitan permanen. Adapun tatalaksana operatif yang
dapat dilakukan adalah herniotomy, hernioraphy dan hernioplasti.
10
11