Anda di halaman 1dari 10

Penatalaksanaan Nyeri Kanker

Dr. dr. Dwi Pantja Wibowo,


SpAn.KIC.KMN.FIPM
RS Premier Bintaro – Banten
Pendahuluan
Prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan
penyebab kematian ketujuh (5,7%) setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi,
trauma, infeksi perinatal, dan diabetes melitus (data Riskesdas, 2007).
Kanker payudara merupakan penyumbang pasien rawat inap terbanyak di
seluruh Indonesia (16,8%) disusul kanker rahim (11,78%).
Nyeri yang terjadi pada pasien kanker merupakan akumulasi dari nyeri oleh
sebab somatis, kecemasan, depresi, dan kekecewaan terhadap kanker itu
sendiri.
Fenomena nyeri kanker adalah suatu nyeri yang kompleks dan rumit. Berasal
dari nyeri organiik, nyeri psikologis, kondisi sosioekonomi, budaya, dan rohani
yang menjadi satu kesatuan. Unsur yang terlibat dalam satu kata adalah
biopsikososiokulturospiritual.
Etiologi Nyeri Kanker

Penyebab nyeri kanker adalah:


(1) nyeri berhubungan dengan
tumornya
(2)nyeri berhubungan dengan
terapi yang sedang dilakukan,
(3) nyeri karena rasa lemah,
dan
(4) nyeri yang berhubungan
dengan penyakit terkait.
Patofisiologi Klasifikasi Nyeri Kanker
• Nyeri somatik
Nyeri • Nyeri viseral
Nosiseptif

• Kompresi saraf
• Cedera yang mengganggu hantaran saraf
Nyeri
Neuropatik • Berhubungan dengan saraf simpatis

Nyeri
Psikogenik
Evaluasi Nyeri Kanker
I. Anamnesis penyakit secara umum

II. Anamnesis nyeri dan pengkajian:


o Lokasi
o Karakter
o Keparahan
o Onset
o Durasi
o Pola temporal
o Faktor yang mengurangi dan eksaserbasi
o Gejala yang berhubungan
o Terapi analgetika sebelumnya
o Terapi spesifik
Penatalaksanaan Nyeri Kanker
Penatalaksanaan nyeri kanker dapat dilakukan
dengan mengikuti pedoman
yang dikeluarkan oleh WHO dan tambahan
tindakan intervensi lainnya. Hampir 90
sampai 95% nyeri kanker dapat diatasi dengan
mengikuti pedoman terapi dari WHO.
Inti penggunaan pedoman penatakaksanaan nyeri
kanker adalah: mengupayakan
pemberian obat melalui oral, disesuaikan dengan
waktu pemberian yang tepat,
disesuaikan dengan skala nyeri, disesuaikan
dengan kondisi individual pasien, dan
memperhatikan hal-hal yang rinci.
Penatalaksanaan Nyeri Kanker

Parasetamol
Merupakan analgetika Antiinflamasi Nonsteroid
(NSAID)
antipiretik yang Merupakan analgetika,
digunakan pada setiap antipiretik, dan antiinflamasi.
tahap pada Terdiri dari kelompok
panduan oleh WHO. obat yang tidak selektif dan
Dosis yang dapat selektif terhadap
siklooksigenase 1 dan 2.
diberikan adalah 4000 Bagian penting
mg/hari untuk pasien dari terapi multimedia.
dewasa dibagi sesuai Pemberian NSAID
dengan waktu paruh memerlukan perhatian
yaitu setiap 6 jam. Dosis cermat pada kondisi
pasien karena efek buruk dan
perlu disesuaikan efek samping yang cukup
pada keadaan pasien fatal.
dengan gangguan hati.
Penatalaksanaan Nyeri Kanker

Opioid
Merupakan ujung tombak pada penatalaksaan nyeri khususnya
nyeri kanker.
Rute pemberian dapat melalui enteral, parenteral, intratekal,
transdermal dan
transmukosa. Terdapat kelompok opioid lemah dan kuat.
Demikian pula ada jenis
yang bekerja cepat dan bekerja lambat.

Obat-obat Adjuvan
Selain ketiga kelompok obat tadi, dapat diberikan obat
tambahan dari
kelompok antidepresan, antikonvulsan, steroid, antagonis
NMDA, dan anestesi lokal.
Penatalaksanaan Nyeri Kanker

Tindakan Intervensi Nyeri


Pada prakteknya, tindakan intervensi nyeri dapat dilakukan
pada setiap tahap
dari penduan WHO. Tindakan intervensi yang sebagian besar
merupakan blok dan
modulasi saraf dapat menjadi bagian penting dari analgesia
multimodal sehingga
meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping.

Terapi Psikososial
Bagian penting lain yang juga perlu diperhatikan pada
penatalaksanaan nyeri
kanker adalah terapi psikologis yang mampu mengubah
pandangan pasien dan
keluarga terhadap penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai