Pendekatan untuk membuat suatu keputusan klinis dengan bukti terbaik terhadap
kemampuan tenaga kesehatan profesional sangat dibutuhkan. Bentuk pendekatan sistematis
dalam memilih bukti yang terbaik ialah Evidence Based Medicine (EBM). Pemilihan suatu ilmiah
berdasarkan EBM akan membantu tenaga profesional medis dalam menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan medis terutama pada pasien.
foreground question.6,7
tidak terstruktur dan kompleks, atau bahkan mengusulkan agar pertanyaan klinis yang
mungkin tidak jelas. baik harus memiliki empat (atau kadang
Metode EBM harus dimulai dengan tiga) komponen penting, yaitu :
sebuah pertanyaan klinis yang 1. Pasien atau masalah yang
diformulasikan dengan baik. Hal ini berarti bersangkutan
mengaharuskan untuk mengembangkan 2. Intervensi, Uji atau paparan
keahlian dalam mengubah kebutuhan ketertarikan
informasi yang diperlukan menjadi suatu 3. Control, Intervensi atau
pertanyaan yang dapat dijawab. perbandingan (jika relevan)
Pertanyaan klinis yang baik harus jelas, 4. Outcome atau hasil atau suatu
langsung terfokus pada masalah yang ketertarikan
dihadapi dan dijawab dengan mencari
literatur medis. Jadi pertanyaan klinis yang dapat
dijawab harus terstruktur dalam format
Sebuah kerangka kerja yang berguna PICO (pasien atau masalah, intervensi,
untuk membuat pertanyaan klinis lebih perbandingan, Hasil/s) atau PIO (pasien
terfokus dan relevan telah diusulkan oleh atau masalah, intervensi, hasil/s).
Sackett et al. Penelitian tersebut
DAFTAR PUSTAKA
1. Tumbelaka AR. Evidence-based Medicine
(EBM). Sari Pediatri. 2002;3(4):247-8.
7. Files.bridgeport.edu [homepage on
the Internet]. New York: Journal of
Manipulative and Physiology Therapeutics.
[cited 2020 Feb 28].]. Available
from :
https://files.bridgeport.edu/public/Academic
s/WahlstromLibrary/ebm_Overview.pdf